Devil Beside Me Is My Boyfriend?! Part(3/?)

Title         : Devil Beside Me Is My Boyfriend

Author     : NtaKyung

Casts       : Zhoumi, Henry Lau, Cho Kyuhyun, Lee Donghae and Shim Miyoung.

Length     : Series

Genre      : Adventure, Action, Fantasy, Mistery, Romance.

Rating      : PG-15

Summary : Seorang gadis bernama Shim Miyoung telah melakukan perjanjian dengan seorang iblis. Kehidupannya mulai berubah seiring waktu di tambah lagi saat ini ia tinggal bersama iblis tersebut. Namun, Ada yang mengatakan gadis itu merupakan reinkarnasi dari seorang gadis bernama Xiao Yu. Benarkah itu? Lalu siapakah Xiao Yu? Semua ini akan terjawab seiring berjalannya cerita ini…

Story Is Begin…

1 Minggu Kemudian…

Kini Miyoung telah cukup terbiasa dengan kehidupannya yang sekarang, Walau memang ia terkadang selalu sedikit merasa takut karena pada kenyataannya ia bukan hidup dengan seorang manusia.

Tapi hanya satu hal yang masih sedikit membuatnya canggung dan terkadang bahkan selalu saja membuatnya terkejut, Dan hal itu selalu saja berlangsung setiap pagi.

“Ngh…” Miyoung menggeliat pelan tapi dirasakannya tubuhnya sedikit sulit bergerak, Ia pun membuka matanya perlahan dan kembali terkejut dengan apa yang ada di dekatnya saat ini. “Ah… Lagi-lagi!!” Batin gadis itu saat menemukan Zhoumi yang tengah tertidur dengan memeluknya erat.

“Sudah bangun? Sepertinya pagi ini kau tidak terlalu terkejut seperti hari yang lalu!” Ujar Zhoumi santai masih dengan mata tertutup.

“Ya! Bisakah kau tidak melakukan hal ini terus-menerus?! Aku selalu saja terkejut karena ulahmu yang tiba-tiba ini!! Lagipula kenapa bisa seorang iblis sepertimu tidur? Aneh!!” Kesal Miyoung yang masih dalah pelukan Zhoumi.

“Tidak suka?” Hanya kata itu yang terlontar dari mulut Zhoumi.

“Tentu saja tidak!!”

Seketika itu juga Zhoumi merubah posisi tidurnya dan langsung menghimpit tubuh gadis itu dari atas. “Jadi ini sebuah penolakan dari tunanganku?!” Tanya Zhoumi yang dengan seenaknya memanggil gadis itu dengan ‘tunanganku’.

“M-mwo? Anniyo… Ah, Sudahlah Zhoumi-ah! Lupakan…” Miyoung mencoba mendorong tubuh Zhoumi namun ia tetap tak bergeming dan tatapannya pun begitu lekat.

Sedikit demi sedikit, Zhoumi mulai mendekati wajah Miyoung. Gadis itu pun membulatkan kedua matanya dan meremas kuat selimut yang ada diatas tubuhnya.

Zhoumi yang menyadari hal itu, Langsung menyeringai kecil. “Hey, Apa kau berniat untuk tidur lagi, Huh?” Canda Zhoumi yang langsung beranjak dari atas tubuhnya.

“Eh?” Miyoung terlihat bingung, Tapi ia pun segera bangkit dari posisi tidurnya.

“Bersiap-siaplah. Hari ini adalah hari pertamamu masuk kuliah…” Suruh Zhoumi kemudian.

“Kuliah? Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti…”

“Sudah, Jangan banyak bertanya lagi. Bersiap-siap sajalah!” Lalu Zhoumi pun beranjak dari ruangan tersebut.

**********

Seperti biasanya, Zhoumi, Donghae, Kyuhyun, Henry dan Miyoung sarapan pagi bersama. Wajar saja, Mereka memang selalu melakukan kegiatan seperti manusia.

