Crazy Love (Chapter.9End)

Title              :  Crazy Love

Author          : NtaKyung

Art Poster    : NtaKyung

Casts            : Cho Kyuhyun, Kim Haneul, Kim Kibum, Lee Donghae, Lee Hyukjae, Lee Sungmin, Henry Lau and OC (Find By Yourself)

Length          : Series [On Writing]

Genre           : Drama, Friendship, Humor, Romance

Rating           : PG-15

Disclaimer    : Seluruh casts dalam ff ini adalah milik Tuhan, Orang Tua dan Mereka sendiri! Tapi isi dalam cerita ini seluruhnya milik saya! So, Don’t BASH!!

~Crazy Love~

Haneul berjalan gontai dengan wajahnya yang tertunduk dalam. Pikirannya berkelana ke tempat lain, Tatapannya begitu kosong dan raut wajahnya terlihat begitu murung.

Semua ucapan Minmi terus terngiang-ngiang dalam benaknya. Meski ia berusaha untuk menepis dan mengelak -pada kenyataan jika ia benar-benar takut akan ucapan Minmi-, Tapi tetap saja hal itu seakan tak dapat ia lupakan begitu saja.

Haneul merasakan dadanya kembali sesak dan sakit. Dan seakan seperti sebuah film yang kembali terputar dalam otaknya, Haneul dapat mengingat jelas kejadian beberapa hari lalu. Kejadian di mana ia melihat kemesraan Kyuhyun dan Minmi.

<Flash Back Start>

“Kyuhyun-ah… Hari ini aku pergi ke kampus bersamamu, yah?!” Seru Minmi seraya menghampiri Kyuhyun sambil berlari kecil.

Kyuhyun dan Haneul langsung menoleh pada Minmi.

“Kenapa harus denganku?! Pergilah bersama Kibum… Aku akan pergi bersama Haneul!” Kyuhyun langsung merangkul tubuh Haneul, Membuat gadis itu terkejut sekaligus tersipu malu.

“Eii… Apa hanya karena dia kekasihmu, Kau harus terus pergi bersamanya, Begitu?!” Kesal Minmi sambil mencubit lengan Kyuhyun.

“Ahk! Ya!” Ringis Kyuhyun, Ia reflex melepaskan rangkulannya pada Haneul dan berlari mengejar Minmi yang telah terlebih dulu berlari menjauhinya.

Haneul terdiam di tempatnya. Tatapan matanya terus tertuju pada Kyuhyun dan Minmi, Mereka berdua terus saja saling mengejar sambil sesekali mengeluarkan ejekan. Keduanya pun tak jarang tertawa dan melempar senyum jail.

“Mereka biasa seperti itu… Kau harus membiasakan diri melihat mereka seperti itu…” Ujar Kibum yang ntah sejak kapan telah berada di samping Haneul.

“Huh?” Haneul segera menoleh pada Kibum, Sedikit terlihat terkejut. “Ahh… Sepertinya mereka begitu dekat sekali… Aku tidak pernah melihat Kyuhyun seperti ini sebelumnya.”

“Kenapa? Apakah kau cemburu?”

“Mwo? A-anniya… Aku tidak mungkin cemburu pada mereka…”

Kibum tersenyum tipis pada Haneul, “Kau tahu, Haneul-ah?” Ujarnya menggantung. “Masih ada banyak hal yang tak kau ketahui tentang mereka. Dan kuharap, Kau memang tidak terkejut akan hal itu suatu saat nanti…”

“Apa maksudmu?”

“Tidak. Lupakanlah…” Ucap Kibum sambil kembali tersenyum dan menoleh arah lain.

Haneul terdiam. Tak menuntut jawaban lebih dari Kibum, Namun tak dapat ia pungkiri, Jika apa yang di ucapkan Kibum barusan langsung memenuhi setiap sudut pikirannya.

Ia kembali menoleh pada Kyuhyun dan Minmi yang masih tetap bercanda.

“Ya!! Kau mengacak-acak rambutku!” Gerutu Kyuhyun saat Minmi mengacak-acak rambutnya.

“Ha ha ha. Rasakan!” Tawa Minmi puas, “Karena itu, Kau harus pergi ke Kampus bersamaku jika tak ingin mendapatkan hal yang lebih parah. Arraseo?!” Ancam Minmi, Ia masih tertawa.

“Ish… Baiklah!” Pasrah Kyuhyun dengan raut wajah yang merenggut.

Ntah kenapa, Haneul benar-benar tak menyukai pemandangan ini. Baginya, Tingkah laku kedua orang itu terlihat seperti sepasang kekasih. Dan jujur saja, Haneul merasa tak suka dengan sikap Minmi yang seperti itu pada Kyuhyun.

Namun, Di saat itu juga Kyuhyun menoleh padanya. Tatapan mereka saling bertemu pandang. Ia hanya dapat menarik sudut bibirnya sedikit saja, Membentuk senyuman enggan ketika Kyuhyun tengah tersenyum lembut padanya.

<Flash Back End>

Langkah Haneul terhenti saat ia sadar jika ada seseorang yang berdiri di hadapannya. Perlahan, Ia mendongakkan wajahnya.

“Henry-ah…”

Henry tersenyum pada Haneul. Ia lantas menjulurkan tangannya ke hadapan Haneul.

“Kita sudah hampir terlambat, Haneul-ah. Ayo kita bersiap-siap untuk pergi ke Bandara…”

Deg!!

Haneul tertegun mendengar ucapan Henry. Sungguh, Ia hampir saja melupakan hal ini. Dan jelas sekali itu di karenakan Haneul terlalu sibuk memikirkan ucapan Minmi beberapa jam yang lalu.

“Haneul-ah.” Suara Henry kembali terdengar, Menyadarkan Haneul dari lamunannya. “Apa yang sedang kau pikirkan, Hm?” Tanya Henry dengan lembut.

Tak ada respon kembali dari Haneul. Gadis itu hanya tetap diam sambil menatap lekat wajahnya, Seakan ia tengah memikirkan sesuatu. Dan ingatan akan kejadian saat Henry mabuk pun kembali terbesit dalam benaknya.

<Flash Back Start>

“Henry Lau!!” Teriak Haneul seraya menghampiri Henry.

Henry berbalik pada Haneul, Seulas senyum tipis nampak jelas di wajah tampannya. Tapi ia terlihat begitu berbeda sekarang. Wajahnya memerah, Ia sepertinya mabuk.

“Apa yang terjadi padamu?! Apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Haneul setelah berada di hadapan Henry.

“Ini karenamu…” Ucap Henry lirih.

“Mwo?” Haneul mengerutkan keningnya, Tak mengerti dengan ucapan Henry. “Aku maksud ucapanmu, Henry-ya?”

“Jika saja.. Kau tidak melakukan semua itu. Aku takkan seperti ini, Haneul-ah!!” Suara Henry meninggi, Dan sorot matanya memperlihatkan kekesalan sekaligus kepedihan mendalam.

“Henry-ya…”

Henry berjalan mendekati Haneul, Dan tiba-tiba saja keseimbangan tubuhnya hilang. Seketika itu juga Henry terjatuh, Tapi hal itu tertahan saat Haneul langsung merangkulnya.

“Kumohon, Haneul-ah… Jangan lakukan itu. Kumohon… Kembalilah bersamaku… Ayo kita pergi ke Kanada…” Lirih Henry, Perlahan air mata mulai mengalir dari pelupuk mata lelaki berwajah tampan namun imut ini.

“Henry-ya, Kenapa kau tiba-tiba saja seperti ini?” Desis Haneul. Sejujurnya, Sejak dulu Haneul tahu jika Henry memiliki perasaan lebih padanya. Tapi Haneul justru menghiraukan hal itu dan tetap berfikir jika Henry pastilah hanya menyayanginya sebagai adik.

Tapi siapa yang menyangka jika Henry begitu tulus mencintai Haneul? Dan mengetahui hal ini ntah kenapa Haneul merasa sangat bersalah. Ia seakan tak dapat melakukan apapun, Hanya dapat terdiam memandangi Henry dengan miris.

<Flash Back End>

“Apakah kau benar-benar tak bisa hidup tanpaku, Henry-ah? Sebenarnya… Apakah ini keputusan terbaik yang harus kupilih?” Pertanyaan itu terus berputar-putar dalam pikiran Haneul. Namun, Tak ada satu katapun yang terlontar dari mulut gadis ini.

Sret!

Tubuh Haneul tersentak, Dengan lunglai tubuhnya langsung masuk ke dalam pelukan Henry. Dan Haneul tak dapat berbuat apapun selain tetap diam, Terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

“Henry-ah…” Haneul kembali bersuara setelah sekian lama ia tetap terdiam.

“Hanya sebentar saja… Biarkan aku memelukmu seperti ini, Haneul-ah.” Bisik Henry pelan.

Pelukan Henry bertambah erat, Seolah-olah ia takkan pernah bisa memeluk Haneul lagi di masa depan nanti.

“Ini terlalu menyakitkan.” Batin Haneul.

Ia tak merasakan kehangatan dalam pelukan ini. Tak ada suatu perasaan nyaman yang dapat ia rasakan. Ia justru merasakan sekujur tubuhnya membeku dan dingin. Tidak, Mungkin tepatnya adalah hatinya. Ia merasa hatinya begitu membeku dan dingin. Bahkan itu terasa menyakitkan untuknya.

~Crazy Love~

Kyuhyun tengah terduduk lemas sambil bersandar pada ranjangnya. Tatapannya terlihat begitu kosong, Tangannya terus memutar-mutar sebuah botol soju kosong yang ada di atas lantai itu.

