The Dark Side [Chapter.3]

Tittle                       : The Dark Side

Author                    : NtaKyung

Art Poster              : NtaKyung

Main Casts             : Cho Kyuhyun and Kim Haneul

Other Casts            : Park Chanyeol, Park Hyemi and Other (Find By Yourself ^^)

Length                     : Series [On Writing]

Genre                      : Action, Fantasy, Mistery, Romance

Rating                     : PG-15

Disclaimer              : Seluruh cast dalam ff ini adalah milik Tuhan, orang tua dan mereka sendiri! Tapi isi dalam cerita ini semuanya milik saya! So, Don’t BASH!!

Summary                : “Pria itu muncul dengan tiba-tiba dari balik kegelapan, memaksaku untuk ikut masuk ke dalam sebuah dunia yang tak pernah ku ketahui sebelumnya. Dunia kegelapan.”

-The Dark Side-

Cahaya remang-remang tampak dari tengah ruangan itu, menampilkan sebuah siluet hitam yang tengah memunggunginya. Haneul mengerutkan keningnya, mencoba mencari tahu siapa sosok misterius itu.

“Akhirnya kau datang… Haneul-ah.” dan suara yang sudah terasa tak asing baginya itu, segera masuk ke dalam gendang telinganya, membuat sekujur tubuh Haneul mendadak menegang dalam seketika.

*

*

*

Kedua kakinya refleks melangkah mundur, merasakan aura berbahaya yang entah kenapa terasa mengelilingi sosok misterius itu.

“S-siapa kau?” tanyanya terbata, ketakutan mulai merayapi hatinya.

Seulas senyuman miring di sudut bibirnya menambah kesan mistis pada pria ini. Sesaat ia lantas berbalik, berjalan dari sudut kegelapan yang menyamarkan sosoknya.

Haneul membeku di tempatnya, tersentak dengan sosok familiar pria itu. Jantungnya seolah berhenti berdetak, sementara kedua matanya membelalak lebar.

“K-kau!” telunjuknya yang bergetar, terangkat ke atas dan seperti ada sebuah alarm tanda ‘bahaya’ dalam pikirannya, ia lantas segera berbalik dan bersiap untuk melarikan diri dari ruangan itu.

Namun, sebelum ia dapat meraih kenop pintu itu dan keluar, sosok misterius itu entah sejak kapan telah berada di hadapannya, menghadang langkah Haneul dengan berdiri tepat di depan pintu yang tertutup rapat itu.

“A-apa maumu?! Biarkan aku pergi!” pekik Haneul ketakutan, melangkah mundur untuk menjauhi sosok sang pria misterius, yang tak lain adalah Cho Kyuhyun.

Sosok Kyuhyun menghilang dalam sekejap mata, bagaikan kepulan asap yang tertiup oleh angin, dan pada detik selanjutnya, dia telah muncul tepat di belakang Haneul.

“Aaa!” Haneul menjerit terkejut, kembali membalikkan tubuhnya sambil melayangkankan tatapan ngeri pada Kyuhyun. “Siapa kau sebenarnya?!”

“Sebaiknya kau tidak menghindariku, Haneul-ah.” sela Kyuhyun, memperhatikan setiap gerakan yang di lakukan Haneul. “Aku mengetahui semua jawaban atas pertanyaan yang ada di kepalamu… termasuk, kematian kakakmu.”

Deg!

Sekali lagi Haneul seperti di kejutkan oleh ribuan volt listrik yang menghantam tubuhnya. Ia kembali membeku di tempatnya, dan sorot matanya pun berubah, dari ketakutan menjadi tatapan terkejut sekaligus penasaran di saat yang bersamaan.

“A-apa maksudmu?” ia berujar dengan nada terbata. “K-kau… mengenal… Kibum?”

“Ya, aku mengenalnya.”

Haneul tertegun, berusaha mengenyahkan rasa ketakutannya. Dia ingin mengetahuinya, dia benar-benar penasaran dengan maksud ucapan pria ini dan sejujurnya, dia ingin tahu, apa penyebab dari kehadiran pria ini dalam mimpinya? Dan makhluk apa sebenarnya dia?

“Katakan padaku.. bagaimana bisa kau mengenal kakakku?!” tuntut Haneul, menekan kuat-kuat rasa takutnya. Dia harus mendapatkan sebuah jawaban yang jelas darinya!

