Egoistic Man (4th Part)

Egoistic Man

Tittle                       : Egoistic Man

Author                    : NtaKyung

Art Poster              : NtaKyung

Casts                      : Chou Zhoumi, Shim Miyoung, Shim Changmin, Shin Jaehee and Other Casts (Find By Yourself ^^)

Genre                      : Action, AU(Alternate Universe), Drama, Romance, Thriller and Unrated

Length                     : Series [On Writing]

Rated                      : PG-17

Disclaimer              : Segala hal yang berada dalam fanfic ini, murni adalah imajinasi saya! Jadi, di harapkan untuk tidak meng-COPY-PASTE ataupu mem-BASHING fanfic ini!

*-Egoistic Man-*

“Engh..” Miyoung menggerakkan tubuhnya sedikit, sebelum akhirnya ia tersadar dan mulai membuka kedua kelopak matanya secara perlahan.

Kepalanya terasa berdenyut-denyut dan pandangannya pun terlihat sedikit kabur. Ia lantas mengerjap-ngerjapkan kelopak matanya berulang kali hingga akhirnya kedua matanya dapat kembali melihat dengan jelas.

Kepalanya sedikit berputar, memperhatikan setiap sudut ruangan ini. Namun, setelah dia berusaha untuk mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya, kesadaran seolah langsung menyentaknya.

Gadis ini terperanjat dari posisi tidurnya, menyadari dengan jelas di mana dirinya saat ini. Sebelumnya, dia pernah terbangun di tempat ini beberapa hari yang lalu dan dia masih ingat dengan jelas siapa pemilik tempat ini.

Belum lagi, ingatan akan insiden di toilet bandara pagi tadi, langsung terlintas di benaknya, membuatnya semakin was-was dan takut.

“Dimana ponselku?!” Ia segera beranjak dari atas ranjang itu, berusaha mencari ponselnya.

Akan tetapi, setelah cukup lama berputar-putar dalam ruangan ini, Miyoung sama sekali tak melihat ada tanda-tanda barang miliknya. Semuanya hilang. Atau lebih tepatnya, orang yang telah menculiknya itu telah mengambil barang-barangnya terlebih dahulu.

Suara keras dari arah pintu, menyadarkan Miyoung jika mungkin saja ada orang lain di luar sana. Miyoung berbalik dengan was-was, lalu mulai mencari suatu benda yang mungkin bisa ia jadikan benda ‘pertahanannya’ untuk melawan orang tersebut.

Dia jelas dalam bahaya sekarang dan Miyoung sadar betul akan hal itu.

Cklek!

Pintu terbuka bersamaan dengan Miyoung yang meraih sebuah vas bunga kecil. Gadis ini nampak memegang erat vas itu, bersiap untuk melemparkannya pada orang asing yang mungkin membahayakan nyawanya itu.

Namun, bukannya melemparkan vas tersebut. Miyoung alih-alih merasa nyalinya menciut begitu melihat sosok pria tinggi berwajah dingin yang sudah sangat di hapalnya itu.

Pria itu, tak lain adalah Zhoumi. Dia menutup kembali pintu di belakangnya dan dengan raut wajahnya yang masih tetap terlihat dingin, Zhoumi beralih menatap Miyoung.

“Well… kupikir, kau tidak akan sadar untuk waktu yang lama.” Ia menyunggingkan seulas senyuman tipis di kedua sudut bibirnya.

“Jangan banyak bicara!” Sahut Miyoung galak. Ketegasan jelas terlihat di raut wajah gadis ini, tapi sayangnya Zhoumi bisa melihat kedua tangan Miyoung yang bergetar hebat.

“Katakan padaku, apa yang kau mau dariku, huh?! Kenapa kau menculikku?!” Miyoung meninggikan nada suaranya.

Dengan santai Zhoumi terlihat memiringkan kepalanya sedikit ke samping, “Bukankah aku sudah memperingatkanmu sebelumnya, nona Shim?”

Deg!

Jantung Miyoung terasa seperti berhenti berdetak, kedua tangannya semakin memegang erat vas bunga kecil itu sementara kedua kakinya, perlahan bergerak mundur menjauhi sosok Zhoumi yang mulai berjalan mendekatinya.

“Jangan mendekat! Menjauh dariku!” Teriak Miyoung panik.

Tetapi, Zhoumi nampak tak peduli dengan teriakannya itu. Pria ini terus berjalan mendekati Miyoung, membuat gadis itu semakin merasa terancam dan reflex melemparkan vas bunga yang sedari tadi di pegangnya.

Prang!

Kedua mata Miyoung melebar dalam seketika, saat Zhoumi berhasil menghindari lemparan vas bunga itu. Pecahan kaca dari vas bunga itu berserakan di lantai dan hal itu semakin membuat Miyoung panik dan ketakutan.

Dengan gerakan terburu-buru sekaligus panik, Miyoung meraih segala benda yang ada di dekatnya lalu melemparkannya pada sosok Zhoumi yang terus dan terus mendekatinya.

Tapi sayangnya, Zhoumi selalu bisa menghindari segala ‘serangan’ Miyoung itu dan tepat di saat gadis itu mulai kehilangan benda-benda di dekatnya, Zhoumi segera saja merengkuh tubuh Miyoung.

Miyoung tentu saja menjerit ketakutan, terlebih ketika Zhoumi tiba-tiba saja mengangkat tubuhnya. Miyoung langsung melakukan perlawanan dengan memukul-mukul punggung Zhoumi, tetapi selang beberapa detik kemudian Miyoung merasakan tubuhnya melayang sebelum akhirnya terbanting di atas ranjang.

“Ahk! YA! Apa yang sebenarnya ehmp-”

Kedua bola mata hitam Miyoung kembali melebar untuk kesekian kalinya ketika Zhoumi tiba-tiba saja menghimpit tubuhnya dan melumat bibirnya dengan gerakan yang begitu kasar.

Tanpa sungkan, pria ini terus berusaha memperdalam ciuman tersebut. Sementara di sisi lain, Miyoung terus melakukan aksi berontak, seluruh tubuhnya menggeliat dengan liar sedangkan kedua tangannya terus dan terus memukul tubuh Zhoumi, berusaha sebisa mungkin untuk terlepas dari himpitan tubuh pria ini.

Namun, Zhoumi tak semudah itu menyerah. Di tangkapnya kedua tangan Miyoung dan hanya dengan satu tangannya saja, Zhoumi berhasil mengurung kedua tangan Miyoung.

Di letakkannya kedua tangan Miyoung di atas kepala gadis itu, sementara bibirnya masih terus melumat habis bibir Miyoung. Di hisapnya dengan kuat bibir bagian bawah Miyoung, membuat mulut gadis itu terbuka dan memberikan jalan untuk lidahnya mengeksplorasi seluruh isi dalam rongga mulutnya.

“Ehmmn!!” Miyoung masih melakukan penolakan dengan terus menggerakkan tubuh dan kepalanya.

Tetapi, seolah tak merasa terganggu dengan semua penolakan itu, Zhoumi justru terlihat seakan menikmati ciuman ‘sepihak’ itu. Tanpa ragu, ia mengulum serta menghisap kuat lidah Miyoung, menimbulkan suara decakan ketika dia melepasnya.

Ia menjilati seluruh bibir Miyoung sebelum akhirnya kembali mengulumnya dan menikmati setiap rasa manis yang tercipta dari bibir Miyoung yang sudah terlihat kemerahan itu.

Semakin Zhoumi memperdalam ciuman tersebut maka semakin menipis pulalah pasokan oksigen yang di terima Miyoung. Gadis ini mulai merasa kewalahan dan perlawanannya pun lambat laun berhenti.