“Kyuhyun-ah…”

Gerakan tangan Kyuhyun terhenti, Ia mendongakkan wajahnya. Dan pandangannya pun segera tertuju pada sesosok gadis yang selalu memenuhi pikirannya itu.

“Ck! Apa yang kau lakukan di sini, Huh?! Tidak puaskah kau melihatku seperti ini?!”

Sosok itu hanya tersenyum, Seakan ia tengah mengejek keadaan Kyuhyun saat ini. Dan sungguh, Kyuhyun benar-benar membenci sosok itu. Sosok seorang gadis yang tak lain adalah Kim Haneul.

“Argh!! Brengsek!”

Prang!

Kyuhyun melemparkan dengan keras botol soju yang sejak tadi di pegangnya itu. Dan di saat itu juga sosok bayangan Haneul menghilang begitu saja.

“Sial! Sial! Sial!!” Umpatnya seraya mengacak-acak ranjangnya, Membanting segala hal yang ada di dekatnya. Tak peduli jika itu akan dapat melukainya.

Tanpa Kyuhyun sadari, Kibum, Sungmin dan Minmi yang melihat itu dari ambang pintu, Hanya tetap terdiam. Mereka memilih untuk membiarkan Kyuhyun sendiri, Meluapkan emosinya tanpa harus melibatkan orang lain.

“Aku tidak bisa terus melihatnya seperti ini. Kita harus mencegah kepergian Haneul dan Henry…” Ujar Minmi pelan, Ia benar-benar tak tega melihat Kyuhyun seperti ini.

“Minmi-ya, Jangan lakukan itu. Semuanya mungkin akan menjadi lebih kacau jika kau menyusul mereka berdua…” Ujar Sungmin, Mencoba menahan langkah Minmi.

“Tapi tidak ada salahnya mencoba kan?!”

Sungmin terdiam. Ia dapat dengan jelas menangkap keyakinan pada sorot mata Minmi. Dan jujur saja, Ia pun tak memungkiri hal itu.

“Mungkin kau benar… Kita memang harus menyusul mereka!” Putus Sungmin kemudian.

Minmi tersenyum senang saat mendengar ucapan Sungmin. “Kalau begitu ayo kita pergi! Kita tak punya banyak waktu lagi sekarang!” Ajak Minmi kemudian.

“Ehm!” Sungmin mengangguk singkat.

“Kalian pergilah berdua… Ada hal yang harus ku-urus terlebih dulu…” Ujar Kibum kemudian.

“Sesuatu?” Sungmin mengerutkan keningnya, Tak mengerti dengan ucapan Kibum. “Apakah ada sesuatu yang tidak kuketahui, Kibum-ah?” Tanyanya kemudian.

Kibum tersenyum tipis, Menyiratkan suatu arti di balik senyumannya itu.

“Pergilah.. Kau akan mengetahuinya nanti.” Suruh Kibum tanpa berniat memberitahu rencananya pada Sungmin sedikitpun.

“Tapi…”

“Sungmin-ah, Ayo!” Minmi langsung menarik tangan Sungmin, Membuat Sungmin terpaksa harus segera berbalik dan beranjak pergi dari tempat itu.

~Crazy Love~

Henry terus menatap Haneul yang tengah duduk dalam diam. Sejak mereka tiba di Bandara. Tak ada sepatah katapun yang terlontar dari mulut Haneul.

“Apa kau ingin membeli minuman? Mungkin kau sedikit gugup. Bukankah kau sedikit takut jika harus menaiki pesawat?” Tanya Henry lembut, Mencoba mencairkan suasana.

Haneul mendongakkan wajahnya untuk menatap Henry. Ia tersenyum tipis padanya, Dan Henry tahu jika senyuman itu hanyalah sebuah senyum paksaan yang tak seharusnya Haneul perlihatkan padanya. Lalu Haneul pun menggeleng singkat untuk menjawab pertanyaan Henry tadi.

Keadaan hening langsung meliputi keduanya. Tak ada yang berbicara, Seakan keduanya terlalu sibuk dengan pikiran mereka sendiri, Terutama Haneul.

Hingga akhirnya, Suara sang operator Bandara terdengar keras melalui speaker, Haneul segera tersadar dari lamunannya. Lalu ia pun menoleh pada Henry, Kembali tersenyum kecil.

“Ini sudah saatnya…” Ujar Haneul seraya beranjak dari duduknya dan menyelendangkan tasnya ke pundak kirinya.

Tep!

Gerakan Haneul langsung terhenti kala ia merasakan Henry tengah menahan tangannya. Ia pun segera menoleh pada Henry. “Henry-ah, Apa yang kau-”

“Pergilah…” Dengan cepat Henry menyela ucapan Haneul. “Aku tahu kau takkan bisa melakukan ini. Maka… Pergilah, Haneul-ah.” Henry mendongakkan wajahnya, Menatap serius pada Haneul.

Haneul mengerutkan keningnya, “Apa kau sedang mencoba untuk bergurau denganku? Kurasa ini sama sekali tidak lucu!”

“Aku tidak bercanda, Haneul-ah!” Henry ikut beranjak dari duduknya.

Tatapan Henry langsung tertuju pada tiket pesawat yang sejak tadi di pegang Haneul. Tangannya langsung meraih tiket pesawat itu, Dan hanya dalam hitungan detik saja, Tiket pesawat itu telah menjadi serpihan-sepihan kertas kecil yang bertaburan di hadapan Haneul.

Kedua mata Haneul membulat dalam seketika saat melihat kejadian yang berlangsung dengan sangat cepat di hadapannya itu.

“Henry-ah, Apa yang kau lakukan, Huh?!” Sentak Haneul kesal sekaligus kaget dengan keputusan sepihak yang di buat Henry hanya dalam beberapa detik terakhir sebelum kepergian mereka.

“Aku tidak akan pergi ke Kanada bersamamu. Kau akan tetap tinggal di Seoul.”

“Apa?!” Haneul memiringkan kepalanya, Menatap Henry dengan kedua matanya yang menyipit.

Henry tak mengatakan sepatah katapun lagi. Ia justru memeluk tubuh Haneul singkat, Kemudian ia menepuk pelan pundak gadis ini. Tak peduli dengan tatapan bingung sekaligus kesal yang Haneul layangkan padanya.

Seulas senyum tipis terukir jelas di wajah Henry. “Kau tidak perlu berpura-pura lagi di hadapanku sekarang, Haneul-ah. Aku sudah tahu semuanya… Dan aku sadar akan semua itu.”

“Kau bicara apa, Henry-ah?!” Tanya Haneul tak mengerti dengan ucapan Henry.

Lagi-lagi Henry tersenyum padanya. “Pergilah… Temui Kyuhyun, Dan jelaskan semua kejadian ini padanya…”

“Henry-ah!”

“Aku tahu, Haneul-ah!” Sela Henry cepat. “Aku tahu perasaanmu…” Lanjut Henry dengan suara yang terdengar begitu lirih. “Kyuhyun adalah orang yang kau cintai selama ini… Dan tak seharusnya kau ikut bersamaku. Kau tak seharusnya melakukan semua ini, Haneul-ah…”

Haneul terdiam. Ia memandang kedua mata Henry lekat, Mencoba mencari ketidakyakinan dari ucapan Henry lewat kedua matanya itu. Tapi sayangnya, Haneul tak mendapati hal itu. Ia justru mendapatkan tatapan mantap dan yakin dari Henry.

“Kembalilah padanya, Haneul-ah… Perbaikilah semuanya. Dan jangan membuatku merasa sangat bersalah atas semua ini… Aku mohon, Kembalilah padanya.”

“Jika aku mengatakan aku tak merasa menyesal dengan keputusan ini, Kau salah besar. Tapi, Jika aku membiarkanmu ikut untuk tinggal denganku… Mungkin hal itu akan lebih membuat diriku merasa menyesal atas keputusanku itu, Haneul-ah…” Suaranya benar-benar terdengar lirih.

“Henry-ah…” Haneul berusaha mendekatinya, Tapi Henry langsung menahannya dan lagi-lagi ia kembali tersenyum tipis pada Haneul.

“Pergilah, Haneul-ah. Sebelum aku merubah keputusan ini… Kumohon, Pergilah dari tempat ini sekarang… Kembalilah pada orang yang kau cintai…”

Haneul menggelengkan kepalanya, Kedua matanya langsung berkaca-kaca dan dengan segera ia pun segera memeluk Henry dengan erat. Tangisnya pecah dalam pelukan Henry.

“Maafkan aku, Henry-ah… Maafkan aku…” Ucap Haneul di sela isak tangisnya.

Ingin rasanya Henry ikut mengeluarkan air matanya yang sudah ingin menyeruak keluar sejak tadi. Tapi di tahannya hal itu, Ia malah mengusap lembut punggung Haneul. Lalu dengan sangat perlahan, Di tariknya Haneul dari pelukannya.

Henry menyentuh wajah Haneul, Menghapus jejak air mata Haneul dengan kedua ibu jarinya. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Haneul, Dan satu kecupan singkat mendarat tepat di atas kening Haneul.

“Aku menyayangimu, Haneul-ah. Dan akan terus seperti itu selamanya…” Bisik Henry pelan.

Haneul memaksakan seulas senyuman pada Henry. Dan Henry pun membalas senyuman gadis itu tanpa merasa enggan sedikitpun. Ia pun segera mendorong tubuh Haneul pelan.