“Well, bagaimana aku harus memulainya?” Kyuhyun mengusap dagunya dengan salah satu telunjuknya, terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya dia melirik ke arah Haneul dan tak dapat menahan senyuman gelinya, ketika menyadari kewaspadaan yang tergambar jelas di wajah Haneul.

“Woah, woah… tenanglah, nona manis… aku tidak akan menggigitmu!” ujarnya dengan nada geli, kedua tangannya dia letakkan di samping pinggangnya.

Dia lantas melangkahkan kedua kakinya untuk mendekati sebuah sofa panjang, lalu duduk dengan santainya di atas sofa itu. “Kemarilah… kau bisa duduk bersantai sementara aku menjelaskan semuanya.”

“Omong kosong! Kau hanya terus mengulur waktu sejak tadi! Lebih baik aku pergi!” geram Haneul, dia benar-benar kesal dengan tingkah Kyuhyun yang begitu santai.

Seolah-olah, apa yang di katakan pria itu, mengenai mendiang kakaknya adalah sebuah bualan semata agar dirinya tetap berada di ruangan itu.

Untuk yang kesekian kalinya, Haneul kembali berbalik untuk pergi. Tetapi, sosok Kyuhyun lagi-lagi muncul di hadapannya, menghadang langkah Haneul dengan tubuhnya yang menjulang tinggi di hadapan Haneul.

Kedua mata Kyuhyun berubah gelap, tampak kelam dan tajam. “Jangan menjadi gadis yang keras kepala, nona muda!” nada suara Kyuhyun terdengar penuh ancaman yang sangat membahayakan.

Haneul bahkan terpaku dengan sepasang mata berwarna hitam pekat itu, tubuhnya entah kenapa tiba-tiba saja terasa sulit di gerakkan. Tetapi, kemudian seolah ada seseorang yang dapat mengontrol tubuhnya, kedua kakinya melangkah mundur dengan sendirinya.

“A-apa-apaan ini?!” jerit Haneul ketakutan, berusaha untuk menghentikan langkah kakinya, tetapi yang terjadi adalah tubuhnya justru melayang ke udara dan sedetik kemudian dia telah duduk di atas sofa itu, bersamaan dengan suara jeritannya yang melengking.

Kyuhyun tersenyum tipis, puas dengan semua reaksi terkejut yang di perlihatkan Haneul, dan puas dengan tatapan kemarahan Haneul yang tentu saja di layangkan ke arahnya.

“Siapa kau sebenarnya?! Apa yang ingin kau dapat dari gadis sepertiku?!” Haneul menjerit frustrasi, tampak ketakutan dan marah, semua perasaannya kini bercampur aduk menjadi satu.

“Ada dua hal yang harus kau ketahui tentangku, Kim Haneul-ssi,” ujar Kyuhyun seraya duduk di sampingnya. “Pertama, aku bukanlah seorang manusia. Well, kau tentunya bisa menebak hal itu kan?” seringaian licik itu mengembang di sudut bibirnya.

“Berhenti membicarakan sebuah omong kosong!” amuk Haneul, tersinggung dengan kata-kata Kyuhyun yang memang terdengar seperti sebuah gurauan anak kecil.

“Kau pikir aku berbohong? Lalu, jika seperti itu… bisa kah kau menjelaskan, bagaimana cara tubuhmu melayang tadi? Dan tentang bagaimana,” Kyuhyun menggantungkan kalimatnya sejenak, tubuhnya bergerak mendekati Haneul dan wajahnya berada tepat di sisi wajah gadis itu. “Aku selalu hadir dalam setiap mimpi-mimpimu, sweety.”

Deg!

Lagi, seluruh tubuh Haneul kembali menegang dalam seketika. Aliran darahnya membeku, dan kedua telapaknya terasa dingin, persis seperti sebuah bongkahan es.

“B-bagaimana… k-kau-”

Seulas senyuman penuh arti di sudut bibirnya, seolah menambah ketampanan pria ini. Tak dapat di pungkiri memang, pria ini memiliki paras yang luar biasa tampan, bak seorang dewa yang turun dari langit ke-tujuh.

Belum lagi, porsi tubuhnya yang proporsional, rambutnya yang berwarna hitam legam serta kulitnya yang seputih susu, seakan memperlengkap kesempurnaan dalam diri pria ini. Di tambah dengan suara beratnya yang khas, namun tetap terdengar merdu.