Selang beberapa detik kemudian, Zhoumi menghisap kuat bibir bawah Miyoung sebelum akhirnya mengakhiri ciuman tersebut.

Dan tepat ketika ciuman itu berakhir, nafas keduanya terlihat tersenggal-senggal. Miyoung menggunakan kesempatan ini untuk menghirup oksigen sebanyak mungkin, mengisi paru-parunya yang sudah terasa begitu sesak karena kekurangan pasokan oksigen.

Berbeda halnya seperti Zhoumi yang terlihat lebih tenang dan bahkan pria ini seolah tengah menikmati ‘pemandangan’ di hadapannya. Dimana, Miyoung kini terlihat begitu sangat menggairahkan dengan bibirnya yang masih nampak basah dan merah karena ciuman itu.

Sret!

Zhoumi menarik dagu Miyoung, memaksa gadis itu untuk melihat ke arahnya. “Dengarkan aku, Miyoung-ah!” Ia berucap dengan nadanya yang tegas.

“Mulai saat ini, kau adalah milikku! Kau akan tinggal bersamaku selamanya dan kau takkan pernah bisa lari menghindariku! Kau paham?!”

Emosi Miyoung kembali tersulut, tatapannya pun seketika berubah tajam. “Tidak! Kau tak berhak mengatur hidupku, brengsek!” Balas Miyoung sengit.

Kedua mata Zhoumi lantas menyipit, cengkraman tangannya pada dagu Miyoung pun semakin mengerat dan membuat gadis itu terlihat sedikit meringis.

“Apakah kau sedang menantangku, Shim Miyoung?”

“YA! Kau pikir aku takut padamu?!”

Rahang Zhoumi nampak mengeras, “Jangan macam-macam denganku, Miyoung-ah. Kau mungkin saja bisa membahayakan nyawamu sendiri!”

“Aku lebih baik mati daripada harus menjadi milikmu. Apakah kau paham?!” Miyoung semakin meninggikan nada suaranya dan berusaha menyingkirkan rasa takut yang masih hinggap dalam dirinya.

Kedua bola mata Zhoumi terlihat membulat, ada kemarahan yang luar biasa terpancar dari tatapan pria ini dan cengkraman tangannya pun semakin mengerat.

Tetapi, seakan ia tengah bergelut dengan batinnya sendiri, sesaat kemudian Zhoumi terlihat menarik kedua sudut bibirnya, membentuk sebuah seringaian licik yang tentu saja mampu membuat ketakutan kembali menguasai diri Miyoung.

“Tapi jika kau mati… maka aku tidak bisa menikmati tubuhmu lagi. Aku tidak suka bercinta dengan seorang mayat.”

“Brengsek kau!” Geram Miyoung, dia berusaha melayangkan tinjunya pada wajah Zhoumi, tapi tidak bisa karena salah satu tangan Zhoumi masih terus mencengkram kuat kedua tangannya.

Zhoumi tersenyum licik kepadanya, di dekatinya wajah Miyoung dan pria ini pun berbisik tepat di telinga Miyoung. “Aku bersungguh-sungguh, Miyoung-ah. Jika kau berusaha untuk lari dari tempat ini… maka, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu. Kau mengerti?!”

Dan sedetik kemudian, Zhoumi menyentakkan tubuh Miyoung sambil melepaskan seluruh cengkramannya pada dagu serta kedua tangan Miyoung. Ia beranjak dari posisinya dan pergi meninggalkan Miyoung begitu saja.

Suara pintu yang terbanting keras seolah menyadarkan Miyoung dari kediamannya. Tanpa terasa air mata pun mulai mengalir dari kedua sudut matanya dan seluruh tubuhnya terasa bergetar hebat.

Ia menarik kedua kakinya dan meringkuk dengan ketakutan di atas ranjang itu, suara isak tangis gadis ini pun seketika pecah bersamaan dengan air matanya yang semakin deras mengalir turun dari matanya.

“Changmin-ah… tolong aku…”

*-Egoistic Man-*

Changmin tersentak dari kediamannya begitu merasakan seseorang tengah memanggilnya dengan suara ketakutan yang bergetar. Wajahnya tertekuk sedih dan kedua tangannya pun mengepal dengan kuat.

“Miyoung-ah… dimana kau sekarang?!”

Kecemasan semakin meliputi dirinya, dia yakin jika Miyoung berada dalam bahaya saat ini. Tetapi, dia sama sekali tak bisa menemukan keberadaan gadis itu. Sudah seharian ini dia mengerahkan seluruh anak buahnya, mencari keberadaan Miyoung  bersama Kyuhyun dan Donghae yang ikut membantu.

Markas FBI pun sontak di buat sibuk dengan berita penculikkan Miyoung ini. Bagaimana tidak? Dari awal mereka sudah yakin jika kelompok Mafia yang selama ini di carinya itu tengah men-targetkan Miyoung.

Tapi, mereka benar-benar terkejut saat mengetahui pergerakkan kelompok Mafia Dragon Dark yang ternyata satu langkah lebih cepat daripada agen FBI. Mereka telah gagal menjaga sang korban dan sekarang mereka bahkan telah kembali kehilangan jejak Dragon Dark.

Mereka benar-benar di buat panik. Pasalnya, beberapa tahun yang lalu Dragon Dark sempat membuat pembunuhan secara berantai, selain melakukan pembunuhan berantai, mafia itu pun berhasil membawa sejumlah uang dan barang berharga lainnya. Tapi anehnya, mereka selalu dapat berhasil menghilangkan jejak mereka.

Kejahatan yang benar-benar di lakukan secara apik dan tertata rapih, sampai-sampai agen FBI pun sulit melacak keberadaan kelompok Dragon Dark itu. Dan sekarang, mereka kembali merasa ‘kecolongan’ karena tak berhasil menjaga korban dari penculikkan yang mereka yakini adalah kelompok Dragon Dark juga.

Cklek!

Pintu terbuka, menampakkan Kyuhyun yang masuk ke dalam ruangan itu. Changmin buru-buru beranjak dari duduknya dan menghampiri sahabatnya itu.

“Apakah ada perkembangan dari kelompok pencarian kalian?!” Tanya Changmin tak sabar.

Kyuhyun melihat sekilas pada Changmin sebelum akhirnya pria ini menggeleng lemah. “Maafkan aku, Changmin-ah… tapi, kelompok kami pun gagal mencari jejak mereka…” Ujar Kyuhyun kemudian, terlihat begitu menyesal.

“ARGH, SIAL!” Changmin meluapkan amarahnya dengan memukul dinding yang berada tepat di sampingnya itu, menyebabkan buku-buku jarinya terlihat memar.

“Changmin-ah, tenanglah… kita tidak boleh menyerah. Kita pasti akan terus membantumu untuk mencari Miyoung…” Ujar Kyuhyun, berusaha menenangkan Changmin.

Changmin tertunduk sedih, air mata tak kuasa tertahankan lagi dan pria ini pun mulai menangis, menyesali perbuatannya yang ceroboh karena membuat kembarannya sendiri sekarang terjebak dalam bahaya.

“Aku benar-benar bodoh, Kyuhyun-ah! Seharusnya aku tidak membiarkan Miyoung sendiri saat itu! Seharusnya aku menemaninya!”

“Aku mengerti, Changmin-ah… hanya saja, semua ini sudah terjadi. Tidak ada gunanya kita mengingat terus menerus hal itu, yang harus kita lakukan sekarang adalah berusaha keras mencari keberadaan Miyoung…”

Changmin terdiam sejenak, “Kau benar, Kyuhyun-ah. Tidak ada gunanya sekarang aku menyesali semua itu. Sekarang waktunya untuk kita bergerak cepat dan menemukan keberadaan para kelompok mafia sialan itu!”