“Temuilah dia sekarang, Sebelum semuanya terlambat…” Suruhnya kemudian.

Dan tanpa banyak berkata-kata lagi, Haneul pun segera mengangguk lalu berbalik. Berlari dengan sangat cepat, Meninggalkan Henry yang hanya dapat mematung di tempatnya. Tatapan Henry tak pernah lepas dari sosok Haneul yang semakin menjauh darinya.

Meski sorot matanya memancarkan kesedihan yang mendalam, Namun senyum tipis di wajah tampannya itu tak pernah memudar sedikitpun.

“Kuharap kau bahagia bersamanya, Haneul-ah…” Gumam Henry.

~Crazy Love~

Haneul berlari keluar dari Bandara, Dengan nafas tersenggal-senggal, Haneul mencoba mencari taxi di antara banyaknya mobil yang terparkir di Bandara itu.

Tin… Tin… Tin…

“Ya! Kim Haneul!” Seru seseorang dari dalam mobil itu.

Haneul sedikit membungkukkan tubuhnya, Mencoba melihat seseorang yang berada dalam mobil tersebut. Dan ia begitu tersentak kaget saat menyadari siapa yang ada di dalam mobil itu.

“Sungmin-ah…”

Seseorang yang tak lain adalah Sungmin itu hanya tersenyum simpul saat melihat ekspresi Haneul tadi. Ia segera menggedikkan kepalanya, “Masuklah.. Kita tidak punya banyak waktu!” Suruhnya.

“Eh?!” Haneul menaikkan sebelah alisnya.

“Bukankah kau ingin menemui Kyuhyun sekarang? Karena itu… Cepatlah!” Ujar Sungmin seperti memahami pikiran Haneul saat ini.

Haneul langsung mengangguk cepat, Ia segera saja membuka pintu mobil Sungmin dan bergegas masuk ke dalam mobilnya. Seketika itu juga, Mobil Sungmin langsung melesat dengan begitu cepat, Meninggalkan kawasan Bandara Incheon.

~Crazy Love~

Minmi menaiki sebuah atap gedung café yang jaraknya tak terlalu jauh dari Bandara Incheon. Ia langsung melipat kedua tangannya di depan dadanya sambil menatap seorang lelaki yang terlihat tenang, Merasakan hembusan semilir angin yang menerpanya.

“Kupikir… Kau takkan melepaskannya. Tapi, Kurasa.. Aku telah salah menilaimu, Henry-ssi.” Ujar Minmi sambil berjalan mendekati Henry.

Henry tak menoleh padanya, Ia hanya tetap diam sambil menikmati semilir angin yang menerpa tubuhnya itu. “Apa kau lupa akan pepatah ‘Don’t judge a book by it’s cover’?”

Minmi terkikik kecil mendengar ucapan Henry yang seakan menyindirnya itu.

“Baiklah, Aku tahu aku memang salah. Tapi… Aku benar-benar merasa bangga dengan apa yang baru saja kau lakukan, Henry-ssi. Kau memang lelaki sejati…” Puji Minmi tulus.

Henry menoleh padanya, Lalu ia pun melemparkan senyuman kecil pada Minmi. Gadis itu pun membalas senyuman Henry dengan senyuman khasnya.

“Aku tidak mungkin seperti ini jika saja kau dan lelaki bernama Sungmin itu, tidak menemuiku dan memarahiku saat itu…” Ungkap Henry.

“Yah, Mungkin… Seharusnya aku membiarkan Sungmin memukul wajahmu saat itu. Sehingga kau tidak melepaskan Haneul terlalu lama… Aku dan Sungmin sempat panik saat melihatmu tetap pergi ke Bandara bersama Haneul saat itu…”

Henry menoleh pada Minmi, Dan seketika itu juga ia terkekeh kecil dan begitupun dengan gadis di hadapannya itu.

“Baiklah, Kalau begitu aku harus segera pulang… Aku tidak akan mengganggu waktu sendirimu..” Minmi berbalik, Hendak beranjak pergi dari tempat itu.

Henry terus menatap Minmi yang mulai mendekati pintu, Tepat di saat gadis itu membuka pintu tersebut, Minmi segera menoleh kembali pada Henry.

“Apakah kau akan baik-baik saja jika sendiri?” Tanya Minmi memastikan.

Mendengar ucapan Minmi, Henry lagi-lagi tersenyum geli. Ia menoleh sesaat ke arah lain. Lalu ia kembali menoleh pada Minmi.

“Kurasa… Aku takkan baik-baik saja. Mungkin, Aku bisa bunuh diri karena patah hati…” Jawab Henry dengan nada bercanda.

“Hm…” Minmi kembali menutup pintu tersebut, Ia berjalan mendekati Henry lalu duduk tepat di samping lelaki itu. “Kalau begitu aku akan menjagamu untuk sementara waktu.” Putusnya.

Henry tak menjawab, Ia hanya tetap diam sambil menoleh arah lain. Seulas senyuman tipis dapat terlihat jelas dari wajahnya.

~Crazy Love~

Selama perjalanan, Haneul hanya dapat mengerutkan keningnya. Saat ini ia benar-benar bingung. Pasalnya, Sungmin yang seharusnya membawa dirinya ke rumah Kyuhyun, Justru membawanya ke pergi ke Pulau Nami.

Dan kini, Mereka tiba di hadapan sebuah rumah bergaya minimalis. Sungmin pun menyuruhnya untuk segera turun dari mobil, Dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Kibum keluar dari dalam rumah tersebut.

“Kibum-ah…” Haneul segera berjalan menghampiri lelaki itu.

Kibum tersenyum tipis padanya, “Masuklah… Dia sudah menunggumu sekarang.” Suruh Kibum seraya menggedikkan kepalanya ke arah rumah tersebut.

“Dia?” Haneul tertegun mendengar ucapan Kibum, “Tapi…”

“Sudahlah, Haneul-ah. Jangan menundanya lagi… Masuk dan temuilah dia sekarang. Kalian harus berbicara secepatnya…” Suruh Sungmin sambil mendorong tubuh Haneul pelan.

“Tapi bagaimana jika dia marah padaku?” Tanya Haneul cemas.

Dengan perlahan, Kibum mengusap puncak kepala Haneul. Dan jujur saja, Gadis ini begitu sangat merindukan perlakuan Kibum yang seperti ini. Sikap Kibum yang memperlakukannya seperti adiknya itu dapat membuatnya merasa tenang.

“Percayalah padaku, Dia akan senang saat melihatmu…” Ujar Kibum kemudian.

Dan dengan reflex, Haneul pun mengangguk singkat. Ia segera memasuki rumah tersebut tanpa di ikuti Kibum ataupun Sungmin. Meski ia benar-benar sangat takut untuk menemui Kyuhyun, Tapi ucapan Kibum tadi benar-benar mampu meyakinkannya.

“Jadi, Ini adalah rencanamu? Karena itu kau tidak ikut bersama kami ke Bandar. Iya kan?” Tebak Sungmin seraya menoleh pada Kibum.

“Yah, Seperti yang kau lihat.” Sahut Kibum santai. “Mereka butuh berdua. Dan jika kau pikir hal ini adalah sesuatu yang dapat dilakukan maka itu salah besar! Kau tahu? Butuh perjuangan besar untukku berhasil membuat Kyuhyun kemari…” Celoteh Kibum.

“Maksudmu?” Sungmin menaikkan sebelah alisnya.

“Kyuhyun sempat marah saat aku mengajaknya untuk keluar. Aku bahkan hampir tidak berhasil untuk membawanya kemari, Dia bahkan sempat menghancurkan cermin dan membuat tangan kirinya berdarah. Karena itu, Aku terpaksa memukulnya dan membuatnya pingsan.” Jelas Kibum.

Mendengar penjelasan dari Kibum, Sungmin hanya dapat melongo. Sungguh, Ini benar-benar di luar dugaannya. Terlebih, Kibum berani memukul Kyuhyun. Itu benar-benar sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

“Kau gila!” Ujar Sungmin sembari berdecak.

“Yah… Aku gila karena dua bocah labil itu!” Sahut Kibum yang kemudian di balas tawa Sungmin.

~Crazy Love~

Haneul berjalan memasuki rumah, Kedua bola mata hitamnya langsung menangkap sesosok lelaki yang sudah tak asing lagi baginya. Lelaki itu, Yang tak lain adalah Kyuhyun, Kini tengah terbaring di atas sofa panjang dengan kedua mata yang tertutup rapat serta tangan kirinya yang sedikit mengeluarkan darah, Mungkin bekas luka yang di sebabkan oleh dirinya sendiri itu.

“Kenapa kau harus melukai dirimu seperti itu?” Bisik Haneul dengan kedua mata yang memerah, Ia seakan ingin menangis saat melihat keadaan Kyuhyun yang terlihat begitu buruk.

Ia bergegas menelusuri setiap sudut rumah ini, Mencoba mencari kotak P3K. Setelah menemukan kotak P3K itu, Haneul pun segera mendekati Kyuhyun. Ia terduduk tepat di samping sofa panjang itu. Dengan perlahan, Di raihnya tangan Kyuhyun yang terluka itu.

“Maafkan aku, Kyuhyun-ah. Ucapanku saat itu pasti begitu melukaimu…” Desis Haneul pelan. Ia mengusapkan sebuah kapas yang telah di lumuri cairan alcohol pada luka Kyuhyun.

Setelah itu, Haneul meneteskan cairan betadine pada kapas yang lain dan mengusapkannya pada luka Kyuhyun itu. Kemudian, Ia pun melilitkan kain kasa untuk menutupi lukanya.

