Because Caramel Cofee

Title         : Because Caramel Cofee.

Author     : NtaKyung.

Casts       : Henry Lau, Kwon Yoora and OC

Length     : Oneshot.

Genre      : Humor, Friendship and Romance.

Rated     : PG-13

-Because Caramel Cofee-

Henry, -Seorang bartender di sebuah café yang berada di pusat kota Seoul- kini sedang terdiam menatap beberapa tamu yang datang dan pergi tanpa sedikitpun membuatnya merasa ada sesuatu yang menarik.

“Hah…” Ia menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya.

CLING!!

Pintu café tersebut terbuka dan masuklah seorang gadis yang dengan segera berjalan menghampiri Henry yang masih tetap terdiam di tempatnya.

“Aku pesan satu gelas Orange Blossom!” Ucap gadis itu pada Henry.

“Ne… Chakkamanyo…” Henry segera melakukan suatu gerakan dengan mencampurkan semua bahan yang dibutuhkan lalu mengocoknya dengan gerakan ala bartender handal dan kemudian ia menuangkannya pada sebuah gelas bertangkai tinggi dengan sebuah hiasan jeruk di sisi gelas tersebut.

“Silahkan, Agaesshi…” Ujar Henry seraya menyerahkan segelas Orange Blossom pada gadis tersebut sambil memperlihatkan senyuman manisnya.

“Kamsahamnida…” Balas gadis itu seraya meraih gelas tersebut dan berlalu menuju sebuah meja yang menuju dekat jendela yang mengarah kejalan.

Setelah merasa tidak ada yang harus di kerjakan lagi, Henry kembali menghela nafas, Bosan. Ntahlah hari ini ia merasa sangat bosan di tambah lagi cuaca di luar sana begitu mendung.

“EKHEM!!” Suara seseorang menyadarkan Henry dari lamunannya dan membuat lelaki itu segera berbalik hingga akhirnya ia melihat seorang gadis berambut panjang bergelombang dengan kulit putihnya dan wajahnya yang begitu manis perlahan berjalan mendekatinya.

“Oh, Manajer…” Kaget Henry.

“Henry-ssi, Aku rasa seharusnya sejak tadi kau tak perlu menghela nafas seperti itu! Kau tau itu sangat mengganggu pemandangan!!” Tegas gadis tersebut dengan nada yang terbilang cukup pedas untuk didengar.

“Eh??” Bingung Henry seakan tak mengerti.

Gadis itu lantas berdiri disamping Henry dan lalu memperagakan sebuah gerakan yang sama persis dengan apa yang baru saja Henry lakukan beberapa menit lalu.

“Apa sikapmu yang seperti itu pantas di liat, Huh?!! Aku yang memperhatikanmu sejak tadi saja sudah kesal!!” Ucap gadis itu kemudian.

“Ah… Itu. Mianhe, Manajer. Aku tidak akan mengulanginya lagi…” Sesal Henry tanpa ingin banyak bicara ataupun berdebat dengan orang yang tak lain adalah Manajer Café sekaligus pemilik Café ini juga.

“Jika kau terus melakukan hal itu, Bersiap saja mencari pekerjaan baru!!” Ancam gadis itu dan berlalu begitu saja.

“Ne…” Sahut Henry seraya membungkuk singkat.

PLETAK!!

Sebuah pukulan yang cukup keras mendarat tepat di kepala Henry, Membuat lelaki itu segera berbalik sambil meringis kesakitan.

“Haish!! Ya!!” Bentaknya kesal pada gadis yang baru saja memberikan sebuah pukulan yang cukup keras itu. “Apa yang kau lakukan, Huh?!!”

“He he he, Mianhe…” Gadis itu mengangkat tangan kanannya lalu membentuk huruf ‘V’ dengan kedua jarinya. “Ya… Henry-ah. Apakah gadis itu marah lagi padamu?” Tanyanya kemudian.

“Hum?? Yeoja?? Nugu??” Ucap Henry seakan tak mengerti.

“Kwon Yoora. Siapa lagi gadis yang suka marah-marah di tempat ini selain dirinya…” Jelas gadis tersebut.

“Ah, Jadi maksudmu dia?? Hah… Aku sudah terbiasa dengan semua celotehannya itu.” Jawab Henry dengan tenang. “Dan sebaiknya aku sarankan kau untuk kembali bekerja, Hyunmi-ssi… Atau kau pun akan terkena amukan Manajer kita itu…” Ucap Henry.

“Haish… Kau ini! Menyebalkan…” Gadis yang bernama Hyunmi itupun beranjak pergi meninggalkan Henry dan lalu kembali melayani para tamu yang datang.

-Because Caramel Cofee-

Sejak tadi Henry terus saja memperhatikan sepasang kekasih yang nampak asyik bercanda ria sambil sesekali bermesraan dan hal itu tentu saja membuat Henry menghela nafas panjang.

