Obsessed (Prolog)

Tittle           : Obsessed

Author        : NtaKyung

Casts          : Chou Zhoumi, Shim Miyoung, Shim Changmin, Lee Donghae and OC

Genre         : AU(Alternate Universe), Mistery, Romance, Unrated

Length        : Series [On Writing]

Rated          : PG-17

Disclaimer  : Segala hal yang berada dalam FF ini, Murni imajinasi saya! So, Jangan Copy-Paste or BASHING!!

-Obsessed-

“Ini gila! Aku tidak mungkin bisa menikah dengan lelaki sepertinya, Changmin-ah!” Seorang gadis bernama Shim Miyoung itu, Memindahkan ponselnya ke telinga kirinya dan merapatkan pundaknya agar ponselnya tidak terjatuh.

“Oh ayolah, Miyoung-ah… Setidaknya pulanglah dulu ke Korea. Kau tidak bisa terus-menerus bersembunyi di Jepang. Dan lagi… Appa dan Eomma terus memaksaku untuk menyuruhmu pulang…” Suara lelaki terdengar jelas dari seberang sana.

Miyoung yang pada awalnya tengah sibuk mengetik pada laptop di hadapannya ini, Langsung saja beranjak dari duduknya dan memegang ponselnya.

“Bertahanlah sebentar lagi, Changmin-ah… Apakah kau tidak sayang pada kembaranmu ini? Jika aku pulang… Itu sama saja aku menyerah… Lalu Appa dan Eomma akan memaksaku untuk menikahi lelaki itu!”

“Kau yang justru tidak menyayangiku!! Kau membuatku harus menerima amukan kedua orang tua kita setiap saat karena tidak berhasil membawamu pulang!” Seru lelaki bernama lengkap Shim Changmin itu.

“Tapi, Changmin-ah…”

“Kumohon, Miyoung-ah. Jika kau benar-benar menganggapku sebagai kembaranmu. Maka kau pasti mengerti posisiku…”

Flip!

Sambungan telepon terputus. Miyoung hanya dapat menghela nafas berat kemudian ia pun meletakkan ponselnya di atas meja kerjanya.

“Hah… Sial! Bagaimana bisa Appa dan Eomma terus memaksaku menikahi lelaki itu?! Padahal jelas-jelas aku tidak mengenal lelaki itu sama sekali!” Gerutunya.

Gadis ini pun beranjak dari posisinya, Lalu meraih jaketnya dan bergegas keluar dari ruangan kerjanya. Beberapa karyawannya menyapa Miyoung sebelum pada akhirnya gadis itu benar-benar pergi dari kantornya itu.

Yah, Selama di Jepang, Miyoung memang mengelola sebuah butik yang sudah berkembang menjadi besar. Tapi berbeda dengan pekerjaannya yang menjadi seorang designer, Miyoung justru berpenampilan cuek dan jarang berdandan seperti layaknya gadis metropolitan lainnya.

Dengan rambut yang di sanggul ke atas menggunakan pensil dan kaca mata yang masih melekat pada kedua matanya, Gadis ini pun memilih untuk duduk di sebuah taman di tengah cuaca yang cukup tidak bersahabat ini.

“Hah…” Ia menghela nafas panjang sambil merapatkan jaketnya, Lalu dengan perlahan ia pun menutup kedua matanya. Merasakan semilir angin yang menerpa wajahnya.

Klik!!

Miyoung menoleh ke arah belakangnya saat merasakan seseorang tengah memfotonya tadi. Tapi ia tidak menemukan siapapun di sana, Hanya beberapa anak kecil yang tengah berlari sambil sesekali melemparkan candaan mereka.

“Hm, Mungkin hanya perasaanku saja..” Gumamnya. Lalu ia pun memilih untuk beranjak dari duduknya dan meninggalkan tempat itu dengan segera.

-Obsessed-

Seorang lelaki yang sedari tadi tengah memfoto Miyoung secara diam-diam kini menyeringai puas saat melihat Miyoung tengah mencoba mencari keberadaannya.

“Kau takkan pernah mengetahuiku, Miyoung-ah…” Desisnya.

Ia pun segera memasukkan kameranya pada tas gendongnya, Lalu lelaki ini bergegas masuk ke dalam mobilnya, Memacunya dengan kecepatan rata-rata.

Sesampainya di sebuah rumah yang cukup mewah ini, Lelaki itu di sambut oleh para pelayan setianya. Tapi ia bersikap dingin dan mengacuhkan mereka semua. Pikirannya hanya terfokus pada satu ruangan yang sedang di tujunya saat ini.

Brak!

Ia membuka pintu ruangan itu dengan sedikit kasar, Matanya menelusuri setiap foto yang kini tengah tergantung di ruangan itu. Beberapa lembar foto lainnya tengah berserakan di atas  meja dan ada juga yang masih terendam oleh air.

