Love, Kiss, Heart (Chapter.12 End)

Title               :  Love, Kiss, Heart (Part.8)

Author           : NtaKyung

Casts               : Lee Donghae, Shim Miyoung, Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Kim Haneul, Lee Hyukjae.

Length           : Series [On Writing]

Genre             : Angst, Drama, Romance

Rating            : PG-15

-Love, Kiss, Heart-

Miyoung mematung dalam diam, Ia tak mengatakan apapun. Dan untuk waktu yang lama ia menatap Donghae dengan mata yang telah memerah.

“Aku… mencintaimu, Miyoung-ah.” Ulang Donghae.

Hening, Gadis itu tetap terdiam. Bahkan di saat Eunhyuk menoleh padanya seakan mencoba untuk membuat sang gadis menjawab pernyataan Donghae itu. Ia tetap saja mematung.

“Kau tidak mencintaiku, Kau hanya mencintai Kim Miyoung. Apakah kau masih belum sadar dengan hal itu, Lee Donghae?” Ucap Miyoung kemudian, Tak sedikitpun terdengar jika gadis ini seperti ingin menangis.

“Kau salah!! Aku memang mencintaimu. Justru kau yang tidak sadar!! Kau tidak sadar betapa besarnya perasaan ini terhadapmu!!”

“Jika seperti itu katakan padaku apa yang membuatmu menyukaiku?!” Sela Miyoung dengan nada suara yang cukup tinggi.

Deg!!

Donghae terdiam, Kini giliran tubuh lelaki itu yang mematung. Ntah kenapa, Hal itu cukup membuat Donghae terkejut. Ia tak tahu apa yang harus dikatakannya

“Kenapa kau diam? Apa kau bingung harus menjawab apa?!” Tuntut Miyoung. “Aku tahu hal ini… Sudah kukatakan padamu, Donghae-ah. Kau… hanya membohongi dirimu sendiri!! Kau mungkin memang mengetahui diriku, Tapi bukan berarti kau bisa semudah itu jatuh cinta padaku…”

“Tidak, Itu…”

“Kau tak seharusnya mengatakan hal ini, Donghae-ya!” Ucap Miyoung menyela ucapannya.

“Miyoung-ah…” Kaget Donghae.

“Ayo kita pergi dari sini, Eunhyuk-ah!” Miyoung segera berjalan terlebih dulu meninggalkan Eunhyuk yang masih terdiam di tempatnya.

Eunhyuk menoleh pada Donghae, “Kau tahu, Donghae-ssi?? Sebenarnya… Kau hanya memiliki satu masalah dalam hal ini…” Ucap Eunhyuk kemudian.

“Apa maksudmu?!” Donghae menatapnya tajam.

“Masalahmu adalah… Perasaanmu sendiri!” Jawabnya seraya menunjuk dada-nya sendiri. “Kau adalah orang yang tidak peka terhadap apa yang ada di sekitarmu. Kau hanya selalu berfikir, Jika kau bisa mendapatkan semua yang kau mau dengan mudah. Tapi pada kenyataannya kau justru lebih muda menghilangkan hal itu daripada mendapatkannya…”

Deg!!

Kedua mata Donghae membulat, Sejujurnya ia tak terima dengan apa yang di katakan Eunhyuk padanya. Tapi ntah kenapa hati kecilnya berkata jika ucapan Eunhyuk memang sepenuhnya benar.

Sedangkan Eunhyuk, Setelah mengatakan hal itu ia lantas mengangguk singkat padanya dan bergegas pergi meninggalkannya.

“AAAAAAAARRRRRGGGGGHHH!!!!” Teriak Donghae seakan frustasi. Dan tubuhnya pun terasa lemas dalam seketika hingga akhirnya ia menjatuhkan dirinya ke atas tanah.

-Love, Kiss, Heart-

Haneul tengah berdiri di hadapan sebuah rumah yang ada di hadapannya, Matanya nampak berkaca-kaca dan tubuhnya nampak mengigil hebat terlebih karena pakaian yang di ia kenakan adalah pakaian tepis.

“Eomma… Inikah yang kau mau? Apakah kau senang melihatku menderita?” Suaranya begitu serak bahkan nyaris tak terdengar.

Air mata perlahan mengalir dari ujung matanya tapi tatapan gadis itu tetap tajam dan raut wajahnya tak sedikitpun memperlihatkan kesedihan.

“Haruskah aku yang merasakan semua ini? Tak bisakah kau bersikap adil terhadapku?”

Dan gadis itu kini terdiam, Menundukkan kepalanya dalam seakan mencoba menyembunyikan air mata yang telah membasahi kedua pipinya itu.

“Kim Miyoung!” Panggil seseorang.

Deg!!

Haneul mendongakkan kepalanya, Dia merasa kini tubuhnya menegang mendengar suara yang tak asing lagi baginya, Dia berusaha untuk tidak bergerak sedikitpun berfikir jika ini hanyalah bayangannya saja.

“Kim Miyoung… Itukah kau?” Suara itu kembali terdengar.

Sret!!

Seseorang yang tak lain adalah Kyuhyun menarik lengan Haneul membuat gadis itu berbalik padanya dan gadis itu tersentak saat melihat Kyuhyun ada di hadapannya.

“Eoh… Kyuhyun-ssi, Kau pasti salah mengenali orang lagi seperti waktu itu…” Ia tersenyum tipis, Mencoba menutupi rasa tegangnya.

Kyuhyun tak mengatakan apapun, Dia hanya dan menatap lekat pada Haneul. “Mau sampai kapan kau menutupi semua ini dariku, Miyoung-ah?!” Ujar Kyuhyun kemudian.

Kedua mata Haneul membulat dalam seketika saat mendengar nama itu terlontar dari mulut Kyuhyun. Dia benar-benar tak menyangka Kyuhyun akan mengucapkan hal itu, Tapi lagi-lagi ia mencoba untuk tersenyum.

“Kyuhyun-ssi, Kau sepertinya salah orang… Siapa Miyoung itu? Aku Kim Haneul…” Ujarnya dengan nada santai.

“Kim Miyoung dan Kim Haneul adalah orang yang sama!! Jadi berhentilah bersikap seperti itu padaku!!” Nada itu terdengar penuh penekanan setiap kali Kyuhyun mengatakannya.

“A-apa?? Kau… Benar-benar salah orang…” Haneul mencoba melepaskan cengkraman tangan Kyuhyun. “Kyuhyun-ssi, Bisakah kau lepaskan tanganmu!! Aku harus pergi…”

“Berhentilah bersikap seperti itu, Kim Mi-”

Plak!!

Ucapan Kyuhyun terhenti saat sebuah tamparan yang cukup keras mendarat tepat di wajahnya. Keheningan cukup lama terjadi di antara keduanya, Namun tetap saja Kyuhyun tak kunjung melepaskan cengkraman tangannya.

“Kumohon bersikap sopan sedikit, Aku adalah…”

“Kim Haneul, Apa itu yang ingin kau katakan?!” Sela Kyuhyun cepat.

Deg!!

