Way For Love (Part.5)

<Flash Back 6 Tahun Yang Lalu>

Seorang gadis duduk di bangku dekat taman kolam ikan di belakang sekolahnya. Ia sesekali menghembuskan nafasnya dengan berat dan bahkan menatap langit.

“Aku merindukkan Korea.. Aku tidak kenal negara ini!! Kenapa aku harus bersekolah di Jepang?!” Gerutu gadis itu kesal.

“Yuuki!!” Seseorang mengejutkan gadis itu. “Sedang apa di sini?!” Tanya orang itu.

“Jangan panggil aku Yuuki! Panggil aku Miyoung.. Aku ini orang Korea bukan orang Jepang!” Gerutu gadis itu terlihat semakin kesal.

Orang itu tersenyum kecil. “Eh.. Malam ini aku dan teman-temanku akan pergi berkaroke.. Kau ikut yah.. Selama kau di sini, Kau belum pernah bermain kan selama ini?!” Tanya orang itu lagi.

“Aku malas…”

“Ayolah…”

Gadis yang tak lain adalah Miyoung saat SMA dulu itu menatap gadis di sebelahnya yang tak lain adalah Haneul. Sebenarnya Haneul merupakan orang Jepang asli sedangkan Miyoung orang campuran Korea-Jepang.

Akan tetapi Haneul sudah sangat pasih berbahasa Korea begitupun sebaliknya dengan Miyoung. “Baiklah…” Jawabnya kemudian.

“Yeaaaaay…”

“Berisik!!”

**********

Miyoung memandang sekeliling, Ia terlihat bosan dengan suasana yang seperti ini. Ia kembali melihat Haneul dan teman-temannya menyanyikan lagu-lagu yang bahkan tak ada satupun yang ia ketahui.

“Haneul!!” Panggilnya dengan suara yang cukup keras.

“Eh?!”

“Aku keluar sebentar yah…”

“Ha’i…”

Akhirnya Miyoung keluar dari ruangan itu. Ia mengusap-ngusap kedua daun telinganya yang terasa panas. “Aish.. Mereka menyanyikan lagu apa? Aku benar-benar tidak mengerti…”

Ia terus berjalan-jalan tak menentu di jalan yang sepi. Tiba-tiba segerombolan preman datang menghampiri Miyoung. “Jiko Nomi? *Sendiri saja??*” Tanya orang itu dengan bahasa Jepang.

Miyoung tak menggubris orang-orang itu dan mencoba menghindari dari mereka semua. “Ue ni ido!! *minggir!!* ” Teriak Miyoung kesal.

Orang-orang itu malah tersenyum dan semakin menggoda Miyoung hingga membuat Miyoung semakin tersudutkan. “OY!!” Seseorang tiba-tiba saja ada di hadapan mereka.

Ia menaikkan topi yang menutupi wajahnya, “Go away in here!!” Bentak orang itu dan saat melihat wajah itu sekaligus mendengar teriakan orang itu ntah mengapa orang-orang itu langsung berlarian meninggalkan Miyoung.

Miyoung masih terdiam di tempat itu, Memandang bingung pada orang yang semakin lama semakin mendekatinya. “Anata wa daijobudesu ka? *Apa kau baik-baik saja?* ” Tanya orang itu ramah.

“Ha’i…” Jawab Miyoung masih tetap memandang orang itu bingung.

“Kau orang Korea?” Tanya orang itu lagi dan kali ini menggunakan aksen Korea.

“Eh? Kau bisa berbahasa Korea?” Miyoung semakin bingung pada orang yang ada di hadapannya saat ini.

Orang itu tersenyum padanya seraya mengangguk. “Ehm.. Aku sebenarnya orang Korea.. Aku hanya sedang melakukan pekerjaan ku di sini…” Jawabnya dengan ramah.

“Syukurlah.. Aku bisa bertemu dengan orang Korea setelah sekian lama aku terus bertemu dengan orang-orang Jepang akhirnya aku dapat bertemu dengan orang Korea…” Batin Miyoung.

“Kau benar-benar tidak apa-apa?” Tanya orang itu lagi.

“De… Gomawo, Tadi kau sudah menolongku…” Jawab Miyoung tersenyum sumringah. “Siapa namamu?”

“Aku? Anggap saja aku seorang pahlawan…”

“Eh?!!” Miyoung mengerutkan keningnya bingung. “Kenapa berkata seperti itu?!” Tanya Miyoung heran.

Orang itu kembali tersenyum, Ia lantas menarik Miyoung ke dinding terdekat mereka dan dalam hitungan detik ia langsung mendaratkan bibirnya dalam bibir kecil gadis itu.

Miyoung membulatkan kedua matanya, Ia seakan tersihir membatu saat menerima ciuman ini. Ia bahkan tak mampu bergerak sedikitpun.