“Aku tahu semuanya, Haneul-ah. Tentang mimpi-mimpimu selama ini, atau tentang siapa jati dirimu yang sebenarnya…”

Haneul menggeleng singkat, tampak terkejut dan tak percaya. “Tidak… kau berbohong!”

Kyuhyun memiringkan kepalanya, menatap geli pada reaksi terkejut Haneul. “Jika saat ini aku mengatakan padamu, bahwa aku tahu kau adalah seorang keturuan Archangel, apakah kau tetap tidak mempercayaiku?”

Kedua mata Hanel spontan melebar, ingin rasanya dia beranjak dari sofa itu dan berlari menjauh dari sosok pria misterius ini, tetapi dia masih tetap tak dapat menggerakkan tubuhnya. Seluruh otot syaraf dalam tubuhnya seakan lumpuh.

“Melihat bagaimana reaksimu, tentunya kau sudah mempercayai perkataanku, iya kan?” celoteh Kyuhyun, semakin melebarkan seringaiannya. “Oh… dan tentunya aku tahu, bahwa hanya kaulah satu-satunya dalam keluargamu yang tak memiliki kekuatan apapun.. dengan kata lain, kau… seperti manusia normal pada umumnya, hanya saja… harus aku akui, kau memiliki paras yang cantik bagai seorang malikat, sweety…” godanya, menarik dagu Haneul dengan ujung jarinya.

Sambil melayangkan tatapan membunuh sekaligus waspada, Haneul mendesis tertahan. “Siapa kau sebenarnya?! Kenapa kau mengetahui semua hal tentangku?!”

Menarik kembali ujung jarinya, Kyuhyun lantas menyandarkan tubuhnya ke sofa seraya melipat kedua tangannya. Ia kemudian menaikkan kedua bahunya dengan acuh, tampak mempesona meskipun hanya melakukan hal-hal sederhana seperti tadi.

“Aku sudah mengatakan padamu sebelumnya, aku bukan seorang manusia.” jawab pria itu dengan santainya, “Singkat kata, aku seorang King of Satan.”

Haneul mengerjap terkejut, “A-apa katamu?! J-jadi…”

“Ya, aku adalah seorang bangsa dari kaum Satan. Makhluk yang selama ini di incar oleh para Archangel untuk di musnahkan!” seringaian licik itu kembali tampak di sudut bibirnya.

Haneul merasakan suaranya tersendat di dalam kerongkongannya. Bibirnya menjadi kelu dan sulit di gerakkan, serta jantungnya pun seolah berhenti berdetak, menyebarkan rasa dingin yang menegangkan dalam sekujur tubuhnya.

“Aku tahu kau sulit memahami hal ini, tetapi aku yakin, jika Kibum pernah menceritakan hal ini sebelumnya kepadamu, iya kan? Tentang siapa jati diri keluarga kalian dan juga tugas yang harus di lakukannya sebagai seorang Archangel.”

Ingatan Haneul di paksa kembali mengulang memori masa lalunya, bagaikan sebuah layar film yang terputar dalam pikirannya.

Sebuah kenangan di masa detik-detik terakhirnya dapat melihat mendiang sang Kakak. Ia bahkan tak dapat mempercayai perkataan sang Kakak saat itu.

<Flash Back Start>

“Kibum-ah, jangan pergi!” rengek Haneul pada Kakaknya itu. “Kumohon, kau berjanji jika akan terus bersamaku… jangan pernah pergi meninggalkanku lagi.”

Pria berwajah tampan itu, terlihat sedih, terluka karena harus meninggalkan adiknya.

“Maafkan aku, Haneul-ah… tapi aku harus pergi,” ujar Kibum kemudian, berusaha terlihat tenang dengan memperlihatkan seulas senyuman lembutnya. “Tapi aku berjanji, aku akan pulang secepat mungkin setelah tugasnya selesai.”

Haneul merenggut sedih, siap untuk menangis agar Kakaknya tidak pergi. “Omong kosong! Apa kau pikir aku akan percaya padamu? Tugas apanya?! Kau hanya berpura-pura padaku, iya kan?!”

