Dangerously in Love (#1st)

Tittle                       :Dangerously in Love

Author                    :NtaKyung

Art Poster              : NtaKyung

Casts                      : Cho Kyuhyun, Kim Haneul, Lee Donghae and Other Casts (Find By Yourself ^^)

Length                     :Series [On Writing]

Genre                      :Drama, Fantasy, Romance, Supernatural, Sad

Rating                     :PG-15

Disclaimer              :Seluruh cast dalam ff ini adalah milik Tuhan, orang tua dan mereka sendiri! Tapi isi dalam cerita ini semuanya milik saya! So, Don’t BASH!!

®Dangerously in Love®

10 December 2005 -19.25 KST-

Hembusan angin malam di musim dingin memang bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Seluruh tubuh dan gigi akan saling bergemelatuk, bergetar karena kedinginan. Tetapi hal itu tak mempengaruhi sesosok gadis yang tengah berdiri di depan gerbang sekolahnya. Meski cuaca di luar begitu ‘menyiksanya’, ia dengan setia tetap berdiri di sana, menunggu jemputannya yang sedikit datang terlambat.

Ia melirik sekilas jam tangannya, lalu mengusap-ngusap kedua tangannya sambil sesekali meniupnya, menimbulkan efek asap yang keluar dari dalam mulutnya. Hidungnya sudah nampak memerah dan kulit wajahnya pun semakin berubah putih, terlihat lebih pucat.

“Sepertinya Park Ahjusshi terjebak macet. Bagaimana ini? Appa dan Eomma pasti sudah menunggu untuk makan malam bersama.” Gumam gadis yang memiliki nama lengkap Kim Haneul ini.

Lagi, ia melirik jam tangan biru muda yang melingkar di pergelangan tangannya. Sejenak, ia nampak berpikir dan setelah itu ia pun memutuskan untuk pulang dengan naik bus saja. Lagipula, halte bus tidak terlalu jauh dari sekolahnya.

“Aku harus menelepon Park Ahjusshi terlebih dulu. Aku akan memberitahunya jika dia tak perlu menjemputku ke sekolah.” Haneul merogoh jas seragamnya, lalu mulai berjalan sambil menenteng satu tas lainnya yang berisi biola miliknya.

Ya, gadis ini terpaksa harus pulang selarut ini karena dia merupakan salah satu anggota klub seni. Sebentar lagi akan di adakan pertunjukan di sekolahnya dan dia menjadi salah satu siswi yang terpilih untuk tampil di hadapan ribuan siswa-siswi lainnya, bermain biola.

Haneul baru saja berjalan menjauh dari kawasan sekolahnya, saat tiba-tiba saja tiga orang pria muda se-umurannya, menghadang langkahnya. Merasa terkejut sekaligus takut, ia pun sontak menghentikan langkahnya.

“Hey, gadis kecil! Kau pulang sendirian?!” Salah satu dari mereka terlihat menyeringai ke arahnya dan Haneul benar-benar muak dengan senyuman pria muda itu, begitu menjijikan!

Haneul tak menggubris, ia malah memilih untuk berbalik arah, berharap bisa berlari secepat mungkin menuju depan gerbang sekolahnya dan meminta bantuan salah satu penjaga di sana. Tapi gerakannya terhenti, begitu dua pria lainnya segera berdiri tepat di belakangnya dan ikut menghadang langkahnya.

“A-apa mau kalian?” Tanyanya, begitu terlihat bergetar dan ketakutan.

Pria lainnya berusaha menyentuh wajah Haneul, tetapi gadis itu segera menepis tangannya. “Aww… benar-benar gadis yang pemalu!” Serunya, di ikuti sorakan pria lainnya.

“Pergi kalian! Jika tidak, aku akan berteriak!” Haneul berteriak keras, berharap ancamannya itu dapat membuat kumpulan para pria ‘hidung belang’ ini, segera pergi.

“Ck. Berteriaklah manis, lagipula… tidak akan ada yang mendengarmu.” Sahut salah satu dari mereka, terlihat begitu santai dan mengedipkan sebelah matanya dengan genit.

Para pria itu semakin mengepungnya, berusaha untuk menyentuh setiap inchi dari tubuh mungil Haneul. Tetapi gadis itu terus menolak dan memberontak, perasaan jijik, marah dan takut bercampur menjadi satu.

“Tidak! Berhenti menyentuhku! Tolong! TOLONG!” Teriakan Haneul terdengar menggema di seluruh penjuru jalanan yang kosong ini.

Namun, sekeras apapun gadis ini berteriak, tak ada satupun orang yang berjalan melewati tempat ini. Tak ada yang dapat membantunya dan Haneul terjebak di antara kumpulan para pria ‘hidung belang’ yang ingin menjamah seluruh tubuhnya ini.

“Tidak! TIDAK!” Jeritan gadis ini semakin melengking keras, berharap jika ada satu orang saja yang mau datang ke tempat ini dan menolong dirinya.

®Dangerously in Love®

Sesosok pria muda dengan parasnya yang luar biasa tampan itu, terlihat berbaring acuh di salah satu bangku panjang yang ada di taman dekat sekolahnya itu. Udara dingin malam ini seolah tak berpengaruh besar untuknya dan ia malah dengan santainya, tertidur di atas bangkung panjang itu. Begitu pulas dan tenang.

Namun, sedetik kemudin ia mulai mengerutkan keningnya, menggeliat sebentar sebelum akhirnya kedua matanya langsung terbuka lebar dan ia pun mengerang kesal.