“Ah, Sepertinya aku sudah sedikit terlambat. Aku pergi dulu…” Henry bergegas pergi dari ruang makan.

“Aku juga…” Susul Kyuhyun sambil mengambil satu buku tebal di tangan kanannya.

Miyoung yang sedari tadi terus saja memperhatikan mereka terlihat bingung dan bahkan keningnya pun sedikit mengerut.

“Sebenarnya mereka berdua pergi kemana? Dan lagi… Kenapa kehidupan kalian benar-benar terlihat seperti seorang manusia?” Tanya Miyoung saat mereka telah usai sarapan.

“Hm, Kau baru sadar sekarang?” Zhoumi mengangguk singkat. “Sebenarnya kami memang melakukan kehidupan seperti manusia ini karena kami harus menyesuaikan diri…”

“Menyesuaikan diri?” Tampaknya Miyoung masih terlihat begitu bingung.

“Iyah, Apa kau tau para pelayan ditempat ini pun bahkan tidak mengetahui kami bukanlah seorang manusia. Dan karena itu juga, Kyuhyun, Henry, Donghae dan aku melakukan aktivitas seperti manusia agar mereka tak curiga…” Jelas Zhoumi kemudian.

“Jadi… Tadi itu mereka benar-benar pergi kuliah?” Tanya Miyoung tak percaya.

“Tepat sekali!” Zhoumi menjentikkan jarinya. “Karena itu tadi aku menyuruhmu untuk bersiap-siap! Hari ini adalah hari pertamamu, Dan kau akan sekelas dengan Donghae.. Sesuai seperti jurusanmu saat dulu…”

Miyoung terdiam, “Zhoumi-ah, Boleh aku ingin menanyakan satu hal lagi padamu…”

“Apa?”

“Sebenarnya… Apakah aku tidak bisa kembali pada kehidupanku semula?” Tanya Miyoung terlihat sedikit ragu.

Zhoumi menoleh padanya dan menatapnya seakan curiga, Namun menyadari hal itu gadis itu pun tersenyum kecil. “Maksudku, Tak bisakah aku bertemu dengan teman-temanku? Atau mungkin… Aku bersekolah ditempatku yang dulu?” Ujar Miyoung seakan memperjelas.

Zhoumi tetap terdiam, Membuat Miyoung merasa bersalah dan segera menunduk ntah karena takut atau apa. “Mianhe…” Desis Miyoung.

“Lupakan!”

“Eh?” Miyoung kembali mendongakkan wajahnya, Menatap bingung pada Zhoumi.

“Lupakan dapat melakukan hal itu kembali! Karena kau sudah mati, Miyoung-ah…”

“Mwo? K-kau tadi… Mengatakan apa?”

“Kau sudah mati. Sejak kau jatuh dijurang terjal tersebut sebenarnya kau sudah mati, Semua temanmu sudah mengetahui hal itu karena mereka melihat jasadmu sendiri…”

“Kau ini bicara apa?!” Bingung Miyoung yang tidak dipungkiri ia cukup terkejut mendengar hal itu.

“Saat kau membuat perjanjian denganku, Maka itulah saat dimana kau merasakan kembali kehidupanmu. Tapi tidak untuk menjadi Shim Miyoung yang dulu…” Zhoumi menghentikkan ucapannya sejenak. “Tapi untuk menjadi Shim Miyoung yang kembali terlahir menjadi manusia yang baru. Terutama.. Kau adalah milikku sekarang!”

“Kau bohong!” Histeris Miyoung dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca.

“Aku sudah menjelaskan semuanya, Jadi tidak perlu ada yang harus aku jelaskan lagi. Sekarang pergilah bersama Donghae! Kau akan mengetahuinya nanti…” Suruh Zhoumi sambil berbalik.

“Kau berbohong padaku!!!” Sentak Miyoung dan butiran-butiran air mata mulai mengalir dari sudut matanya.

GREB!!