“Seandainya aku tidak mengatakan hal itu padamu. Kau pasti tidak akan terluka sampai seperti ini. Maaf.. Maafkan aku…” Di kecupnya dengan lembut tangan Kyuhyun yang telah terbalut kain kasa itu. “Aku mencintaimu, Kyuhyun-ah. Sangat mencintaimu…” Lanjutnya.

Tangis Haneul langsung pecah dalam seketika, Ia membekap mulutnya. Berharap jika suara isak tangisnya takkan terdengar dan takkan mengusik Kyuhyun dari tidur lelapnya.

Namun, Usahanya rupanya sia-sia. Sebenarnya, Sejak tadi Kyuhyun telah sadar. Bahkan sejak ia mengobati luka Kyuhyun pun, Lelaki ini telah terbangun. Tapi ia hanya berpura-pura tidur dan memilih untuk mendengarkan segala ucapan Haneul. Ia benar-benar ingin tahu perasaan Haneul yang sebenarnya, Dan akhirnya ia bisa mendapatkan apa yang ingin ia dengarkan sejak tadi.

“Dan tidak seharusnya kau datang selama ini! Kau benar-benar membuatku frustasi, Kim Haneul!”

Deg!!

Tubuh Haneul menegang dalam seketika saat suara Kyuhyun terdengar. Dengan sangat perlahan, Ia mendongakkan wajahnya dan ia begitu terkejut saat mendapati Kyuhyun tengah memiringkan kepalanya, Menatapnya dengan tatapan tajam bercampur kesal.“Kyuhyun-ah…” Kaget Haneul.

“Aku sudah dengar semuanya.” Sela Kyuhyun cepat. “Dan kuharap.. Ini bukanlah mimpi! Aku tak ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya, Kim Haneul…”

Seketika itu juga, Air mata Haneul semakin mengalir deras. Ia langsung memeluk tubuh Kyuhyun erat. Dan kata maaf pun terus terucapkan berulang kali olehnya.

“Maaf… Maafkan aku. Maafkan aku, Kyuhyun-ah.” Ucap Haneul di sela isak tangisnya. “Aku tak seharusnya bersikap egois seperti itu… Maaf karena tidak memikirkan perasaanmu. Maaf…”

Perlahan namun pasti, Kyuhyun menggerakkan kedua tangannya. Membalas pelukan Haneul, Ia bernafas lega saat dapat merasakan jika sosok Haneul adalah nyata. Dan itu tandanya, Ia tidak bermimpi sekarang.

Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya. Ia menenggelamkan wajahnya pada pundak Haneul. Menghirup aroma khas gadis itu, Memastikan jika ia tak salah dan tak sedang berhalusinasi.

“Tidak, Haneul-ah. Kau tak perlu meminta maaf atas semua ini. Kau sungguh-sungguh tak perlu melakukannya…” Bisik Kyuhyun sambil mengeratkan pelukannya.

Haneul menggeleng dalam pelukan Kyuhyun. Tangisnya tak bisa berhenti, Dan Kyuhyun pun tak mencoba untuk menghentikan tangisnya. Ia justru takut, Jika tangis Haneul berhenti. Maka, Di saat itu jugalah Haneul akan menghilang darinya. Sama seperti mimpinya kemarin malam.

“Aku mencintaimu, Haneul-ah. Jangan pernah pergi lagi dariku… Jangan pernah sekalipun…”

Dan keduanya pun mulai larut dalam pelukan hangat itu. Kyuhyun pun mulai meneteskan air mata. Ia sudah tak mampu menahan dirinya lagi, Dan hanya karena pelukan Haneul ini. Perasaan dingin pada hatinya seketika mencair dan berubah menjadi hangat.

“Aku sangat mencintaimu, Haneul-ah…” Bisik Kyuhyun sekali lagi.

~Crazy Love~

Kyuhyun tersenyum kecil, Kedua matanya terus menatap lekat pada wajah Haneul. Sepertinya, Ia nampak begitu lelah karena terus menangis sejak tadi. Hingga akhirnya ia pun tertidur di atas sofa tepat di samping Kyuhyun. Beruntung ukuran sofa itu cukup besar dan dapat memuat tubuh kedua orang ini.

Jari tangan Kyuhyun bergerak menuju kening Haneul. Perlahan-lahan turun, Menyusuri lekukan hidungnya lalu berhenti tepat di atas bibirnya. Kemudian, Beralih pada pipinya. Dengan sangat lembut, Di usapnya jejak air mata Haneul yang masih membekas itu.

“Ehm…” Haneul sedikit menggerakkan kepalanya, Mungkin sedikit terusik dengan hal itu.

Perlahan, Kedua matanya terbuka dan ia tersenyum tipis saat melihat Kyuhyun tengah tersenyum juga padanya.

“Apakah aku mengganggu tidurmu?” Tanya Kyuhyun merasa tak enak.

Haneul menggeleng pelan, Lalu ia semakin merapatkan dirinya pada tubuh Kyuhyun. “Tidak…” Sahutnya dengan suara yang terdengar parau.

“Benarkah?” Ragu Kyuhyun. Dan Haneul hanya mengangguk singkat untuk menjawabnya.

Tangan Kyuhyun bergerak menyentuh dagu Haneul, Lalu di buatnya Haneul agar mendongakkan wajahnya, Membuat mata mereka saling bertemu pandang.

“Aku masih merasa ini adalah sebuah mimpi. Dan aku tak mampu mempercayai ini begitu saja…” Ujar Kyuhyun dengan kedua matanya yang menatap lekat mata Haneul.

Haneul tersenyum tipis pada Kyuhyun, Ia memberanikan dirinya untuk mendekatkan wajahnya dengan wajah Kyuhyun. Dan hanya dalam hitungan detik saja, Haneul telah mendaratkan satu ciuman lembut di bibir tebal Kyuhyun.

“Kalau begitu… Jadikan ini mimpi terindah yang kau miliki…” Ucap Haneul kemudian.

Kyuhyun lagi-lagi tersenyum kecil, Di tariknya tubuh Haneul agar semakin merapat dengannya. Lalu tanpa segan ia pun mencium bibir gadis ini. Seakan membalas ciuman Haneul tadi. Meski tak ada pergerakkan lain, Tapi ciuman ini seakan mampu membuat kedua tubuh mereka memanas dan menegang dalam seketika.

~Crazy Love~

Cahaya matahari menembus sebuah kaca yang memang tidak di tutup gorden itu. Sedikit terusik oleh cahaya itu, Kyuhyun pun sedikit menggeliatkan tubuhnya. Namun di saat itu juga ia segera membuka kedua matanya.

“Dia tidak ada di sini!” Gumamnya panik.

Kyuhyun segera beranjak dari sofa itu, Tak peduli dengan kepalanya yang berdenyu-denyut. Saat ini yang ada dalam pikirannya hanyalah menemukan Haneul. Ia takut jika kejadian kemarin itu hanyalah mimpi semata.

Langkah Kyuhyun terhenti. Jantungnya seakan berhenti berdetak, Ntah kenapa mendadak kedua kakinya pun langsung terasa lemas. Membuatnya terpaksa harus menyandarkan tubuhnya pada dinding.

“Semuanya benar-benar mimpi. Dia tak ada di sini… Dan itu memang tidak mungkin terjadi. Ia pasti sudah sangat bahagia bersamanya…” Lirih Kyuhyun sedih.

Tangan kirinya bergerak menuju wajahnya, Berniat mengusap air matanya yang ntah sejak kapan telah merebak keluar dari pelupuk matanya. Tapi gerakan tangannya itu langsung terhenti ketika dia sadar jika tangannya itu di lilit kain kasa.

“Ini…”

Cklek!

Kyuhyun langsung menoleh ke arah pintu yang terbuka, Dan kedua matanya langsung membulat saat ia sadar siapa yang datang.

“Eoh, Kau sudah bangun, Kyuhyun-ah? Apakah kau sudah lapar sekarang? Aku baru saja membeli beberapa bahan makanan…” Ujar Haneul sambil mengangkat dua kantung plastik yang ada di tangan kiri dan kanannya.

Kyuhyun tak mengucapkan sepatah katapun. Ia hanya berjalan mendekati Haneul. Lalu dengan hati-hati, Di sentuhnya wajah Haneul. Dan seketika itu juga raut wajah lega langsung terpancar darinya saat ia dapat merasakan Haneul secara nyata.

“Kyuhyun-ah, Kau kenapa?” Tanya Haneul bingung.

Sret!

“Omo!” Kaget Haneul saat Kyuhyun tiba-tiba saja menarik tubuhnya ke dalam pelukannya. Ia tak segan-segan memeluk Haneul dengan sangat erat. “Kyuhyun-ah… Apa yang terjadi?” Tanyanya bingung.

“Kupikir ini hanyalah halusinasiku saja. Tapi kau nyata… Kau benar-benar ada di sini… Kau ada di sini bersamaku, Haneul-ah.” Ujar Kyuhyun terdengar begitu senang.

Haneul terdiam sesaat, Mencoba mencerna ucapan Kyuhyun. Tapi, Gadis ini perlahan tersenyum kecil lalu ia pun membalas pelukan Kyuhyun. Tak peduli lagi akan belanjaannya yang telah jatuh dan berserakan di lantai.

“Apa kau pikir ini masih mimpi? Aku nyata, Kyuhyun…” Ujar Haneul lembut.