Debaran itu dapat Haneul rasakan kembali, Setelah ia cukup lama tak merasakan perasaan ini. Dia merasakannya lagi saat ini, Perasaan saat Kyuhyun menatap kedua matanya lekat.

“Ikut aku!!” Tiba-tiba Kyuhyun menarik lengannya dengan sedikit kasar.

“Ya!! Apa yang kau lakukan…” Kedua mata Haneul semakin membulat saat Kyuhyun membawa dirinya masuk ke dalam rumah di hadapannya, Yang tak lain adalah rumah Ny.Shim. “Ya!! Lepaskan…”

Cklek!!

“Haneul-ah…”

Tubuh Haneul kembali mematung, Saat di lihatnya seorang wanita separuh baya tengah berada di hadapannya, Berdiri menatapnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca dan di saat ia menoleh ke arah lain nampak Sungmin yang muncul dan berdiri di samping Ny.Shim.

“Sungmin-ah!” Kaget Haneul.

“Maafkan aku, Haneul-ah. Aku harus mengatakan hal ini… Aku takkan membiarkan semua ini terjadi sesuai keinginanmu…” Ujar Sungmin kemudian.

Haneul menatapnya geram, Ia mengepal tangannya kuat dan dengan kasar ia menghempaskan tangan Kyuhyun.

“Brengsek!! Kau benar-benar brengsek, Lee Sungmin!” Haneul berteriak keras hendak memukul Sungmin namun hal itu terhalang saat Ny.Shim tiba-tiba saja memeluknya.

“Haneul-ah. Mianhe… Mianhe…” Tangis Ny.Shim pecah bersamaan dengan suaranya yang terdengar parau.

“Tidak seharusnya dulu aku meninggalkanmu, Haneul-ah. Mianhe…” Suara Ny.Shim kembali terdengar.

“Lepaskan aku!” Ucapan dingin itu terlontar dari mulut Haneul.

“Haneul-ah…”

“LEPASKAN AKU!!” Haneul mendorong tubuh Ny.Shim dengan kasar, Tapi dengan cepat Sungmin menahan tubuhnya.

“Kim Haneul, Tidak bisakkah kau bersikap lembut saja padanya?!! Dia adalah Ibumu sendiri!!” Bentak Kyuhyun sambil membantu Ny.Shim yang terlihat sedikit pucat itu.

Haneul menoleh pada Kyuhyun dan menatap lelaki itu tajam, “Masihkah aku harus bersikap seolah-olah di Ibuku. Tapi sementara dia sendiri telah MEMBUANGKU?!!” Sentaknya.

“Haneul-ah…” Ny.Shim menatap lirih pada anaknya itu. “Aku tahu… Aku salah.. Tapi bisakah kau tidak membenciku seperti ini?”

“Membencimu?” Haneul menatap Ny.Shim lekat, “Aku bukan membencimu… Tapi AKU SANGAT-SANGAT MEMBENCIMU!!!”

“Kim Haneul!!” Sungmin menyentaknya dengan nada keras.

“Kenapa? Apa aku salah mengatakan hal itu?? Sudah hampir dari setengah hidupku… Aku tersiksa karenanya… Apakah aku salah jika aku membencinya?!”

“Maaf…” Hanya kata-kata itu yang terlontar dari mulut Ny.Shim.

“Cih!” Haneul mendecak kesal, “Maaf katamu? Kau benar-benar mudah mengatakan hal seperti itu di hadapanku. Apakah kau berharap aku dapat memaafkan semua ini?!” Tekan Haneul.

Ny.Shim lantas menatap wajah Haneul. Wajah gadis ini benar-benar berbeda sekarang, Dia bahkan dapat merasakan kepedihan yang di rasakan Haneul akibat ulahnya sendiri. Dan dia tahu tak seharusnya dia mendapatkan kata ‘maaf’ darinya.

“Aku tahu, Kau tak seharusnya memaafkan diriku, Haneul-ah..” Ujar Ny.Shim kemudian. “Tapi, Bisakah kau tidak membenci kembaranmu sendiri? Aku sudah tahu semuanya… Mereka telah memberitahuku, Jadi.. Kumohon, Jangan membencinya…”

Raut wajah Haneul menyiratkan kebencian yang mendalam ketika Ny.Shim mengatakan hal itu di hadapannya. Tangannya mengepal begitu kuat, Dan tatapan matanya begitu tajam.

“Kau hanya mementingkan dia kan? Kau tak pernah mengerti perasaanku!! Kau memang tidak akan pernah bisa bersikap adil pada kita berdua!!” Sentak Haneul dengan emosi yang meluap.

“Anniya…” Ny.Shim menggeleng pelan. “Aku tidak pernah bermaksud seperti itu. Sungguh.. Aku sangat menyayangimu…”

“Bohong!! Lalu kenapa kau harus meninggalkanku sewaktu masih bayi?!!”

Deg!!

Tubuh Ny.Shim menegang mendengar ucapan Haneul, Dia masih tetap tak mampu mengatakan hal yang sebenarnya terjadi pada dirinya saat dulu.

“Kenapa kau diam saja?! Apakah kau tidak memiliki alasan yang baik untuk mengelak kan?!!”

“Kim Haneul!! Kau tidak tahu kenyataan yang sebenarnya!!” Kyuhyun berucap, Tak mampu untuk melihat Ny.Shim terus di bentak gadis di hadapannya ini.

Haneul lantas menoleh pada Kyuhyun, Dia tersenyum kecut pada lelaki itu, “Kim Haneul… Yah… Aku memang Kim Haneul… Bahkan lihat, Margaku berbeda jauh dari Ibuku sendiri. Apakah aku masih harus memanggilnya Ibu, Sementara marga kami pun berbeda?”

“Haneul-ah…” Sungmin menatap gadis itu dengan tatapan sendu. “Kau benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi…”

“Yah, Kalian benar. Aku tidak mengetahui apapun!! Aku memang tidak pernah TAHU TENTANG APAPUN!!!” Suara Haneul meninggi. Gadis itu berbalik, Tak ingin menatap ketiga orang yang tengah menatapnya dengan tatapan ‘kasihan’ dia benar-benar benci tatapan itu.

“Aku meninggalkanmu karena saat itu Miyoung memiliki kondisi yang lemah…” Ucap Ny.Shim pada akhirnya. “Saat itu, Kondisiku tak memungkinkan untuk memiliki seorang anak kembar. ASI yang ku miliki tidak mencukupi, Karena kondisiku yang sama lemahnya. Dan di saat yang bersamaan, Dokter mengatakan padaku jika kondisi Miyoung tidak memungkinkan untuk bertahan lebih lama. Karena itu aku lebih memilih mengambilnya dan mengganti namamu menjadi namanya, Berharap jika ayahmu akan mengurusmu dengan baik. Berpikir jika kau adalah anak yang benar-benar memerlukan kasih sayang…”

Haneul terdiam, Tak mengatakan apapun. Namun dia tetap terdiam di tempatnya, Tak menoleh sedikitpun pada ketiga orang itu.

“Tapi pada kenyataannya… Miyoung hidup sampai saat ini?! Jadi, Itu yang kau pikir memiliki kondisi yang lemah?!” Suara Haneul kembali terdengar.