*-Egoistic Man-*

Jaehee duduk di hadapan Zhoumi dengan salah satu kakinya yang di topangkan ke kaki satunya lagi. Tatapan matanya yang menyelidik hanya tertuju pada sosok Zhoumi, tetapi pria itu masih tetap terlihat santai dengan raut wajahnya yang seperti biasa, terlihat dingin dan datar.

Tangan kanan Jaehee meraih sebuah ID Card yang berada di hadapannya, ia menatap ID card itu sesaat sebelum akhirnya ia kembali menatap Zhoumi.

“Berikan aku satu alasan yang jelas, kenapa kau menginginkan aku untuk menyamar dan bergabung dengan anggota FBI. Bukankah kau sudah memiliki orang kepercayaan di sana?”

“Tak ada alasan khusus, aku hanya ingin kau bergabung dengannya untuk menghancurkan agen FBI itu.”

“Benarkah?” Jaehee terlihat memiringkan kepalanya sedikit, senyumannya yang mengejek samar-samar terlihat di wajah cantiknya itu. “Lalu bagaimana dengan gadis itu? Apakah dia tidak ada sangkut pautnya dengan semua ini?”

Zhoumi menggedikkan bahunya sekilas, jari telunjuknya terlihat menekan ujung pelipisnya. “Apa yang kau ketahui, Jae-ya?” Tanyanya kemudian, seolah sudah dapat membaca jalan pikiran.

Gadis cantik itu lantas berdecak keras, “Aku sudah mengetahui semuanya, Zhoumi-ah… gadis itu… kau memang sudah cukup lama mengincarnya kan?”

“Well… itu memang benar. Aku sudah menginginkan gadis itu sejak lama…”

“Tapi bukan hanya itu kan?!” Sela Jaehee cepat, raut wajahnya berubah serius dan tatapan gadis ini seketika berubah tajam. “Gadis itu… dia…” Sesaat Jaehee terdiam, seakan-akan dia terlalu enggan untuk mengatakan hal tersebut. “Dia ada di tempat kejadian saat itu, iya kan? Dia… ada bersama Shindong kan saat itu?”

Deg!

Ekspresi wajah Zhoumi yang awalnya terlihat datar, sedetik kemudian berubah tegang. Pria ini jelas terkejut mendengar perkataan Jaehee, namun beberapa saat kemudian dia telah kembali menjadi tenang.

“Aku tidak ingin membahas hal itu, Jae-ya.” Zhoumi segera beranjak dari duduknya.

“Jadi, benarkan?” Senyum sinis di wajah Jaehee kembali terlihat, ia lantas ikut beranjak dari tempat duduknya dan menatap Zhoumi yang kini telah membelakanginya. “Gadis itu ada sangkut pautnya dengan kejadian itu, iya kan?!”

“Shin Jaehee!” Nada suara Zhoumi terdengar meninggi dan hal itu sontak membuat Jaehee terkejut. Zhoumi kemudian menghela nafas dengan cepat, “Sudahlah, sekarang lebih baik kau bersiap-siap… malam ini juga, kau akan memulai penyamaranmu.”

Jaehee menyentakkan kakinya dengan keras, lalu ia berbalik meninggalkan ruangan itu sambil membawa ID card yang sedari tadi di pegangnya.

Sementara itu, di sisi lain Zhoumi terlihat tenggelam dalam pikirannya. Ingatannya kembali berkelana pada kejadian beberapa tahun silam, kejadian dimana banyak nyawa yang terenggut dan bahkan menyebabkan sahabat terdekatnya mati di hadapannya sendiri.

Knock… Knock… Knock…

Suara ketukan pintu secara berulang, kembali menyadarkan Zhoumi dari lamunannya. Pria ini lantas berbalik dan mendapati sesosok pria tua yang kini tengah membungkuk hormat kepadanya, pakaiannya terlihat rapih persis seperti sesosok butler zaman dulu.

“Ada apa?” Tanya Zhoumi kemudian.

“Nona muda tidak menyentuh makanannya sejak tadi siang, tuan. Saya khawatir jika dia akan jatuh sakit…”

Sebelah alis Zhoumi terangkat ke atas, “Dia sama sekali tak menyentuh makanannya?”

“Tidak, tuan.”

“Ck! Gadis ini…”

Zhoumi segera melangkahkan kedua kakinya, bergegas pergi menuju sebuah kamar yang berada di lantai atas.

*-Egoistic Man-*

Dengan tatapan kosong, Miyoung terus memandang dalam diam ke arah luar rumah. Dia tak beranjak dari posisinya sejak tadi, makanan yang sejak tadi di siapkan untuknya pun masih terlihat utuh tak tersentuh barang sedikitpun.

“Apa yang kau lakukan dengan terus berdiam diri di sana?”

Mengenal betul siapa pemilik suara itu, Miyoung bahkan tak berniat untuk berbalik. Gadis ini hanya terus terdiam sambil menatap ke arah luar. Tak mengatakan sepatah katapun pada pria yang berdiri di belakangnya itu.

“Kenapa kau tidak makan? Apakah kau berfikir jika aku meracuni makanan itu?” Zhoumi kembali bertanya, tapi Miyoung tak kunjung menjawabnya juga.

Merasa jengah dan kesal karena tak mendapatkan tanggapan dari Miyoung, Zhoumi lantas menarik kasar salah satu tangan Miyoung, membuat tubuh mungilnya seketika berbalik menghadapnya.

“Aku sedang bertanya padamu, Shim Miyoung!” Zhoumi memberi penekanan pada kata-katanya itu, tatapan matanya memancarkan kemarahan yang masih ia coba tahan.

Hening, gadis itu masih tetap diam. Ia hanya balas menatap Zhoumi dengan tatapan datar.

“Baiklah, kau ingin menantangku, huh?”

Di tariknya tangan Miyoung dengan kasar, menyebabkan kedua kaki Miyoung terpaksa melangkah mengikuti tarikan Zhoumi.

Zhoumi menghentikan langkahnya tepat di hadapan makanan yang sejak tadi belum di sentuh Miyoung. Ia berbalik menghadap Miyoung dengan rahangnya yang mengeras.

“Kau tidak ingin makan ini? Baiklah, aku akan membuatmu memakan semua ini!”

Awalnya Miyoung tak terlalu mengerti dengan maksud ucapan Zhoumi, namun ketika pria ini meraih sesendok penuh nasi, tiba-tiba saja pria itu mencengkram dagunya dan memaksa Miyoung membuka mulutnya.

Di masukkannya dengan kasar sesuap nasi itu ke dalam mulutnya, tak peduli dengan suara ringisan Miyoung dan penolakan gadis itu. Zhoumi kembali mengambil sesendok nasi dan untuk kedua kalinya kembali menyuapi Miyoung secara paksa.

Lagi dan lagi, Zhoumi melakukan hal itu. Pria ini benar-benar tak peduli meskipun nasi itu harus berjatuhan mengotori sepatunya yang mahal, berserakan di lantai. Miyoung pun mulai menangis sambil terus berusaha menghindari suapan nasi itu.

“Hentikan!” Jerit Miyoung di tengah ringisannya.

Zhoumi membanting sendok yang sedari tadi di pegangnya, di lepaskannya cengkraman tangannya pada dagu Miyoung lalu ia menghempaskan tubuh gadis itu ke lantai, tak peduli jika gadis itu terdengar kembali meringis kesakitan.

“Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya, jangan pernah berusaha menantangku atau bermain-main denganku!” Sentak Zhoumi penuh amarah.

Di tariknya gelas serta piring yang ada di hadapannya, kemudian tanpa ragu dia segera membanting keduanya ke atas lantai, membuat serpihan kacanya berserakan di lantai.