Kibum menggeleng lemah, “Tidak, Haneul-ah. Aku sama sekali tidak berbohong padamu, tugas ini adalah kewajibanku sebagai seorang Archangel… dan aku berjanji, ini adalah tugas terakhirku, sebelum akhirnya aku dapat kembali padamu…”

“Cukup! Aku bukan lagi anak kecil yang dapat kau bohongi! Dulu Appa dan Eomma juga mengatakan hal yang sama, tetapi yang terjadi adalah mereka tak pernah kembali kepada kita! Mereka meninggalkan kita!” tangis Haneul mulai pecah, seluruh tubuhnya bergetar. “Dan setiap kali aku bertanya, kau hanya mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal! Jika Orang tua kita adalah seorang Archangel dan begitupun denganmu, lalu bagaimana denganku?! Kenapa aku tidak sama seperti kalian?!”

“Karena kau berbeda, Haneul-ah,” Kibum tak kuasa untuk menahan dirinya lagi, dengan segera ia merengkuh tubuh mungil Haneul ke dalam pelukannya. “Kau sama seperti kami, Haneul-ah… hanya saja, ada beberapa hal yang tidak dapat kau mengerti, mungkin di saat yang tepat… aku akan menjelaskannya padamu.”

Haneul menggeleng cepat, masih menangis terisak dalam pelukan Kibum. “Aku tidak ingin mengerti apapun, aku hanya ingin kau tetap di sini bersamaku… tetap di sini, Kibum-ah.”

Sejenak, pria itu terdiam. Hanya membiarkan sang adik terus menangis dalam pelukannya. Lalu, ia perlahan menarik tubuh Haneul, mengusap jejak air matanya dengan kedua ibu jarinya.

Seulas senyuman yang menghangatkan itu tampak di kedua sudut bibirnya, “Maafkan aku, Haneul-ah… Tapi aku harus tetap pergi, aku berjanji aku akan kembali secepat mungkin.”

“Tidak, jangan pergi! Kumohon…”

“Maafkan aku…” Kibum lantas berjalan menjauh meninggalkan Haneul yang masih tetap terisak di tempatnya, memandang kecewa pada sang Kakak yang perlahan-lahan mulai menjauhinya.

“Kibum-ah! Jangan pergi… Kibum-ah!”

Namun sosok itu tetap menjauh dan menghilang dari pandangannya. Kibum telah pergi meninggalkannya sendiri, dan di hari itu pulalah, hari di mana terakhir kalinya ia dapat melihat sosok sang Kakak, Kim Kibum tak pernah kembali lagi ke dalam kehidupannya.

<Flash Back End>

Haneul terkesiap dengan bayangan masa lalunya sendiri, tubuhnya bergetar hebat karena kenangan menyakitkan itu. Seluruh nadi dalam otot syarafnya seolah dapat merasakan kesedihan itu lagi, sebuah kenangan pahit yang sama sekali tak ingin di ingatnya.

Tanpa terasa butiran-butiran krystal bening itu mengalir turun dari pelupuk matanya, tak bisa di hentikan karena rasa sedih yang terus dan terus menghinggapi dirinya.

Tangan Kyuhyun bergerak, jari-jarinya yang panjang dan kokoh itu mengusap perlahan air mata yang mengalir, membuat Haneul terkejut dan kembali bersikap waspada.

“Jangan sentuh aku!” ia menepis kasar tangan Kyuhyun.

Kyuhyun memiringkan kepalanya, menatap lekat wajah Haneul yang masih menyiratkan kesedihan walau tatapan matanya tampak tajam dan garang.

“Ck, aku hanya berusaha menenangkanmu, sweety…”

“Hentikan omong kosongmu itu!” ujar Haneul penuh kemarahan. “Aku akan pergi dari tempat ini! Tak ada lagi omong kosong yang harus kudengar dari makhluk sepertimu!” ia kemudian beranjak dari tempatnya, merasakan dapat kembali menggerakkan seluruh tubuhnya secara bebas.

Kyuhyun tetap duduk bersantai di tempatnya, menyilangkan salah satu kakinya di atas dan melipat kedua tangannya di depan dada.

“Jika kau keluar sedikit saja dari tempat ini, dapat kupastikan jika kau akan menyesalinya, Haneul-ah…”

Langkah kaki Haneul terhenti, ia berbalik dengan secepat kilat, menatap galak padanya. “Berhenti bersikap seolah-olah kau mengenalku dengan baik, tuan!”

Bukannya terpancing emosi, Kyuhyun hanya menyeringai kecil. “Aku bersumpah padamu, jika sebentar lagi… kau akan memohon pertolonganku, Haneul-ah.”

“Itu tidak akan pernah terjadi!” geram Haneul, kembali berbalik dan membuka cepat pintu di depannya, berniat untuk pergi secepat mungkin dari tempat aneh ini.