Orang itu melepaskan ciumannya dan langsung tersenyum kecil kembali padanya. “Kau harus mengingat ini…” Bisiknya pelan.

PLAAAAK!!

Miyoung langsung menampar wajah orang itu dengan cukup keras. “BRENGSEK!!” Miyoung langsung menghardik orang itu sembari memegang bibirnya yang terlihat memerah.

“Yuuki!!” Panggil seseorang hingga membuat keduanya menoleh pada Haneul. “Ayo kita pulang!” Teriaknya lagi.

Dengan cepat Miyoung meninggalkan orang itu tanpa mengatakan sepatah katapun, Ia langsung pergi. “Yuuki?? Yamashita Yuuki…” Gumamnya pelan sembari melihat sebuah foto kecil yang ada di tangannya.

<Flash Back 6 Tahun Yang Lalu End>

Ui Cheol tersenyum kecil mengingat kejadian itu. Ia ingat betul kapan pertama kalinya ia mengenal Miyoung. Yah.. Gadis yang memiliki nama Jepang Yamashita Yuuki adalah Miyoung.

Sebenarnya saat itu, Ui Cheol sudah mengetahui Miyoung sejak lama. Ia pernah memergoki Miyoung beberapa kali mengeluh di belakang halaman sekolah yang tak lain merupakan salah satu sekolah milik perusahaan yang mulai di kelolanya juga.

Dan sejak saat itu pula lah, Untuk pertama kalinya Ui Cheol merasa tertarik dengannya. Meskipun usia mereka terpaut 5 tahun, Tapi ia bahkan terlihat sangat manis dan tidak kekanak-kananak pikir Ui Cheol saat pertama kali mengenalnya.

“Ya! Kenapa senyum-senyum seperti itu?!” Tanya Miyoung saat baru saja masuk ke dalam kamarnya.

Ui Cheol menoleh padanya dan nampak Miyoung yang sudah terlihat rapih. “Kau mau berangkat ke Hotel bersamaku?” Tanya Ui Cheol tanpa menjawab pertanyaan Miyoung terlebih dahulu.

“Eh?”

“Sudah, Tidak usah banyak pikir lagi! Ayo pergi…” Ui Cheol langsung menarik lengan Miyoung.

“Eh.. Kalian sudah mau pergi? Tidak sarapan dulu?” Tanya Umma Miyoung saat melihat Miyoung dan Ui Cheol hendak pergi.

“Tidak perlu, Ahjumma.. Kami akan makan di luar saja…” Jawab Ui Cheol ramah.

“Iyah, Umma… Kami harus segera bekerja…” Jawab Miyoung.

“Baiklah kalau begitu… Ehmm, Ui Cheol… Kapan-kapan mainlah lagi kemari! Jangan sungkan…”

“De, Ahjumma…” Jawabnya sopan seraya pergi.

**********

“Ya! Kenapa kau terburu-buru seperti tadi?! Seharusnya kita sarapan dulu.. Aku lapar!” Miyoung memandang ke jalan dengan perasaan kesal.

“Kemarin kita tidak bekerja, Apa kau mau sekarang kita datang terlambat juga?” Ui Cheol tetap fokus menatap jalan yang mulai macet.

Miyoung mengerucutkan bibirnya. “Lapar…” Gumamnya. “Aneh.. Baru saja tadi dia bersikap sangat menakutkan dan terlihat sedikit ‘maniak’ Sekarang dia bahkan bersikap dingin padaku…” Gerutunya dalam batin.

Ui Cheol memakirkan mobilnya di sebuah Restaurant. “Eh? Kenapa kita berhenti di sini?” Tanya Miyoung heran.

“Bukankah tadi kau bilang kau lapar? Sudah turun.. Kita makan di sini saja, Dan lagi ada hal yang ingin aku katakan padamu…” Jawab Ui Cheol seraya keluar dari mobil.

“Ada yang ingin di bicarakan?”

Mereka masuk ke dalam Restaurant itu. Setelah menemukan meja kosong mereka segera memesan makanan. “Jadi.. Apa yang ingin kau bicarakan?” Tanya Miyoung heran.

“Jadilah pacarku…” Jawab Ui Cheol.

Miyoung terdiam sejenak. “MWO??” Miyoung membulatkan kedua matanya saat mendengar hal itu.

“Apa aku perlu mengulanginya? Shim Miyoung.. Jadilah pacarku! Jung Ui Cheol…” Jelasnya lagi dengan suara yang terdengar cukup lantang.

Miyoung tetap terdiam mendengar itu, Tapi tak lama dari itu ia segera tertawa kecil, “Ya… Kau bercanda kan!!” Miyoung menepuk-nepuk pundak Ui Cheol sembari terkekeh.

