Love In Coffe House (Part.4)

So Eun membuka perlahan matanya, Ia melihat Hyora tengah tertidur pulas di sampingnya. “Ehm..” So Eun bangkit dari tidurnya seraya menguap kecil. Ia menatap jam beker di sampingnya. “Baru jam 5 pagi…” Ujarnya pelan.

Dengan segera, Ia turun dari ranjangnya dan bergegas ke kamar mandi. Ia merapihkan penampilannya dan turun ke lantai bawah. “Hah.. Tidak biasanya aku bangun sepagi ini? Hoaaam…” So Eun menguap kecil dan mengambil segelas air.

“Omo!!” So Eun menyemburkan kembali air yang di minumnya saat melihat Kim Bum yang ada secara tiba-tiba di belakangnya, “Kim Bum-ssi, Kau sudah bangun?” Tanya So Eun saat melihat penampilan Kim Bum yang masih sangat berantakan.

“Hmm.. Aku tidak tidur semalaman…” Jawabnya dan segera mengambil sebotol air dalam kulkas.

“Waeyo?” Tanya So Eun penasaran.

“Itu karena…” Kim Bum menghentikan ucapannya saat melihat wajah So Eun yang memandangnya heran. “Itu…” Kim Bum kembali terdiam dan bingung harus mengatakan apa. “Sebenarnya itu karena semalaman ini aku memikirkan dia…” Gerutu Kim Bum dalam batinnya. “Ah.. Itu karena aku kurang enak badan…” Jawab Kim Bum berbohong.

“Jinja?” So Eun semakin mendekati Kim Bum dan membuatnya mundur selangkah. “Tapi kau tidak panas…” So Eun meletakkan telapak tangannya di kening Kim Bum.

Tiba-tiba saja kedua pipi Kim Bum memerah, “Tapi wajahmu merah sekali…” Ujar So Eun lagi semakin mendekati Kim Bum.

Dengan segera, Kim Bum menjauh darinya. “Aku tidak apa-apa.. Hanya demam biasa! Kau jangan terlalu dekat denganku… Kau ini bukan siapa-siapaku…” Ujar Kim Bum sinis namun terlihat gugup.

So Eun mengerucutkan bibirnya. “Areo… Aku memang bukan siapa-siapa di sini, Aku kan hanya sekedar seorang pekerja yang ceroboh di sini. Maaf aku sudah membuatmu merasa tidak nyaman…” So Eun pergi meninggalkan Kim Bum sendirian di tempat itu.

“Eh?” Kim Bum memegang dadanya. “Kenapa rasanya aku sangat bersalah sekali mengatakan hal itu padanya? Padahal maksudku bukan seperti itu, Hanya saja…” Kim Bum menghentikkan ucapannya dan menghela nafas berat.

-Love In Coffe House-

Hari sudah menjelang siang, Sejak tadi pun Cafe ini terus saja di penuhi pengunjung hingga membuat So Eun, Hyora dan beberapa karyawan lainnya kewalahan.

“Fiuuu.. Akhirnya jam makan siang juga!” Hyora duduk di meja istirahatnya dan bersiap untuk menyantap makan siang yang sudah di sediakan.

Kim Bum duduk di samping Hyora, Ia tak berani menatap So Eun sedikitpun. So Eun segera bangkit dari duduknya. “Onnie, Kau mau kemana? Ini sudah saatnya kita makan siang…” Tanya Hyora heran.

“Aku akan makan di tempat lain saja!” Jawab So Eun singkat.

“Wae?” Tanya Hyora heran.

So Eun menatap Kim Bum yang tetap cuek dengannya. “Aku tidak ingin mengganggu orang lain…” Jawabnya lagi dan segera pergi dari tempat itu.

Hyora terdia dan menatap bingung pada Kim Bum. “Oppa, Pasti kau bertengkar lagi dengan So Eun Onnie kan?” Tanya Hyora curiga.

“Molla.. Sudahlah jangan banyak tanya aku lapar! Aku ingin makan…” Jawab Kim Bum dengan santai dan Hyora hanya mengendus kesal.

Ingatan Kim Bum kembali teringat pada perkataan So Eun tadi pagi. “Sepertinya aku memang salah mengatakan hal itu padanya…” Gumamnya dalam batin.

Hyora mendongakkan kepalanya saat Kim Bum bangun dari duduknya. “Oppa mau kemana? Makananmu kan belum habis?” Tanya Hyora bingung.

