Love, Kiss, Heart (Chapter.3)

Title            :  Love, Kiss, Heart (Chapter.1)

Author        : NtaKyung

Casts          : Lee Donghae, Shim Miyoung, Cho Kyuhyun And Lee Sungmin.

Length        : Series [On Writing]

Genre         : Drama, Romance, Unrated

Rating        : PG-17

-Love, Kiss, Heart-

“Donghae-ssi…” Miyoung segera mendorong tubuh Donghae. Membuat lelaki itu terjatuh di atas ranjangnya, Dan menatap Miyoung bingung sekaligus kecewa di saat yang bersamaan.

“Waeyo?” Tanya Donghae seraya beranjak mendekati Miyoung yang sedang merapihkan pakaiannya yang sedikit berantakan.

“Donghae-ssi, Lebih baik kau memakai pakaianmu dulu saja. Aku akan menunggu di luar…” Saran Miyoung.

Donghae mengerutkan keningnya, Di saat Miyoung berbalik dan hendak pergi, Dengan segera ia menarik tangan Miyoung membuat gadis itu berbalik padanya dengan kedua mata yang sedikit membulat.

“Miyoung-ah. Berhenti bersikap seformal itu padaku. Aku sudah mengatakannya kan?” Mimik wajah Donghae terlihat begitu serius.

“Baiklah, Donghae-ah. Mianhe…” Ucap Miyoung kemudian sedikit enggan untuk berkata demikian, Tapi ia tak dapat menolaknya.

Donghae menarik tubuh Miyoung dalam pelukannya kembali, Membuat Miyoung begitu terkejut dengan perlakuan yang begitu tiba-tiba itu.

“Aku tidak pernah menyangka jika kau benar-benar kembali, Miyoung-ah…” Lirihnya.

Miyoung tak berkata-kata hanya tetap diam, Dia bingung harus mengatakan apa. Tapi pada akhirnya ia pun mencoba untuk melepaskan pelukan Donghae.

“Donghae-ah, Kau bisa sakit jika tak segera mengenakan pakaianmu…” Ujarnya mencoba mengalihkan obrolan di antara mereka berdua.

Donghae tersenyum tipis, Kemudian mengacak rambut Miyoung lembut. “Arraseo. Hajiman neo…” Donghae menunjuk Miyoung ragu. “Tidak akan pergi lagi bukan?”

Miyoung menggeleng singkat sambil tersenyum tipis. “Anniya. Aku akan menunggumu di luar kamar sementara kau mengenakan pakaianmu…”

“Yaksok?”

“Ne…”

Sedikit ragu untuk melepaskan pegangan tangannya dari tangan Miyoung, Donghae masih tetap saja menggenggam erat tangan Miyoung.

“Donghae-ah…”

“Arraseo…” Akhirnya dengan berat hati Donghae pun melepaskan genggamannya, Setelah itu Miyoung pun segera keluar dari kamar tersebut.

-Love, Kiss, Heart-

Miyoung segera menghampiri Kyuhyun dan Sungmin yang sudah menunggunya di ruang tamu. “Bagaimana?” Tanya Kyuhyun tak sabar.

“Hah, Aku rasa ini tidak akan berjalan lancar. Ini hanya akan menjadi sebuah terapi yang benar-benar buruk!” Ucap Miyoung tak yakin.

“Oh, Ayolah Miyoung-ah. Kau tidak mungkin menyerah begitu saja kan?” Ucap Sungmin kemudian.

Miyoung menggeleng lemas. “Aku benar-benar tidak bisa melakukannya. Sungguh, Aku tidak tega jika harus membohongi pasienku sendiri hanya karena wajahku yang mirip dengan tunangannya itu…”

Kyuhyun tiba-tiba saja bersimpuh di hadapan Miyoung, Membuat gadis itu terkejut. “Aku mohon, Miyoung-ah. Aku hanya tak ingin melihat Donghae tersiksa terus menerus…”

“Kyuhyun-ssi…” Kaget  Miyoung.