Zhoumi berjongkok di hadapan Miyoung, lalu untuk kesekian kalinya kembali menarik dagu Miyoung dengan kasar.

“Dengar, Miyoung-ah… jangan pernah kau coba lakukan ini lagi. Aku mungkin saja akan melakukan hal yang lebih kasar kepadamu, kau paham?!”

Di sentakkannya dagu Miyoung, tubuh gadis itu nampak bergetar hebat dan suara tangis gadis ini pun akhirnya pecah dalam seketika.

Namun, Zhoumi seolah tak peduli dengan semua itu. Pria ini seakan terlahir dengan jiwa yang dingin dan tak berperasaan. Ia kemudian berbalik, melangkahkan kedua kakinya meninggalkan sosok Miyoung yang masih terduduk menangis di atas lantai.

Sejenak, Zhoumi menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu. “Jangan membuatku terus bersikap kasar kepadamu… Shim Miyoung.”

Brak!

Pintu tertutup dengan keras dan suara gemerincing kunci yang terdengar dari balik pintu ini menandakan jika pintu tersebut di kunci serapat mungkin dari luar sana.

Merasa tak mampu melakukan apapun lagi, Miyoung hanya terus dapat menangis dalam ketakutan yang menyiksanya ini. Tak ada harapan untuk dirinya bisa kabur dari tempat ini dan bahkan tak ada tanda-tanda jika akan ada orang yang menyelamatkannya.

Dia seakan telah terkurung rapih di tempat ini. Tak ada jalan keluar, tak ada harapan dan mungkin selamanya dia akan terus terjebak di tempat menakutkan ini. Itulah yang di rasakan oleh Miyoung sekarang.

*-Egoistic Man-*

Empat hari telah berlalu, namun sampai saat ini tak ada perkembangan sedikitpun yang di terima Changmin. Bersama tim-nya sekaligus kedua sahabatnya, Donghae dan Kyuhyun, mereka masih tetap berusaha mencari keberadaan Miyoung dan para mafia Dragon Dark.

Tapi hasil yang mereka dapatkan adalah nol besar!

Tak ada tanda-tanda jika para kelompok mafia Dragon Dark itu berada di sekitar Seoul. Mereka seolah lenyap tertelan angin, tak meninggalkan jejak barang sedikitpun.

Seakan-akan, semua ini sebenarnya telah di rencanakan cukup lama dengan perhitungan yang sangat matang dan jeli. Sehingga, para agen FBI pun sedikit kesulitan melacak dan menemukan keberadaan mafia tersebut.

Changmin bahkan telah kehilangan semangatnya, nafsu makannya pun telah hilang dan tergantikan dengan rasa frustrasi yang terus dan terus melandanya tanpa ada henti.

Dia tak bisa membayangkan bagaimana kondisi Miyoung sekarang. Apakah gadis itu masih hidup atau tidak? Apakah gadis itu baik-baik saja atau tidak?

Dan ada satu hal yang benar-benar mengganggu pikiran Changmin sekarang.

Mengenai ingatan Miyoung. Dia benar-benar takut jika saja para mafia itu memaksa dan membuat Miyoung harus kembali mengingat kejadian itu. Bertahun-tahun dia mencoba untuk menyembuhkan Miyoung dan menghapus kejadian mengerikan itu dari ingatannya.

Tapi, bagaimana jika para mafia itu membuatnya kembali mengingat kejadian itu?

Bukankah… hanya Miyoung satu-satunya saksi mata yang masih hidup sampai sekarang?

SIAL! Setiap kali memikirkan semua ini Changmin benar-benar kehilangan kontrolnya, dia merasa ketakutan dan cemas. Tak dapat membayangkan apa yang terjadi pada Miyoung sekarang.

Dan lebih parahnya lagi, dia justru belum bisa melacak keberadaan kembarannya itu. Dia telah gagal menjaga kembarannya, keluarga yang hanya ia miliki satu-satunya.

*-Egoistic Man-*

Tap… Tap… Tap…

Suara derap langkah kaki ketiga orang itu terdengar menggema di lorong markas agen FBI itu. Setelah cukup lama melewati lorong, akhirnya mereka memasuki sebuah aula dimana para agen FBI telah berkumpul.

Begitu melihat kehadiran ketiga orang itu, para agen FBI pun sontak beranjak dari duduk mereka dan dengan serempak memberi hormat kepada salah satu Ajudan yang datang di antara ketiga orang tersebut. Di aula itu pun, terdapat Changmin, Kyuhyun dan Donghae.

Setelah memberikan sebuah anggukan singkat, ajudan itu berjalan satu langkah lebih depan seraya mempersilahkan seorang gadis yang sedari tadi berdiri di belakangnya untuk berdiri di sampingnya sekarang.

“Dia adalah Shin Jaehee, salah satu anggota CIA yang telah cukup lama tinggal di Jepang. Dan mulai saat ini, dia akan bergabung bersama tim pelacakan Dragon Dark.”

Gadis itu, yang tak lain adalah Shin Jaehee, memberi hormat dengan cepat kepada agen FBI yang lain. Tanpa menghilangkan kecantikan pada raut wajahnya yang tegas, gadis ini lantas tersenyum dan membungkuk singkat.

“Aku Shin Jaehee. Kuharap, kita bisa bekerja sama dengan baik.”

Para anggota agen FBI terlihat antusias menyambut kehadiran Jaehee, terlebih para lelaki yang nampaknya cukup terpesona dengan pesona kecantikan Jaehee yang tegas sekaligus menawan itu.

Tapi hal itu seolah tak berlaku untuk Donghae, Changmin dan Kyuhyun. Ketiganya terlihat menatap menyelidik pada gadis itu. Sesaat, Jaehee sempat menoleh ke arah mereka dan ada senyum penuh makna yang tersirat sekilas di wajah gadis tersebut.

*-Egoistic Man-*

Jaehee baru saja keluar dari ruang berkas penyelidikan, tanpa terlihat canggung ataupun ragu, gadis ini benar-benar melakukan penyamarannya dengan baik. Dia seolah-olah mulai mempelajari satu per-satu kasus yang bersangkutan dengan mafia Dragon Dark.

Gadis ini bahkan telah melakukan beberapa percakapan langsung dengan beberapa agen FBI lainnya dan dia dengan raut wajah serius, gadis itu menanggapinya dengan sebuah anggukan paham. Benar-benar tak membuat cela sedikitpun, tak ada orang yang curiga pada penyamaran gadis ini.

Sret!

Langkah Jaehee terhenti ketika seseorang tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Tanpa ada keraguan, ia mendongakkan wajahnya untuk menatap orang yang telah menghadang jalannya itu.

Seulas senyuman tipis yang terkesan licik terlihat di sudut bibir Jaehee. “Sudah lama tidak bertemu… kupikir, kau lupa kepadaku…” Ungkap Jaehee seraya menutup berkas file yang sejak tadi di pelajarinya.

“Jangan berbasa-basi denganku, Shin Jaehee! Langsung saja katakan padaku, apa yang kau lakukan di sini sekarang?!” Orang tersebut memandangi Jaehee dengan curiga.

Sekilas, terlihat ada raut ketidaksukaan yang terpancar dari orang tersebut. Seakan-akan dia telah mengetahui identitas Jaehee yang sebenarnya dan dia terganggu dengan kehadiran gadis ini.

“Well…” Jaehee terdiam sejenak. “Zhoumi yang menyuruhku untuk melakukan semua ini.”

“Zhoumi?!” Orang tersebut terlihat mengerutkan keningnya dengan sebelah alisnya yang naik. “Apalagi yang dia inginkan?! Bukankah dia telah mendapatkan gadis itu?!”