“Hah… Pasti menyenangkan sekali jika aku memiliki seorang kekasih juga…” Gumam Henry pelan.

Tanpa disadarinya dan seakan terlarut dengan pemandangan yang ada di hadapannya itu. Henry tak menyadari kini Yoora tengah memperhatikannya dan mulai berjalan perlahan ke arah belakangnya.

TEP!!

Yoora menepuk pundak Henry dengan perlahan, “Haish!! Jangan menggangguku, Hyunmi-ya!!” Ujar Henry ketus berfikir jika seseorang yang dibelakangnya itu adalah Hwang Hyunmi.

Untuk kedua kalinya Yoora menepuk pundak Henry, Dan tanggapan lelaki itu tetap sama tanpa menoleh sedikitpun kearah belakang.

“Henry-ssi!!” Panggil Yoora kemudian.

Merasa hapal dengan suara itu, Kedua mata Henry membulat dan dengan perasaan yang was-was sekaligus cemas Henry berusaha berbalik kebelakang dan benarnya saja dugaannya kini gadis yang sebenarnya tak ingin dilihatnya itu justru malah berada di belakangnya sekarang dengan kedua tangan yang dilipat di depan dadanya.

“Apa yang kau lakukan, Henry-ssi?” Tanya Yoora sedikit memberikan nada penekanan.

“Ah, Itu… Tadi aku sedang…”

“Aku tidak membayarmu untuk memandangi para tamu yang datang kan?” Sela Yoora tanpa ingin mendengar jawaban Henry.

Henry mengangguk lemah. “Mianhamnida…” Sesalnya.

“Kau tahu perbuatanmu itu hanya akan membuat para tamu risih!!” Ujar Yoora lagi terlihat begitu kesal.

“Ne, Mianhamnida…” Sahut Henry singkat.

PRANG!!

“Haissh!! Ya!! Apa yang kau lakukan, Huh?!!” Terdengar suara bentakan yang cukup keras setelah sedetik sebelumnya terdengar suara gelas pecah.

Yoora dan Henry sontak berbalik dan mendapati Hyunmi tengah membungkuk pada tamu yang tadi sempat Henry pandangi.

“Mianhamnida, Sajangnim… Aku tidak sengaja…” Sesal Hyunmi sambil terus membungkuk.

Merasa harus menghampiri mereka, Yoora pun bergegas menghampiri tamu tersebut diikuti dengan Henry yang ikut menghampiri Hyunmi yang sudah terlihat seperti akan menangis.

“Maaf, Ada apa ini?” Tanya Yoora ramah.

Tamu lelaki itu lantas menoleh pada Yoora dan keduanya saling terdiam satu sama lain saat kedua mata mereka bertemu. Yoora yang biasanya bersikap tegas pun kini hanya tetap terdiam terpaku hingga akhirnya suara kekasih dari lelaki itu membuyarkan kediaman mereka berdua.

“Jagiya…” Panggil manja gadis itu seraya mengaleng lengan lelaki tersebut. “Oh… Neo, Kwon Yoora. Ne?” Ucap gadis itu kemudian sambil menunjuk Yoora.

Yoora hanya dapat tersenyum kecut. “Ne…” Jawabnya singkat.

“Aigo… Tidak kusangka dapat bertemu dengan teman lama sepertimu. Atau… Mungkin lebih tepatnya kusebut sebagai mantan kekasihku??” Sindirnya membuat senyum Yoora menghilang dalam seketika.

Henry yang masih terdiam di tempatnya hanya menatap bingung pada Yoora yang terlihat seperti terluka saat mendengar ucapannya itu.

“Apa sekarang kau sudah memiliki kekasih yang lebih tampan dariku, Huh??” Ujar lelaki itu sombong dan di balas suara tawa puas dari gadis yang tak lain adalah kekasihnya itu.

“Tidak punyakah? Hah… Pasti ini karena kau terlalu sibuk mengatur café tercintamu ini, Huh?” Ujar gadis itu ikut menyindir.

“Kau salah!” Ucap Yoora kemudian membuat mereka berdua terdiam. “Apa kalian tidak lihat lelaki di sampingku ini adalah kekasihku?!!” Yoora langsung menarik lengan Henry dengan lembut yang sontak saja membuat Henry dan Hyunmi terkejut.

“M-m-manajer…” Kaget Henry setengah berdesis.

“Sudah jangan banyak bicara!! Ini hanya sandiwara..” Bisik Yoora sepelan mungkin.

Awalnya mereka terdiam, Tapi lelaki yang tak lain adalah mantan kekasih Yoora saat dulu menatap curiga pada Henry yang terlihat enggan.

“Benarkah dia pacarmu?? Tapi kenapa dia terlihat begitu enggan padamu??” Curiga lelaki itu dengan pandangan yang cukup menyebalkan bagi Yoora. “Hey, Apa kau benar pacar dari gadis ini?!” Tanya lelaki itu kemudian pada Henry.