Sungmin melirik Miyoung. “Apa kau masih tega menolak permintaan ini, Shim Miyoung?” Tekan Sungmin.

“Sungmin-ah…”

“Miyoung-ah. Aku mohon… Kau pasti bisa membuat Donghae menjadi lebih baik dari saat ini.  Aku yakin itu…” Kyuhyun memegang erat kedua tangan Miyoung erat.

Miyoung terdiam, Bingung harus mengatakan apa. Menyanggupi hal yang sebenarnya sangat bertentangan dengan keinginannya atau menolaknya sesuai perkataan hatinya.

“Berdirilah, Jangan bersikap seperti ini…” Pinta Miyoung tak enak.

“Aku takkan berdiri sebelum kau menyanggupi permintaanku ini…” Balas Kyuhyun tegas.

Lagi-lagi Miyoung menoleh pada Sungmin. Tapi lelaki itu hanya menatapnya yang justru seolah menyalahkannya.

“Arraseo. Arraseo. Aku akan berada di sini dan merawat Donghae. Sekarang berdirilah…” Jawab Miyoung kemudian.

Kyuhyun tersenyum puas, Ia lantas beranjak dari posisinya. “Gomawo, Miyoung-ah…” Ucap Kyuhyun senang seraya memeluk Miyoung sejenak.

Sungmin hanya tersenyum tipis saat melihat Miyoung yang menampakkan wajah lemas seperti bingung tak dapat melakukan apa-apa lagi.

“Apa yang kalian lakukan?!!” Suara Donghae terdengar jelas membuat ketiga orang itu berbalik, Menoleh pada Donghae yang sudah berdiri tak jauh dari mereka seraya menatap dingin pada Kyuhyun dan Sungmin.

Teringat akan kejadian kemarin, Dengan segera Miyoung berjalan mendekati Donghae. Dan dengan enggan ia pun mengaleng lengan Donghae.

“Donghae-ah. Kau sudah selesai?” Tanya Miyoung mencoba bersikap manis. Takut jika Donghae akan mengamuk seperti kemarin.

Donghae menoleh padanya, Masih menatap dingin. “Kenapa kau dan Kyuhyun berpelukan? Kau bahkan menolak pelukanku tadi!”

“Soal itu..” Miyoung terdiam, Bingung harus mengatakan apa. “Donghae-ah, Sebenarnya ini bukan seperti yang kau bayangkan.  Aku dan Kyuhyun hanya… Hanya…” Miyoung kembali terdiam, Ia bahkan mengutuk dirinya sendiri dalam batin karena kesal tidak dapat mencari alasan yang tepat untuk Donghae yang sepertinya terlihat mulai akan marah, Tapi ia masih tetap diam memandang dingin.

“Kau tidak tahu jika Kyuhyun dan aku yang membawa Miyoung kembali kan?” Ucap Sungmin tiba-tiba.

“Maksudmu?” Donghae menatap pada Sungmin terlihat sedikit bingung.

“Yah, Saat itu. Saat kecelakaan pesawat yang kau dan Miyoung tumpangi mengalami kecelakaan sebenarnya Miyoung menghilang dan ada orang desa yang menemukan tubuhnya penuh luka, Mereka pun lantas merawat Miyoung hingga sembuh. Walau pada kenyataannya Miyoung saat itu mengalami amnesia, Tapi saat kami menemukannya. Akhirnya ingatannya mulai membaik sedikit demi sedikit.  Dan karena itu juga lah Miyoung masih bersikap enggan padamu…” Jelas  Sungmin panjang lebar.

“Mwo?” Donghae menoleh kembali pada Miyoung. “Benarkah itu, Miyoung-ah?” Tanyanya terlihat begitu cemas.

“Ah, Ne?” Miyoung sedikit melirik Kyuhyun dan Sungmin terlebih dulu, Dan kedua lelaki itu mengangguk dengan cepat mengisyaratkan jika Miyoung harus meng-iya-kan hal itu. “Err.. Yah. Begitulah yang terjadi…” Ucap Miyoung kemudian.