“Karena Miyoung telah melakukan operasi… Jadi, Dia masih bisa bertahan…” Sahut Ny.Shim.

“Aku bisa saja menerima hal itu…” Haneul berbalik menatap Ny.Shim tajam. “Tapi kenapa kau harus tidak menganggapku?! Kenapa saat itu kau berkata jika aku bukanlah anakmu?!!!”

“Itu karena ayahmu mengancamku!!” Nada suara Ny.Shim mulai meninggi. “Dia berkata padaku jika aku mengakui diriku adalah Ibumu. Maka dia mengancamku jika aku tidak akan pernah bisa melihat dirimu lagi!! Apakah kau tidak sadar jika selama ini aku selalu mengawasimu?!! Melihat perkembanganmu setiap saat.. Percayalah padaku, Haneul-ah…” Air mata kembali mengalir dari ujung mata Ny.Shim.

Deg!!

Haneul terdiam, Sejujurnya dia senang mendengar ucapan Ny.Shim yang terakhir itu. Tapi ntah kenapa kebencian di hatinya masih belum dapat pupus hanya dengan mendengarkan hal itu.

“Kumohon, Haneul-ah…” Ny.Shim berjalan mendekati Haneul dan perlahan dia memeluk gadis itu dengan lembut. Tak ada respon dari gadis itu, Dia masih tetap terdiam. Meski Ny.Shim telah memberikannya sebuah pelukan hangat.

Sret!!

Tiba-tiba Haneul melepaskan pelukan itu, Dan menatap arah lain. Membuat Ny.Shim, Kyuhyun dan Sungmin terkejut dengan hal itu.

“Jangan berharap aku dapat kembali ke sisimu… Nyonya!” Dingin Haneul, Dan ia pun beranjak dari tempat itu meninggalkan ketiga orang tersebut.

“Haneul-ah! Haneul-ah!” Teriak Ny.Shim dengan suara paraunya namun tak di gubris oleh gadis itu.

“Ahjumma, Biar aku mengejarnya!” Ujar Sungmin hendak beranjak pergi, Tapi dengan segera Kyuhyun menahannya. Membuat Sungmin berbalik padanya.

“Biar aku saja yang mengejarnya…” Putus Kyuhyun dan ia pun beranjak dari tempat itu.

-Love, Kiss, Heart-

“Kau yakin tidak ingin ku antar?” Tanya Eunhyuk yang mengikuti Miyoung yang terus berjalan.

“Tidak, Lagipula rumah ibuku sudah dekat…” Jawab Miyoung tanpa menoleh pada lelaki itu.

Eunhyuk menghentikkan langkahnya, Dia menatap punggung Miyoung dengan sendu. Dia dapat merasakan apa yang di rasakan gadis itu sekarang.

“Miyoung-ah…” Panggil Eunhyuk kemudian.

Gadis itu tak menyahut, Dia hanya terus berjalan seperti larut dalam pikirannya. Tapi Eunhyuk tahu betul dengan apa yang di pikirkan gadis itu.

“Kau sebenarnya senang mendengarnya membalas perasaanmu. Iya kan, Miyoung-ah?”

Tep!!

Langkah Miyoung terhenti, Namun ia tak berbalik pada Eunhyuk. Seakan ia mencoba menutupi air mata yang telah membasahi wajahnya itu.

“Miyoung-ah…”

“Aku akan pergi dari Korea…” Ungkap Miyoung setelah cukup lama terdiam.

“Apa?” Eunhyuk menatap bingung pada Miyoung.

Miyoung lantas berbalik padanya, Tersenyum tipis meski kedua matanya nampak berkaca-kaca serta raut wajah yang menampakan kesedihan.

“Aku tidak akan berada di negara ini lagi, Aku akan pergi dari tempat ini, Eunhyuk-ah…”

“Kenapa?”

“Karena…” Miyoung terdiam, “Aku akan mencoba belajar lebih banyak, Kurasa aku belum layak untuk menjadi seorang Dokter Psikolog. Aku merasa sudah gagal…” Jawab Miyoung masih tetap mencoba tersenyum tipis.

“Kenapa kau bisa berkata seperti itu, Miyoung-ah? Bukankah selama ini kau sudah berhasil dan berusaha? Kudengar dari Sungmin… Menjadi Dokter adalah keinginanmu… Tapi kenapa…”

“Seorang Dokter yang berhasil, Tidak mungkin akan jatuh cinta pada pasiennya sendiri…”

Eunhyuk tertegun mendengar ucapan Miyoung, Ia melangkah perlahan mendekati Miyoung yang mulai tertunduk mencoba menahan air matanya agar tidak keluar lagi.

“Aku mengerti perasaanmu, Miyoung-ah… Tapi, Kau tidak gagal… Kau hanya…”

“Aku sudah gagal! Tak seharusnya aku seperti ini… Aku benar-benar orang yang bodoh!!” Tangis Miyoung.

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Eunhyuk menarik gadis itu dalam pelukannya mencoba untuk menenangkan Miyoung yang nampaknya terlihat tertekan dan begitu rapuh saat ini.

-Love, Kiss, Heart-

Prang!!

Para pelayan di kediaman rumah keluarga Lee nampak terlonjak kaget saat Donghae lagi-lagi memecahkan barang-barang yang ada di ruangannya itu.

“Apa yang terjadi?” Tanya salah satu pelayan yang baru saja datang itu.

“Sepertinya penyakit tuan bertambah berat. Ia nampak seperti orang depresi berat sejak dia pulang tadi…” Jelas salah satu pelayannya lagi.

Sedangkan, Di sisi lain di dalam ruang kamar Donghae. Ruangannya nampak berantakan semua benda berserakan begitu saja, Dan dirinya pun tengah duduk di ujung kamarnya dengan telapak tangan kanannya yang meneteskan darah segar.

“ARGH!!” Teriaknya frustasi, Dia menarik lampu duduk di sisinya dan membantingnya dengan kasar.

Ia memegangi kepalanya dengan tangan kirinya, Dan air mata perlahan turun dari kedua ujung matanya menunjukkan jika dirinya tengah merasakan sakit yang mendalam.

“Seharusnya kau tak mengabaikanku, Miyoung-ah! Kenapa kau berfikir jika aku masih mencintai gadis yang bahkan telah kubunuh dengan tanganku sendiri?!!”

<Flash Back Start>

Donghae tengah terduduk di hadapan sebuah foto yang berukuran cukup besar yang terpajang tepat di hadapannya. Beberapa orang pun tengah berkumpul di tempat tersebut, Mereka mengenakan pakaian hitam serta raut kesedihan nampak jelas di wajah mereka.

“Donghae-ah, Ini sudah saatnya…” Kyuhyun menepuk pundak lelaki itu.

“Yah, Aku tahu…” Jawab Donghae sambil mengangguk singkat.

Mereka mulai beranjak dari tempat itu. Donghae nampak begitu terpukul. Bagaimana tidak? Baru saja satu beberapa bulan yang lalu ia kehilangan ibunya, Dan sekarang ia kehilangan tunangannya dalam kecelakaan itu.