“Huh?? Itu…” Henry terdiam bingung harus mengatakan apa.

“Ah, Sudahlah! Tidak perlu dijawab lagi… Jelas-jelas kau bukan pacarnya. Aku tahu kau ini hanyalah seorang bartender di café ini iya kan?” Celetuk kekasih lelaki tersebut.

“Ohh… Jadi sekarang kau mau mencoba berbohong padaku, Yoora-ssi?? Atau… Sebenarnya kau ingin membuatku cemburu saja? Tenang saja… Aku tidak akan pernah cemburu padamu! Karena selamanya aku tidak pernah mencintaimu…” Ucapan lelaki itu sontak membuat kedua mata Yoora langsung berkaca-kaca dan dengan segera bergegas pergi meninggalkan mereka.

Henry yang melihat itu hanya dapat terdiam, Bingung harus melakukan apa. Ada sedikit rasa penyesalan karena ia merasa jika ia justru telah membuat Yoora merasa di permalukan oleh kedua orang yang tidak dikenalinya itu.

-Because Caramel Cofee-

“Henry-ya. Aku pulang duluan yah…” Pamit Hyunmi saat café tersebut telah tutup.

“Oh, Baiklah… Aku akan di sini untuk beberapa saat lagi. Masih ada pekerjaan…” Jawab Henry santai.

“Baiklah kalau begitu…” Hyunmi pun bergegas pergi keluar dari café tersebut.

Henry tetap focus pada pekerjaannya dan setelah satu jam lebih. Akhirnya ia telah selesai menata gelas-gelas tersebut di counter dengan rapih karena itulah pekerjaannya selain menjadi bartender.

“Ah, Hujan!!” Gerutu Henry saat melihat keluar jendela.

Ia pun berjalan kearah dapur berniat membuat sesuatu yang dapat menghangatkan tubuhnya dari cuaca yang begitu dingin ini.

“Hiks… Hiks… Hiks…”

Deg!!

Langkah Henry langsung terhenti dan tubuhnya tiba-tiba saja menegang saat mendengar suara isak tangis yang tak di ketahui dari mana asalnya itu.

“S-s-suara ap-apa itu??” Tegangnya.

“Hiks… Hiks… Hiks…”

Suara isak tangis itu kembali terdengar dan tentu saja membuat Henry menjadi semakin takut dan tegang. Ia mencoba memperjelas pendengarannya, Dan di saat itu pula ia yakin jika suara isak tangis itu terdengar dari arah ruang kerja manajernya –Kwon Yoora.

Henry memberanikan dirinya untuk berjalan mendekati ruangan itu, Di luar sana terdengar angin yang berhembus kencang dan derasnya hujan serta suara petir membuat suasana saat ini menjadi semakin mencekam.

Cklek!

Ia membuka pintu ruangan tersebut, Dan nampak ruangannya yang remang-remang karena hanya lampu duduk yang menerangi ruangan tersebut.

Dengan pencahayaan yang tak terlalu terang itu, Henry memasuki ruangan itu. Dan ia begitu terkejut saat melihat seorang gadis yang tengah meringkuk di sudut ruangan dengan kepala yang tertunduk dalam dan kedua kaki yang di tekuk.

“M-M-Ma-Manajer… Ap-Apakah itu kau??” Tanyanya mencoba memberanikan diri meskipun dengan terbata-bata.

“Hiks… Hiks… Hiks…” Suara isak yang menurut Henry sedikit menyeramkan itu kembali terdengar dari gadis yang tengah meringkuk itu.

“M-Ma-Manajer…” Henry mulai mendekati gadis itu dan jongkok di hadapannya, Mencoba menyentuh gadis tersebut.

Duar!!

Suara petir yang cukup keras itu mengeluarkan sebuah cahaya kilat dan di saat bersamaan gadis itu mendongakkan wajahnya membuat Henry dapat melihat wajahnya yang begitu ‘berantakan’, Bagaimana tidak? Rambutnya yang acak-acak-an serta maskaranya yang luntur dan wajahnya yang lusuh membuatnya nampak sedikit mengerikan.

“OMO!!” Kaget Henry dan seketika itu juga tubuhnya terjatuh karena saking terkejutnya. “Aish!! Manajer… Kau mengejutkanku!!” Keluh Henry saat sadar itu adalah Yoora.

Awalnya Yoora hanya terus memandang Henry dengan dingin namun tak berapa lama mimik wajahnya seketika itu juga berubah menjadi sedih.

“Huwaaaaaa… Hiks… Hiks… Hiks… Aku membencimu!!!” Yoora berteriak di isak tangisnya.

“Eh??” Henry menunjuk dirinya karena bingung. “A-Apa salahku??”