Kyuhyun terkekeh kecil meski kedua matanya telah memerah seperti hendak menangis kembali. “Kau yang membuatku seperti ini… Bukankah sudah kukatakan jika kau tidak boleh pergi dariku lagi, Huh?!”

“Apa? Tapi aku kan hanya pergi be-”

“Sudahlah kau diam saja! Aku tidak mau mendengar alasan apapun lagi!”

Seketika itu juga Haneul diam. Ia menarik sudut bibirnya, Membentuk senyuman simpul. Dan hal itu pun di lakukan oleh Kyuhyun. Sepertinya mereka tak pernah bosan untuk berpelukan erat seperti ini.

~Crazy Love~

Kyuhyun menatap jam tangan yang melingkar pada tangan kanannya. Senyuman bahagia terus terpancar dari wajah tampannya itu, Sesekali ia melirik ke beberapa arah, Lalu kembali menatap jam tangannya.

“Ck. Dia terlambat!” Gerutu Kyuhyun terlihat sedikit bosan karena masih harus menunggu.

Greb!

Sebuah tangan lembut dan memiliki kulit yang berwarna putih langsung menutup kedua mata Kyuhyun dari arah belakang. Hal ini cukup membuat Kyuhyun kesal, Tapi saat ia mendengar suara sang pemilik tangan itu, Ia mengurungkan niatnya untuk memarahi orang tersebut.

“Tebak siapa aku?!” Ucap orang di belakangnya sambil terkikik geli.

“Hm… Biar kutebak.” Kyuhyun meraba perlahan kedua tangan itu. “Pemilik tangan yang terasa sangat nyaman dan lembut ini pastilah seorang gadis manis…”

Sret!

Kyuhyun segera berbalik sambil memegang erat kedua tangan itu. Membuat sang pemilik tangan yang tentu saja Haneul, Sedikit tersentak kaget karenanya.

“Siapa lagi jika bukan tangan kekasihku, Kim Haneul?!” Kyuhyun langsung tersenyum bangga saat melihat semburat rona merah yang langsung muncul di kedua pipi Haneul.

Kyuhyun mencium kedua tangan itu dengan singkat, Dan hal itu semakin membuat gadis yang ada di hadapannya itu tersipu malu.

“Ada apa dengan wajahmu? Kau seperti kepiting rebus yang sudah sangat matang sekarang!” Ujar Kyuhyun jail, Berniat menggoda Haneul.

“Aish, Kau ini menyebalkan!” Haneul langsung melepaskan tangan Kyuhyun dan berjalan terlebih dulu meninggalkan lelaki itu.

“Hey, Bukankah kita berkencan? Kenapa jalan terlebih dulu?” Kyuhyun langsung berlari mengejar Haneul, Lalu tanpa ragu di rangkulnya pundak gadis itu, Mengeliminasi jarak di antara mereka.

Awalnya Haneul cukup terkejut dengan hal itu, Tapi sesaat kemudian ia segera merangkul tubuh Kyuhyun dan keduanya pun berjalan sambil tertawa kecil.

“Kyuhyun-ah, Aku mau ice cream!” Haneul menunjuk sebuah kedai ice cream yang mereka lewati secara tidak sengaja itu.

“Huh?” Kyuhyun menoleh ke arah kedai ice cream itu. “Kalau begitu ayo…” Ajak Kyuhyun seraya menarik tangan Haneul, Berniat untuk mengajaknya ke kedai ice cream itu.

“Anni…” Haneul menahan tangan Kyuhyun, Membuat lelaki itu kembali menoleh padanya. “Aku akan menunggumu di sini. Kau yang membelinya sendiri!”

“Apa?” Kyuhyun mengernyitkan keningnya. Di tatapnya dengan curiga gadis itu, “Haneul-ah… Kau tidak sedang-”

“Aku tidak akan pergi kemana-mana, Kyuhyun-ah! Percayalah!” Potong Haneul dengan segera. Ia seperti tahu apa yang sedang di pikirkan Kyuhyun saat ini.

“Hah… Baiklah. Aku akan membelinya, Dan kau tunggu di sini! Jangan kemana-mana, Arraseo?!”

“Ne…”

Meski merasa berat hati, Kyuhyun pun segera berlari ke arah kedai ice cream itu, Meninggalkan Haneul di tempat itu.

“Hm, Aku ingin cari tempat duduk!” Gumam Haneul sembari melirik ke beberapa arah.

Tatapan mata Haneul langsung tertuju pada sebuah ayunan yang berada tak jauh dari posisinya sekarang. Tanpa pikir panjang lagi, Haneul langsung saja menghampiri ayunan yang tergantung pada pohon besar itu.

 ~Crazy Love~

Kyuhyun keluar dari kedai ice cream itu dengan membawa dua cup ice cream berukuran sedang. Ia mendongakkan wajahnya sambil tersenyum sumringah dan mengangkat ice cream itu, Berniat untuk menunjukkanny pada Haneul.

Tapi, Tubuh Kyuhyun terasa menegang kala ia tidak menemukan Haneul di tempatnya. Dengan segera Kyuhyun berlari mendekati tempat itu. Ia hendak beranjak dari tempat itu, Ingin mencari Haneul dari tempat lain.

Namun, Langkahnya langsung tertahan. Dan tatapan matanya pun langsung tertuju pada sesosok gadis yang saat ini tengah asyik bermain ayunan.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum geli, Sungguh, Ia merasa begitu konyol jika mengingat dirinya begitu panik dan ketakutan tadi. Tapi pada kenyataannya? Ia justru melihat Haneul tengah asyik bermain ayunan sambil menunggu kedatangannya saat ini.

“Haneul-ah!” Panggil Kyuhyun sembari berjalan mendekatinya.

Gadis itu menoleh padanya, Ia terlihat begitu senang hanya karena menaiki ayunan tersebut. Lalu ia pun segera turun dari ayunan itu dan berjalan menghampiri Kyuhyun.

“Woah… Ice creamnya datang!” Seru Haneul senang. Ia segera meraih satu cup ice cream itu dari tangan Kyuhyun, Kemudian membukanya dengan tidak sabar.

Kyuhyun hanya terkekeh kecil ketika melihat kelakuan Haneul yang seperti ini. Ia pun membuka ice cream miliknya dan merekapun menikmati ice cream itu sambil duduk di sebuah bangku yang ada di dekat pohon besar itu.

“Hm… Ini benar-benar enak!” Ujar Haneul sambil menyuapkan ice cream itu lagi pada mulutnya.

“Hey, Haneul-ah…” Kyuhyun sedikit menyenggol bahu Haneul dengan bahunya juga.

“Apa?” Tanya Haneul tanpa menoleh padanya.

“Ada ice cream di wajahmu!” Kyuhyun menunjuk wajah Haneul sambil memperhatikan ice cream yang ada pada wajah Haneul itu.

“Eh?!” Haneul langsung meraba wajahnya. “Dimana, Kyuhyun-ah?!” Tanyanya.

Sret!

Kedua mata Haneul membulat dalam seketika saat Kyuhyun tiba-tiba saja mengecup bagian sudut bibirnya dan bahkan ia sempat menjilat bibirnya juga.

“Aku sudah membersihkannya..” Bisik Kyuhyun selepas ciuman itu. Ia menyeringai kecil, Puas saat melihat reaksi Haneul.

Blush!!

Kedua pipi Haneul langsung memerah dalam seketika. Jantungnya berpacu dua kali lebih cepat dan tubuhnya pun seakan memanas dan menegang.

“Ha ha ha ha.. Wajahmu mudah sekali memerah, Haneul-ah!” Tawa Kyuhyun langsung meledak.

“Aish, Tidak lucu!” Gerutu Haneul sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Kyuhyun menghentikan tawanya, Di tatapnya wajah sang gadis yang sangat di cintainya itu.

“Haneul-ah…” Panggilnya pelan.

Kyuhyun menarik perlahan dagu Haneul, Keduanya pun saling bertatapan lekat. Ntah siapa yang telah memulainya terlebih dulu, Tapi kini kedua bibir mereka telah bertautan.

Awalnya hanya ciuman biasa, Tapi perlahan demi perlahan, Ciuman itu telah berubah menjadi sebuah ciuman yang penuh hasrat dan gairah. Kyuhyun semakin memperdalam ciumannya, Ia menelisikkan lidahnya ke dalam rongga mulut Haneul.

Dan tanpa merasa enggan sedikitpun, Di kulumnya lidah Haneul, Sesekali ia pun menghisapnya hingga menyebabkan decakan kecil di antara ciuman mereka. Haneul pun melingkarkan kedua tangannya di leher Kyuhyun.

Di remasnya rambut Kyuhyun sambil menekan kepalanya, Menuntut ciuman yang lebih dalam pada Kyuhyun. Dan Kyuhyun tentu saja melakukannya dengan senang hati. Beruntung tidak ada orang di sekitar mereka, Terlebih tempat itu sedikit tertutup jadi kemungkinan besar tak akan ada yang melihat mereka jika ada orang yang lewat.

Tes… Tes… Tes…

Butiran-butiran air hujan perlahan jatuh ke permukaan bumi, Dan rintik-rintik hujan itu berubah menjadi deras. Membuat semua orang berlari meninggalkan tempat terbuka itu, Mencari tempat berteduh. Tapi hal itu sama sekali tidak di lakukan oleh Kyuhyun dan Haneul.

Keduanya terlalu larut dalam ciuman yang penuh hasrat itu. Mereka bahkan tak peduli dengan tubuh mereka yang telah basah kuyub akibat hujan yang deras itu.