* * *

“Kau yakin tidak apa-apa?” Cemas Kyuhyun saat mereka baru saja tiba di rumah.

“Tidak, Aku baik-baik saja. Kau tak perlu mencemaskanku…” Jawab Donghae dengan tenang.

Ia perlahan berjalan meninggalkan Kyuhyun yang hanya dapat melihatnya dengan tatapan yang begitu sendu.

“Tak hanya kau yang merasakan kepedihan itu, Donghae-ah. Aku pun sama sepertimu…” Ujar Kyuhyun pelan namun ia tak menyadari jika Donghae dapat mendengar hal itu.

Namun seakan tak mempedulikan hal itu, Donghae hanya terus berjalan menuju kamarnya dan sesampainya di kamar ia menoleh pada sebuah figura yang terpajang. Yah, Itu adalah fotonya bersama Kim Miyoung saat bertunangan dulu.

“Kau seharusnya berada di sini bersamaku saat ini. Jika saja kau tidak menolakku, Miyoung-ah.” Gumam lelaki itu.

Matanya menyorotkan kesedihan yang mendalam, Namun hal itu seakan tak sinkron dengan semburat senyum tipis yang perlahan nampak jelas terlihat dari ujung bibirnya.

“Aku tahu aku memang jahat, Tapi jika saja saat itu aku menarikmu dan membuatmu selamat. Maka hal itu akan merugikanku, Jika kau hidup… Kau akan kembali pada Kyuhyun, Dan kau akan meninggalkanku. Karena itu… Saat itu, Aku harus melepaskanmu. Membiarkanmu mati adalah hal yang terbaik…”

Sejak kejadian itu, Donghae menjadi seseorang yang dingin. Dia tak seperti seseorang yang berbeda. Bahkan Dokter mengatakan jika Donghae mengalami depresi berat karena kematian Kim Miyoung itu. Namun pada kenyataannya, Itu hanya bohong. Ia tak benar-benar mengalami depresi berat.

Sejujurnya Donghae melakukan hal itu hanya berpura-pura saja. Bahkan sejak awal dia sudah dapat menerima kematian Kim Miyoung yang sebenarnya di sebabkan oleh dirinya sendiri. Ia hanya ingin membuat Kyuhyun seakan merasa bersalah padanya, Dia hanya ingin menunjukkan betapa besarnya perasaanya pada Kim Miyoung. Yang pada kenyataannya perasaan itu menghilang seiring dengan waktu.

<Donghae PoV>

Satu tahun lebih semenjak kematiannya. Kyuhyun mengatakan padaku jika hari ini akan ada seorang Dokter Psikolog yang akan menangani diriku. Aku hanya menyetujui hal itu tanpa banyak bicara. Aku benar-benar lelah setelah perjalanan yang cukup panjang tadi. Dan seperti biasanya aku akan bersikap acuh pada setiap orang.

Namun, Aku benar-benar terkejut saat melihat seorang gadis tengah memunggungiku. Ini tidak mungkin!! Dia… Kim Miyoung? Benarkah?!

“Siapa kau?!” Seruku dengan nada dingin, Mencoba melihat wajah gadis itu.

Deg!!

Aku membulatkan kedua mataku, Aku benar-benar terkejut mendapati gadis yang telah lama tiada kini berdiri di hadapanku dan tengah menatapku dengan kedua matanya yang terlihat sama seperti dulu.

“Miyoung-ah…” Ujarku pelan.

“Eh?!”

Tunggu, Kenapa gadis ini telihat bingung? Kenapa dia tidak melakukan apapun padaku. Apakah dia… Adalah kembarannya?

Dengan segera aku pun berjalan mendekatinya, Aku memeluknya dengan erat dan mengatakan hal yang sebenarnya tak ingin kukatakan. Dan dugaanku benar!! Dia bukanlah Kim Miyoung, Dia nampak terkejut saat aku memeluknya bahkan di saat aku menciumnya ia begitu ketakutan. Aku tahu dia bukanlah, Kim Miyoung.

* * *

Gadis itu kembali padaku, Gadis yang ntah siapa. Sejujurnya aku berfikir jika mungkin saja dia adalah kembaran Kim Miyoung. Aku mengetahui hal ini, Dulu Eomma pernah mengatakan hal itu padaku, Dia mengatakan semua hal yang ia tahu tentangnya padaku tepat sehari sebelum hari pertunanganku dengan Miyoung.

Sempat aku berfikir jika gadis ini memang benar adalah Kim Miyoung. Tapi hal itu tak bertahan lama, Saat aku sadar jika dia sebenarnya begitu sangat berbeda dengannya.

Dengan diam-diam, Aku membayar seseorang untuk mencari tahu identitas gadis ini. Butuh waktu yang lama untuk mengetahui hal ini. Dan bahkan karena rasa nafsuku semata aku telah merenggut hal terpenting dari dirinya, Keperawanannya. Tapi di saat itu juga aku sadar jika dia benar-benar bukan Kim Miyoung.

Rasa marahku seakan meluap mengetahui hal itu, Aku merasa di permainkan oleh gadis ini. Aku berfikir untuk apa dia berpura-pura menjadi Kim Miyoung yang jelas-jelas sudah mati. Hingga akhirnya aku membentaknya, Berpura-pura sadar jika dia bukanlah tunanganku. Tapi saat aku melihatnya menangis, Ntah kenapa aku merasa sekujur tubuhku membatu. Dan bahkan di saat ia hampir terjatuh aku rela membiarkan tubuhku untuk melindunginya agar dia tidak terluka sedikitpun. Dan setelah itu, Aku sadar… Aku telah jatuh cinta padanya.

Karena itu pula lah, Aku berbohong padanya. Saat kecelakaan itu menimpaku, Aku meminta bantuan seorang Dokter untuk berpura-pura mengatakan jika aku mengalami amnesia. Kau tahu apa alasannya?? Yah.. Aku hanya ingin membuatnya merasa bersalah dan terus berada di sisiku. Apakah terdengar egois? Mungkin yah… Tapi sebenarnya inilah aku. Aku memang egois. Dan aku ingin dia terus berada di sisiku. Menjadi milikku seutuhnya, Shim Miyoung. Your Love, Kiss and Heart… Is Mine!!

<Flash Back End>

-Love, Kiss, Heart-

Kyuhyun menghentikkan mobilnya, Dia melihat sebuah pub malam yang ada di hadapannya. Ia pun memasuki pub tersebut dan matanya langsung tertuju pada seorang gadis yang tengah duduk sambil memegangi segelas soju.

Sret!!

“Ikut aku!!” Kyuhyun menarik tangan gadis itu.

Gadis itu menoleh pada Kyuhyun dan kedua matanya nampak membulat, “Lepaskan aku!” Pinta gadis itu yang tak lain adalah Kim Haneul.

“Tidak kau harus ikut denganku!” Jawab Kyuhyun dengan cukup keras mencoba mengalahkan suara dentuman musik di pub itu.