“Huwaaaaaaa… Aku membencimu… Hiks… Hiks… Aku membencimu, Kang Minhyuk!!” Ujar Yoora di tengah isak tangisnya.

“Kang Minhyuk??” Henry terdiam. Namun sesaat setelah itu ia seakan teringat sesuatu. “Manajer… Apakah kau menangis karena kejadian tadi siang??” Tanyanya polos.

Di saat itu pula Yoora kembali menoleh padanya dan tak berapa lama ia kembali menangis bahkan semakin kencang membuat Henry menjadi bingung harus berbuat apa.

“M-M-Ma-Manajer…” Henry mencoba untuk menenangkannya. “Uljima… Uljima…” Ia mencoba untuk mendekati Yoora dan menepuk-nepuk pundak Yoora, Berharap jika gadis ini akan tenang setelah mendapat perlakuan ini.

-Because Caramel Cofee-

“Ini…” Henry menyodorkan segelas caramel cofee panas pada Yoora.

Yoora melirik gelass itu lalu menatap kesal pada Henry. “Aku tidak suka caramel!!” Tolak Yoora tegas.

“Hah…” Henry menghela nafas panjang. “Ya! Apa kau tidak tahu jika caramel dapat membuat perasaan kita lebih baik, Huh??” Ujar Henry kemudian.

“Tidak!” Jawab Yoora singkat.

“Rasa manis yang ada pada caramel ini dapat membuat perasaan kita menjadi senang. Sama halnya seperti cokelat yang memiliki kandungan Dopamine. Kau tak tahu itu, Huh?? Haish… Kasihan sekali kau ini!” Celoteh Henry seakan tak peduli jika di hadapannya saat ini adalah atasannya yang bisa kapan saja memecatnya.

Tatapan Yoora seketika itu juga berubah menjadi sendu, Menatap gelas berisikan cokelat panas itu di hadapannya. “Aku memang tidak pernah mengetahui apapun… Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku ini. Aku bahkan tak mengerti bagaimana caranya membahagiakan seorang kekasih…”

“Eh??” Henry melirik Yoora dan dapat ia lihat wajah Yoora yang begitu memperlihatkan rasa sakit yang mendalam.

Dengan segera Henry duduk di hadapan gadis itu, “Maaf, Mungkin kata-kataku terlalu kasar tadi… Kau tidak perlu terlalu mempedulikannya, Bibirku ini memang selalu asal bicara!” Ujar Henry kemudian sambil memukul-mukul bibirnya sendiri.

“Anniya… Aku benar-benar serius. Aku benar-benar tidak mengerti tentang itu semua, Aku terlalu sibuk dengan semua ini…” Yoora menundukkan wajahnya, Tak ingin memperlihatkan jika dirinya akan kembali menangis saat ini.

“Ya!! Kwon Yoora!!” Ucap Henry tiba-tiba.

Yoora mendongakkan wajahnya, Menatap Henry kaget. Tak biasanya Henry memanggilnya seperti itu. “Mwo??” Kagetnya.

“Kwon Yoora-ssi, Apa kau sadar jika kau yang sekarang ini bukanlah dirimu yang sebenarnya! Kwon Yoora yang ku kenal adalah seorang yang tegas dan tak suka menangis!! Dan hal yang tidak mungkin dia menangis hanya karena seorang lelaki buruk seperti lelaki tadi siang itu!” Tegas Henry.

Yoora hanya dapat terdiam mematung, Ia tidak percaya Henry mengatakan hal itu padanya. “Henry-ssi…” Ujarnya pelan.

“Cham… Lebih baik sekarang kau minum caramel cofee ini. Setelah itu kau akan lupa pada lelaki buruk rupa itu!! Ayo cepat…” Suruh Henry sambil mendekatkan gelas itu pada Yoora.

“Eh??”

“Jangan bertingkah seperti orang bodoh… Cepat minum saja!!” Paksa Henry.

Dan karena paksaan Henry, Akhirnya Yoora pun meneguk caramel cofee itu dengan perlahan hingga akhirnya tak tersisa sedikitpun. Henry hanya tersenyum puas saat melihat hal itu.

“Eotte?? Mashita??” Tanya Henry kemudian.

Untuk beberapa saat Yoora terdiam, Ia memasang wajah kesal yang tentu saja membuat Henry menjadi gugup dan salah tingkah.

“Wae?? Apa ada sesuatu yang salah??” Tanya Henry penasaran.

“Henry-ssi!” Panggil Yoora tegas.

“N-Ne??” Gugup Henry.

“Kau membuat program dietku hancur hanya dalam satu tegukan ini! Apa kau tak tahu itu??” Dan setelah mengucapkan hal itu Yoora tersenyum tipis pada Henry membuat Henry tercengang tak percaya dengan apa yang di dengarnya terlebih dengan apa yang di lihatnya.

Tapi setelah itu Henry membalas senyuman Yoora sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sedikit salah tingkah dan enggan dengan suasana sekarang ini.