Tanpa melakukan apapun, Kyuhyun hanya tetap duduk di tempatnya, memandang pintu yang telah tertutup rapat secara kasar. “Kim Haneul, kau benar-benar akan menyesalinya…”

-The Dark Side-

Seperti tengah berada di dunia fantasy dalam cerita dongeng, Haneul selalu berpapasan dengan berbagai makhluk mengerikan sekaligus aneh yang entah namanya apa itu. Dia tak terlalu mempedulikannya dan tak pernah mau peduli.

Pandangannya telah mengabur oleh air mata yang terus menggenang dan mengalir deras dari pelupuk matanya. Rasa amarah yang meletup-letup dalam hatinya, seolah menuntun langkah kakinya tanpa tentu arah. Dia hanya terus berjalan tanpa mengetahui kemana dia akan pergi.

“Ini benar-benar tidak masuk akal! Ini gila!” ujarnya dengan terisak, langkah kakinya mulai melambat dan tangisnya pun semakin menjadi.

Tubuhnya mulai merosot jatuh, terduduk lemas ke atas tanah yang terasa lembab. Semua kejadian di luar logika itu kembali terngiang-ngiang dalam benaknya, membuatnya seolah tak dapat berpikir waras.

Gadis ini sama sekali tak menyadari keberadaannya yang kini telah berada di tengah-tengah hutan. Suara lolongan serigala serta pekikan keras dari burung hantu dan kelelawar terasa bersahutan, membuat bulu romanya seketika meremang.

Kepala Haneul berputar ke samping kiri dan kanannya, mengamati area sekelilingnya yang entah kenapa jadi memiliki aura mistis tersendiri. Gesekan-gesekan ranting kering dan pohon tua yang menjulang tinggi, membuat suasana semakin terasa mencekam.

Perhatian Haneul teralihkan pada semak-semak yang berada di hadapannya, daun-daunnya bergerak dan Haneul sekilas dapat melihat cahaya merah dari balik semak-semak itu.

“Siapa di sana?!” teriaknya, bersikap waspada dan melangkah mundur.

Cahaya merah itu semakin terlihat jelas dan sebuah bayangan siluet hitam pun muncul dari semak-semak itu, menampakkan sesosok pria bertubuh jangkung dengan kedua tanduk di atas kepalanya.

Kedua matanya berwarna merah pekat dan rambutnya yang hitam itu terurai panjang sampai ke punggungnya, jari-jarinya memiliki kuku yang pancang dan berwarna hitam legam serta jubah yang di kenakannya berwarna perpaduan antara merah dan hitam.

Haneul membeku di tempatnya, terkejut dengan penampakkan sosok pria misterius itu. Aura hitam seolah mengelilinginya dan entah ini hanya perasaannya saja atau apa, tetapi Haneul merasa jika pria ini bahkan lebih berbahaya dari pria sebelumnya yang ia temui tadi. Pria bernama Cho Kyuhyun itu.

Pria misterius itu menyeringai kepadanya dan kedua matanya berkilat-kilat merah. “Seperti dugaanku, rupanya… ada seorang Archangel terdampar di tempat ini, eh?”

“Siapa kau?!” tanya Haneul dengan garang, tak memperlihatkan ketakutannya.

“Hm, tentunya kau pasti tahu bangsa kami, iya kan?” senyum pria itu misterius, dia mulai melangkahkan kakinya untuk mendekati Haneul, tetapi ia segera saja berbalik dan berlari.

Baru beberapa langkah ia mencoba untuk melarikan diri, Haneul mendapari sosok makhluk serigala seperti malamm sebelumnya, sosok itu melolong keras, menghadang langkahnya.

Ketakutan mulai kembali menghinggapinya saat sosok-sosok yang lain mulai bermunculan dan mengelilinginya, menatap Haneul seolah-olah dia adalah makanan pembuka yang lezat dan menggiurkan.

“Sepertinya dia bukanlah Archangel yang kuat, hm… apakah dia termasuk Archangel yang tidak memiliki kekuatan?” ujar sosok makhluk bertubuh tinggi besar dengan telinganya yang runcing dan matanya yang melotot besar, tampak benar-benar mengerikan.

“Aku bisa mencium aroma darahnya dan daging yang begitu lezat darinya…” ujar sosok yang pertama kali muncul tadi. Ia menyeringai licik, menjulurkan lidahnya keluar seperti anjing yang tengah kelaparan.