“Lepaskan aku!!” Haneul memberontak dengan cukup kuat namun hal itu tak berpengaruh pada Kyuhyun sedikitpun. Hingga akhirnya lelaki itu pun berhasil menarik Haneul untuk keluar dari pub malam itu.

“Sudah ku katakan lepaskan aku!!”

Plak!!

Satu tamparan yang cukup keras mendarat di pipi Kyuhyun, Dia menoleh menatap Haneul. Tak ada kata yang terlontar dari mulut Kyuhyun untuk beberapa saat. Namun pada akhirnya sebuah senyuman kecut nampak jelas di wajahnya.

“Nampaknya kau sudah berubah banyak, Kim Haneul! Tak kusangka sekarang kau senang diam di tempat seperti ini…” Sindir Kyuhyun dan memberi penekanan di saat menyebut nama gadis itu.

Deg!!

Tubuh Haneul mematung, Dia seakan merasakan ribuan jarum menghujam jantungnya. Rasa sakit dan sesak bersatu menjadi satu saat Kyuhyun mengatakan hal seperti itu padanya. Dia benar-benar tak berharap Kyuhyun mengatakan hal seperti itu padanya.

“Kau benar-benar berbeda… Kau bukanlah gadis yang kukenal lagi… Bahkan kurasa, Aku mulai membenci sosok gadis ini!!”

Plak!

Satu tamparan kembali mendarat di pipi Kyuhyun, Bahkan saat ini tamparannya begitu keras. Terlihat dari ujung bibir Kyuhyun yang mengeluarkan sedikit darah segar.

“Jaga ucapanmu!” Dingin Haneul.

“Kenapa? Apakah kau tersinggung dengan kata-kataku ini, Kim Haneul?” Suara itu terdengar begitu menyindir gadis itu. Terlebih saat Kyuhyun menyebut namanya.

“Berhenti seolah hanya aku orang yang salah dalam semua ini!!” Sentak Haneul cukup keras.

“Lalu apa yang kau inginkan?! Menghancurkan hidup Donghae atau bahkan kembaranmu sendiri, Huh?!”

“Yah, Memang itu yang kumau!! Apakah kau keberatan dengan hal itu?” Balas Haneul dengan kedua mata yang menyorotkan kebencian yang mendalam.

Perlahan, Tatapan Kyuhyun yang mulanya sempat terlihat tajam menjadi sendu. Dia menatap gadis itu sebentar, Jika dia boleh jujur ia benar-benar merindukan gadis ini. Perasaannya yang dulu padanya tak pernah berubah sedikitpun, Meski wajah gadis itu tak sama lagi seperti dulu.

“Kenapa kau harus melakukan semua ini, Haneul-ah? Tak bisakah kau memaafkan mereka? Dan lagi… Seharusnya kau tak membenci Miyoung. Dia…”

“Tak mengetahui apapun?! Apakah itu yang ingin kau katakan padaku?!” Potong Haneul. “Cih!! Aku rasa… Setiap orang lebih menyukainya daripada aku. Aku jadi semakin yakin jika aku memang harus membuatnya menghilang dari dunia ini…”

“Kim Haneul!!” Suara Kyuhyun meninggi mendengar pernyataan Haneul.

“Kenapa?” Tantang Haneul. “Kalian hanya selalu mementingkan perasaannya, Apakah kalian tidak sadar jika orang yang benar-benar terluka itu adalah aku?!!!”

Kyuhyun terdiam, Hanya menatap gadis itu tanpa mengatakan sepatah katapun. Sedangkan Haneul nampak jelas dia begitu emosi.

“Kau tidak pernah tahu rasa sakit ini. Satu persatu orang meninggalkanku, Dan bahkan kau… meninggalkanku juga. Tahukah kau betapa terpuruknya aku saat itu??” Kedua mata Haneul mulai memerah mencoba menahan air matanya agar tidak keluar.

Deg!!

Jantung Kyuhyun seakan berhenti berdetak mendengar ucapan Haneul. Sungguh, Dia benar-benar terkejut mendengar hal itu.

“Kau bahkan membiarkan aku untuk bersama lelaki yang bahkan tak aku cintai sama sekali!! Kau hanya mementingkan dirimu sendiri, Cho Kyuhyun!!” Sentak Haneul.

Tak ada jawaban dari Kyuhyun, Lelaki itu masih tetap terdiam sambil menatap Haneul lekat. Ia seakan enggan untuk membuka suara.

“Aku membenci kalian semua!! Aku tidak pernah ingin melihat kalian ada di hadapanku lagi!!” Bentak Haneul lagi dan gadis itu berbalik hendak pergi.

Sret!

Kyuhyun menarik lengan Haneul menghentikan langkah gadis itu. Dia lantas berjalan mendekati Haneul dan berdiri tepat di hadapan gadis itu.

“Kau pikir… Selama ini hanya kau merasa terluka dengan semua ini. Tapi pernahkah kau berfikir jika semua orang terluka dalam hal ini?” Ucap Kyuhyun kemudian.

“Tak pernahkah kau pikir mereka melakukan semua itu demi kebaikanmu?!”

Haneul mendengus kecil mendengar ucapan Kyuhyun, Ia menoleh arah lain untuk sejenak lalu menatap Kyuhyun dengan senyum meremehkan.

“Kebaikanku?? Kalian justru membuat hidupku tersiksa!!”

Bukannya menjawab Kyuhyun malah tertawa pelan, Membuat Haneul menatapnya heran tak mengerti dengan lelaki di hadapannya.

“Kupikir kau seorang gadis yang peka terhadap apa yang ada di sekitarnya. Namun ternyata aku salah besar! Kau tidak pernah mengerti orang lain, Seharusnya kau sadar… Bukan mereka yang egois. Tapi dirimulah yang bersikap egois, Kim Haneul…”

“Apa maksudmu?!” Kesal Haneul mendengar pernyataan Kyuhyun.

“Kau masih bertanya apa maksudku?? Rupanya kau benar-benar seseorang yang egois…” Sindir Kyuhyun dengan senyum yang seakan mengejek Haneul.

“Berhenti mengatakan hal seperti itu padaku!!” Bentak Haneul semakin emosi.

Kyuhyun tak menjawab, Dia hanya berbalik melangkahkan kakinya perlahan demi perlahan dan langkahnya terhenti tepat saat dia melangkahkan kakinya 4 kali.

“Kau tahu? Apa alasan aku meninggalkanmu?” Ucap Kyuhyun menggantung dan tanpa berbalik pada gadis itu. “Karena aku takut Lee Ahjumma mencelakaimu. Dia mengatakan padaku akan menghancurkan hidupmu jika kau terus bersamaku. Apakah kau tahu hal itu… Kim Miyoung?”

Deg!!

Kedua mata Haneul membulat, Mendengar Kyuhyun menyebutnya dengan nama itu, Dan hal itu ntah kenapa membuatnya mematung. Ia seakan merindukan panggilan lembut Kyuhyun untuk memanggil namanya seperti itu.

“Geumanhe!” Pinta Haneul mencoba mengelak perasaannya sendiri.