“Mian… Aku tidak tahu jika kau akan mengalami hal seberat itu. Miyoung-ah. Mianhe…”  Donghae memeluk tubuh Miyoung erat.

Miyoung menepuk-nepuk punggung Donghae. “Gwenchana…” Ujarnya masih enggan, Tapi ia melemparkan tatapan kesal pada Sungmin.

“Karena itu, Kami sudah menyiapkan sesuatu untuk kalian…” Kyuhyun mendekati Donghae lalu memberikan secarik kertas tebal padanya.

“Ige mwoya?” Tanya Donghae bingung.

“Liburan untuk kalian berdua di pulau Jeju. Dengan begitu kalian bisa mengingat jelas apa yang pernah terjadi di antara kalian berdua…” Jawab Kyuhyun santai.

“Mworago?!!!” Kedua mata Miyoung membulat dalam seketika, Menatap tak percaya pada kedua lelaki di hadapannya itu. “Ya, Aku… Aku tidak bisa… Aku…”

“Waeyo, Miyoung-ah? Apa kau tidak suka pergi bersamaku?” Tanya Donghae terlihat sedikit kecewa.

Miyoung menoleh pada Donghae dan lagi-lagi dia merasa bersalah kembali karena telah mengatakan hal tersebut di hadapan Donghae. “Anniya, Bukan begitu maksudku Donghae-ah… Hajiman… Naneun…”

“Dia takut jika harus menaiki pesawat lagi. Dia masih sedikit memiliki trauma…” Celetuk Sungmin santai tapi langsung mendapat tatapan tajam Miyoung.

Donghae lantas tersenyum tipis, Dan mengelus lembut puncak kepala Miyoung. “Tenang saja. Mulai saat ini aku akan menjagamu. Dan dapat kupastikan kita akan baik-baik saja. Jadi, Kau mau pergi bersamaku kan?” Ujar Donghae meyakinkan.

“Baiklah…” Jawab Miyoung lemas tak dapat menjawab apa-apa lagi.

Sedangkan Kyuhyun dan Sungmin tentu saja tersenyum puas. Senang dengan sikap Miyoung yang sepertinya tak dapat menolak permintaan Donghae sedikitpun.

-Love, Kiss, Heart-

Donghae memegang erat tangan Miyoung saat mereka baru saja tiba di Bandara. Lalu ia menghampiri seseorang yang menuliskan namanya di atas karton.

“Kajja…” Ajak Donghae saat dia telah menerima kunci mobil dari orang tersebut.

“Ne…” Miyoung mengangguk ragu.

Sadar dengan sikap Miyoung yang sepertinya masih sedikit enggan padanya, Donghae pun memegang lengan atas Miyoung lembut.

“Kau merasa tidak enak badan?” Tanya Donghae cemas.

“Anniya…” Miyoung menggeleng singkat.

“Lalu? Kenapa kau bersikap seperti ini padaku. Ayolah Miyoung-ah.  Jangan membuatku menjadi seseorang yang seakan memaksamu untuk bersamaku…”

Miyoung terdiam, Masih bingung harus melakukan apa. Donghae mendongakkan wajah Miyoung lalu tersenyum tipis dan tak berapa lama Miyoung pun membalas senyumannya.

“Arraseo…” Jawab Miyoung kemudian sembari tersenyum tipis.

“Ok, Kajja!!” Ajak Donghae bersemangat dan pada akhirnya merekapun masuk ke dalam mobil kemudian mobil mereka melaju dengan perlahan menyusuri jalanan di pulan Jeju ini.

Selama perjalanan menuju villa yang telah Kyuhyun dan Sungmin siapkan untuk mereka. Nampaknya mereka begitu asyik dengan hal itu. Bahkan mereka seperti layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta.

“Selamat datang tuan, nona. Perkenalkan aku, Lee Hyukjae tapi biasa di sapa Eunhyuk saja. penjaga villa ini. Dan Ini kunci villanya, Satu hal lagi jika kalian membutuhkan bantuan kalian bisa memanggilku. Aku tinggal di belakang villa ini…” Ujar lelaki itu.