-Because Caramel Cofee-

Yoora menunggu bus yang beberapa menit lagi akan datang, Ia melirik jam tangannya lalu menghela nafas panjang. “Aish!! Aku bisa terlambat jika seperti ini…” Kesalnya.

Tin… Tin…Tin…

Tiba-tiba suara klakson mobil yang nyaring membuat Yoora menoleh pada sebuah mobil merah yang berhenti tepat di hadapannya saat ini.

“Butuh tumpangan, Yoora-ssi??” Tanya Minhyuk, Lelaki yang kemarin di temuinya di café tempatnya dan tak lain adalah mantan kekasihnya yang dulu.

Yoora mencoba menenangkan dirinya untuk tidak terlihat lemah di hadapan lelaki yang sangat di bencinya ini.

“Tidak! Terima kasih…” Jawabnya dingin.

“Ah… Ternyata kau sudah banyak berubah, Yoora-ssi…” Minhyuk tersenyum manis seakan mengejek Yoora dari balik senyumannya itu.

“Itu bukan urusanmu!” Tekan Yoora mulai menatap tajam pada Minhyuk.

Lelaki itu hanya dapat mendecak kecil seakan menganggap remeh pada Yoora, “Lalu… Kalau begitu di mana kekasihmu sekarang? Aneh sekali rasanya jika kau mengaku jika sudah memiliki kekasih tapi tidak pergi bersama… Padahal bukankah kalian bekerja di tempat yang sama??” Sindirnya.

Deg!!

Tubuh Yoora langsung memanas dan diam mematung tanpa bisa berkutik, Dia benar-benar seakan tak mampu mengucapkan apa-apa lagi karena perkataan Minhyuk itu.

“Jagiya…” Tiba-tiba seseorang merangkul pinggul Yoora yang tentu saja membuat gadis itu terkejut, Terlebih dengan Minhyuk yang melihat hal itu dari dalam mobilnya.

Yoora menoleh pada seseorang yang tiba-tiba memeluknya itu, Dan kedua matanya langsung membulat dalam seketika. “K-kau??” Ucapnya terbata.

Orang itu yang tak lain adalah Henry hanya memperlihatkan senyuman tipis padanya. “Maaf, Aku terlambat menjemputmu…” Ujar Henry santai.

“M-mwo??” Bingung Yoora.

Henry mendekati wajah Yoora membuatnya terpaksa memiringkan wajahnya untuk tidak terlalu dekat dengan wajah Henry. Mendapat reaksi itu Henry tersenyum tipis, “Aku akan membantumu untuk kali ini, Kwon Yoora-ssi…” Bisiknya kemudian.

“Cih!! Apa-apaan mereka ini, Mau mencoba memperlihatkan kemesraan di hadapanku, Huh?!” Cibir Minhyuk kesal.

“Eoh, Chogi…” Henry memanggil Minhyuk dengan kata-kata itu, Berpura-pura tidak mengetahui nama lelaki itu.

“Wae?!” Ketus Minhyuk.

“Terima kasih karena telah menemani kekasihku ini mengobrol selama aku belum datang. Ok, Kalau begitu kami permisi dulu…” Ujar Henry dengan gaya yang begitu santai.

“Jagiya, Kajja…” Ajak Henry sambil menarik Yoora yang masih mematung tak percaya dengan semua ini.

Sedangkan Minhyuk? Lelaki itu hanya dapat terpaku, Tak dapat menerima ‘kekalahan’ dirinya dari Kwon Yoora, -Mantan Kekasihnya- yang ia anggap masih mencintainya dan belum memiliki kekasih ternyata sudah mendapatkan kekasih?

“Aish!! Menyebalkan!!” Gerutu Minhyuk.

-Because Caramel Cofee-

Yoora menatap punggung Henry yang terus berjalan di hadapannya, Ia benar-benar tak percaya jika lelaki yang di anggapnya sebagai –bawahannya- yang menyebalkan justru malah membantunya.

“Ini…” Henry menyodorkan helm pada Yoora.

Yoora mendongakkan kepalanya menatap bingung pada Henry, “H-Huh??”

“Hah…” Lelaki itu menghela nafas panjang. “Kwon Yoora Agaesshi, Apakah kau ingin terlambat masuk kerja, Huh? Lagipula ini sudah jam 8 pagi, Kau jelas-jelas sudah terlambat setengah jam!”

“Tapi…”

“Wae?? Apa kau keberatan jika harus naik motor denganku?? Aaah… Atau kau justru tidak mau berdekatan dengan bawahanmu ini. Jadinya kau keberatan untuk ikut denganku kan??” Celoteh Henry.

“Anniya, Keunde…” Yoora terdiam sesaat.