~Crazy Love~

“Hah… Hujannya deras sekali. Kita jadi tidak bisa jalan-jalan lagi…” Keluh Haneul seraya melirik keluar jendela.

Kini, Mereka berdua telah tiba di rumah lagi. Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian mereka, Keduanya pun memilih untuk duduk di sofa yang berada tepat di samping jendela yang menghadap ke arah halaman belakang.

Haneul mengalihkan pandangannya, Tapi ia langsung mengerutkan keningnya saat mendapati Kyuhyun yang terus memandanginya sambil tersenyum.

“Kenapa terus melihatku seperti itu?!” Tanya Haneul, Sedikit risih dengan tatapan Kyuhyun.

“Tidak. Hanya ingin terus melihatmu saja. Apa tidak boleh?” Sahut Kyuhyun dengan santai dan ia justru bertanya balik pada Haneul.

“Tentu saja tidak! Kau membuatku tidak nyaman dengan tatapanmu itu!” Haneul bergidik ngeri seraya mengusap-ngusap lengan atasnya dan melirik arah lain.

Ntah ini untuk yang ke berapa kalinya Kyuhyun di buat tertawa geli hanya karena melihat sikap Haneul itu. Ia lantas merubah posisinya, Dan dengan tiba-tiba meraih kedua tangan Haneul. Hal ini tentu saja membuat Haneul langsung menoleh padanya.

“Haneul-ah… Menikahlah denganku. Jadilah milikku seutuhnya…”

Deg!!

Haneul langsung tertegun. Tak dapat berkutik sedikitpun ketika kata-kata itu terlontar dari lelaki di hadapannya itu. Kedua matanya sedikit melebar, Mengekspresikan jika dirinya terkejut dengan ucapan Kyuhyun tadi.

“A-apa?”

“Aku mencintaimu, Haneul-ah. Dan seperti yang kau ketahui… Eomma dan Appa sudah berniat untuk menjodohkan kita. Jadi… Tunggu apa lagi? Menikahlah denganku, Haneul-ah…”

Hening. Haneul tak mengatakan apapun. Ia hanya tetap terpaku di hadapan Kyuhyun tanpa ada sepatah katapun yang terlontar dari mulutnya.

Kyuhyun sedikit bingung dengan reaksi Haneul yang dapat di bilang aneh. Gadis ini tak terlihat senang, Ia justru terlihat terkejut.

“Haneul-ah…” Kyuhyun meremas lembut tangan Haneul yang berada dalam genggamannya itu.

“Kyuhyun-ah, Maafkan aku.” Haneul tertunduk, Terlihat jelas sekali jika gadis ini sedang bingung saat ini. “Maafkan aku, Kyuhyun-ah… Tapi aku tidak bisa…” Dengan perlahan Haneul menarik tangannya dari genggaman Kyuhyun.

Deg!!

Kedua mata Kyuhyun membulat, Dengan segera ia menahan gerakan tangan Haneul.

“Kenapa, Haneul-ah?! Bukankah kau mencintaiku?! Apa kau sedang mencoba mempermainkanku lagi sekarang?!” Tanya Kyuhyun terlihat kecewa sekaligus kesal.

Haneul kembali mendongakkan wajahnya, Ia langsung menggeleng cepat. “Bukan.. Sungguh, Aku tidak berniat seperti itu, Kyuhyun-ah… Hanya saja…”

“Hanya saja?!” Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya.

Haneul menatap lekat kedua mata Kyuhyun. “Sebenarnya.. Akhir-akhir ini, Aku selalu berfikir jika hubungan kita ini terlalu cepat, Kyuhyun-ah…”

“Terlalu cepat apanya?! Kita saling mencintai! Dan tidak ada yang salah bagi dua orang yang mencintai untuk menikah, Iya kan?!” Kesal Kyuhyun. Jujur saja, Ia benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran Haneul.

“Tapi aku takut jika ini hanyalah perasaan sesaat!” Suara Haneul meninggi, Membuat Kyuhyun langsung terdiam. “Aku selalu berfikir.. Jika, Benarkah kita saling mencintai? Sebesar apa perasaan kita selama ini?! Sanggupkah kita berlanjut ke jenjang yang lebih serius dengan perasaan cinta ini? Pertanyaan itu terus saja hinggap dalam pikiranku! Dan aku benar-benar takut jika aku harus mengingat semua itu!”

“Haneul-ah…” Kyuhyun semakin mengeratkan genggamannya. “Tak ada yang perlu kau takutkan dari semua ini. Perasaan cintaku benar-benar tulus dan besar padamu, Haneul-ah. Percayalah… Aku benar-benar-”

“Tapi aku tetap tidak bisa tenang dengan hal itu, Kyuhyun-ah…” Sela Haneul cepat. “Maafkan aku… Aku sungguh tidak bisa…”

Genggaman tangan Kyuhyun melonggar, Dan secara perlahan Haneul pun menarik tangannya dari genggaman Kyuhyun.

“Aku benar-benar menyesal telah mengatakan hal ini, Kyuhyun-ah. Maafkan aku…” Lirih Haneul seraya beranjak dari duduknya.

Kyuhyun terdiam sesaat, Tapi ia pun akhirnya ikut beranjak dari duduknya, Menatap gadis itu dengan serius. “Baiklah…” Ucap Kyuhyun menggantung. “Ayo kita akhiri hubungan ini, Haneul-ah…” Lanjutnya.

“Huh?” Haneul terdiam, Tak mengerti dengan ucapan Kyuhyun.

Kyuhyun menghela nafas panjang sejenak. “Yah.. Kita akhiri hubungan ini. Mari kita berpisah dan tidak akan bertemu satu sama lain… Tak ada telepon, Tak ada surat, Tak ada kabar. Mari kita akhiri semuanya mulai saat ini…”

“Kyuhyun-ah… Apa yang kau bica-”

“Bukankah ini yang kau mau?” Sela Kyuhyun cepat. “Aku akan menunjukkan seberapa besar rasa cintaku padamu, Haneul-ah. Dan ini adalah caraku… Ayo kita berpisah selama satu tahun. Dan kita akan bertemu kembali di hari yang sama, tanggal yang sama hanya di tahun yang berbeda. Bagaimana, Apakah kau sanggup?” Tantang Kyuhyun.

Haneul terdiam sesaat, Ia memandang kedua mata Kyuhyun dengan kedua matanya yang telah memerah. Tapi sesaat kemudian ia menoleh arah lain.

“Dan jika salah satu di antara kita tidak muncul. Bukankah itu berarti perasaan kita selama ini hanyalah perasaan sesaat. Iya kan?” Ujar Haneul kemudian.

“Yah…” Sahut Kyuhyun singkat. “Karena itu.. Apakah kau sanggup melakukan hal itu, Haneul-ah? Apakah kau mampu untuk tidak bertemu denganku selama itu?!”

“Ayo kita lakukan itu, Kyuhyun-ah!” Putus Haneul seraya menoleh padanya dan menatap yakin pada lelaki di hadapannya itu.

“Apa?!” Kyuhyun sedikit terkejut dengan keputusan Haneul.

“Seperti yang kau sarankan… Ayo kita lakukan itu!” Sahut Haneul dengan tegas. “Selama satu tahun ini kita akan berpisah, Kita tak boleh bertemu, saling menelepon, memberi kabar atau apapun itu… Dan, Setelah satu tahun berlalu… Kita bertemu di hari yang sama, tanggal yang sama hanya di tahun yang berbeda. Sama persis dengan apa yang kau ucapkan tadi.”

Deg!!

Kyuhyun mematung mendengar ucapan Haneul. Tapi, Di lihatnya tangan gadis itu telah terulur ke hadapannya. Dan ntah sadar atau tidak, Kyuhyun pun ikut mengulurkan tangannya.

Sret!

“Gadis bodoh!” Geram Kyuhyun seraya merengkuh tubuh Haneul dengan erat.

Haneul hanya dapat pasrah saat tiba-tiba saja Kyuhyun menarik tangannya dan memeluknya. Ia tahu jika ini adalah pelukan terakhir sekaligus pelukan perpisahan di antara keduanya.

Air mata yang sejak tadi Haneul tahan pun akhirnya merembes juga. Ia sudah tak dapat menahan air matanya lagi. Meski tanpa suara, Kyuhyun tahu jika Haneul kini tengah menangis di dalam pelukannya.

“Saranghaeyo, Haneul-ah. Cheongmal saranghaeyo… Mianhe…” Bisik Kyuhyun seraya memperat pelukannya.

Hening. Haneul hanya tetap menangis dalam diam dalam pelukannya. Dan Kyuhyun tak berniat sedikitpun melepaskan pelukan ini. Karena ia pasti akan merindukan pelukan ini. Sangat.

~Crazy Love~

Satu tahun telah berlalu, Kediaman keluarga Cho terasa lebih tenang semenjak Haneul pergi dari rumah ini. Terlebih, Kyuhyun dan Kibum pun di sibukkan oleh jadwal kegiatan kuliahnya yang bertambah padat dan banyak.

Tak ada lagi waktu untuk hanya sekedar bersenang-senang, Dan itu pun di rasakan oleh ketiga sahabat Kyuhyun. Mereka benar-benar serius menghadapi tahun terakhir di Inha University ini.

Dan semua itu benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan, Setelah sebelumnya Kibum lulus terlebih dulu dengan hasilnya yang benar-benar luar biasa. Kini, Donghae, Eunhyuk, Sungmin dan Kyuhyun pun telah lulus dengan hasil yang memuaskan juga.