“Aku serius…”

“Ya!”

“Wae?!”

Miyoung kembali terdiam. “Kenapa kau mengatakan hal itu, Huh?! Bahkan aku belum mengenalmu dengan pasti…”

“Tapi aku mengenalmu…”

“Kau tidak mengenalku…”

“Aku mengenalmu, Shim Miyoung!” Jawab Ui Cheol dengan penekanan suara pada akhir katanya. “Kau tidak boleh menanyakan hal itu! Tapi aku benar-benar mengenalmu, Kau bisa menanyakan hal itu jika kau sudah mengenalku…”

“Kau ini berbicara itu terus.. Aku sungguh tidak mengerti…”

“Kau cukup bersamaku, Miyoung! Aku hanya ingin kau menjadi pacarku! Lagipula semua orang sudah mengetahui kau adalah pacarku.. Anggap saja ini sebagai balas budi…” Jelas Ui Cheol.

“Balas budi… Apa maksudmu?” Tanya Miyoung semakin bingung.

“Aku anggap kau menyetujui hal ini! Jadi mulai saat ini kau adalah kekasihku…”

“Eh?”

Tak lama dari itu, Makanan datang dan dengan santainya Ui Cheol langsung menyantap makanan itu tapi tidak dengan Miyoung yang terlihat masih bingung dan syok saat mendengarnya.

**********

Akhirnya mereka sampai di hotel, Semua orang menatap heran saat melihat Miyoung ada bersama Ui Cheol masuk ke dalam hotel ini.

“Pulang nanti aku akan mengantarmu…” Ui Cheol langsung pergi meninggalkan Miyoung yang menjadi sorotan semua orang.

“YA! Miyoung…” Panggil Haneul segera berlari menghampiri Miyoung. “Sejak kapan kau bersama Pa Ui Cheol? Bukankah dia punya isteri?” Tanya Haneul tak percaya.

Miyoung tersadar dari lamunannya, “Ah.. Itu, Dia sebenarnya Kakak Pa Ui Cheol…” Jawabnya sembari menggaruk ujung pelipisnya dengan satu jarinya.

“Lalu, Hubunganmu dengannya?” Tanya Haneul heran.

“Aku… Aku…” Miyoung terbata-bata saat mencoba menjawabnya.

“Kau pacarnya?!!” Tebak Haneul yang memang benar itulah jawabannya.

Miyoung pun mengangguk enggan dan langsung menerima pukulan yang cukup keras dari Haneul. “Aigoooo.. Tidak aku sangka kau begitu cepat berpacaran dengan bos kita itu!! Ah.. Jangan-jangan saat waktu itu kau bilang jika wanita yang kau sebut isterinya itu adalah Kakaknya kau tak ingin memberitahuku karena tak ingin aku merebut bos tampan kita itu kan?” Goda Haneul.

“Mwo??! Anni.. Bukan seperti itu…”

“Sudahlah! Mengaku saja.. Aigooo.. Aku tidak menyangka akhirnya temanku yang satu ini sudah memiliki seorang kekasih, Bahkan orang itu adalah bos kita sendiri…” Goda Haneul lagi.

“Haneul, Berhenti berbicara seperti itu!” Ujarnya kesal.

**********

“Pa, Ini ada titipan untuk anda…” Ujar sekertaris Ui Cheol saat ia baru saja datang.

“Oh, Yah.. Terima kasih…” Jawabnya seraya mengambil sebuah tas kecil yang di maksud sekertarisnya seperti itu.

Ui Cheol masuk ke dalam ruangannya, Ia membuka bingkisan itu. “Ponsel?” Ia melirik sebuah notes kecil yang ada di dalam tas kecil itu.

Ya! Ui Cheol.. Tadi aku lupa memberikan ini pada Miyoung..

Tolong kau berikan padanya!

Aku rasa, Dia pasti akan sangat senang jika mendapatkan ponsel ini darimu..

Sepertinya ini ponsel kesayangannya…

Dan ingat!!

Suruhlah dia mampir-mampir lagi ke rumah, Arreo?? ^^

“Aish! Benar saja kan!! Ini semua ulah, Noona…” Gumamnya.

Ui Cheol membuka plif ponselnya, Ia melihat walpaper Miyoung yang sedang tersenyum. “Manisnya…” Pikirnya.

Karena merasa penasaran, Ui Cheol membuka folder-folder dalam ponselnya. Ia tertawa kecil saat melihat beberapa ekspresi lucu pada ponsel Miyoung. “Seperti anak kecil saja!” Gumamnya.

Knock.. Knock.. Knock..

Tiba-tiba sekertarisnya masuk ke dalam ruangannya. “Maaf, Pa! Ada beberapa arsip yang harus anda tanda tangani…” Ujarnya ramah.