Henry menatap Yoora, “Sudahlah! Lupakan kalau begitu… Aku akan ke tempat kerja sendiri saja jika kau tidak mau pergi bersamaku!” Henry hendak mengenakan helmnya tapi ucapan Yoora menghentikan kegiatannya.

“Kenapa kau membantuku, Henry-ssi??” Tanya Yoora tiba-tiba. Gadis itu lantas segera mendongakkan wajahnya dan menatap Henry. “Kenapa kau membantuku?? Kau bahkan tidak mengetahui apapun tentang hal ini…”

“Karena aku tidak bisa membiarkan seseorang menangis di hadapanku untuk kedua kalinya. Jadi aku membantu orang ini agar tak menangis lagi di hadapanku nanti…”

“M-m-mwo??”

Henry menyeringai kecil, “Kau lega dengan semua ini?? Apa kau lihat wajah lelaki itu? Dia benar-benar mati gaya!! Kau suka bukan??”

Untuk beberapa saat Yoora terdiam, Dan ia teringat dengan wajah Minhyuk yang benar-benar mati gaya itu. “Kau benar…” Dan seulas senyuman terukir di wajahnya.

“Hah, Daripada kita berlama-lama di sini… Lebih baik kita pergi saja. Kita sudah sangat terlambat!” Ajak Henry kemudian.

Yoora pun mengangguk kecil, “Ne…”

Kemudian, Yoora pun mulai menaiki motor Henry. Ia menggunakan helm cadangan yang di bawa Henry.

“Berpeganganlah!! Bisa jadi aku akan membawanya dengan kecepatan tinggi!” Ujar Henry mengingatkan.

“Eh?? Tapi…”

“Tidak apa-apa, Aku tidak keberatan jika kau ingin memelukku juga…” Canda Henry.

“Ya!!” Yoora merenggut kesal.

“Aku hanya bercanda…” Henry kembali tersenyum tipis pada Yoora, Dan di saat itu juga Yoora menyadari sesuatu yang sejak lama tak di sadarinya.

“Ternyata… Dia lelaki yang baik dan cukup manis…” Batin Yoora.

-Because Caramel Cofee-

Hyunmi, -Gadis yang bekerja di café itu- menatap tak percaya saat melihat Henry dan Yoora baru saja turun dari motor yang sama. Ia bahkan mengucek-ngucek matanya berkali-kali dan menggeleng cepat.

“Apa aku sedang bermimpi??” Gumamnya.

Cling!!

Pintu terbuka dan nampaklah Yoora yang memasuki café itu, “Maaf, Aku terlambat…” Ujar Yoora seraya bergegas pergi memasuki ruangannya.

“A-ah.. N-ne… Manajer…” Hyunmi mengangguk enggan.

Cling!!

Pintu kembali terbuka dan nampaklah Henry yang sedang merapihkan rambutnya sambil memegang helmnya.

“Maaf, Aku terlambat…” Ujar Henry mengatakan hal yang sama seperti Yoora.

Hyunmi masih terdiam mematung, Benar-benar tak percaya dengan semua ini. Tapi tak berapa lama ia segera menghampiri Henry yang akan ke arah belakang untuk mengganti pakaiannya.

“Ya!! Henry Lau!!” Panggilnya dengan cukup keras.

“Wae??” Tanya Henry tanpa berbalik.

“K-kau.. Ba-b-bagaimana bisa datang bersama manajer, Huh??” Tanya Hyunmi dengan sedikit terbata.

“Ah, Soal itu… Ceritanya panjang, Aku malas untuk membahasnya…”

“Haish!! Anak ini!!” Hyunmi mengumpat kesal. “Ya!! Ppalliwa, Malhaebwa!!” Paksa Hyunmi masih terus mengikuti Henry yang sedang membuka loker tempat pakaiannya di simpan.

“Sudah ku katakan aku tidak mau mengatakannya…” Jawab Henry malas.

“Henry-ah…” Bujuk Hyunmi dengan wajah memelas.

Henry menoleh pada Hyunmi, Lalu menatap gadis itu serius. “Ya!! Apa kau ingin melihatku bertelanjang dada di hadapanmu, Huh?? Aku tidak keberatan dengan hal itu..” Celetuk Henry.

Kedua mata Hyunmi langsung membulat. “Mwo?? Ya! Henry Lau!” Bentaknya dengan suara nyaringnya.

Dengan segera, Hyunmi memukuli Henry tanpa peduli lelaki itu yang mengaduh kesakitan dan bahkan memintanya untuk menghentikan semua ini.

“Henry-ssi…” Tiba-tiba sebuah suara yang tak asing lagi bagi mereka membuat keduanya langsung terdiam dan menoleh ke arah ambang pintu yang ternyata sudah ada Yoora di sana.

“Aish!! Ini semua karenamu, Bodoh!!” Kesal Henry pada Hyunmi.

“Ini juga karenamu!!” Celoteh Hyunmi setengah berbisik.