Yah, Ini adalah ruangan yang ia gunakan sebagai tempat mencetak foto-fotonya. Dan foto itu tak lain adalah foto seorang gadis yang sama, Shim Miyoung.

Ia mengeluarkan kameranya dari dalam tasnya, Lalu meletakkannya di atas meja yang masih berserakan akan foto gadis itu. Lelaki ini lantas meraih salah satu foto yang tergeletak itu. Lalu ia pun menyeringai kecil.

Di jatuhkannya tubuhnya di atas sofa hitam yang berada tepat di belakangnya itu. Kemudian matanya tertuju pada foto yang di pegangnya itu, Di tatap lekatnya foto tersebut.

“Shim Miyoung… Kau pikir… Kau bisa melarikan diri dariku? Cih… Kau takkan pernah bisa!! Kau hanya akan menjadi milikku… Hanya milikku!”

Lelaki ini beranjak dari duduknya, Lalu memasang piringan hitam yang berada tak jauh dari jangkauannya itu. Dan sebuah alunan lagu instrument pun mulai mengisi ruangan ini, Seakan menambah kesan misterius dalam ruangan yang hanya di terangi cahaya remang-remang ini.

-Obsessed-

“Hah!” Miyoung terbangun dari tidurnya, Keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya saat ini.

Dengan jari-jari lentiknya, Gadis ini pun menyibakkan rambut panjangnya. Lalu ia mengusap perlahan  wajahnya yang telah basah oleh keringat dingin itu.

“Sial!! Bagaimana bisa aku memimpikan hal itu lagi?!” Umpatnya kesal.

Drt… Drt… Drt…

Suara dering ponsel cukup mengejutkannya saat itu, Tapi sadar jika itu hanyalah sebuah suara dering ponsel, Gadis ini pun segera meraih ponselnya yang berada di atas ranjangnya.

“Yeobseyo…” Jawabnya kemudian.

“….”

“Yeobseyo…” Ujar Miyoung kemudian.

“…”

Merasa kesal karena tak ada yang menyahutnya juga, Ia pun segera menjauhkan ponselnya dan memandang layar ponselnya.

Deg!!

Miyoung tertegun saat menyadari jika di nomor yang menghubunginya saat ini tidak terlihat di layar ponselnya. Hanya bertuliskan ‘Private Number’.

Dengan cepat, Ia pun beranjak dari atas ranjangnya dan berjalan menuju jendela kamarnya ini. Lalu dengan kasar, Miyoung menarik gorden kamarnya, Membiarkan pemandangan di luar sana terlihat jelas olehnya.

“Dia ada di sana… Lagi-lagi dia ada di sana…” Gumam Miyoung dengan nafas memburu.

Yah, Ia melihatnya. Seorang lelaki yang kini tengah berdiri di hadapan rumahnya. Miyoung tak dapat dengan jelas melihat wajah lelaki itu, Jelas saja! Lelaki itu memunggunginya saat ini.

Miyoung lantas mematikan sambungan teleponnya, Dan tepat di saat itu, Sang lelaki misterius yang akhir-akhir ini Miyoung sadari tengah membuntuti dan menerornya kini berbalik ke arahnya.

Dan betapa terkejutnya Miyoung saat melihat lelaki itu mengenakan sebuah topeng yang terlihat cukup menyeramkan. Miyoung dapat merasakan lelaki itu tengah menatapnya dengan tatapan mengintimidasi terhadapnya sambil menyeringai puas. Walaupun tertutup topeng, Ntah kenapa Miyoung dapat merasakan semua itu.

Sret!!

Miyoung segera menutup gorden kamarnya kembali, Lalu berbalik menuju ranjangnya lagi. “Dia gila!! Bagaimana bisa dia terus mengikutiku selama satu bulan ini?!”

Di rebahkannya kembali tubuhnya di atas ranjangnya. Tatapan matanya tertuju pada sebuah frame fotonya bersama kembarannya, Shim Changmin. Dengan tangan kanannya, Miyoung pun meraih foto itu dan mengusap frame foto tersebut lembut.

“Changmin-ah… Jika saja kau ada di sini… Kau pasti akan menjagaku. Iya kan? Aku benar-benar takut sekarang…” Gumamnya.

Ia dapat mengingat dengan jelas bagaimana sikap kembarannya itu yang selalu menjaganya dan menolongnya. Membuatnya selalu merasa nyaman jika berada di dekatnya, Walaupun terkadang mereka sering ribut. Tapi sesaat kemudian, Mereka pasti akan langsung bercanda ria kembali. Dan hal itu tentu saja membuat Miyoung merindukan moment-moment itu. Wajar saja, Miyoung sudah pergi dari Seoul sejak empat tahun yang lalu.