“Dan kau tahu apa yang Ibumu lakukan itu juga demi kebaikanmu?” Kyuhyun mulai berbalik padanya. “Ibumu… Melakukan semua itu agar Ayahmu memperlakukanmu dengan baik. Tidakkah kau berfikir, Jika saja Ibumu tidak mengganti identitasmu. Mungkin sejak dulu ayahmu takkan peduli dan takkan menitipkanmu pada Lee Ahjumma. Yang harusnya kau akui jika dia telah membantumu dengan banyak, Bahkan di saat ayahmu terlilit hutang… Bayangkan jika saat itu Ibumu membawa kalian berdua, Mungkin… saat ini kau, ibumu dan bahkan Miyoung takkan pernah ada di dunia ini!” Ungkap Kyuhyun.

“Geumanhe!! GEUMANHE!!” Sentak Haneul semakin meninggikan nada suaranya.

“Kenapa? Apa kau tidak sanggup mendengar kenyataan ini, Haneul-ah?? Seharusnya kau sadar akan semua itu… Kau pikir saja, Ayahmu adalah seorang Pengusaha yang memiliki catatan hitam. Dan kau tahu alasan ibumu berpisah dengannya?! Karena dia menerima banyak rasa sakit yang di sebabkan ayahmu!! Bahkan ayahmu mengancamnya jika dia mengatakan padamu jika Ibumu mengakui jika dirinya adalah Ibumu!! Tak sadarkah betapa sakitnya perasaan ibumu saat itu?!!”

“Sudah kukatakan!! Berhenti mengatakan hal itu!!” Air mata kini mengalir dari ujung mata Haneul dan kedua tangan gadis itu menutup kedua telinganya kuat-kuat.

“Kau tahu, Haneul-ah? Tak ada seorang Ibu yang tega meninggalkan anaknya tanpa alasan yang kuat. Tapi sayangnya… Anak itu selalu mengartikan hal lain. Dan lebih berfikir jika Ibunya hanya memikirkan perasaannya sendiri. Namun pada kenyataannya… Letak kesalahan itu ada pada anaknya sendiri. Anak yang tidak peka terhadap yang di rasakan orang di sekitarnya…”

Haneul terdiam tanpa mengatakan sepatah katapun. Tubuhnya seakan bergetar menahan suara tangis yang benar-benar tak mampu ia keluarkan. Sedangkan Kyuhyun perlahan berbalik mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Haneul sendiri.

Sret!!

Tubuh Haneul jatuh ke atas tanah bersamaan dengan mobil Kyuhyun yang melaju dengan cepat meninggalkan kawasan itu dan tangis gadis itu pun mulai pecah.

“Eomma… Hiks… Hiks… Mianhe… Hiks… Hiks… Mianhe… Aaaaaaaa!!”

-Love, Kiss, Heart-

Kyuhyun memasuki kediaman rumah Lee. Tapi baru saja ia akan memasuki kamarnya tiba-tiba seorang pelayan berlari ke arahnya dan nampkanya dia begitu panik.

“Tuan muda Kyuhyun…” Panggilnya seraya membungkuk sopan. “Maaf, Jika aku membuat waktu istirahatmu tertunda. Tapi sejak tadi… Tuan muda Donghae terus saja mengamuk di dalam kamarnya, Bahkan dia mengunci kamarnya…” Jelasnya kemudian.

“Apa?!” Kedua mata Kyuhyun membulat. “Aku akan melihat keadaannya, Kalian punya kunci cadangan kamarnya kan?” Tanya Kyuhyun seraya berjalan cepat.

“Yah, Kami punya…” Balas pelayan tersebut.

Setelah di berikan kunci cadangan itu, Kyuhyun pun segera membuka pintu kamar Donghae. Ia begitu terkejut saat mendapati ruangan yang hanya di terangi cahaya remang-remang itu begitu gelap dan nampak Donghae yang terlihat begitu kacau duduk di sudut kamarnya.

“Donghae-ah, Apa yang terjadi?!” Kyuhyun segera menghampiri sepupunya yang sudah seperti kakaknya sendiri itu.

“Tinggalkan aku…” Ucap Donghae dengan suara yang terdengar begitu parau.

“Donghae-ah, Kau…”

“Sudah kukatakan untuk tinggalkan aku!!” Bentak Donghae sambil menatap Kyuhyun tajam.

Kyuhyun terdiam sejenak, Namun sepertinya ia enggan untuk menuruti keinginan Donghae dan malah berjongkok di hadapan lelaki itu.

“Katakan padaku apa yang terjadi!” Ujar Kyuhyun terdengar cukup tegas.

“Jangan ganggu aku, Apakah kau tidak dengar hal itu?!” Donghae tetap menatapnya tajam.

“Baiklah, Jika itu maumu…” Kyuhyun beranjak dari tempatnya, Seakan dia akan mengetahui sesuatu jika dia mengikuti keinginan Donghae.

Dan benar saja apa yang di pikirkan Kyuhyun, Suara Donghae kembali terdengar sesaat setelah ia melangkahkan kakinya beberapa langkah.

“Aku mencintainya… Aku mencintai gadis itu. Shim Miyoung…”

“Apa?” Kyuhyun berbalik padanya. “Kau mengatakan apa tadi?” Tanya Kyuhyun begitu terkejut dengan apa yang di dengarnya.

Donghae menghela nafas berat, “Aku sudah tahu semuanya, Aku tahu jika gadis itu bukanlah dia. Tapi… Aku telah jatuh cinta padanya, Aku jatuh cinta pada Shim Miyoung…” Ungkapnya.

“Jadi, Kau sudah tahu?” Kyuhyun masih tetap berdiri di tempatnya. “Lalu, Apakah dia sudah mengetahui tentang hal ini?”

“Yah, Aku sudah memberitahunya… Dan dia berfikir jika aku…”

“Jika kau kenapa?” Tanya Kyuhyun tak sabar karena Donghae terdiam terus menerus.

“Dia berfikir jika aku masih mencintai, Kim Miyoung…”

Deg!!

Kyuhyun terdiam, Mendengar nama itu di sebut ntah kenapa Kyuhyun merasa tubuhnya terasa begitu kaku dalam seketika.

“Haruskah aku mengatakan padamu jika dia masih hidup?” Pikir Kyuhyun sambil tetap menatap Donghae yang terlihat begitu kacau saat ini. “Kupikir, Kau tak seharusnya tahu tentang hal ini… Itu akan lebih baik untukmu, Donghae-ah..” Putus Kyuhyun.

-Love, Kiss, Heart-

Haneul tengah mengendarai mobilnya, Bayangan tentang seluruh kejadian yang terjadi pada dirinya hari ini seakan sebuah putaran film yang terngiang sangat jelas dalam pikirannya.

“Kau tahu, Haneul-ah? Tak ada seorang Ibu yang tega meninggalkan anaknya tanpa alasan yang kuat. Tapi sayangnya… Anak itu selalu mengartikan hal lain. Dan lebih berfikir jika Ibunya hanya memikirkan perasaannya sendiri. Namun pada kenyataannya… Letak kesalahan itu ada pada anaknya sendiri. Anak yang tidak peka terhadap yang di rasakan orang di sekitarnya…”

Kata-kata itu kembali terngiang di benaknya, Menyebabkan air matanya secara terus-menerus mengalir dari ujung matanya. Perlahan gadis itu menutup kedua matanya, Mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri, Namun hal itu tak berhasil karena hal itu justru kembali terngiang lebih jelas dalam benaknya.