“Bisa kita bicara sebentar??” Tanya Yoora kemudian.

“E-Eh??” Bingung Henry.

“Aku ingin berbicara denganmu sebentar, Bisakan?? Lagipula belum ada pelanggan di café…” Ujar Yoora lagi.

“A-Ah… Baiklah…” Jawab Henry dan kemudian mereka berdua pun meninggalkan ruangan itu.

Sedangkan Hyunmi hanya dapat memiringkan kepalanya, Memikirkan sesuatu yang mungkin terjadi di antara mereka berdua.

“Haish!! Kenapa mereka berdua jadi terlihat seperti sepasang kekasih?? Benar-benar membuatku bingung!!” Keluh Hyunmi.

-Because Caramel Cofee-

Kini, Henry dan Yoora telah berada di lantai atas café ini, Mereka hanya terdiam satu sama lain. Membuat kecanggungan kembali terjadi di antara mereka berdua.

“Gomawo…” Ucap Yoora tiba-tiba.

Henry segera menoleh padanya, “H-Huh??” Bingungnya. Yoora lantas menoleh padanya, Dan dapat Henry lihat senyuman gadis itu yang benar-benar tulus dan bahkan terlihat mempesona.

Deg!!

Henry merasakan jantungnya yang berdegup kencang. “Omo!! Ada apa denganku??” Batinnya.

“Aku ingin berterima kasih padamu karena dua alasan… Pertama, Karena kau telah memberikanku secangkir Caramel Cofee yang membuat perasaanku lebih baik. Dan kedua karena kau sudah membantuku pagi ini. Aku benar-benar sangat tertolong, Rasanya benar-benar lega sekali… Terima kasih…” Ucap Yoora menjelaskan.

“Ah, Tapi itu…” Henry terlihat jadi sedikit salah tingkah. “Itu hanya bantuan kecil, Kau tidak perlu sampai seperti ini. Manjaer…” Ujar Henry kaku.

“Tapi tidak untukku. Kau benar-benar membantu…” Yoora kembali tersenyum tipis dan hal itu semakin membuat jantung Henry berdegup kencang lagi, Bahkan melebihi tadi.

Mereka terdiam satu sama lain lagi, Tapi tak berapa lama Yoora menyodorkan tangannya, Membuat Henry mendongak menatapnya bingung.

“Mari kita berteman mulai saat ini, Henry-ah…” Ucap Yoora tanpa kata-kata formal.

“Ne??” Henry membulatkan kedua matanya.

“Kita berteman, Dan berhenti bersikap formal padaku saat kita sedang mengobrol. Bagaimana??” Tawar Yoora kemudian.

“Tapi…”

“Hey, Kau tidak akan mengabaikan seorang gadis yang sedang mencoba berteman denganmu, Kan??” Sela Yoora cepat.

Awalnya Henry terdiam untuk mencerna perkataan Yoora itu, Namun sadar dengan hal itu ia pun segera menjabat tangan Yoora dan di balas tawa kecil Yoora.

“Ternyata kau benar-benar orang yang lucu, Henry-ah…” Ujar Yoora di tengah tawa kecilnya.

“M-mwo??” Henry terdiam kembali, Namun saat melihat Yoora yang terkekeh kecil itu membuat sebuah perasaan di hatinya saat ini. Ntah kenapa tapi ia senang saat melihat hal itu, “Ah… Jadi kau tidak tahu betapa lucu dan tampannya bawahanmu itu, Huh??” Canda Henry kemudian.

“M-mwo??” Yoora menoleh pada Henry dengan tatapan geli. “Kau mencoba untuk bersikap sok keren sekarang??” Sindirnya.

“Anniya… Aku memang sudah keren sejak dulu. Kau saja yang tidak sadar dengan ini semua…” Balas Henry.

Dan kemudian celotehan yang di sisipkan sedikit candaan itu pun mulai keluar dari mulut mereka masing-masing. Seakan menjadi sebuah awal dari persabatan mereka yang mungkin… Akankah bisa menjadi sebuah kata cinta?? Ntahlah… Hanya mereka yang mengetahui ini semua. Dan ini semua terjadi karena, Caramel Cofee yang Henry buat untuk Yoora di malam itu.

The End…

Note : Annyeong… Yeorobun, Kini author dateng dengan ff Oneshot dan cast utamanya Henry… Hehehehe Gimana2?? Aneh kah?? Gajekah?? Hehehehe… Dan untuk merr, Mamih pinjem namanya yaaaaah… h

35 pemikiran pada “Because Caramel Cofee

  1. kyaaaaaa kue mochi jd bartender ayayayya, akh mochi kenapa g jadi penjual mochi aja *pletak xddDD
    tuhhh kan udah puny firasat kalo yoora naksir henry dan akhir.a kejadian kkk
    oiya eon imy mh nyangka.a yooora itu pelanggan pertama yg d layani henry ehh tau, manager tempat d mana henry kerja toh kkk
    aigooo mochi dirimu narsis sekali kkk but i like it heheh
    daebakk eon 😀

  2. Henry so sweet deh mau donk caramel coffeenya… lgi galau nih #curcol

    eon Henry unyu2 deh jdi bartender lama2 henry suka tuh sma yoora..