Ketenangan Jaehee seketika terusik saat orang tersebut menyebutkan kata ‘gadis itu’. Dia tak menyangka jika orang di hadapannya ini mengetahui rencana Zhoumi tentang gadis tersebut.

Jadi, bukankah itu berarti orang ini ikut mengambil andil dalam penculikan gadis itu?

Jaehee ingin mengatakan sesuatu, tetapi tertahan ketika seorang anggota agen FBI muncul dari arah punggung orang tersebut.

Buru-buru Jaehee mengontrol dirinya dan kembali memasang senyum di wajahnya. Tanpa terlihat mencurigakan, Jaehee lantas menganggukkan kepalanya untuk menyapa agen FBI itu.

Begitupun dengan orang tersebut, dia ikut menyapa sekilas agen FBI itu sebelum akhirnya kembali berjalan melewati Jaehee. Namun, sebelum dia benar-benar melewati Jaehee, orang ini berbisik tepat di telinga Jaehee.

“Aku tidak tahu rencana apa yang kalian buat sekarang, tapi… jangan libatkan aku dalam permainanmu ini.” Kemudian, orang tersebut pun berlalu meninggalkan Jaehee.

Sementara itu, Jaehee terlihat seperti menahan amarahnya. Salah satu tangannya terlihat mengepal kuat, melampiaskan rasa kesalnya terhadap hal tersebut.

“Sial! Dia pasti mengetahui semua itu!” Umpatnya geram. “Zhoumi-ah… sebenarnya apa yang kau rencanakan?! Kenapa kau tidak langsung membunuh gadis itu saja?!”

*-Egoistic Man-*

Siang ini, Miyoung terlihat gelisah di tempatnya. Berulang kali dia melirik ke arah pintu, memastikan jika dia tidak akan salah perhitungan.

Ya, gadis ini tengah merencanakan sesuatu untuk meloloskan diri dari tempat ini. Dan agar bisa terbebas dari tempat ini, pertama-tama dia harus keluar dari ruangan ini.

Selama dia berada di dalam ruangan ini, selalu ada dua orang pelayan wanita yang masuk kesini untuk mengantarkan makanannya. Dan dia harus bisa lolos dari kedua pelayan wanita itu agar bisa keluar dari tempat ini.

Cklek!

Seperti dugaannya, Miyoung mendengar suara pintu terbuka dan benar saja, kedua pelayan wanita itu masuk ke dalam ruangan dengan membawa makan siangnya.

Buru-buru Miyoung berpura-pura berbaring di atas ranjangnya, menutup kedua matanya dengan rapat, seolah-olah dia tengah tertidur dengan nyenyak.

Dan tentu saja, melihat Miyoung tengah tertidur pulas seperti itu, para pelayan merasa tak curiga padanya dan lebih memilih untuk menyiapkan makan siang itu di atas meja lalu berniat membangunkan Miyoung setelah semuanya siap.

Tapi yang terjadi pada detik selanjutnya, Miyoung yang telah terbangun dari posisinya, mulai menarik selimut tebal yang di gunakannya lalu dengan secepat kilat ia lemparkan selimut itu ke arah dua pelayan wanita tersebut.

Bugh!

Miyoung memukul kedua pelayan wanita itu tepat di bagian tengkuk mereka, membuat keduanya seketika pingsan tak sadarkan diri dan terjatuh ke atas lantai.

“Berhasil!” Gumam Miyoung, tak percaya dengan rencana awalnya yang berhasil.

Dengan segera ia meraih sebuah kunci yang berada di salah satu saku pelayan tersebut, lalu setelah mengecek jika keadaan di luar ruangan aman dan sepi. Perlahan demi perlahan, Miyoung keluar dari ruangan tersebut.

Rasa gugup dan satu mulai bercampur menjadi satu ketika ia mulai melangkahkan kakinya menuruni anak tangga. Dia nyaris berpapasan dengan salah seorang penjaga yang tengah berkeliling di sekitar bawah anak tangga.

Tetapi dengan cekatan Miyoung berhasil bersembunyi dan akhirnya setelah penjaga itu pergi ke tempat lain, Miyoung buru-buru kembali mempercepat langkahnya.

“Tinggal sebentar lagi, Miyoung-ah dan kau akan terbebas dari tempat ini!” Dewi batinnya seolah menjerit memberikan sorak penyemangat untuknya.

Miyoung bahkan nyaris tersenyum lega karena telah berhasil menuruni anak tangga tanpa di ketahui oleh satu penjaga pun.

Tetapi, seakan dewi keberuntung sedang tidak berpihak kepadanya. Dia mendengar jeritan seorang wanita dari arah atas dan ketika ia mendongakkan kepalanya, Miyoung terkejut bukan main saat tahu jika salah satu pelayan telah sadarkan diri dan mengadu pada salah satu penjaga jika Miyoung melarikan diri.

“HEY, KAU!” Penjaga yang melihat ke arahnya, bersiap untuk mengejarnya.

Merasa panik, Miyoung mulai berlari untuk menghindari kejaran para penjaga tersebut. Tanpa arah yang pasti, dia hanya terus berlari sekuat tenaga, mencoba menghindari para penjaga itu.

Entah sebesar apa rumah yang di tempatinya ini, tetapi Miyoung tak kunjung menemukan jalan keluar. Kecemasan dan rasa takut semakin melanda pikiran dan hatinya. Tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan dan kedua kakinya terus berlari tanpa henti.

“Hey, nona! Berhenti!” Teriakan para penjaga yang semakin bertambah membuat Miyoung semakin panik.

Miyoung menoleh sebentar ke arah para penjaga yang semakin bertambah mengejarnya itu, lalu tepat di saat itu kedua matanya menangkap sebuah pintu besar yang menjulang tinggi. Dia yakin jika itu adalah jalan keluarnya dan Miyoung pun semakin mempercepat langkah kakinya.

Namun, belum sempat Miyoung mencapai pintu tersebut, salah seorang penjaga itu telah berhasil menarik tangan Miyoung dan membuat gadis itu kehilangan keseimbangannya lalu terjatuh begitu saja ke atas lantai yang dingin dan keras.

“AHK!”

“Dasar wanita sialan!” Seorang penjaga terdengar mengumpat dan menarik tubuhnya, memaksa Miyoung untuk beranjak dari posisinya. Di peganginya kedua tangan Miyoung oleh penjaga-penjaga yang lainnya.

Setelah itu, muncul seorang gadis yang Miyoung ketahui sebagai salah satu pelayan yang tadi sempat di ‘serangnya’ itu. Pelayan tersebut menatap angkuh kepadanya.

“Dasar wanita jalang! Berani-beraninya kau memukulku, kau pikir kau siapa, huh?!” Gadis itu menarik rambut panjang Miyoung dan menjambaknya tanpa ada rasa kasihan.

“Ahk!” Lagi, Miyoung kembali meringis kesakitan. “Lepaskan aku!” Ujarnya, menahan rasa sakit di antara kedua tangannya yang di cengkram kuat serta rambutnya yang di tarik.

“Ck! Benar-benar wanita jalang! Kau ini hanya wanita murahan yang menemani tidur bos kami, jadi jangan macam-macam!” Sentak salah satu pelayan lainnya, yang entah sejak kapan muncul.

“Tidak! Aku bukan pelacur murahan seperti yang kalian kira!” Balas Miyoung sengit, tak terima jika dia harus mendapatkan hinaan dari kedua pelayan itu.

Sungguh, dia tak menyangka jika mereka berfikir bahwa dirinya adalah seorang gadis murahan yang siap tidur kapan saja bersama lelaki manapun.