“Ke belakang sebentar…” Jawabnya singkat seraya pergi.

Kim Bum melihat So Eun yang tengah memakan makan siangnya dengan lahap di dapur, Ia mendekatinya dan duduk di hadapan gadis itu.

“Wae?! Apa kau juga tidak suka aku ada di sini?” Tanya So Eun sinis.

“Anni… Aku hanya ingin…” Kim Bum menghentikkan ucapannya. “Meminta maaf padamu…” Lanjutnya dengan suara pelan.

“Mwo?” So Eun yang benar-benar tidak mendengar kata-kata itu hanya dapat mengerutkan keningnya.

“Aish!! Anak ini benar-benar…” Gerutu Kim Bum dalam batinnya. “Aku ingin minta maaf padamu, Karena tadi pagi mungkin kata-kataku sedikit menyinggungmu…” Jelasnya lagi dengan suara yang lebih keras.

So Eun tersenyum kecil dan tak lama dari itu ia tertawa dengan cukup keras. “Hahahahaha… Wajahmu lucu sekali, Apa sebegitu susahkah kau mengatakan kata ‘maaf’ padaku?” So Eun terus tertawa sembari memegang mulutnya.

“Wae? Ya!! Aku ini sudah baik-baik minta maaf padamu, Apa seperti itu caramu membalasnya?!” Kim Bum terlihat mulai kesal dan sedikit malu.

“Hahaha.. Areo, Areo.. Tidak usah marah seperti itu…” So Eun menghentikkan tawanya. “Begini! Aku akan menerima permintaan maafmu jika kau mau mengikuti satu permintaanku? Bagaimana?!” Tawar So Eun sembari tersenyum kecil.

Kim Bum mengerutkan keningnya. “Apa setiap orang yang meminta maaf padamu harus di berikan syarat seperti ini?” Tanya Kim Bum sedikit kesal.

“Ya sudah… Aku takkan memaafkanmu, Meskipun kau ini Bosku tapi aku tidak takut padamu…” So Eun segera memalingkan wajahnya.

Kim Bum menghela nafas untuk kesekian kalinya, “Arasseo! Aku akan mengikuti permintaan maafmu, Apa yang kau inginkan?” Tanya Kim Bum dengan malas.

“Jinja?!” So Eun memandang Kim Bum tak percaya dan ia hanya mengangguk singkat. “Kalau begitu, Besok aku tunggu kau di Taman Kota. Jangan terlambat, Ok!” So Eun segera pergi dari tempat itu.

“Besok? Haish.. Dia tau saja jika besok Cafe ini akan tutup! Dasar, Bisa saja dia!” Gerutu Kim Bum sembari mengacak rambutnya kasar.

Hari pun mulai gelap dan Cafe sudah nampak sepi. “Onnie, Apakah sekarang kau akan mengindap di sini juga?” Tanya Hyora penasaran.

“Anni.. Aku akan pulang sekarang…” Jawab So Eun dengan santai.

“Yah.. Sayang sekali, Padahal aku senang saat Onnie menginap di sini…” Hyora mengelap beberapa meja kotor sembari terus mengobrol dengan So Eun.

“Hehehe.. Mungkin lain kali aku akan menginap lagi…” So Eun merapihkan pakaiannya seraya memakai jaketnya. “Kalau begitu aku harus pulang sekarang, Malam Hyora…” So Eun pergi dari tempat itu setelah berpamitan pada Hyora.

“De… Hati-hati Onnie…” Hyora menatap So Eun yang hanya melambaikan tangannya saja sembari tersenyum kecil padanya. “Aneh… Kenapa aku punya perasaan buruk pada So Eun Onnie yah?” Hyora menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Kemana anak itu? Sudah pulang?” Tanya Kim Bum yang tiba-tiba saja ada di belakangnya.

“Maksudmu, So Eun Onnie?” Tanya Hyora balik.

“Kau pikir siapa lagi?” Kim Bum merapihkan beberapa gelas yang tergantung di depan meja Konter dalam Cafenya ini.

“Iyah.. Dia sudah pulang, Tapi Oppa perasaanku tidak enak! Lebih baik kau menjemputnya saja..” Suruh Hyora merasa jika sesuatu yang buruk akan terjadi pada So Eun.

“Mwo? Naega??!! Anni.. Anni.. Mungkin itu hanya perasaanmu saja, Jangan terlalu di pikirkan!” Tolak Kim Bum dengan tegas.