  3. henry naksir yoora gak sih sblm mrka jdi akrab(?)
    kayanya keren ya henry jdi bartender gt
    endingnya jg rada gantung
    pengennya mrka nyatain perasaan mrka

  4. 0nnie,knp cuma dbwt tmenan? Bkin sequel’a d0nx 0nn,bkin yoora ma m0chi jdian! ! ! Oh y,f” just me’a cpetan d publish y! ! !

  5. nah lhooo.. yg ini kenapa gantung jg??
    one shoot na pd gantung atuh.. T__T
    author na suka banget buat readers penasaran..
    Yoora ama Henry na koq ngak jadian??
    oya, trus Hyemi tu suka ama Henry ngak tu? kan mereka akrab..
    mau na kan ada sequelnya lg.. trus yoora na cemburu tu ke hyemi krn dkt ama henry.. wkwkkwkw…

  6. nice ff
    endingnya sih aku berharap lebih yah
    kkkkk
    pengen ada sekuel-nya deh klo gitu
    minta sekuel donk chingu
    thanks for share
    fighting buat next ff 😀

  7. akhirnya nemu juga ff yang castnya henry 😀

    bagus thor ceritanya,
    alurnya gak kecepetan, konfliknya juga pas 🙂

    tapi, sayangnya endingnya ngegantung thor 😦
    itu sih pendapat aku aja ..
    mian

    ff ini di buat sequel aja gimana thor?
    pasti seru 🙂

    keep writing ya thor ! 🙂
    HWAITIING 😀

  8. ada sequelnya gak min?
    Gan to the Tung nih ceritanya padahal bagus lohh
    Hmm… aku simpulin aja klo mochi sm yoora jadian terus menikah dan hidup bahagia selamanya Hahahahahahha
    keren min ^^

  9. ngebayangin henry jd seorang bartener itu… Sesuatu. Hihi… :). G kebayang kl henry jd bartener, pasti byk yg dtg k tuh cafe cuma buat liat si mochi yg ganteng. Wkwk… Ceritanya bagus eonni tp kok agak gantung ya? Tp tak apalah, cinta memang membutuhkan proses, kan? Aku suka progresnya. Keep writing!

  10. annyeong…
    ^^ seperti biasa, aku punya saran.
    Menurut aku, akan lebih baik kalo ini bukan oneshoot, karena alurnya kecepatan…
    *bow.
    Gamsahamnida

  11. Huhuhuhu…beyb…kau selingkuh dariku…..
    *lemparhenrypakecentong…hahahahahaa

    Aku syuka..akhirnya nemu ff yg castnya bebebku…*ngaku-ngaku
    Biasany si kyu sm abangku donghae…
    Menampilkan cast yg g ituh2 ajah
    Maaf baru baca jd telat, klo coment..yah gpp yah eon drpd g sm skli..,

    Cerita simple, tp so sweet. So pasti krna pmainnya jg udah sweet *bebebspadulu..hehehehhe…Tapi ada yg kurang…Coba aku yg jd yoora *khayal

    Yah itulah gunanya ini dunia maya…ya buat yg khayal2 n buat yg doyan ngayal.
    Wkwkwkwk…

    Keren, g nyangka bebeb bsa jd bartender, sy kira cm bs gesek biola.ajah…*LoL

    Thanks Eon
    #terusberkarya

  12. bayangin gmana keren ny henry kalo jdi bartender, pasti ngg ketukungan deh keren ny,
    suka critany, mskipun cma oneshot aq udh ckup dapet feelny nd menurt qw ide critanya menarik,,

  13. wow, awal cerita cinta yang unik ..
    seru pas minhyuk oppa kicep ngeliat yoora sama henry oppa mesra-mesraan padahal cuma bohongan kkkkk ..
    ga ada kelanjutannya ya ? sedih ..
    but, Tetap Berkarya thor ..

  14. Henry !!! XD, ga bisa bayangin mochi jadi bartender walaupun di cafe XD
    Yoora juga kayaknya udah mulai ada perasaan sama henry tapi belum nyadar XD

  15. aigoooo…henrypa jd bertender…#mari qt bayangkan.. 🙂
    tp story.nya agak gantung eon..
    buat sequel eooo..?????…
    eo..eo..eoo.. #pasang puupy.eyes
    #plakk… 🙂 😀

  16. prediksi saya salah, kira.n henry bakal sama hyumi deket.y, tpi masih gantung thor 😦
    cerita.y bagus koq.. like this (y)

Tinggalkan Balasan ke rossita Batalkan balasan