Apakah mereka tidak tahu jika yang membuatnya terkurung di kamar itu adalah majikan mereka sendiri? Apakah mereka tidak tahu jika dirinya adalah korban penculikkan?!

“Lepaskan aku!” Miyoung kembali memberontak.

“Enak saja! Dasar jalang!”

Sebuah tamparan yang cukup keras terasa mendarat di pipi kanan Miyoung, gadis itu tentu saja terkejut sekaligus merasa sakit yang teramat. Di rasakannya sesuatu yang asin dan kental di sudut bibirnya, menandakan jika sudut bibirnya itu mengeluarkan darah karena di sebabkan tamparan yang cukup keras itu.

“Sudah kukatakan, aku bukan wanita seperti itu!” Miyoung berucap dengan nada marah. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya dan kemarahan jelas terpancar dari kedua matanya yang sayup itu.

“Jangan banyak bicara lagi! Kau harus menerima hukuman karena telah mencoba untuk melarikan diri dan memukul kami!” Balas salah satu pelayan itu dengan sengit.

Kedua pelayan itu melirik ke arah para penjaga yang mengerumuni Miyoung dan mereka berdua seolah memberi isyarat. Mengerti dengan maksud tatapan kedua pelayan itu, para penjaga itu mulai menyeringai licik dan menatap Miyoung dengan tatapan penuh nafsu.

Sadar jika sesuatu yang buruk akan terjadi padanya, Miyoung merasakan ketakutan mulai menyergapi dirinya. Tepat ketika para penjaga itu menarik tubuhnya, Miyoung langsung saja memberontak dengan sekuat tenaga.

“Tidak! Lepaskan aku! Lepaskan aku!” Jeritnya, perpaduan antara ketakutan dan panik.

“Diamlah!” Bentak salah satu penjaga yang memeganginya itu.

Mereka nyaris menyeret Miyoung ke ruang bawah tanah, tetapi karena usaha Miyoung yang terus memberontak, tentu saja hal itu sedikit menghambat dan menyulitkan mereka untuk membawa Miyoung ke ruang bawah tanah.

“Argh!” Salah satu penjaga itu berteriak kesakitan ketika Miyoung menggigit tangannya.

Miyoung beralih pada penjaga satunya lagi dan menendang kaki penjaga itu dengan kuat. Terlalu terfokus pada rasa sakit yang mereka terima, para penjaga itu pun spontan melepaskan cengkraman mereka dan Miyoung menggunakan kesempatan ini untuk kabur.

“Hey, jangan lari!” Teriak para penjaga yang telah berjalan lebih dulu.

Miyoung menoleh ke belakang sebentar sambil mempercepat langkahnya, air mata pun tak dapat tertahankan lagi dan mulai membasahi kedua pipinya.

Bruk!

Tubuh Miyoung nyaris terpental jatuh ke atas lantai untuk kedua kalinya, tetapi tertahan kala seseorang di hadapannya itu menahan tubuhnya dengan segera. Ia merangkul erat pinggul Miyoung dan memegang salah satu tangan Miyoung dengan kuat, menahan tubuh gadis ini agar tidak terjatuh.

Sesaat Miyoung menutup kedua matanya, tetapi begitu tak merasakan sakit pada tubuhnya, gadis ini lantas membuka kedua matanya.

Dan di saat itulah, dia tahu siapa yang telah di tabraknya itu. Ya, pria itu adalah Zhoumi.

Sekujur tubuh Miyoung terasa menegang, ada perasaan lega dalam hatinya karena dia bisa terbebas dari para penjaga ber-otak mesum itu. Tapi, begitu menyadari jika Zhoumi tak jauh berbeda dari mereka, Miyoung lagi-lagi merasakan ketakutan yang luar biasa.

Seolah-olah dirinya berhasil kabur dari kandang harimau, tapi malah terjebak di sebuah kandang singa. Benar-benar perumpamaan yang cocok untuk kondisinya sekarang.

“T-tuan…” Salah satu penjaga itu terdengar bersuara dengan gugup.

Sementara itu, Zhoumi terlihat mengerutkan keningnya. Di perhatikannya sebentar kondisi Miyoung yang terlihat begitu berantakan dan beberapa saat kemudian, dia kembali beralih menatap para penjaga di rumahnya itu.

“Apa yang terjadi sebenarnya?”

To Be Continued…

Note : Kyaaaaaaaa…. >_______< Fiuuhhh… akhirnya, bisa lanjut ke part.4 ff Egoistic Man. Hihihihi. Maklum, ide ff ini lagi lancar-lancarnya nih… mangkannya, update ffnya agak cepet daripada biasanya… Hehehehe #nyengirkuda

Oke deh… semoga para My Lovely Readers terhibur dengan lanjutan fanfic Egoistic Man ini. Dan untuk yang sudah baca… jangan lupa tinggalin komentar kalian yaaah… ^^ Satu komentar kalian saja sangat berpengaruh dengan kelanjutan fanfic ini sekaligus mood saya untuk melanjutkan fanfic ini… Hehehehe

Oh iya, untuk beberapa adegan aku sengaja buat fanfic ini berated PG-17. Karena, selain ada adegan NC, khusus untuk adegan lainnya pun menurut aku memang kurang layak di baca oleh anak di bawah umur… terlebih, bahasa yang aku gunakan di fanfic ini pun memang kurang baik… Hehehehe #miaaan… >__<

Tapi ini semua karena tema fanficnya yang memang memiliki unsur seperti itu, so tolong di pahami dan jadikan saja fanfic ini sebagai hiburan semata… jangan terlalu di pikirkan soal adegan kasarnya ataupun bahasa-bahasanya yang kurang baik… Hehehehe

115 pemikiran pada “Egoistic Man (4th Part)

    • Kyaaaa…. tumben saya yg 1st ^^
      Weh… si Jomi makin ketceh *kedip2mata* klo lagi galak/over sama Miyoung…
      Itu yg ngomong + bisikin Jaehee nuguya ???
      Changmin-ah… sabar ya… kembaran.mu ga akan dibunuh ma Jomi kog… tenang aja #plak Kkk…. :p
      Oh itu kejadian apa ??? Miyoung-Shindong ??? Saksi mata ??? #penasaran >„<
      Wah…. itu para pengawal+pelayan kudu hati2… Jomi kyk.a marah tuuu…. enak aja ngatain Miyoung yg 'iya iya' eh… salah… yg 'ngga ngga'
      Pake acara nampar+jambak rambut 😦
      Nta eonni…. aku makin penasaran ini cerita… ^_^
      Ayo… fighting… aku menunggu karya2 mu… 😀

  1. Makin seru aja neeeh ceritanya
    Kira2 apa ya rencananya zoumi dan apakah miyoung jd bs menyukai zoumi…
    Whoaaa ngak sabar nunggu part ituuuu

  2. makin seruuuuu
    si zhoumi psikopat kayaknya yah
    agen yg nyamar jd FBI siapa aja sih? kyknya anak buah zhoumi banyak banget
    ditunggu part selanjutnya

  3. Kyaaa akhirnya yg ditunggu tunggu kluar juga….he he he sesuai dgn khayalanku nih pake acara melarikan diri jadi seru and menegangkan…eonni lanjut doongpenasaran sbenere tu ada kejadian apa sih yg terjadi di masa lalu…
    Eh masak di fbi bnyk yg nyamar…
    Hmmm tu jaehee bakalan jatuh cinta ma changmin gak ya…..
    Wkkkkwkkk bnykan menghayal nih
    Maaf eonni…
    Yo uis smangat eon lanjut ff nya
    Ditunggu ya…..
    Makasih….