“Oh yah…” Ui Cheol langung menandatangani arsip-arsip itu. “Ehmm.. Nona Lee…” Panggil Ui Cheol saat sekertarisnya hendak pergi.

“Ya, Pa?”

“Tolong suruh Miyoung datang ke ruangan saya sekarang! Dan saat nanti dia datang jangan adayang masuk ataupun menggangguku, Kau mengerti?!” Titah Ui Cheol.

“Ya, Pa. Saya mengerti…” Jawab Sekertarisnya itu seraya pergi dari ruangan itu. “Beruntung sekali, Miyoung mempunyai pacar seperti Pa Ui Cheol…” Pikirnya karena mengetahui kabar yang sudah menyebar itu.

10 Menit Kemudian…

Knock.. Knock.. Knock…

“Masuk…”

Miyoung masuk ke dalam ruangan Ui Cheol. “Ada apa memanggilku?” Tanya Miyoung bingung.

“Hey,  Apa seperti itu caramu berbicara pada atasanmu?! Ingatlah.. Walaupun aku ini kekasihmu aku juga atasanmu saat di kantor…” Dengan santai Ui Cheol masih mengetik beberapa data dalam komputernya.

Miyoung menghela nafas berat. “Baiklah.. Maafkan aku Pa.. Sekarang ada apa anda memanggilku?! Saya sedang ada kerjaan…” Tanya Miyoung sekali lagi.

Ui Cheol mengeluarkan ponsel Miyoung dari laci dan memperlihatkannya pada gadis itu. “Ini punyamu kan…”

“Ponselku!!” Miyoung langsung mencoba mendekati Ui Cheol untuk mengambil ponselnya tapi dengan mudah Ui Cheol menghindar. “Ya! Kembalikan!” Pinta Miyoung.

“Apakah tidak ada cara lain untuk meminta ini dariku?!” Tanya Ui Cheol.

“Berikan!” Pinta Miyoung mencoba mengambilnya dari tangan Ui Cheol tapi Ui Cheol tetap menghindar. “Ya!!” Miyoung sudah terlihat kesal karena tingkah Ui Cheol ini.

“Jika kau mau mengambilnya, Mendekatlah!” Ui Cheol berdiri di ujung ruangan ini.

Mau tidak mau Miyoung mencoba mendekatinya, Tapi setiap kali Miyoung mencoba meraih ponselnya Ui Cheol tetap menghindari hingga akhirnya tubuh Miyoung sangat dekat dengannya.

“Mendekat lagi!” Pinta Ui Cheol.

Miyoung semakin mendekati Ui Cheol dan tiba-tiba saja Ui Cheol langsung menarik lengannya hingga tubuh Miyoung semakin merapat padanya.

“Ui Cheol…” Miyoung yang merasa risih dengan hal ini mencoba sebisa mungkin melepaskannya tapi tak berhasil. Ui Cheol tetap memeluk tubuhnya erat bahkan lebih erat. “Ya!”

“Biarkan aku memelukmu sebentar saja…” Ui Cheol langsung memeluk tubuh mungil Miyoung dan Miyoung hanya dapat terdiam.

“Hah.. Kenapa rasanya nyaman sekali?” Gumam Miyoung dalam batinnya. Ia mulai menggerakan tangannya, Merangkul tubuh Ui Cheol dengan lembut.

“Saranghaeyo… Miyoung-ah…” Bisik Ui Cheol namun terdengar jelas oleh Miyoung.

Miyoung segera melepaskan pelukannya. “Ui Cheol? Apa yang kau bilang?” Tanya Miyoung tak percaya.

Ui Cheol tak menjawbanya dan kembali menarik tubuh Miyoung ke dalam pelukannya. “Jangan bergerak! Aku ingin terus seperti ini…” Cegahnya semakin mempererat pelukannya.

“Ya.. Ui Cheol…”

“Aku mohon…”

Ui Cheol mempererat pelukannya, Ia seakan tak ingin kehilangan Miyoung atau lebih tepatnya ia tak ingin melepaskan Miyoung sedikitpun. Perasaanya saat ini benar-benar sangat membutuhkan Miyoung.

“Anata wa watashi no monoda! Yamashita Yuuki…” Bisiknya lembut.

Miyoung yang mendengar itu sontak terkejut, “Yuuki?? Darimana dia tau nama Jepangku?!” Pikirnya bingung.

To Be Continued…

 

Untuk Part selanjutnya bakalan Di Protected Again!! Bagi kalian yang sudah punya passwordnya, Harap comentnya y…^^

Aku suka sebel kalo ada SR…=,=

Jangan bikin frustasi Author ah, Atau gak ini ff ga bakal lanjuuuuut….>___<

Dan buat reader setia blogku… Gomawooooo udah mau ngikutin terus ffku….^^ *Hug atu2*