Gadis itu terkejut saat tiba-tiba saja Zhoumi menarik tubuhnya kedalam pelukannya serta menatapnya tajam. “Kau pikir aku berbohong? Sekarang kau bisa membuktikannya sendiri!” Tegas Zhoumi.

Miyoung masih terdiam, Dengan sedikit isak tangis yang ia tahan. “Pergilah bersama Donghae! Jangan membantahku atau kau akan merasakan sakit itu kembali… Dan aku tidak ingin melihat gadisku kesakitan…” Zhoumi mengecup singkat kening Miyoung dan melepaskan pelukannya.

“Sudah saatnya kita pergi, Ayo…” Tiba-tiba saja Donghae ada ditengah mereka berdua dan langsung menarik tangan Miyoung lembut membuat gadis yang masih terlihat bingung itu terpaksa mengikuti langkahnya.

**********

“Apa yang dikatakan Zhoumi memang benar, Miyoung-ah. Jika kau tidak percaya aku bisa membuktikan semuanya…” Ujar Donghae saat mereka ditengah perjalanan.

“Aku tidak mungkin sudah mati!”

“Kau pikir manusia biasa akan bertahan hidup jika terjatuh pada jurang yang begitu terjal?” Tanya Donghae sambil tersenyum kecut.

Mendengar hal itu sontak Miyoung menolehkan wajahnya dan menatap Donghae kaget. “Ah, Masih ada waktu 1 jam lagi sebelum kita masuk kampus. Aku akan memperlihatkan sesuatu padamu!” Donghae segera membanting setirnya ke kanan dan berbalik arah.

Tidak dalam waktu lama, Mereka tiba disebuah tempat pemakaman. “Untuk apa kita ke tempat seperti ini?” Bingung Miyoung.

“Untuk membuktikan padamu…” Jawab Donghae santai.

Mereka berjalan perlahan, Mendekati sebuah gundukkan tanah yang masih berwarna merah seperti  makam yang baru saja dibuat beberapa hari yang lalu.

“Baca siapa nama dinisan itu…” Donghae menunjuk nisan yang tertancap diatas tanah tersebut.

Miyoung terdiam dan mempertajam pandangannya, Dan ia benar-benar terkejut saat sadar akan satu hal. Apa yang dikatakan Zhoumi dan Donghae memang benar, Ia memang telah meninggal dunia.

“Nugu..seyo?” Terdengar suara seorang gadis yang membuat Donghae dan Miyoung menoleh kebelakang.

“Hah?!!!” Seorang gadis dengan sebuket bunga ditangannya terjatuh begitu saja saat melihat Miyoung. “K-Kau… K-Kau…”

Miyoung tetap terdiam, Menatap bingung pada orang tersebut. “Nugu?” Bingung Miyoung dengan santai.

Dengan cepat gadis itu pun menggelengkan kepalanya, “Ah, Mianhe… Mungkin aku hanya salah orang…”

“Kalau begitu kita pergi dari sini saja!” Ajak Donghae sambil menarik tangan Miyoung.

Miyoung hanya mengikuti orang tersebut, Sedangkan gadis tersebut masih terus saja melihat Miyoung yang semakin menjauh darinya dan raut kesedihan pun terlihat jelas pada wajahnya.

“Tidak mungkin Miyoung masih hidup, Jelas-jelas aku melihat jasadnya dihadapanku sendiri. Mungkin… Mereka memang kebetulan mirip saja, Tapi…” Gadis itu kembali menoleh mencoba mencari sosok Miyoung dan Donghae tapi ia tak dapat menemukannya.

Di sisi Lain…

“Kau sadar sekarang?” Tanya Donghae saat mereka sudah menaiki mobil kembali.

“Yah…” Jawab Miyoung lemas. “Aku akan lupa akan kenanganku saat dulu jika aku bertemu dengan seseorang atau sesuatu yang berhubungan denganku…”

“Dan itu menandakan jika Miyoung yang dulu memang tidak ada lagi didunia ini! Karena itu lupakan semuanya, Arraseo?”