  4. Keren banget…
    kira kira zhoumi bakalan marah g y sm pengawal dan pelayan itu karna udah mukul plua nampar miyoung.
    lanjut eonniie
    aku setia menunggu lanjutannya.

  5. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA………!!!!!!!

    KENAPA TBC DISAAT YG TDK TEPAT….???!!! DASAR 3 HURUF AJAR KURANG GK TAU SOPAN SANTUN /eh?/capslockjebol

    srius,ini tbcnya gk tepat bangeeeeettt…!!! hueeeeeee……aku kan pengen liat reaksi Zhoumi klu tau aset berharganya (lirikMiyoung) digrepe2 sm otg suruhannya…aishh…pasti dibunuhlah mrk sm si zhoumi…woooooo…….pembunuh berdarah dingin,eoh?!

    dan ternyata memang ada sesuatu antra zhoumi dn miyoung.hmm…jgn blg miyoung amnesia?! trus kejadian itu begimna critanya? knpa miyoung bsa terlibat?! apa zhoumi mw blas dendam?!

    ampuunn dah,dsini ZHOUMI KEYEN BANGET…!!! bayangkan tatapan matanya yg dingin dan tajam mencekam…eaaaaa…

    tp,tp kasian jg sm miyoung,gmna pun diakan seorg wanita.lgian dia kan gk inget ttg kejadian (yg msh dirahasiakan author) itu…dan itu si jaehee lbh kejam lg coba.knpa pla dia mikir klu si zhoumi ada niat mw bunuh miyoung??! O.o

    gila!!

    aduh cenat-cenut aku…

  6. tak sabar mata ini ingin merekam semua huruf maupun angka yang chin-gu ukir untuk melanjutkan FF ini…..next part jebal juseyo…..

  7. Akhirnya part4 nya keluar juga. Si zhoumi ko jadi obsesi gitu ya thor sama miyoung. Aku harap part selanjutnya jangan lama2 ya thor kekeke….

  8. Aisss aku pnasaran sama anggota FBI yg brkhianat tu?
    Rasany ingin q bakar hidup2 aj dia!!

    Arrrrg np critany jd makin menegangkn aj.. Huft, bikin sport jantung aj ni ff!!

    Lanjut chingu!!

  9. Aisss aku pnasaran sama anggota FBI yg brkhianat tu?
    Rasany ingin q bakar hidup2 aj dia!!

    Arrrrg np critany jd makin menegangkn aj.. Huft, bikin sport jantung aj ni ff!!

    Lanjut chingu!!!

  10. Huaaaaa kesian miyoung 😦 zhoumi kejam amat -.- .. Oenniiiiii kok tbc siiih 😥 penasaran banget ntar gmn reaksi zhoumi sm tuh pelayan2 kurang ajar -.- update soon dong 😀

  11. ini nih yg aku tunggu tunggu dari ff kaka hehe, zhoumi sebenernya ada masalah apa sih sama miyoung kasian dia dikasarin u.u ditunggu next partnya mudah mudahan galama hehe

  12. Penasaran sama namja yg ngomong sama jae hee… Jgn2 donghae or kyuhyun. Ternyata alasan zhoumi mendekati n sampe menyulik krn saksi n juga menyukai miyoung…konfliknya dh mulai seru nieh, ditunggu ya next partnya

  13. Sbnr’y apa yg tjdi sm miyoung d’masa lalu’y smpai zhoumi hrz nyulik miyoung??????
    Aigooo..klo zhoumi tw miyoung mw kabur gmn reaksi’y,pzti miyoung bkln d’prlakukan kasar lg,tp apa zhoumi jg bkln diem aja klo tahu pelayan’y udh nampar skliguz mw b’buat jahat sm miyoung????hmm..smkin penasaran sm part slnjt’y..

  14. Thor kq otak nya oke banget sih buat nglanjutin ff2 yg masih pd ongoing. Kan banyak tuh yg ngutang. Emg pas ngetik gak lupa apa sama crita sblomnya dan crita brikutnya????

    Dah gitu kq bisa ide nya banyak gak nyampur2 konflik nya ama ff tanggungan yg lain
    Keren dehhhhh. Huhuhu mantep. Maju terus pantang mundur thor!!!!

  15. zhoumi sbnernya suka ma miyoung g sich??

    trnyta selain jaehee,ada jga orgx zhoumi di fbi,siapa ya kira2??

    ya,ampun makin kren n bkin pnasaran ja nich…

    cma kya nya part ini agak pendk yah..

  16. pas lg seru” knp TBC hhuwwaa…
    deg”an bgt wkt miyoung cba kbur dri si pnjga yg mesum tu…
    tpi knp mlh ktmu ma zhoumi sma ajj mah..
    di tnggu next chapter

  17. zhoumi kalo lagy marah bikin takut jga .
    wahh ternyata miyoung adalah saksi hidup pembunuhan berantai .
    zhoumi menyekap miyoung karna alasan itu aph karna zhoumi emang gk mao kehilangan miyoung ??
    makin penasaran sama cerita selanjut’a .
    aph yg dilkukan zhoumi terhadap pelayan n penjaga’a yah ????

  18. laki2 yg brsama jaehee it spa?
    Truz kjadian ap shindong mati n miyoung jd saksi mata ap chamin yg mbunuh shindong shingga zoumi sgt membeci chamin.. Truz kyakx zoumi sgat trobsesi dg miyoung.. Ah kasian miyong dkasari truz ma mimi.. Bner2 gk cela untk bisa kbur.. Next knjutanx mkin pnsarn..

  19. wahh , zhoumi kalo marah bikin takuuut .
    ternyata miyoung adalah saksi hidup pembunuhan berantai .
    aph kah zhoumi menculik miyong karna itu aph karna zhoumi gk mao kehilangan miyoung .
    terus aph yg di lakuin zhoumi terhadap pelayan n penjaga’a .
    makin penasaran sama cerita selanjut’a .

  20. oh my…. eonnii……………… drimu membuatku penaasaraaaan tingkat tinggi, gak sabar pengen baca kelanjutannya, gmn nasib nya minyong…
    eonni.. update lat yayayaya..please…. ^_~

  21. Wow ??? Seruuu bnget , well aku ga baca ff dri awal .. sedikit tidak mngerti.. part selnjut’y di tunggu
    Pas bnget deh nmpatin tbc, pas bagian yg mendebarkan ?!

  22. yaaaaaa elah TBC ny dibagian itu lagi ,,, ayoo zhomin liatt gadismu di aniyaya dan hampir diperkosa heol ,,, awas ajaa klo zhomin percaya sama pembantu ny itu bklan benci bnget saya

  23. Waaa .. Zhoumi pasti marah besar tuh sama orang-orangnyaa .. Sumpah menegangkan banget ceritanya, apalagi pas miyoung mau melarikan diri .. 😀
    Kyaaa ditunggu lanjutannya yaa chingu.. Okee (y)

  24. Jadi penasaran..sbnrnya miyoung itu melihat kejadian apa sih..trus mimi punya rencana apa ke miyoung…ditunggu next partnya jgn lama2 ya…

  25. Kasian Miyoung hrus terkurung oleh orang yg psikopat
    Tp Zhoumi keren bgt yak kalo lgi marah gtu
    Tmbh gimana gitu hehehe
    Itu para penjaga2 dan pelayan2 dirumah zhoumi kok pada kurang ajar gtu ya, untung aja miyoung gk jadi diapa2in sm penjaga2 itu, untung ada zhoumi
    Smg zhoumi gk mrh2 sm miyoung tp marah sm para penjaganya aja
    Thor Jaehee itu ngmng sm siapa ya kok kyknya rahasia gitu, donghae kah, changmin kah atau kyuhyun kah
    Ntahlah!
    Tp kyknya yg ngmng sma jaehee udh tw deh klo Jaehee cmn mata2 di agen FBI
    Oke thor ditunggu next part

  26. Halo.. Saya pembaca baru sekitar 1 bulan yang lalu.. Dan.. Waah.. Gak sabar lanjutan ni ff.. Semangat ya author.. Daebak!!