“Ne, Kamsahamnida…” Miyoung mengangguk singkat sambil tersenyum tipis sedangkan Donghae hanya terdiam, Masih tetap bersikap dingin pada orang yang baru di temuinya.

Lelaki yang kerap kali di sapa Eunhyuk itu menoleh pada Donghae sejenak lalu kembali menatap pada Miyoung. “Kalian pasangan serasi. Semoga liburan kalian kali ini menyenangkan…” Ia tersenyum tipis pada Miyoung.

Melihat hal itu, Ntah kenapa Donghae merasa ada bagian dari dirinya yang yang merasa sedang terbakar dan membuat emosinya seakan meluap dalam seketika.

“Berhenti tersenyum seperti itu pada gadisku!” Tiba-tiba Donghae melengos pergi sambil dengan sengaja menabrak tubuh Eunhyuk serta menarik tangan Miyoung.

“Eh? Donghae-ah, Chakkaman!” Miyoung berbalik pada Eunhyuk.

Eunhyuk hanya dapat menatap bingung pada Donghae yang menurutnya sikapnya sedikit berlebihan. Miyoung yang merasa tidak enak pada Eunhyuk, Segera menahan langkahnya.

“Chakkaman, Donghae-ah…” Miyoung menahan langkahnya. “Kau masuk saja lebih dulu. Aku akan menyusul…”

“Kenapa harus begitu? Kita masuk sekarang saja!”

“Donghae-ah, Aku ada urusan sebentar. Kau masuk saja duluan, Aku tidak akan lama…”

“Tidak!” Donghae masih menggenggam erat pergelangan tangan Miyoung.

Sekali lagi Miyoung menoleh pada Eunhyuk. Sungguh, Dia benar-benar merasa tidak enak dengan sikap Donghae tadi padanya. Tapi dia sadar, Jika Donghae mungkin sedang merasakan sesuatu yang tak dapat di rasakannya,  Jadi Miyoung memaklumi hal itu. Terlebih Donghae adalah pasiennya saat ini.

“Aku mohon, Hanya sebentar…” Bujuk Miyoung.

Donghae terdiam sejenak, Dan perlahan melepaskan genggaman tangannya. “Baiklah… Tapi kau tidak akan lama kan?” Tanya Donghae dengan nada cemas.

“Anni… Sekarang lebih baik kau masuk saja…” Suruh Miyoung dan tanpa berkata apa-apa lagi Donghae pun masuk ke dalam Villa tersebut.

Yakin jika Donghae telah masuk ke dalam Villa, Dengan segera Miyoung menghampiri Eunhyuk yang hendak pergi itu. “Eunhyuk-ssi!” Panggilnya.

“Ne?”

“Aku minta maaf atas perlakuan Donghae tadi. Tidak seharusnya dia bersikap seperti itu padamu, Tapi sebenarnya dia tidak seperti itu. Hanya saja, Ada sedikit masalah yang membuatnya menjadi dingin seperti itu. Aku harap kau mengerti…” Ucap Miyoung ramah.

Eunhyuk tersenyum tipis, Lalu mengibaskan tangannya berulang kali. “Gwenchana… Aku sudah tahu hal itu. Sungmin dan Kyuhyun sudah mengatakannya padaku…”

“Oh, Jinja?”

“Ne…” Eunhyuk mengangguk cepat.

“Ah, Syukurlah kalau begitu…”

“Sudah, Sekarang jangan pikirkan aku. Lebih baik kau masuk saja ke dalam. Mungkin jika kau tak masuk sekarang, Donghae akan lebih mengamuk…”

“Oh, Ne. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih banyak. Eunhyuk-ssi…”

“Tak perlu sungkan. Kapanpun kau membutuhkan bantuan, Selama aku bisa. Kau dapat memanggilku, Arraseo?”

“Ne…”

Mereka lantas saling membalas senyum dan berjabat tangan sebentar, Lalu Miyoung pun bergegas masuk ke dalam Villa. Ia tak sadar jika sejak tadi Donghae terus memperhatikan dirinya dan Eunhyuk yang sedang berbicara di luar melalui jendela Villa tersebut.