“Aku tidak bisa…”

“Tapi kau harus!! Karena itu lah kenyataannya!” Tekan Donghae dan lalu ia pun mulai menancapkan gas mobilnya.

**********

Akhirnya Miyoung dan Donghae tiba disebuah Universitas yang terletak dipertengahan kota Seoul. Dan disaat itu pula mereka berpisah, Donghae hanya sekedar mengantar Miyoung ke ruang administrasi karena nanti pun mereka akan masuk kelas yang sama.

Knock… Knock… Knock…

“Masuklah…” Suruh seorang wanita separuh baya.

Dengan sedikit enggan, Miyoung pun masuk kedalam ruangan tersebut ia melihat Donghae yang tersenyum dan sedikit mengedipkan sebelah mata padanya.

“Ini…” Miyoung menyerahkan selembar data informasi pada wanita tersebut.

“Ah, Jadi kau mahasiswi barunya! Kalau begitu sekarang carilah tempat duduk yang kosong! Aku baru saja akan memulai pembelajaranku…” Suruh wanita itu kemudian.

“De, Kamsahamnida…” Miyoung mengangguk lalu memilih tempat duduk yang kosong bertepatan tepat di belakang Donghae.

“Annyeong…” Sapa seorang gadis padanya dengan begitu ramah.

“Annyeong…” Miyoung tersenyum tipis padanya dan mengangguk singkat.

“Kim Haneul Imnida, Dan kau?” Tanya gadis yang bernama Kim Haneul tersebut seakan mencoba mengajak Miyoung mengobrol.

“Aku…”

“Dia Shim Miyoung… Kakak Iparku!” Sela Donghae sambil menoleh kebelakang dan tersenyum kecil pada Miyoung.

“Kakak Iparmu?” Ulang Haneul dan Donghae mengangguk pasti tidak seperti Miyoung yang tak menanggapi hal itu.

“Yah, Dia calon kakak iparku…” Ujar Donghae santai.

“Hm… Begitu, Jadi dia kekasih Zhoumi Oppa?” Tanya Haneul penasaran.

“Tepat sekali!” Jawab Donghae sambil menjentikkan jarinya, Sedangkan Miyoung –orang yang bersangkutan- yang diobrolkan mereka berdua hanya tetap diam.

“Ah, Miyoung?… Wuah, Nama yang indah…” Puji Haneul. “Senang berkenalan denganmu, Miyoung-ssi…”

“De…” Jawab Miyoung seadanya, Sepertinya ia nampak masih sedikit kaku menerima semua kenyataan ini ditambah lagi saat ia mengetahui jika dirinya yang sebenarnya telah meninggal dunia.

“Tunggu, Rasanya… Kenapa aku merasa ada aura aneh disekitarku…” Miyoung menoleh pada beberapa teman barunya yang belum terlalu ia kenal, Dan lalu pandangannya kembali tertuju pada teman sebangkunya.

“Jangan melihatku terus…” Ujar Haneul tiba-tiba dan langsung menoleh padanya dan tersenyum kecil.

DEG!!

Miyoung terkejut kenapa gadis itu mengetahui jika ia sedang melihat padanya. Padahal jelas-jelas tadi Haneul sedang memperhatikan dosen tersebut.

“De, Mianhe…” Desis Miyoung sepelan mungkin.

“Tidak perlu enggan padaku, Miyoung-ssi. Aku tidak mungkin berbuat jahat pada kekasih seorang raja iblis seperti Zhoumi Oppa…” Balas Haneul dengan santai.

“Eh?” Miyoung terlihat begitu terkejut saat mendengar hal itu. “Darimana… Kau tau akan hal ini?”

“Oh ayolah…” Haneul sedikit memiringkan kepalanya, “Didunia ini bukan hanya keempat lelaki itu yang merupakan iblis didunia ini, Bukan?” Bukannya menjawab Haneul malah melontarkan pertanyaan balik padanya.

“Jadi kau…” Miyoung terdiam.