Haneul merasakan dirinya dalam bahaya besar yang mampu mengancam nyawanya, dia tak tahu harus berbuat apa lagi. Tubuhnya langsung bergetar ketakutan dan air mukanya pun berubah pucat pasi, tampak cemas dan panik.

“Tidak perlu banyak bicara lagi, lebih baik kita langsung merasakannya!” seru makhluk yang menyerupai serigala itu, ia melompat ke atas, hendak menyerang Haneul dengan kuku-kukunya yang tajam serta taringnya yang menyembul keluar.

Haneul refleks menutup kedua matanya, memalingkan wajahnya ke samping dengan keningnya yang mengernyit dalam, membayangkan hal-hal mengerikan mungkin akan terjadi kepadanya.

Bugh!

Tubuh makhluk serigala itu terjatuh tepat di samping Haneul, meringis kesakitan sembari terbatuk-batuk, tubuhnya meringkuk tak berdaya.

Terkejut dengan hal itu, Haneul segera membuka matanya dan mendapati sosok Kyuhyun yang kini telah berdiri menatapnya, tampak tersenyum licik lengkap dengan tatapannya yang berwarna hitam kelam itu.

“Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu sebelumnya? Kau menyesalkan karena telah pergi meninggalkan tempatku?” seringai Kyuhyun.

Sejenak, ada perasaan lega yang membanjiri hatinya. Kata hatinya berbicara, jika hanya pria inilah yang mampu menyelematkannya. Walau tetap saja, kemarahan dalam hatinya belum mereda sepenuhnya.

Haneul memalingkan wajahnya dengan gusar, tampak tak menerima kenyataan bahwa apa yang di katakan Kyuhyun ada benarnya juga. Dia menyesal karena telah pergi begitu saja.

“Sialan! Jangan ikut campur dalam masalah ini! Gadis itu adalah makanan kami!” teriak sosok serigala lainnya, terlihat geram karena acara ‘makannya’ terganggu.

Kyuhyun memicingkan matanya dengan tajam ke arah serigala itu, rahangnya mengeras dan hanya dalam sekejap mata, Kyuhyun telah berada di hadapan serigala itu, meninju tepat di tulang rusuknya, lalu menendangnya hingga tubuhnya berhasil meruntuhkan sebuah pohon tua yang ada di tengah hutan itu.

“Aaaaa!” Haneul berteriak panik, melihat pohon tua itu yang hendak menimpanya, tetapi kemudian ia merasakan tubuhnya seperti tertarik dan melayang di udara.

Ia memejamkan matanya karena merasa ngeri dengan ketinggian, tangannya mencengkram kuat pundak Kyuhyun yang telah menolongnya dari reruntuhan pohon tua itu. Kyuhyun menurunkan Haneul di samping pohon tua lainnya, lalu ia kembali bergerak cepat, menghajar makhluk apapun yang berusaha mengejar mereka.

Darah hitam berlumuran dan memuncrat kemana-mana, gerakan Kyuhyun yang brutal membuat nafas Haneul seperti tercekat, kedua matanya membelalak lebar dan tangannya terus menutup mulutnya yang tak berhenti terkesiap karena rasa ngeri sekaligus terkejut.

Sesekali tubuh Kyuhyun terlempar, tetapi kakinya bergerak dengan cepat, menghindari serangan demi serangan yang di berikan lawannya. Dan sementara Kyuhyun sibuk untuk mengalahkan para makhluk-makhluk menyeramkan itu.

Haneul justru sibuk berpikir tentang alasan mengapa Kyuhyun selalu membantunya? Apa alasan pria itu selalu ada di saat ia membutuhkan pertolongan?

Apakah sebenarnya, pria itu tak sejahat yang di bayangkannya? Apakah sebenarnya pria ini memiliki maksud baik? Dan mungkinkah, dia benar-benar mengetahui alasan kematian sang Kakaknya?

Grep!

Seseorang membekapnya dari arah belakang, menyeret tubuhnya dengan kasar dan kuku-kukunya yang tajam itu sedikit menancap di lehernya, menimbulkan luka kemerahan yang sedikit lagi saja siap ‘menumpahkan’ darahnya.

“Sekarang saatnya aku merasakan lezatnya darahmu, nona cantik…” bisik seseorang dari arah belakang, membuat seluruh tubuh Haneul kembali menegang dan bergetar.