“Aish!! Oppa… Terkadang kita itu harus mengikuti apa kata hati kita!! Ayolah, Oppa! Hanya untuk memastikan saja…” Bujuk Hyora dengan wajah yang sedikit memelas.

Kim Bum menatap adiknya itu. “Aish!! Baiklah…” Kim Bum segera pergi dari tempat itu untuk kembali mengejar So Eun yang mungkin belum pergi terlalu jauh.

“Gomawo Oppa!! Cepatlah menemukan So Eun Onnie!!!” Ujar Hyora setengah berteriak.

-Love In Coffe House-

So Eun berjalan dengan langkah perlahan. Ia melirik jam tangannya, “Hmm.. Setengah jam lagi Bus nya baru akan datang. Lebih baik aku menunggunya di sana saja…” Gumamnya pelan.

Di tengah perjalanannya, Tiba-tiba segerombolan orang-orang mabuk dan berpenampilan bak seperti preman menghadang perjalanannya. “Hy, Nona manis.. Apa mau kami temani?” Tanya salah satu dari mereka.

“Maaf.. Tapi tidak perlu…” So Eun mulai memundurkan langkahnya dan bergidik ngeri.

Salah satu dari mereka mencoba mendekati So Eun dan mencoba untuk menyentuh wajahnya. “Aigo~~ Kau ini manis sekali Nona, Kau yakin tidak ingin kami temani?” Tanya salah satu dari mereka lagi.

“Andwae!! Jangan dekati aku!!” Pinta So Eun setengah berteriak.

Para preman itu hanya tertawa melihat reaksi So Eun yang begitu ketakutan dengan kehadiran mereka berdua.

“YA!!” Teriak seseorang dari arah belakang, Ia tak lain adalah Kim Bum yang berhasil menyusul So Eun.

“Kim Bum-ssi…” Ujarnya merasa cukup lega dan segera berlari ke arah belakang tubuh Kim Bum.

“Gwenchana?” Tanya Kim Bum cemas dan So Eun hanya mengangguk singkat. “Ya!! Kalian semua!! Jika kalian berani mengganggu gadis ini, Kalian akan menghadapiku!!” Ancam Kim Bum tapi tak lama dari itu salah satu dari preman itu mulai menyerang Kim Bum.

Cukup lama mereka berkelahi, Sedangkan So Eun hanya terdiam di samping dengan wajah ketakutan dan panik melihat pertengkaran antara Kim Bum dengan preman-preman itu.

“So Eun, Awas!!” Teriak Kim Bum saat melihat salah satu preman dari mereka mencoba menerjang So Eun dengan pisau kecil di tangannya.

JLEB!!

Tiba-tiba pisau kecil itu menusuk dalam perut Kim Bum yang mencoba menyelamatkan So Eun. “Gwen-cha-na?” Tanya Kim Bum dengan terbata-bata dan memegangi perutnya yang mengeluarkan banyak darah.

“Kim Bum-ssi!! Gwenchana?” So Eun terlihat panik sedangkan preman-preman itu hanya pergi melarikan diri karena takut jika mereka di laporkan pada polisi.

“Kau sepertinya baik-baik saja.. Ahk!!” Kim Bum meringis kesakitan dan tak lama dari itu ia tak sadarkan dirinya.

“Kim Bum-ssi!! Kim Bum-ssi Ireona!! Kim Bum-ssi!!” Teriak So Eun seraya mengguncang-guncangkan tubuhnya dan menangis histeris.

-Love In Coffe House-

“Onnie, Bagaimana keadaan Oppa?” Hyora mendekati So Eun yang tengah terduduk lemas di koridor rumah sakit dengan bercak darah di sekitar baju dan lengannya.

“Hyora…” So Eun segera memeluk Hyora sembari menangis kecil. “Mianhe.. Aku yang membuatnya menjadi seperti ini, Mianhe…” So Eun terus menangis dalam pelukan Hyora.

“Gwenchana.. Onnie tidak perlu menyalahkan diri seperti ini! Mungkin sudah di takdirkan akan seperti ini, Jadi Onnie tidak perlu menangis.. Aratchi?” Hyora mencoba menenangkan So Eun seraya mengelus lembut punggung So Eun.

“Tapi.. Kalau saja tadi dia tidak mencoba menyelamatkanku dari preman-preman itu, Mungkin dia tidak akan seperti ini…” So Eun kembali menyalahkan dirinya.