“Kau terlihat akrab sekali dengannya!”

Miyoung menoleh pada Donghae yang berdiri di jendela Villa itu sambil menatapnya tajam. “Apa maksudmu? Aku hanya bersikap ramah padanya…” Jawab Miyoung kalem.

Dia berjalan mendekati Donghae, Lalu membuka satu persatu gorden yang ada pada jendela itu. Membiarkan cahaya matahari menelisik masuk ke dalam ruangan tersebut. Lalu ia menoleh pada Donghae sambil tersenyum tipis.

“Kenapa kau melakukan itu, Miyoung-ah?”

“Hanya ingin membuat ruangan ini segar. Rasanya ruangan yang remang-remang tidak sesuai dengan kesehatanmu saat ini…” Balas Miyoung santai.

“Bukan itu maksudku! Kenapa kau bisa dekat dengan lelaki bernama Lee Hyukjae itu?!” Tekan Donghae.

“Sudah aku katakan, Aku hanya mencoba untuk bersikap sopan pada penjaga Villa ini. Itu saja… Tidak lebih…”

Donghae mengerutkan keningnya, Menatap Miyoung tajam. “Kau berbohong!! Kau jelas begitu dekat dengannya, Kau pikir aku tidak melihatnya?!”

“Donghae-ah…”

“Kau pasti menganggapku gila juga kan?! Kau pasti menganggapku sebagai orang depresi kan?! Mangkannya kau bertingkah seperti ini, Bahkan dengan gorden-gorden ini!!” Nada bicara Donghae seakan meninggi.

“Kau terlalu berlebihan, Donghae-ah… Aku hanya ingin membuat ruangan ini terasa lebih segar saja…”

Dengan perlahan, Miyoung menyentuh rambut Donghae tersenyum tipis padanya namun tak memandang padanya. “Rambutmu panjang, Seharusnya kau memotongnya agar terlihat lebih rapih dan tentunya kau akan bertambah tampan…”

Donghae hanya terdiam, Menatap Miyoung yang sejak tadi tersenyum manis padanya. Dan di saat itu pula Donghae menarik tangan Miyoung lantas memeluk gadis itu erat. Memang sedikit mengejutkan untuk Miyoung, Tapi walau bagaimanapun juga ia sudah mengira jika reaksi Donghae pasti akan selalu begini.

“Maaf, Tapi aku sungguh takut. Aku takut jika kau menghilang lagi dari hadapanku, Aku benar-benar tak dapat mengontrol emosiku sendiri, Maafkan aku. Miyoung-ah…” Lirihnya.

“Gwenchana…” Miyoung menepuk-nepuk punggung lelaki itu berharap jika Donghae akan lebih tenang.

Setelah itu Donghae lantas mendekati Miyoung, Sadar apa yang akan Donghae lakukan dengan cepat Miyoung menyampingkan wajahnya.

“Donghae-ah! Bagaimana jika kau mandi lebih dulu dan aku akan memasakkan makanan kesukaanmu. Otte?” Tawar Miyoung kemudian mencoba merubah suasana yang mendadak menjadi sedikit membuatnya takut itu.

“Memangnya kau masih ingat apa yang aku sukai? Bukankah Sungmin mengatakan jika…”

“A-ah.. I-i-itu.. Ten-tentu saja aku ingat!” Miyoung tersenyum hambar. “Sudah lebih baik kau mandi lebih dulu saja sana biar segar…” Dengan segera Miyoung mendorong tubuh Donghae dan tanpa banyak bicara lagi lelaki itu pun segera masuk ke kamar mandi.

Setelah yakin jika Donghae sudah masuk ke dalam kamar mandi, Miyoung menggedikkan kepalanya lalu menghela nafas panjang.

“Fiuuh.. Untung saja!” Leganya.

Kemudian Miyoung pun mulai memasuki dapur dan menyiapkan sesuatu yang mungkin akan di sukai Donghae. Kebetulan sebelumnya Sungmin dan Kyuhyun sudah memberitahu terlebih dulu padanya apa yang di sukai Donghae.