~Crazy Love~

Seorang lelaki tengah berbaring di atas ranjangnya dengan sebelah tangannya ia letakkan tepat di belakang kepalanya, Menjadi sandaran bagi kepalanya. Kedua matanya menatap lekat sebuah foto yang tengah di pegangnya sejak tadi.

Ia menarik sudut bibirnya, Membentuk sebuah senyuman tipis pada wajah tampannya ini. Sekilas ia melirik sebuah kalender yang terpajang di meja kecil sisi ranjangnya. Di kalender itu terdapat banyak coretan yang sengaja di buat Kyuhyun.

“Hah…” Ia mendesah berat. “Masih dua minggu lagi. Apakah waktu tengah bersekongkol dengan gadis ini?! Kenapa waktu rasanya berjalan lambat sekali?!” Keluh lelaki ini. Dan siapa lagi lelaki ini jika bukan Cho Kyuhyun?

Sret!

Kyuhyun tersentak kaget dan segera menoleh ke sampingnya saat seseorang dengan tiba-tiba saja merebut foto yang tengah di pegang Kyuhyun itu.

“Ya! Kibum-ah! Apa yang kau lakukan?! Kembalikan foto Haneul padaku!” Seru Kyuhyun sambil beranjak dari posisi tidurnya.

Orang itu yang tak lain adalah Kibum hanya menggedikkan bahunya sambil menatap foto itu. Ia kemudian menoleh pada Kyuhyun. “Kau masih memikirkannya juga?! Oh ayolah.. Kurasa Haneul pasti sudah memiliki lelaki yang lebih baik dan lebih tampan darimu! Lebih baik kau lupakan saja dia, Kyuhyun-ah!” Ujar Kibum dengan santai.

“Apa?!” Kyuhyun mendelik tajam pada Kibum, Di rebutnya kembali foto itu dari tangan Kibum. “Pergilah dari kamarku! Kau hanya membuang-buang waktuku saja!”

Kibum tersenyum jail saat melihat reaksi Kyuhyun. “Hey… Aku hanya bercanda, Kau tidak perlu marah seperti itu!” Sahut Kibum seraya duduk di atas ranjang Kyuhyun. Ia meraih sebuah buku yang berada di sisi ranjang tersebut, Mungkin bekas Kyuhyun membacanya tadi.

Keadaan menjadi hening kembali. Kibum terlihat asyik membaca sebuah buku berbeda dengan Kyuhyun yang terus menatap foto Haneul tanpa merasa bosan sedikitpun.

“Ya… Kibum-ah, Apakah menurutmu… Haneul akan datang nanti? Bisakah kita bertemu lagi?” Pertanyaan itu langsung meluncur dari mulut Kyuhyun.

“Menurutku…” Kibum menggantungkan kalimatnya, Ia menatap Kyuhyun yang tengah melihat ke arahnya dengan tatapan serius. “Mungkin… Dia sudah melupakanmu.”

“Mwo?! Ya! Kim Kibum! Kau ingin cari mati denganku?!” Geram Kyuhyun sembari bersiap untuk melempar wajah Kibum dengan bantal yang ada di sisinya.

Kibum kembali terkekeh, “Aku hanya bercanda, Kyuhyun-ah… Haish, Belakangan ini kau benar-benar sensitif sekali!” Ejeknya seraya membaca buku itu kembali.

“Hah!” Kyuhyun mendengus kesal. “Sekali lagi kau mengatakan hal seperti itu, Kau akan mati!” Ancamnya.

Ia kembali menatap foto Haneul kembali. Dan ntah kenapa, Perasaan khawatir dan cemas mulai menjalar dalam hati dan pikirannya. Sesungguhnya, Jika ia boleh jujur, Kyuhyun memang selalu memikirkan hal itu. Ia selalu takut jika Haneul telah mendapatkan penggantinya, Takut jika gadis itu telah melupakannya dan ia takkan pernah bisa bertemu dengannya lagi.

“Tidak… Aku yakin kau masih mencintaiku. Benarkan, Haneul-ah?!” Batin Kyuhyun.

~Crazy Love~

@Calgary, Kanada. -21.00 UTC-

Seorang gadis terdiam di hadapan sebuah jendela yang menghandap ke jalanan. Ia terlihat begitu asyik mengamati langit-langit yang nampak cerah dengan taburan bintang yang berkilauan.

“Apa kau tidak bosan terus menatap bintang seperti itu setiap malam, Haneul-ah?!”

Suara seorang lelaki langsung menyadarkan lamunan sang gadis yang tak lain gadis itu adalah Kim Haneul. Ia segera menoleh ke belakang dan mendapati Henry sudah berjalan menghampirinya.

“Henry-ah…” Senyum Haneul. “Kau sudah pulang? Apakah sudah makan malam?” Tanya Haneul tanpa beralih dari tempatnya sedikitpun.

Henry mengangguk untuk menjawab pertanyaan Haneul. Yah, Sejak satu tahun yang lalu. Tepat saat Haneul berpisah dengan Kyuhyun, Gadis ini akhirnya ikut bersama Henry ke Kanada. Di sini, Ia memulai kehidupan barunya sebagai bagian baru dalam keluarga Henry. Dan kedua orang tua Henry pun begitu sangat menyayangi Haneul seperti anaknya sendiri.

“Lusa kau akan kembali ke Seoul kan?” Tanya Henry kemudian. Ia memilih untuk menarik sebuah tempat duduk ke hadapan Haneul.

“Ehm!” Haneul mengangguk singkat. Ia terlihat senang jika mengingat kalau lusa nanti dia akan kembali ke Seoul. “Aku benar-benar merindukan Seoul…” Ujarnya pelan.

“Merindukan Seoul? Kupikir, Kau merindukan seorang lelaki bernama Cho Kyuhyun.” Ujar Henry terdengar sedikit menyindir dan menggodanya.

“Eeiii… Anniya! Aku juga merindukan semua orang yang ada di sana!” Haneul menepuk pelan lengan Henry.

“Tapi kau lebih merindukan lelaki itu kan daripada yang lain?!” Henry kembali menggodanya.

Kedua pipi Haneul langsung bersemu merah, Ia tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya. Dengan segera ia pun mengalihkan pandangannya, Memilih untuk kembali menatap langit.

Tatapannya seketika berubah menjadi sendu, “Apakah… Dia masih mencintaiku, Henry-ah? Apa dia masih mengingatku sampai sekarang?” Ujarnya pelan.

Henry terdiam sesaat, Tapi setelah itu ia mengelus lembut puncak kepala Haneul. Membuat gadis ini merasa nyaman dengan hal itu.

“Percayalah padanya… Aku tahu dia lelaki yang setia, Haneul-ah.”

“Hm. Aku pun berharap seperti itu…” Gumam Haneul.

~Crazy Love~

@Seoul, Korea Selatan. -09.00 KST- 25 January, 2013

Kyuhyun berlari secepat mungkin menuju tempat parkiran di Inha University ini. Melihat hal itu, Eunhyuk, Donghae dan Sungmin jelas saja bingung di buatnya.

“Ya! Kyuhyun-ah, Bukankah kita harus-”

“Tidak untuk hari ini! Aku harus bertemu dengannya!” Seru Kyuhyun menyela ucapan Eunhyuk, Ia segera memasuki mobilnya dan hanya dalam hitungan detik saja mobilnya telah melesat pergi meninggalkan kawasan Inha University.

Donghae, Eunhyuk dan Sungmin saling bertukar pandang tak mengerti. Tapi keduanya langsung tersenyum kecil saat menyadari sesuatu.

“Aah… Benar juga! Bukankah hari ini adalah saatnya?!” Ujar Sungmin kemudian.

“Yah…” Donghae mengangguk singkat. “Hari ini adalah hari di mana Kyuhyun dan Haneul akan bertemu kembali…”

“Hm, Pantas saja dia tergesa-gesa seperti itu. Dasar, Cho Kyuhyun!” Lanjut Eunhyuk.

~Crazy Love~

Dengan nafas tersenggal-senggal, Kyuhyun tiba di sebuah taman. Tempat di mana ia dan Haneul berjanji untuk kembali bertemu setelah satu tahu berpisah. Kepalanya terus berputar dan kedua matanya nampak sibuk menelusuri setiap tempat.

Nafasnya terus berdegup kencang, Kedua kakinya bergetar dan telapak tangannya terasa sangat dingin saat ini. “Dia tidak ada di sini…” Gumamnya cemas.

Di liriknya jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangannya, Dan Kyuhyun langsung saja mengumpat kesal kala ia menyadari jika ia terlambat 15 menit.

“Shit!!” Umpatnya. “Aku hanya terlambat 15 menit dan bahkan dia sudah tidak ada di tempat ini lagi?!” Ia kembali menoleh ke beberapa arah yang berbeda. Dan ia benar-benar tak menemukan sosok Haneul di manapun.

Ia melangkahkan kakinya dengan cepat, Mencoba mencari Haneul di sekitar wilayah itu. Namun, Setelah hampir satu jam ia berkeliling di sekitar tempat itu, Ia tak juga menemukan Haneul. Gadis itu bahkan tak menampakkan batang hidupnya sedikitpun.

Nafas Kyuhyun semakin memburu, Keda kakinya terasa lemas dalam seketika dan ntah kenapa pikiran negatif pun langsung hinggap dalam pikirannya.

“Dia tidak datang, Cho Kyuhyun! Dia pasti sudah melupakanmu!” Kata hatinya mulai berbicara dan berusaha untuk mempengaruhi Kyuhyun. Membuat keyakinan lelaki ini langsung runtuh.