  27. zhoumi aaaaaaaaa kecuppp kecuppp kecupppp :* aishhh ga tau kenapa saaat mimi marah2 itu makin bikin tambah sexy awwww *.* kkkk
    onniee cubitin mimi dong aduhhhh ituu mimi haha “Tapi jika kau mati… maka aku tidak bisa menikmati tubuhmu lagi. Aku tidak suka bercinta dengan seorang mayat.” omaigat mimiiiiiii bikin merinding deh ><

    dan btw eon itu pelayan2nya di rumah mimi beringas juga ya hhahaha kirain ibuu tuaa eh ternyata hihihi dan yakin ga yakin itu pelayan langsung di pecat sama mimi xD

    lanjuuuttt eon 😀

  28. Entah knp peran zhoumi disini kejam banget terlebih sm miyoung. Lalu, namja yg ditemui jae hee siapa? Changminkah?
    Unn kata2 ”Nol besar,” kayanya sering aku jumpai di setiap ff u, contohnya Oh my boss! 😀
    Unn cepet2 post ff’a ya! Ditunggu next chapter’a.

  29. salam kenal ya thor,
    aku readers baru ni
    maaf ya baru komen di part 4 ini ,
    sumpah thor, ff nya keren banget
    lanjut dong thor
    dah nggak sabar apa yg bakal zhoumi lakuin sama miyoung & para pelayannya yg dah membuat miyoung kaya giti

    gomawo author

  30. zhoumi kalo marah serem bnget,, miyoung ngg mau makan aja kek gitu, gmana kalo zhoumi tau kalo miyoung mau kabur ya? pasti tmbah serem… hiii
    penasaran sma masa lalu miyoung, pasti seru… kekeke
    next part di tunggu, ^^

  31. Gak tau mow komen apa tapi selalu tercengang dan terpesona dengan cerita dari youngmi couple…
    Oke selalu setia dan penasaran dengan gaya ff youngmi couple ini…
    Two thumb’s buat author ^_^

  32. Lanjutkan dong thor, penasaran sekali, ceritanya keren thor, tp jangan lama2 plis, aku nunggu nunggu bgt ff ini thor, smoga miyoung baik baik aja, dan bs ketemu sm changmin lg,

  33. Aishhh siapa yayg di ajak jaehee ngobrol itu? Pnsaran. . . Assshhh pelayan ama penjaga zhoumi jht2 amat ya. . .Kira2 zhoumi maah gak ya? Sm penjaganya tu. . .

  34. keren nih ff nya thor….. suka ma genre kek gni. cb itu cast utamanya si kyu bakal lebih ngena lagi menurutku. he he e .mangat thor, next yaaaa…..

  35. Wah, ceritanya Bagus banget ^^ tulisannya juga rapi. Saya suka 🙂 dilanjut yah thor secepetnya kalo bisa kalo enggak juga gak apa-apa :p Errr, gak sabar nunggu kelanjutannya 😀

  36. wowww,,kerennn bingittsss ceritanya…dari awal ampe akhir bacanya deg2an mulu…zhoumi jangan kejam2 dong..lanjutt thor,,,gomawo

  37. Cieeee akhirnya post juga ini ff, chukaeew^o^ *lmao* Wahhh seru banget unnie^^ suka deh sama character zhoumi disini:3 mihihiw lanjut terus ya unn:3 don’t take too long•_•

  38. Itu zhoumi beneran suka ma miyoung ato cuma alat balas dendam, mkn kejam aja..

    Ternyata da masa lalu yg blm terkuak nih, bikin penasaran aja, d’tunggu next part.. 😉

  39. omoo omo karakter zhou mi disni parah sangat wkwwkk suka sama crtanya bikin penasaran sama kejadian yg merka sebutin trus seseorang yg misterius bcra sama jae hee.. untung miyoung lolos dari penjaga itu.. kalau enggak beuuhh gag tau deh jdinya nnti kek gmna -_-

  40. Aku faham kok Eon, egois kadang memang seperti itu!
    Aku suka jalan ceritanya ..
    Keep Writeing 🙂
    pengen FF ‘When Man In Love’ !!!

  41. Mian aq baru komen soalnya ga sabar pengen cpet2 baca part berikutnya..hehehe seruu bgt aq ga sabar nunggu part berikutnya…itu fbi yang jadi mata2 zhoumi donghae bukan?

    arghh pokoknya aq ga sabar nunggu part berikutnya..semangat ya untuk partberikutnya..

  42. aduhh,ketinggalan bnyk T.T

    itu miyoung emangnya ada hubungan apa dgn zhoumi.seperti ada dendam sm changmin dan miyoung.itu sampe miyoung diculik,

    kasian,kira2 apa yg dlkukan zhoumi pd pelayannya yah krn udh nyakiti miyoung?

  43. Ya ampun
    Kenapa sungguh meyiksa!

    AH..Zhoumi
    ckckck kejam sekali dirimu!
    Ey..siapa agen fbi yg jadi mata” buat zhoumi

  44. sumpah ini ff kerennnnnn bangetttt . suka banget thor . author nya daebak emejing pantastik bangetttt hahahahah XD *maap alay

  45. Bngung mau komen apa 😀
    Yg jelas suka sma karakter zhoumi yg kaya bad boy 😉
    Mau lanjut baca yg part selanjutnya ya thor 😀

  46. kebayang banget kalo aku jadi miyoung, pasti takut setengah mati
    jadi miyoung saksi dri kejadian yg melibatkan kakanya jae hee ?
    terus sebenernya apa maksud zhoumi nyulik miyoung ?
    buat bales dendamkah ?
    beneran gak bisa nebak deh, ini beneran bed sma ff kamu yg aku baca sebelumnya
    tapi aslinya pengen tau lanjutannya ^^

  47. Keren zhoumi. Ngebayangin nya dh bikin eeeerrr… Merinding. Tpi knp hrus kasar ke miyoung ??

    Si Jaehee keliatannya cemburu.

  48. Keren zhoumi. Ngebayangin nya dh bikin eeeerrr… Merinding. Tpi knp hrus kasar ke miyoung ??
    Kebayang deh gmna jdi miyoung dikasarin kyk gitu.
    Si Jaehee keliatannya cemburu.

  49. Uwowwww si zhoumi bkin q dag dig dug jadiny… Nympe bgung mau ngmg ap saya hahaha. Gila keren bgt dahhh.. Si miyoung smpe g bs bkutik d dekat zhoumi. Y iya lah, dsosor mulu am zhoumi :p
    wehh it jaehee nyamar angta fbi. Kira2 cp tu yg ngmg am jaehee? Donghea kah?..
    Eh busyet it pmbantuny kurg ajar bgt.

  50. Makin seru aja eonn…. Zhoumi makin sadissss euyyy…. Ngomong” tadi ada bacaan ‘tertelan angin’ wkwk… biasanya kan ‘tertelan bumi’. Tapi tetep keren dengan perbedaannya…. Keep writing eonn:)

  51. Ckck.. Ternyata pembantu,penjaga sama majikannya sama” gilak kekerasan dan mesum..
    Kenapa sih zoumi suka banget sama kekerasan, apalagi pas dia nyuapi miyoung.. Ughh rasanya gak tega banget miyoung di gituin

  52. Ping balik: Rekomendasi Fanfiction Part 2 | evilkyu0203

Tinggalkan Balasan ke sehunkaamal Batalkan balasan