-Love, Kiss, Heart-

Miyoung melihat takjub pada hasil masakannya. “Woah, Aku tidak menyangka jika aku bisa memasak makanan ini…”

Ia melirik jam dinding yang terpasang di dapur, Lalu ia menatap bingung. “Aneh sudah hampir satu jam dia belum keluar juga…” Miyoung terdiam mencoba berfikir sejenak. “Omo! Apakah ada sesuatu yang terjadi padanya?!!” Panik Miyoung.

Dengan segera Miyoung berlari cepat menuju kamar mandi lantas mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi dengan cukup keras.

“Donghae-ah, Gwenchana?” Tanyanya cemas.

“Oh, Ne. Waeyo??” Sahutan Donghae membuat Miyoung bernafas lega. “Err, Hajiman…”

Kecemasan Miyoung kembali naik saat mendengar ucapan Donghae. “Hajiman, Wae??”

“Bisakah kau ambilkan handuk? Aku lupa mengeluarkannya dari koper tadi…” Ucap Donghae dari dalam kamar mandi.

“Hah…” Miyoung kembali bernafas lega. “Arraseo…”

Miyoung pun segera mengambilkan handuk baju milik Donghae dari dalam koper. Tapi sejenak ia terdiam, Berfikir sesaat.

“Donghae-ah, Ini handukmu…”

“Kemarilah, Aku tidak mungkin keluar dalam keadaan telanjang bukan?”

“Mworago?! Shiro…” Tolak Miyoung reflex.

“Oh, Ayolah Miyoung-ah… Aku sudah kedinginan!”

Sesaat Miyoung terdiam, Tapi akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi tersebut, Hanya membuka sedikit untuk celah masuk tangannya.

“Ini…” Miyoung hanya memberikan handuk yang ada di tangannya melalu celah pintu itu.

Tanpa Miyoung sadari, Donghae yang ternyata sudah mengenakan handuk lalu tersenyum tipis melihat tingkah Miyoung dan seketika itu juga ia menarik tangan Miyoung membuat gadis itu berteriak terkejut.

“Kyaaaa!! Kenapa kau menarikku?!” Nada Miyoung sedikit membentak tapi kedua matanya tertutup rapat.

Senyum jail semakin terlihat di wajah Donghae. “Miyoung-ah, Buka matamu!”

“Shiro!!”

Perlahan Donghae mendekati telinga Miyoung lalu menjilatnya pelan seraya menggigit kecil hingga suara erangan pelan terdengar dari gadis itu.

“Donghae-ah..  Uhnn..  Andwae!!” Miyoung mencoba memberontak karena kini tubuh Donghae tengah menghimpit tubuhnya serta kedua tangan Miyoung yang di pegangnya dengan erat. “Geumanhe!!”

“Kalau begitu buka matamu!” Desis Donghae tepat di telinganya membuat Miyoung sedikit bergidik geli.

“Shiro!!” Miyoung tetap tegas pada pendiriannya.

Di saat itu juga, Donghae langsung mencium bibir Miyoung. Melumatnya dengan cepat seraya sesekali mengulum dan menjilat bibir bawah Miyoung.

“Ennn… Hmm…” Miyoung mencoba menggerakkan tangannya.

Tanpa peduli dengan berbagai penolakan ataupun berontakan yang Miyoung lakukan, Donghae justru semakin memperdalam ciumannya dengan menautkan lidahnya pada lidah Miyoung, Membiarkan mereka saling bertukaran saliva dan sesekali ia menghisap lidah Miyoung hingga menyebabkan suara decakan di antara ciuman mereka itu.

Tangan kiri Donghae mulai membelai lembut bagian leher Miyoung dan sesekali bermain di sekitar rambut hitam Miyoung yang tergerai bebas. Sedangkan Miyoung malah berbalik memukuli Donghae berharap lelaki itu melepaskan ciumannya.