Tapi, Kyuhyun masih mencoba untuk menampik segala hal yang ada dalam pikirannya itu. Lelaki ini berusaha menghilangkan perasaan itu dan mengabaikan ucapan kata hatinya.

“Dia pasti datang! Dia pasti akan datang! Aku yakin hal itu… Dia pasti masih mencintaiku dan masih mengingatku sampai saat ini!” Ucap Kyuhyun yakin.

Kyuhyun memilih untuk kembali ke tempatnya semula. Ia yakin jika Haneul akan datang kemari dan takkan melupakannya begitu saja. Ia yakin akan hal itu.

Satu jam berlalu, Dan Kyuhyun tak juga melihat sosok Haneul muncul di hadapannya. Perasaan cemas, takut dan sedih langsung bercampur menjadi satu dalam hatinya. Ia dapat merasakan kedua kakinya mulai membeku karena kedinginan dan terus saja berdiri sejak tadi.

“Dia benar-benar tidak datang…” Lirihnya sedih. Tatapannya begitu sendu, Wajahnya yang putih itu terlihat sedikit memerah. Ntah karena kedinginan atau ia sedang mencoba menahan emosi yang ada pada dirinya saat ini? Ntahlah.

“Apakah kau sudah menyerah, Cho Kyuhyun?!”

Deg!!

Kyuhyun langsung saja menoleh ke arah sumber suara yang sudah sangat di hapalnya itu. Di saat itu juga kedua mata Kyuhyun membulat, Dan mulutnya terbuka lebar.

Seseorang yang di lihat Kyuhyun itu, Hanya dapat tersenyum sembari menunduk sekilas. Semilir angin yang bertiup perlahan mulai menerpa setiap helai rambutnya, Membuat pesona gadis ini seakan bertambah di hadapan Kyuhyun.

Gadis itu, Yang tak lain adalah Kim Haneul. Perlahan mendongakkan wajahnya dan mendekati Kyuhyun. Di tatapnya lekat wajah Kyuhyun yang kini telah berada tepat di hadapannya.

Sedangkan Kyuhyun masih tetap mematung. Tak percaya dengan apa yang di lihatnya. Ia takut jika ini hanyalah halusinasinya semata. Sama seperti bayangan-bayangan yang selalu ia lihat akhir-akhir ini.

Kedua tangan Haneul bergerak menyentuh kedua pipi Kyuhyun. Ia mengusap wajah Kyuhyun dengan lembut, Kemudian tangan kanannya beralih pada rambut Kyuhyun, Sedikit menyisikkan rambutnya. Lalu gadis itu pun kembali tersenyum padanya.

“Kau tak banyak berubah…” Ujar Haneul kemudian.

Sret!

Kyuhyun langsung memeluk tubuh Haneul dengan erat, Gadis ini sempat terkejut dengan hal itu. Tapi sedetik kemudian ia pun membalas pelukan Kyuhyun sambil tersenyum senang.

Kedua mata Kyuhyun perlahan mengeluarkan air mata, Sungguh, Lelaki ini tak dapat mengontrol dirinya lagi. Ia benar-benar terlihat rapuh hanya karena seorang gadis bernama Kim Haneul.

“Kenapa kau baru datang sekarang?! Apa kau sedang mencoba mempermainkanku, Huh?!” Kesal Kyuhyun masih tetap memeluk tubuh Haneul erat. “Kupikir kau takkan datang… Kupikir kau tak mengingatku lagi… Kupikir-”

Chup!

Ucapan Kyuhyun terhenti dalam seketika. Berganti dengan kedua matanya yang kembali melebar dan tubuhnya yang mematung. Jelas saja, Pasalnya, Haneul kini tengah membungkam mulutnya dengan satu ciuman lembut yang seakan mampu membuat seluruh tubuhnya menghangat dalam seketika saja.

Haneul melepaskan ciuman itu perlahan, Lalu ia pun kembali tersenyum. “Sebenarnya… Sudah sejak dua jam yang lalu aku sudah ada di sini. Aku juga sempat berfikir kau tidak akan datang. Tapi nyatanya kau datang terlambat dan kembali membuatku menunggu… Jadi…”

“Jadi kau benar-benar mempermainkanku tadi?!” Kesal Kyuhyun saat mendengar pengakuannya.

“Ehm…” Haneul meringis. “Mianhe…” Cicitnya sambil memain-mainkan kemeja yang sedang di kenakan Kyuhyun saat ini.

“Mwo?! Ya! Haish… Aku bahkan sudah panik karena berfikir kau tidak datang. Dan kau dengan enaknya malah mempermainkanku, Huh?!” Geram Kyuhyun.

“Aku kan sudah bilang maaf…” Sesal Haneul.

“Haish, Tidak akan kumaafkan! Kau harus menerima hukumannya!”

“Eh?!”

Kyuhyun merengkuh wajah Haneul, Lalu hanya dalam hitungan detik saja bibirnya telah melumat bibir Haneul. Ciuman itu begitu dalam dan terkesan terburu-buru. Dan tentu saja Haneul merasa sesak bukan main karena ciuman Kyuhyun yang tiba-tiba ini.

“Ehmn!!” Haneul langsung mendorong tubuh Kyuhyun hingga akhirnya ciuman itu pun terlepas. “Ya! Kau ingin membunuhku!” Kesal Haneul sambil memukul keras dada Kyuhyun.

Kyuhyun menyeringai kecil. “Ini hukuman untukmu karena telah mempermainkanku!” Ujarnya dan ia pun kembali mencium bibir Haneul dengan intens. Tak peduli jika Haneul akan marah padanya nanti.

“Saranghae…” Bisik Kyuhyun di sela ciumannya itu.

Haneul tersenyum tipis, Lalu di lingkarkan kedua tangannya itu di pinggul Kyuhyun. Merapatkan tubuh Kyuhyun dengan tubuhnya. “Nado…” Balasnya dan perlahan ia pun membalas ciuman itu.

Keduanya pun langsung berpelukan setelah melakukan ciuman yang terbilang intens dan cukup lama itu. Tatapan mereka saling bertemu pandang, Dan merekapun langsung bertukar senyum.

“Aku mencintaimu, Haneul-ah. Jangan pernah pergi lagi dari hidupku…”

“Yah… Aku juga, Kyuhyun-ah. Berjanjilah.. Berjanjilah untuk tetap tinggal di sisiku dan menemani hidupku hingga maut memisahkan kita nanti…”

“Tentu!” Balas Kyuhyun seraya merapatkan keningnya dengan kening Haneul.

Mereka pun terkekeh kecil, Keduanya kembali berpelukan. Kyuhyun bahkan membiarkan Haneul untuk masuk ke dalam jas yang di kenakannya. Memberikan kehangatan yang sudah sangat di rindukan Haneul sejak dulu.

The End…

Note : Annyeong My Lovely Readers… ^o^ *lambai2gakjelassambillompat2* Kyaaaaa… Finally, Aku bisa juga nyelesein nieh FF!! Dan Fiuuuh… Ini perjuangan banget lowh biar bisa dapet part ini… Soalnya, Saya bikin di sela-sela kesibukkan sieh… #eaaaaaaaa LoL #PLAK!! XDD

Hm, Mungkin… Bakalan ada sebagian dari Readers yang ngerasa Feelnya kurang dapet, Atau mungkin endingnya kurang memuaskan atau mungkin lain-lainnya… Cuman idenya emang udah ampe sini aja!! Aku minta maaf kalo emang ada yang gak puas… >____< Dan jujur aja yah… Aku ini bukan orang yang suka sama konflik yang terlalu berat, Jadi, Kadang suka gagal gitu deh kalo bikin cerita dengan konflik yang berat… Konflik biasa aja udah garing, Apa kabar dengan konflik yang berat?! *langsungmatiditempat* #eh? Hahahahahaha

Tapi, Beneran lowh… Ini tuh udah batas maximal aku sebagai seorang Author abal-abal nan labil macam aku ini… Hahahaha Dan satu hal lagi, Saya ini emang gak pandai bikin ending yang seru. Jadi, Maaf mohon di maaf nieh kalo endingnya bener-bener di luar dugaan atau bayangan para readersku sekalian… Dan semoga aja kalian gak kapok baca FF saya ini…. >u<

Aku mau ngucapin terima kasih banyak untuk para My Lovely Readers yang udah mau mantengin FF ini tiap saat… Rajin nagihin dan ngingetin aku di acc pribadi, Bahkan ada yang sampe sms dan nge-bb… #curcol. Hahahaha gak apa-apalah. *eh?! XDD Dan terima kasih juga untuk kalian semua yang selalu ngasih tau tentang typo, ngasih saran tentang jalan ceritanya dan bla-bla-bla… Pokoknya tanpa kalian FF ini dan aku pribadi gak ada apa-apanya deh!!

Huwaaaaaa… *hugatu2MyLovelyReaders* *mewekterharu*, Akhir kata… Aku bener-bener mau ngucapin terima kasih yang sebesar-besarnya sama para kalian semua. Pokoknya I LOVE YOU ALL!!! ^_________^ Oh yah… Dan karena aku yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa bakalan banyak readers yang minta sequel dari FF ini…

So, Aku udah buatin Epilog dari FF ini… Ntar aku bakalan ceritain gimana kisah selanjutnya dari cerita Eunhyuk, Donghae, Sungmin, Kibum, Minmi dan tentu aja sang Empunya main cast FF aka KyuHan >>> Kyuhyun-Haneul… Hahahahahaha Jadi, Tungguin aja yaaaah… ^o^