Tatapan matanya yang panik mencoba untuk mencari sosok Kyuhyun, dan akhirnya dia menemukan Kyuhyun yang tengah sibuk melawan dua makhluk bertubuh tinggi besar yang memiliki mata besar itu.

Tanpa pikir panjang lagi, Haneul langsung saja menggigit tangan sosok misterius itu.

“Argh!” ringisnya kesakitan, segera menarik tangannya dari gigitan Haneul.

Mengambil kesempatan ini, Haneul buru-buru berteriak keras, “Cho Kyuhyun-ssi! Tolong aku!” teriaknya panik, berharap jika Kyuhyun dapat mendengar teriakannya.

Kyuhyun baru saja berhasil melumpuhkan kedua makhluk bertubuh tinggi besar itu dan ia pun segera menoleh padanya.

Namun, menyadari jika Haneul kini tengah di sargap oleh makhluk sebangsanya, Satan. Pria ini bukannya segera menolong, ia hanya berjalan tenang mendekati mereka, raut wajahnya terlihat tenang, seperti tak terjadi apa-apa, meski darah hitam yang terdapat di telapak tangannya adalah bukti dari pertarungannya barusan.

Haneul terlihat kebingungan sekaligus panik, dia tak mengerti, kenapa Kyuhyun tak lagi bergerak cepat dan menolongnya. Apakah mungkin dugaannya salah? Apakah sebenarnya Kyuhyun tak berniat untuk menolongnya?

Tetapi tanpa di sangka, sosok Kyuhyun langsung menghilang seperti sebuah kepulan asap yang tertiup angin dan Haneul tentu saja terkejut dengan apa yang telah di lakukannya.

“Cho Kyuhyun-ssi!” panggilnya panik.

Brugh!

“Aaa!” Haneul kembali berteriak kaget, mendapati tubuh sosok yang menyergapnya itu tertarik oleh sebuah hembusan angin yang kencang, lalu membentuk pohon tua lainnya.

Haneul berbalik ke belakang, melihat sosok Kyuhyun yang kini menggedikkan bahunya, tampak memiringkan kepalanya ke samping lengkap dengan seulas senyuman penuh arti.

“Katakanlah,” ujar Kyuhyun menggantung. “Katakan kau membutuhkanku dan kau akan memberikan dirimu seutuhnya kepadaku… sebagai imbalan dari pertolonganku.”

Haneul tertegun, “A-apa?”

“Jika kau tidak akan melakukannya, maka aku akan membiarkanmu terus terdampar dalam hutan ini… bersama para makhluk yang menginginkanmu.”

Pemikiran tentang pria ini rupanya salah besar! Pria ini sama liciknya! Tak berbeda jauh dengan para makhluk-makhluk mengerikan itu!

Tapi…

Tatapan Haneul tertuju kembali pada sosok makhluk yang sempat menyergapnya itu, dan makhluk itu sudah dapat berdiri lagi, tampak geram dan bersiap untuk menyerang lagi.

Dan itu artinya, jika Kyuhyun pergi meninggalkannya, maka… ini akhir dari hidupnya!

“Jadi kau memilih untuk menjadi makanannya, huh?” tanya Kyuhyun dengan santai. Ia menggedikkan kepalanya ke arah sosok Satan itu.

Hening, Haneul masih hening. Pergulatan batin terjadi, dan ia belum mendapatkan sebuah pilihan yang tepat. Di satu sisi, dia ingin mengetahui alasan kematian kakaknya dan satu-satunya cara agar ia mengetahui hal itu dengan terus bersama pria bernama Cho Kyuhyun itu. Tetapi, jika dia melakukan itu, bukankah itu berarti… dia akan terus terikat dengan pria ini? Sosok pria misterius yang selalu hadir dalam mimpinya dan bahkan belum lama di kenalnya ini.

“A-aku…” Haneul tergagap, merasakan lidahnya tiba-tiba saja menjadi kelu.

Kyuhyun melipat kedua tangannya dengan angkuh, menatap Haneul dengan tatapannya yang datar. “Aku tidak mendengar suaramu.”

Haneul mengeratkan kepalan tangannya, memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Dia telah mengetahui keputusannya.

“Aku bersumpah akan menjadi milikmu seutuhnya! Kumohon, tolong aku!” ia berteriak, sedikit ragu dengan keputusan yang telah di ambilnya ini.