“Aku sama seperti mereka…” Ujar Haneul seakan mengetahui apa yang akan diucapkan Miyoung.

Kini Miyoung benar-benar terdiam, Ia kembali dikejutkan saat mendengar hal itu. Sedangkan gadis yang bernama Haneul itu hanya tersenyum tipis dan kembali mengalihkan perhatian nya.

“Nona, Shim! Jangan diam saja, Cepat buka bukumu!!” Suruh Dosen tersebut saat menyadari Miyoung yang sedari hanya terus diam saja.

“Ah, De. Mianhe Songsaenim…” Miyoung segera membuka buku tebal yang dibawanya tadi dan dapat kembali ia rasakan hawa yang berbeda kembali menjalar diseluruh tubuhnya.

**********

CKLEK!!

“Zhoumi-ah…” Miyoung masuk kesebuah ruangan yang tak lain merupakan kamar Zhoumi, Ruangan itu hanya di terangi sebuah lampu yang redup, Cukup besar untuk ukuran sebuah kamar dan lagi ada beberapa barang tua yang terpajang diruangan tersebut.

“Ada apa?” Tanya Zhoumi yang langsung berjalan menghampirinya.

“Sebenarnya…”

“Ah, Bagaimana harimu masuk kelas tadi?” Potong Zhoumi cepat, “Maaf tadi aku tidak bisa menemuimu di kampus, Aku ada kelas tambahan…”

“Gwenchana… Lagipula tadi aku hanya ada satu mata pelajaran di kelas. Jadi aku langsung pulang, Bahkan aku tidak bertemu dengan Donghae, Kyuhyun dan Henry…”

Zhoumi mengangguk. “Lalu, Apa yang ingin kau bicarakan padaku?” Tanya Zhoumi. “Apa tentang kematianmu lagi?”

Miyoung menggeleng cepat. “Aku sudah mengerti sekarang, Donghae menjelaskan semua yang terjadi padaku…”

“Lalu?”

“Aku hanya penasaran, Sebenarnya… Apakah iblis didunia ini begitu banyak?” Tanya gadis itu kemudian.

“Kenapa kau bertanya seperti itu?”

“Ntahlah… Tapi, Saat tadi aku berada dikelas aku merasa ada aura aneh yang selalu saja menjalar diseluruh tubuhku…” Jelasnya.

“Itu hal biasa…” Santai Zhoumi sambil tersenyum kecil.

“Eh?”

“Wajar saja kau merasakan hal itu, Kau sudah menjadi bagian dari milikku. Jadi besar kemungkinan kau akan selalu merasakan aura yang belum pernah kau rasakan sebelumnya. Tapi kau tenang saja… Itu tidak akan berdampak buruk padamu…” Jelas Zhoumi.

“Begitu…” Miyoung mengangguk mengerti. “Lalu… Apakah kau mengenal gadis yang bernama Kim Haneul? Tadi dia mengatakan padaku jika dia adalah salah satu dari kalian, Apakah benar?” Tanya Miyoung teringat akan gadis dikelas pertamanya tadi.

“Ah, Dia! Yah… Itu memang benar…” Jawab Zhoumi singkat.

Miyoung kembali mengangguk mengerti, “Tapi dia tidak jahat kan?” Cemas Miyoung mengingat seorang iblis itu dominan terbilang jahat dan kejam.

“Tidak.. Dia sama seperti kita, Kau tenang saja…” Jawab Zhoumi sedikit malas.

“Ah, Syukurlah…”

“Hey, Apa tidak ada hal yang ingin kau bicarakan lagi denganku selain hal ini?” Tanya Zhoumi kemudian.

“Ehm…” Miyoung terdiam sejenak. “Anniyo, Sepertinya tidak ada. Kalau begitu, Aku pergi ke kamarku dulu saja…” Miyoung hendak berbalik tapi dengan cepat Zhoumi kini sudah berada di hadapannya kembali.

“Kau ini benar-benar!” Terlihat raut kekesalan pada wajah Zhoumi.