“Hmnn… Enn!!” Miyoung sedikit tersentak saat Donghae meremas salah satu payudaranya. Bersamaan dengan itu Miyoung semakin memberontak. Tapi Donghae semakin tak peduli, Ia malah semakin asyik memperdalam ciumannya dan tangan kanannya mulai mencoba untuk melepaskan pakaian yang Miyoung kenakan.

“Uhnn, Aahh… Andwae!! Donghae-ah, Geumanhe!!” Miyoung berhasil melepaskan ciuman itu dan langsung saja ia mendorong tubuh Donghae hendak mendekati pintu yang tertutup rapat itu.

Tapi tangan kekar milik Donghae segera memeluknya dari belakang dan secara bersamaan pula ia meremas kedua payudara Miyoung, Membuat gadis itu kembali tersentak.

“Ahhh… Donghae-ah, Geumanhe!! Nnhhh..” Miyoung mencoba melepaskan tangan Donghae dari dadanya. Tapi yang ada kini Donghae malah menyerang leher putihnya menghisap serta menggigitnya kuat hingga menyebabkan tanda kiss mark yang berbekas di leher tersebut. “Hnnn… Ahh…”

Tangan kanan Donghae kembali bergerak pada resleting dress yang Miyoung gunakan dan seketika itu juga pakaian Miyoung terlepas begitu saja dari tubuhnya.

“Andwae!! Ehnn…”

Donghae tak menggubris penolakan Miyoung. Ia malah semakin memperkencang remasan tangannya pada dada Miyoung,  Lantas tangan kanannya mulai bermain-main di sekitar ms.v Miyoung.

“Uhnnn…  Ahhh, Donghae-ah! Geumanhe!!” Tubuh Miyoung mulai bergetar hebat. Ia takut sesuatu yang buruk akan terjadi padanya.

Di saat Donghae hendak kembali menciumnya, Miyoung menyampingkan wajahnya dan terus memberontak padanya. Hingga tanpa terasa ia mulai menangis, Menangis karena takut akan sikap Donghae padanya.

“Aandwae!! Hiks… Hiks… Geumanhe!!” Pinta Miyoung.

Sadar jika Miyoung menangis, Donghae menghentikan perlakuannya terhadap Miyoung. Ia lantas membalikkan tubuh Miyoung dan menatap cemas pada gadis itu.

“Miyoung-ah, Kau menangis?”

“Andwae!! Andwae!! Hentikan ini semua, Aku tidak mau!!” Miyoung begitu ketakutan dan tubuhnya nampak bergetar hebat.

“Aku sudah menghentikannya… Maaf, Aku mungkin terlalu cepat. Maafkan aku, Miyoung-ah.. Maaf…” Donghae segera memeluk tubuh Miyoung yang masih bergetar itu. Sedangkan Miyoung hanya menangis tanpa bersuara, Sungguh ia benar-benar syok dengan semua ini.

-Love, Kiss, Heart-

Saat ini Miyoung dan Donghae sedang berada di ruang makan. Setelah kejadian di kamar mandi tadi, Miyoung akhirnya bisa mengontrol emosinya dan akhirnya dapat tenang. Walau bagaimanapun juga Miyoung tidak mungkin dapat bersikap histeris pada seseorang yang sedang menderita depresi berat seperti Donghae ini. Terlebih Donghae adalah pasiennya sendiri.

“Neo… Gwenchana?”  Tanya Donghae masih terlihat cemas. Miyoung mengangguk singkat untuk menjawab hal itu.

“Jinja??”

Miyoung mengangkat wajahnya lalu mencoba tersenyum tipis walaupun masih ada sedikit perasaan takut pada Donghae. “Ne…”

“Hah, Syukurlah… Kupikir kau akan membenciku setelah ini…” Donghae membalas senyuman Miyoung dengan santai.

Miyoung hanya tersenyum tipis dan kembali menunduk, Berpura-pura menikmati makanan yang ada di hadapannya sekarang.

“Kalau begitu sekarang aku akan menyuapimu, Sekarang buka mulutmu…” Donghae mengambil seekor udang goreng dan hendak menyuapi Miyoung.