Tin… Tin… Tin…

Suara klakson terdengar jelas dari hadapannya, Dan di saat ia membuka kedua matanya. Gadis itu begitu terkejut saat mendapati sebuah sorotan cahaya lampu yang berasal dari mobil bus di hadapannya dan melaju dengan cepat ke arahnya.

Dengan segera Haneul segera membanting stir mobilnya ke arah lain, Membuat keseimbangan mobilnya tak terkendali lagi.

Bruk!!

Di saat itu juga mobil yang di lajukan Haneul menabrak pembatas jalan dan mobilnya berguling beberapa kali menyebabkan kebakaran kecil dari mobil Haneul langsung terjadi di tempat itu.

-Love, Kiss, Heart-

2 Tahun Kemudian…

Kyuhyun berjalan perlahan di sebuah lorong rumah sakit yang masih nampak sepi karena hari masih nampak begitu pagi. Di tangan kanannya nampak sebuket bunga mawar merah yang terlihat sangat cantik.

Senyumnya mengembang saat mendapati seorang wanita separuh baya serta seorang gadis yang tengah duduk di kursi taman rumah rumah sakit ini. Ia pun berjalan menghampiri kedua orang tersebut.

“Pagi…” Sapa Kyuhyun ramah.

“Eoh, Kyuhyun-ah!” Wanita separuh baya itu tersenyum lembut padanya, Dia adalah Ny.Shim. Wanita itu menoleh pada gadis yang duduk di sampingnya itu, Yang hanya tetap diam dengan tatapan yang begitu kosong lurus ke depan.

“Haneul-ah, Lihatlah siapa yang datang hari ini?” Ny.Shim berucap sangat lembut sambil tetap tersenyum pada gadis itu, Namun gadis itu hanya tetap diam. Membuat senyuman pada wajah Ny.Shim memudar.

“Ahjumma…” Kyuhyun segera menghampirinya, “Uljima…” Ia memeluk Ny.Shim yang mulai meneteskan air matanya.

“Dia sama sekali tak ada perkembangan, Kyuhyun-ah. Aku benar-benar tak bisa melihatnya terus seperti ini…” Tangis Ny.Shim.

“Tenanglah, Semuanya pasti akan baik-baik saja. Percayalah… Suatu saat nanti Haneul akan kembali seperti dulu…” Ujar Kyuhyun sambil menenangkan Ny.Shim dengan memberinya pelukan hangat, Yah, Kyuhyun memang sudah menganggapnya seperti Ibunya sendiri.

Dan tentang kondisi Haneul ini, Setelah mengalami kecelakaan yang menyebabkan Haneul koma beberapa bulan menyebabkan gadis ini menjadi sekarang ini. Dokter mengatakan jika otak Haneul mengalami syok berat, Dan hal itu yang membuat tubuh Haneul tak dapat bekerja dengan baik. Bahkan kini, Haneul terlihat seperti mayat hidup yang hanya dapat terdiam tanpa melakukan apapun.

Drt… Drt… Drt…

Ponsel Ny.Shim berdering cukup keras, Dan segera di raihnya ponselnya itu. “Ini Miyoung, Tunggu sebentar…” Ucapnya sambil mencoba menenangkan dirinya terlebih dulu seraya beranjak dari tempat itu.

Sedangkan Kyuhyun terdiam di tempatnya, Lalu menatap pada Haneul yang tetap duduk dengan tatapan kosong.

“Haneul-ah…” Kyuhyun duduk di sampingnya dan memegang lembut tangan gadis itu. “Kembali menjadi normal-lah… Dan kembali marahi aku…” Lirih Kyuhyun namun tetap tak ada balasan dari gadis itu.

Kedua mata Kyuhyun memerah dan perlahan air mata mulai turun dari ujung mata lelaki itu. “Saranghae…” Bisiknya seraya mendaratkan satu kecupan lembut di kening gadis itu dan perlahan ia menarik tubuh Haneul dalam pelukannya. “Cheongmal Saranghaeyo…”

-Love, Kiss, Heart-

@New York, 07:48

“Eomma… Bagaimana keadaanmu?” Tanya Miyoung dengan bersemangat.

“…”

“Benarkah? Tapi… Terdengar dari suaramu sepertinya kau habis menangis. Benarkah kau baik-baik saja?” Ujar Miyoung mencemaskan Ny.Shim.

“…”

“Ah, Jinja? Arraseo…”

“…”

“Ehm, Aku sangat baik!!” Jawab Miyoung kemudian.

“Ashley Shim, Ada yang ingin bertemu denganmu!” Ucap seseorang dengan bahasa inggris yang fasih dan memanggil nama gadis itu dengan nama baratnya.

“Oh, Tunggu sebentar!” Balas Miyoung sambil sedikit menjauhkan ponselnya. “Eomma, Ada seseorang yang harus kutemui. Kita berbicara lagi nanti…”

“…”

“Arraseo… Nado, Saranghae… Annyeong, Eomma…”

Flip!!

Miyoung memutuskan sambungan teleponnya dan bergegas pergi dari tempatnya. Dan hingga saat ini pun, Ny.Shim masih saja menyembunyikan hal yang sebenarnya dari Miyoung. Dia tak pernah memberitahu gadis ini tentang keberadaan Kim Haneul yang tak lain adalah kembarannya.

-Love, Kiss, Heart-

Cklek!

“Maaf, Lama menunggu…” Ujar Miyoung dengan bahasa inggrisnya yang terbilang cukup fasih. Dia berjalan menuju meja kerjanya, Yah.. Sekarang Miyoung telah resmi menjadi seorang Dokter Psikolog di sebuah rumah sakit terkenal di London.

“Jadi… Ada masalah apa?” Tanya Miyoung dengan ramah.

“Olaenman-iya, Uisa Shim Miyoung… [Lama tidak berjumpa, Dokter Shim Miyoung]” Sapa orang itu seraya membuka topi yang sejak tadi di kenakannya dan menutupi seluruh wajahnya.

Kedua mata Miyoung membulat dalam seketika saat dia bertemu lagi dengan orang yang telah lama di tinggalkannya itu.

“Lee Donghae-ssi…” Ujar Miyoung pelan.

“Kau terkejut?” Orang yang tak lain adalah Lee Donghae itu tersenyum padanya. “Kau pasti bertanya kenapa aku bisa ada di sini kan? Aku tahu kau ada di sini dari Eunhyuk dan Sungmin. Mereka memberitahuku…” Jelas Donghae tanpa menunggu respon Miyoung terlebih dulu.

Miyoung masih terdiam di tempatnya, Gadis ini nampaknya masih begitu terkejut dengan apa yang di lihatnya saat ini.

“Bagaimana jika hari ini, Dokter Shim Miyoung menemaniku jalan-jalan?” Ajak Donghae.