-Obsessed-

@Seoul, Thursday, 10.00 KST

“Apa?! Jadi kau benar-benar akan pulang ke Seoul, Miyoung-ah? Kau tidak bergurau kan?” Changmin, Kembaran Shim Miyoung ini beranjak dari tempat duduknya, Tak mengira jika kembarannya itu ternyat akan benar-benar pulang ke Korea.

“Yah… Sekarang aku akan mengurus segalanya dulu di sini. Hari sabtu aku akan tiba di sana. Kau harus menjemputku! Kau mengerti?” Ujar Miyoung dari seberang sana.

“Pasti!” Jawab Changmin sambil tersenyum puas.

“Tapi kau harus ingat!! Appa dan Eomma tidak boleh tahu dulu tentang hal ini… Biar aku saja yang memberitahu mereka saat sudah di Seoul nanti! Dan kau harus tahu sesuatu, Changmin-ah… Aku kembali ke Seoul bukan karena bujukanmu saat dua hari yang lalu!!” Suara Miyoung terdengar mengancam.

“Arraseo… Aku tidak akan mengatakannya pada mereka. Kau sudah mau pulang kemari pun aku sudah sangat senang, Gomawo Miyoung-ah…”

“Hm… Baiklah, Sudah dulu yah… Aku masih ada kerjaan! Bye…”

Flip!!

Changmin menutup flip ponselnya setelah sebelumnya Miyoung memutuskan sambungan telepon mereka. Lalu pandangannya pun teralihkan pada seorang lelaki yang kini tengah duduk tepat di hadapannya.

“Ah, Maafkan aku… Kau jadi sedikit terabaikan olehku karena aku mengobrol dengan Miyoung…” Sesal Changmin.

“Tidak apa-apa…” Senyum lelaki itu. “Jadi… Kembaranmu itu akan pulang ke Seoul?” Tanyanya kemudian.

“Yah…” Changmin tersenyum lebar, “Lebih tepatnya sabtu nanti dia akan kembali ke Seoul…” Lanjutnya.

Mendengar hal itu, Lelaki itu mengangguk paham. Lalu ia pun memilih untuk kembali fokus pada beberapa berkas yang di berikan Changmin kepadanya tadi. Yah, Mereka memang sedang melakukan kesepakatan perjanjian tentang kerja sama mereka selanjutnya.

Tanpa Changmin sadari, Lelaki itu kini tengah menyeringai kecil yang seakan bermakna satu arti. Ia melirik sebuah frame foto yang tak lain adalah foto Changmin bersama Miyoung.

“Shim Miyoung… Jadi, Kau akan kembali ke Seoul?” Gumamnya dalam hati.

-Obsessed-

Note : Alooooohhhhaaaaaa…. Setelah sebelumnya saya publish FF Crazy Love. Nah… Saya lanjut dengan publish FF Series YoungMi terbaru… Yuhuuuu… \^u^/

Sebenernya rada gak pede juga buat publish ff baru, Secara yah… Utang FF saya tuh sangat-sangat menumpuk!! Dari Bloody Kiss, Crazy Love, Dan FF lainnya termasuk FF What Is Love.. Hahahahaha Tapi emang dasar saya orangnya gak tegaan *alibi* sama para readers yang meminta cerita YoungMi lagi… Jadinya saya kasih prolognya dulu deeeeh… *eaaaaaa* #langsungdibantai para readers Wkwkwkwkwkwkwkwk

But, Walaupun FF ini prolognya udah muncul… Tetep!! Saya utamain dulu FF yang lain seperti FF Bloody Kiss, Crazy Love dan FF lainnya. Bahkan sekarang saya lagi berusaha untuk ngelanjutin Bloody Kiss sama What Is Love…

So, Buat yang penasaran banget *PEDE!!* sama FF ini, Di mohon untuk sabar menunggu yah.. Dan jangan terus2an nagih sama saya yah… Jujur saya orangnya gak tegaan *alibilagi* Dan terkadang suka jadi kepikiran kalo di tagihin mulu… LoL Hahahahaha *yanginibener*

Jadi di mohon para readers untuk maklumin yah… FF ini pasti di publish koq, Cuman emang belum tentu waktunya kapan aja… Dan saya juga bakalan selesein FF2 yang lain ini. Jadinya sekali lagi saya mohon para readers untuk sabaaaaaaaaar yaaaah…

Apalagi akhir2 ini saya sibuk banget nieh… Jadinya pasti cuman bisa ngetik FF di sela2 ada waktu, mood dan tentunya ide… Hehehehehe Dan buat comment readers… Oh tenang… Walau gak tepat balesin commentnya, Tapi saya pasti akan tetep berusaha balesin comment kalian semua… Oke?? Hohohohoho