Miyoung menggeleng singkat, “Anniya, Aku bisa makan sendiri…” Tolaknya.

“Ehm…” Donghae balas menggeleng. “Aku ingin menyuapimu sekarang. Ayo buka mulutmu! Tanganku sudah pegal…”

“Hajiman, Naega…”

“Ayolah, Bukankah dulu kau menyukai udang?” Donghae tersenyum semangat.

“Mwo??” Miyoung terdiam sesaat. Ia nampaknya seperti ragu untuk menerima hal itu. “Hajiman, Donghae-ah… Nae..”

Tapi tiba-tiba saja Donghae terkekeh kecil membuat Miyoung menghentikan ucapannya dan menatap Miyoung gemas. Sedangkan Miyoung terlihat begitu bingung.

“Waeyo?” Tanya Miyoung tak mengerti.

“Ahahahaha,  Miyoung-ah. Kau lucu! Kau pikir aku lupa jika kau ini alergi terhadap udang? Tentu saja aku hanya bercanda… Aku akan memakannya…” Donghae langsung melahap udang tersebut.

“Eh?? Darimana kau tahu hal itu?” Dan pertanyaan itu terlontar dari mulut Miyoung. Tentu saja ia bingung, Bagaimana tidak? Jika Donghae seorang pasien yang baru di temuinya itu dan memaksanya harus berpura-pura menjadi tunangannya karena wajahnya yang mirip dengan tunangannya itu, Justru mengetahui jika ia alergi pada udang.

Donghae menyentil kening Miyoung pelan membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan lalu kembali menatap Miyoung gemas.

“Bodoh! Tentu saja… Sejak dulu aku memang sudah tahu jika kau ini alergi pada udang. Apa kau lupa hal itu, Huh?”

“Eh?? Ah… Itu, Mungkin saja…” Jawab Miyoung ragu. “Aneh… Kenapa aku dan tunangannya memiliki banyak kesamaan??” Pikir Miyoung sambil menatap Donghae yang masih tetap terkekeh kecil yang lalu mulai menyantap kembali makan malamnya. Tapi tidak dengan Miyoung yang masih nampak bingung.

-Love, Kiss, Heart-

Drt… Drt… Drt…

Sungmin menatap layar ponselnya, Lalu ia menoleh pada Kyuhyun dan setelah itu ia mulai beranjak dari duduknya menjauhi Kyuhyun untuk menjawab telepon tersebut. Kyuhyun hanya mengerutkan keningnya bingung, Tak biasanya Sungmin bersikap semisterius ini.

“Yoboseyo…”

“…”

“Kau akan kembali ke Seoul?!” Kedua mata Sungmin membulat dalam seketika.

“…”

“Kau yakin?! Tapi…”

“…”

“Oh ayolah, Aku melarangmu hanya demi kebaikanmu juga! Lagipula bukankan ini semua yang kau mau?!”

“…”

“Anniya, Hajiman…”

Flip!!

Sungmin terdiam, Menatap layar ponselnya lalu menghela nafas panjang. Tanpa ia sadari Kyuhyun langsung mendekatinya.

“Waeyo?” Tanyanya.

“Huh?!” Sungmin nampak sedikit terkejut dengan kehadiran Kyuhyun itu. “Anniya, Hanya urusan rumah sakit…” Bohong Sungmin dan langsung melengos pergi.

Kyuhyun mengerutkan keningnya, Menatap curiga pada Sungmin. “Aneh.. Kenapa aku merasa jika Sungmin memiliki sesuatu yang di rahasiakan? Apakah ini ada hubungannya dengan wajah Miyoung yang mirip dengannya?” Pikir Kyuhyun.

To Be Continued…

Annyeong Readers… ^^ Mianhe neh author baru update ff lagi, Abis akhir2 ini sibuk bener dah… Hehehehehehe Jadi baru sempet lagi deh… Kekekekekekeke Yah,  Tapi semoga saja untuk part ini tidak mengecewakan… Hohohohohoho ^o^