“H-Huh?” Miyoung sedikit tersadar dari keterkejutannya. “M-ma-maaf aku tidak bisa…” Ujarnya dengan sedikit terbata-bata.

“Oh Ayolah, Ini adalah permintaan pasienmu…” Bujuk Donghae.

“Apa?!”

Namun tak mengidahkan ucapan Miyoung terlebih dulu, Donghae lagi-lagi menarik gadis itu untuk keluar dari ruangan itu dan dengan bingung akhirnya Miyoung mengikuti langkah Donghae.

-Love, Kiss, Heart-

Kedua orang ini kini tengah duduk di sebuah taman kota dengan sebuah pancuran yang nampak begitu indah yang terpampang di hadapan mereka berdua. Masing-masing dari keduanya tengah memegang kopi kemasan yang masih terasa hangat.

“Dua tahun lamanya tidak bertemu, Kau tidak banyak berubah… Hanya saja kini kau memakai kaca mata ini…” Donghae menarik kaca mata yang di kenakan Miyoung dan tersenyum tipis.

Miyoung terlihat begitu salah tingkah dan masih tetap diam, Hingga akhirnya ia mulai bersuara. “Kenapa… Kau datang kemari?” Tanya Miyoung kemudian.

“Menjemput kekasihku, Dokter Shim Miyoung…” Jawab Donghae enteng.

“Apa?!” Miyoung menoleh padanya, “Kau bercanda? Sejak kapan aku menjadi kekasihmu? Dan lagi…”

“Siapa yang menyuruhmu pergi tanpa pamit padaku, Huh?” Sela Donghae memotong ucapan Miyoung.

“Huh?”

“Kenapa kau meninggalkanku tanpa mengatakan apapun, Miyoung-ah? Kenapa kau harus pergi dan menghilang dari hidupku selama dua tahun ini?” Ujar Donghae kemudian.

<Flash Back Start>

Donghae berlari dengan sangat cepat, Ia tak peduli meski harus menabrak beberapa orang di bandara itu. Kini pikirannya hanya tertuju pada satu orang, Shim Miyoung. Pagi tadi, Eunhyuk datang menemuinya dan mengatakan padanya jika Miyoung akan pergi ke New York hari ini.

“Maaf, Tuan. Anda tidak bisa melewati ini jika anda tidak membawa passport dan tiket pesawat anda!” Ujar salah satu petugas yang menghalangi Donghae.

“Biarkan aku masuk, Aku harus menemui seseorang!!” Donghae mencoba memberontak dari para petugas yang mencoba menghalanginya agar tidak masuk.

“Maaf tapi kau tidak bisa!!”

“Lepaskan aku!! Biarkan aku masuk!! Miyoung-ah!! SHIM MIYOUNG!!”

Terlambat, Donghae tidak bisa menyusul gadis itu dan ia hanya dapat duduk dengan lemas saat mendengar jika pesawat yang Miyoung naiki sudah lepas landas.

“AAAAARRRRRRGGGHHHHH!!” Teriak Donghae.

<Flash Back End>

“Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku, Miyoung-ah??”

Hening, Gadis itu tak menjawab. Terlebih di saat kedua mata mereka saling bertemu pandang, Hal itu semakin membuatnya terdiam seribu bahasa.

“A-aku harus pergi… M-m-masih ada pasien yang harus ku tangani…” Miyoung segera beranjak dari duduknya dan hendak melangkah pergi secepat mungkin.

Sret!!

Kedua mata Miyoung membulat saat satu kecupan hangat mendarat di bibir Miyoung, Ia dapat melihat jelas wajah Donghae yang begitu menempel dengan wajahnya serta kedua mata lelaki itu yang tertutup rapat. “Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi dari sisiku, Shim Miyoung…” Bisik Donghae pelan selepas ciuman itu.

Dengan segera Miyoung mendorong tubuh Donghae, Ntah kenapa gadis ini merasa jika hal ini terasa Déjà vu. Tentu saja, Bagaimana tidak? Ini seakan pertemuan awalnya dengan Donghae saat dulu. “K-kau… A-apa yang kau… lakukan?” Tanya Miyoung gugup.

Donghae tak bergeming, Dia hanya berjalan mendekati Miyoung secara perlahan-lahan membuat Miyoung segera berjalan mundur, Namun dengan cepat Donghae menarik kedua lengan atas Miyoung.

“Listen to me carefully…” Bisik Donghae pelan, “Your Love, Your Kiss and Your Heart… Only mine!! And I’ll never let you go at all!!”

Blush!!

Kedua pipi Miyoung langsung memerah dalam seketika, Dan lagi-lagi gadis itu mendorong tubuh Donghae. Ia berjalan mundur menjauhi Donghae, Sejujurnya perasaannya terhadap Donghae tak pernah berubah sedikitpun. Sama halnya seperti Donghae yang tetap memiliki perasaan itu padanya.

“Aku benar-benar harus pergi sekarang, Permisi!!” Pamit Miyoung dan gadis itu pun berbalik mulai meninggalkan Donghae.

Sedangkan Donghae hanya tersenyum tipis, Dan perlahan ia pun berjalan mengikuti Miyoung hingga akhirnya dia berjalan di samping Miyoung. Ntah akan menjadi apa hubungan mereka nanti, Yang pasti kisah mereka takkan pernah berakhir sampai di sini.

The End…

Note : Annyeong Haseyo My Lovely Readersssss… *lambai2* Ahhh… Pada akhirnya ff ini tamat juga… Setelah cukup lama bersemedi dan mencari waktu luang yang pas buat posting neh ff… Hehehehehe

Gimana dengan endingnya?? Apakah aneh?? Atau ada yang ngerasa endingnya ngegantung?? Hohoho, Maaf, Tapi ini memang sudah rencana author yang bikin ceritanya gantung… Hehehehehe *langsungdigorokreaders* XDD ^^V

Dan jika ada yang bertanya “Apakah ada After Story-nya?” Jawabannya adalah “Tidak!!” Hehehehe Sekali lagi maaf yah, Tapi ide author emang dari awal udah begini jadi kalo soal itu gak akan ada, kecuali kalo ada ide lain seh… LoL XDD

Dan jika ada yang masih bingung ma ceritanya silahkan bilang di comment ntar ama author di usahain di bales dan di jelasin atu2…

Apalagi kalo pada mau pada ngobrol di acc author, Author pasti akan senang hati membalasnya walaupun gak akan cepet karena waktu author yang kadang terbatas… Hehehehehehe #Soksibuk

Ok, Pesan akhirnya… Author berterima kasih sangaaaaaat sama readers yang udah mau baca ff ini dari awal apalagi ninggalin comment+nge-like… Hohoho Author bener2 SANGAT-SANGAT BERTERIMA KASIH. Maaf terkadang author gak bisa balesin commentnya atu2… >___< *Hug+ChuReadersAtu2* Dan jika berkenan, Kalo readers masing mau bertamu di blog ini silahkan baca ff bobrok laennya yang di buat author ini… ^o^ Hohohoho

Akhir kata, Sampai bertemu di ff laenyaaaaaaaaa…. Hahahahaaha*lambai2* \^u^/