Tapi, sekarang ia tak memiliki pilihan lain lagi. Keputusan telah di buat, dan selamanya… dia akan terikat oleh pria misterius bernama Cho Kyuhyun itu.

Kyuhyun menyeringai penuh kemenangan, tubuhnya bergerak cepat menghimpit tubuh Haneul pada batang pohon tua, kedua telapak tangannya meraup wajah Haneul dan sedetik kemudian bibirnya telah menyapu lembut bibir Haneul.

Kedua mata Haneul terbuka lebar, membulat sepenuhnya, seluruh darah dalam tubuhnya terasa berdesir-desir dan jantungnya lagi-lagi terasa seperti berhenti berdetak.

Lidah Kyuhyun bergerak menelisik ke dalam rongga mulutnya, menuntut sebuah ciuman yang dalam dan bergairah. Lidahnya saling bertautan dengan lidah Haneul, mengulumnya dengan penuh nafsu, kemudian menghisap bibir bawah dan atas Haneul secara bergantian.

“SIALAN!” teriakan murka dari makhluk Satan yang sempat di serang Kyuhyun tadi pun terdengar, dan tanpa ingin melepaskan ciuman yang begitu intens dan bergairah itu, Kyuhyun lantas menggerakkan salah satu tangannya ke belakang.

Telapak tangannya bergerak secara memutar dan sebuah cahaya hitam langsung muncul dari tangannya, membuat Satan itu tiba-tiba saja tak dapat menggerakkan tubuhnya.

Kyuhyun kemudian mengepal tangannya yang entah kenapa justru memberikan efek lain pada sosok tersebut, tubuh Satan itu melayang ke atas dan nafasnya pun tercekat, seperti ada sesuatu yang tengah mencekik kuat lehernya.

Satan itu bergerak panik, menggerak-gerakkan kedua kakinya dengan gelisah dan kedua tangannya berusaha melepaskan sesuatu yang terasa mencekik lehernya.

Lalu…

Crat!

Kepala pria itu langsung pecah, seperti ada sesuatu di dalamnya yang membuat seluruh isi dalam kepalanya meledak. Darah hitam memuncrat kemana-mana beserta isiian dari kepala Satan itu pun berceceran secara berantakan.

Dan tanpa peduli dengan kondisi Satan yang mengenaskan itu pun, Kyuhyun hanya kembali melanjutkan ciumannya, mencecap setiap rasa manis yang tercipta dari ciuman yang di penuhi hasrat membara.

Sementara itu, Haneul hanya tetap terpaku, kata hatinya berteriak kepadanya, jika dirinya telah terikat dan terperangkap sepenuhnya pada pria misterius ini.

Cho Kyuhyun, King of Satan.

To Be Continued…

Note : Wuahahaha, makin gaje aja nih ceritanya… >,< Antara yakin dan gak yakin dengan lanjutan part ini sebenernya… takut makin terkesan ngaco ceritanya, tapi ya mau gimana lagi? toh, ini udah ide saya dari awal… hihihihi

Dan jujur aja, seperti yang saya bilang di fanfiction yang lainnya, bahwa saya kecewa dgn adanya kehadiran Siders yang makin lama makin merajalela… padahal, niat awal saya tidak mempersulit dengan password itu, agar para Siders mau muncul dan meninggalkan setidaknya satu komentar di setiap fanfic yang mereka baca di sini…

Tapi untuk kali ini, kesabaran saya sudah habis. Untuk part selanjutnya, mungkin fanfic ini pun akan saya password, dan jangan harap untuk Siders yang meminta password akan mendapatkan passwordnya, karena saya akan memperketat cara untuk mendapatkan password… Jujur, saya udah terlanjut kesal dengan ulah para Siders…

Jadi inilah cara saya untuk meminimalisir para Siders, bukannya saya memaksa atau apa, tapi saya hanya menginginkan hak saya sebagai seorang author agar karyanya di hargai, dan caranya itu kalian gak perlu beli karya saya atau apapun itu ko, cukup hanya dengan komentar saja tidak akan menghabiskan waktu sampai 1 jam kan?

So, saya lebih memilih sedikit readers yang membaca dengan cara di password, daripada banyak Sidersnya yang sama sekali tidak berusaha menghargai karya saya sebagai author. Maaf kalo ada yang tidak suka dengan cuap-cuap saya ini yaah… saya hanya berusaha untuk meminimalisir ulah para Siders… Terima kasih, ^^