“Sudahlah.. Tidak apa-apa, Lagipula semuanya sudah terjadi. Lebih baik kita tunggu saja dan berdoa semoga tidak ada kejadian buruk yang menimpak Bum Oppa…” Hyora tetap tenang menanggapi So Eun yang masih nampak merasa bersalah dan cemas.

Tak lama dari itu, Dokter keluar dari dalam ruangan Operasi. Ia melepaskan masker yang melekat di wajahnya. “Apakah anda keluarga dari Kim Bum-ssi?” Tanya Dokter itu dan secara bersamaan mereka berdua pun mengangguk. “Oh.. Untunglah luka yang ada pada perutnya tidak terlalu dalam, Jadi dia baik-baik saja.. Hanya saja ia kehabisan banyak darah sehingga mungkin akan cukup lama untuk membuatnya sadar.. Mungkin besok dia baru akan sadar…” Jelas Dokter itu dan cukup melegakan kedua hati gadis itu.

“Kalau begitu, Bisakah kami melihatnya sekarang?” Tanya Hyora sopan.

“Tentu.. Silahkan…” So Eun dan Hyora masuk ke dalam ruangan tempat Kim Bum di rawat. Ia nampak lemas dan pucat, Tubuhnya terbaring lemah di ranjang dan kulitnya nampak lebih putih, Ia benar-benar pucat.

“Untunglah Bum Oppa selamat…” Ujar Hyora pelan.

“Ehmm.. Aku benar-benar khawatir…” So Eun menghela nafas lega.

So Eun duduk di sampingnya, Ia menggenggam tangan Kim Bum yang terasa dingin. “Gomawo.. Karenaku kau jadi seperti ini, Gomawo Kim Bum-ssi…” So Eun meneteskan air matanya dan memegang erat tangannya.

“Onnie, Lebih baik kau pulang saja! Aku akan menjaga Bum Oppa di sini…” Ujar Hyora tak tega melihat So Eun yang terlihat sedikit pucat.

“Anni, Gwenchana! Lebih baik kau yang pulang.. Aku ingin menunggunya dan menjaganya…” Jawab So Eun lembut.

“Tapi Onnie…”

“Tidak apa.. Kau pulang saja, Besok kau kembali lagi ke sini dengan membawa pakaian ganti untuknya.. Aku yakin kau pasti sangat lelah…” Jelas So Eun dan akhirnya Hyora pun mengikuti keinginan So Eun.

To Be Continued…

Annyeong Reader….^^ Haduuuh, Mian, Mian.. Kalo ini ff makin Gaje aja alur ceritanya.. Hehehe Tapi yah, Berhubung Authornya pun Gaje yah.. Tak apalah.. Hahahahahaha

Coment dari Reader sangat-sangat di harapkan… Jadi, No Silent Reader y… Hohohohoho…. *wink*

58 pemikiran pada “Love In Coffe House (Part.4)

  1. Part 5 ditunggu…
    So sweet bner si mbum mpe terluka demi ngelindungin so eun…
    Uwaa jd kebayang ma mv shinee – bodyguard…

  2. huwaaaa…jadi sedih begini T___T
    so eun jg suka ya ama kimbum??
    hmm..nice couple
    ayo kimbum oppa sadarlah segera.hhee
    kapan ‘nembaknya’ nih?? #plak

  3. Hahahahaha mian telat bacanya kyknya q ru tau blok ini. . . .so swuett bumsso. . . . .ayo low kim bum dh sadar pcran+nikah aja. . . .kim bum dh brani brkorban tu buat kim bum. . .

  4. seruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu……………………….
    sorry nih br bc lg, soalnya kemarin kehilangan blog ini, jd cr2 lg dan br dpt sekarang. mkn seru nih ceritanya………………….
    q lanjut dl…………………….

  5. daebak thor ..
    kira2 reaksi kim bum waktu sadar dan ngelihat so eun yang lagi jagaain dia gimana ya ??
    🙂

    ijin baca next part thor 🙂

  6. Ini tuh masih jam 1/2 3 subuh dan aq uda ngantuk *hoaammmm
    tpi tanggung deh , baca sampe part akhirnya dlu , kkkkk
    ahh kimbum so sweettt banget , melindungi soeun sampe dya terluka :/

  7. Bum .. Sweet yah nyampe di tusuk gtu buat nyelametin So Eun hhuhuhu tpi ini alurnya cepet bnget pendek lagi tak apa ini ff udah keren author-nim 🙂

Tinggalkan komentar