“Aku? Kenapa?” Bingung Miyoung tak mengerti.

“Aish!! Jangan berlagak polos, Apa kau tidak merasa ingin mengatakan kau merindukanku karena itu kau datang padaku?” Kesal Zhoumi semakin memuncak.

“Mwo? Anni… Aku sama sekali tidak merindukanmu…” Jawab Miyoung santai dan menoleh kearah lain.

SRET!!

Tiba- tiba Zhoumi menarik wajah Miyoung, Memaksa gadis itu untuk menatapnya dengan jarak yang begitu dekat dengan wajahnya. “Kalau begitu aku yang terpaksa mengatakannya, Aku merindukanmu…”

Zhoumi pun segera mendaratkan ciuman lembut pada gadis tersebut, Awalnya Miyoung terkejut tapi mengingat jika ia tak mampu menolak hal ini akhirnya gadis itu pun hanya tetap diam menerima perlakuan Zhoumi ini.

Ia mendorong tubuh Miyoung pada dinding dan menghimpitnya dengan kedua tangan yang  masih memegang lembut kedua pipi Miyoung.

“Kau benar-benar membuatku tidak bisa melepaskanmu…” Bisik Zhoumi saat melepaskan ciumannya untuk sejenak dan tak berapa lama ia kembali melumat bibir gadis tersebut.

“Dan ntah kenapa aku merasa begitu sangat nyaman jika berada dekat dengannya… Aku tak sedikitpun takut akan ‘statusnya’ sebagai makhluk bernama iblis…” Batin Miyoung.

**********

Seorang lelaki tengah duduk santai dengan satu kaki yang dinaikkan kesatu kakinya lagi, Tangannya nampak sedang memegang sebuah pisau kecil dengan sebuah ukiran-ukiran.

“Tuan, Kami sudah menyiapkan semuanya. Besok anda sudah bisa masuk ke Universitas itu sebagai siswa pindahan…” Seorang lelaki lain yang terlihat cukup tegas dan berwibawa membungkuk padanya.

Tanpa menoleh lelaki yang sedang duduk itu hanya memperlihatkan senyuman liciknya. “Kau mengerjakannya dengan baik, Sekarang kau bisa pergi…” Sahutnya kemudian.

“Baiklah, Tuan…”

“Tunggu!” Tiba-tiba saja ucapan lelaki itu menghentikkan langkahnya. “Apa kau sudah menyelidiki bagaimana keadaan gadisku?” Tanyanya penasaran.

Ia pun tersenyum, “Apa maksud anda Xiao Yu? Anda tenang saja… Saat ini dia baik-baik saja. Tapi ada satu permasalahan, Tuan…” Ucapnya menggantung.

“Apa yang kau sebut dengan satu permasalahan itu adalah Zhoumi semakin menguasainya? Begitu Pengawal Shin?” Jawabnya seakan mengerti.

“Yah, Anda pasti sudah sangat mengetahui hal itu kan? Tuan Kim Jaejoong…” Jawab lelaki yang ternyata merupakan pengawal kepercayaan lelaki bernama Kim Jaejoong itu.

“Hm…” Lelaki bernama Jaejoong itu tersenyum licik. “Kau lihat saja nanti… Xiao Yu, Ah… Bukan maksudku gadis yang bernama Shim Miyoung itu akan menjadi milikku kembali… Karena pada kenyataannya dulupun Zhoumi tidak benar-benar membunuhnya…”

“Kau benar, Tuan…”

Jaejoong pun terdiam, Matanya memancarkan kelicikan yang amat kuat dan bahkan matanya memperlihatkan kilatan merah yang menandakan jika seorang Iblis sedang melakukan rencana licik.

“Aku akan kembali membuatmu menjadi gadisku, Xiao Yu…” Desisnya pelan dan ntah sejak kapan awan tiba-tiba saja mengkelam dan berubah menjadi kumpulan awan yang menghitam.

To Be Continued…