“Argh! Tidak bisakah aku tidur dengan tenang?!” Ia menggeram kesal, seakan ada sesuatu yang tengah mengusik tidur tenangnya itu. Padahal, tak ada siapapun di sekelilingnya.

Ia mendelik tajam ke arah sampingnya, menyipitkan matanya dan mendengus sebal. “Kau lagi! Sialan! Mau sampai kapan kau mengikutiku, huh? Aku hanya perlu untuk tidur! Aku ini manusia biasa yang butuh tidur, kau tahu?!” Ia berucap dengan garang, entah dengan siapa pria ini berbicara.

Pria ini lantas beranjak dari bangku panjang itu, meraih tasnya dan memakainya dengan asal. Benar-benar terlihat marah dan kesal karena waktu tidurnya itu terganggu oleh sesosok makhluk yang tak terlihat oleh manusia pada umumnya, sesosok makhluk halus.

Well, yeah. Pria bernama lengkap Cho Kyuhyun ini, rupanya memiliki sebuah kemampuan khusus yang langka di miliki oleh manusia pada umumnya, sixth sense. Dan ia benar-benar kesal dengan kemampuannya ini, pasalnya, ia selalu kesulitan untuk tidur karena para makhluk-makhluk kasat mata yang bisa di lihatnya itu, selalu mengganggunya.

Kyuhyun mulai melangkahkan kakinya, tapi kemudian ia kembali berbalik dan menatap tajam pada sosok makhluk ‘halus’ berpenampilan layaknya seorang gadis SMA itu, -bagi Kyuhyun makhluk-makhluk itu tak berbeda jauh dari manusia pada umumnya, hanya saja, terkadang makhluk ‘halus’ itu, terlihat lebih mengerikan karena mereka selalu memiliki banyak luka di sekujur tubuhnya, belum lagi darah yang terus menguncur dan hal-hal aneh lainnya, yang tentu saja sangat menjijikan jika terlihat.

“Berhenti mengikutiku, bodoh!” Ujarnya penuh dengan penekanan. “Jika kau berani untuk mendekatiku lagi, maka akan aku pastikan jika kau akan lenyap untuk selamanya! Kau paham?!” Ancamnya dengan wajah garang.

Namun, seolah ketenarannya di dunia manusia tidaklah cukup. Kyuhyun pun sepertinya sama ‘populernya’ di kalangan dunia para makhluk kasat mata itu, terbukti dengan seulas senyuman yang terlihat di wajah gadis hantu itu.

“Kau masih belum mau pergi juga?! Aku bilang pergi!” Sentak Kyuhyun dengan marah dan seperti sebuah mantra yang manjur, sosok makhluk halus itu pun tiba-tiba saja menghilang dari hadapannya, seperti sebuah asap yang terbawa angin lalu menghilang tanpa jejak.

“Haish… jinja! Jika mereka muncul terus-menerus di hadapanku, bagaimana aku bisa hidup dengan tenang?! Aku ini kan manusia normal!” Gerutunya, ia kemudian berbalik hendak meninggalkan taman tersebut.

‘Tidak! Tidak! Tolong! Siapapun tolong aku!! TIDAK!’

Tep!

Langkah Kyuhyun sejenak terhenti, lagi-lagi, ia harus menerima konsekuensi karena telah memiliki kemampuan khususnya itu.

Ya, selain dapat melihat sosok makhluk-makhluk halus seperti hantu tadi, pendengarannya pun 100 kali lebih baik daripada manusia pada umumnya. Ia bisa mendengar suara-suara bebunyian, bahkan dari jarak yang cukup jauh. Lebih parahnya lagi, Kyuhyun pun dapat mendengar suara hati atau pikiran seseorang. Selain itu, di setiap tidurnya, terkadang Kyuhyun selalu mendapatkan sebuah ‘vision’, sebuah penglihatan yang memperlihatkan kejadian di masa depan, tetapi itu hanya terjadi sesekali, tidak terlalu sering.

Dan untuk kali ini, pendengarannya yang luar biasa tajam itu, bekerja dengan sangat baik. Sayangnya, Kyuhyun tak pernah mengharapkan hal itu sama sekali, TIDAK PERNAH!

Kyuhyun mendesah berat dan menggelengkan kepalanya dengan cepat, “Tidak, abaikan suara itu, Cho Kyuhyun! Anggap saja kau tak mendengar apapun!” Gumamnya pada diri sendiri, berusaha untuk bersikap ‘normal’ layaknya manusia pada umumnya.

‘Aaaaa!! TIDAK! JANGAN! TOLOOONG!!’

Akan tetapi, sekeras apapun pria ini mencoba untuk mengabaikannya. Suara seorang gadis yang berteriak meminta pertolongan itu, jelas membuatnya semakin risih dan Kyuhyun mengumpat dalam hatinya, bertanya-tanya, kenapa harus dia yang mendapatkan kekuatan aneh ini?!

“Ck! SIAL!” Umpatnya.

Kerutan-kerutan di wajahnya yang tampan, semakin terlihat jelas dan pada akhirnya pria ini pun memilih untuk tetap berbalik, melanjutkan langkahnya dengan terburu-buru.

®Dangerously in Love®

Jas seragam yang di kenakannya telah terlempar ke atas tanah, beberapa kancing kemejanya terbuka dan berhamburan ke atas tanah dan roknya pun sudah nampak tersingkap ke atas.

Haneul terus meronta sambil terus berteriak, tak peduli dengan kerongkongannya yang mulai terasa sakit dan kering. Seluruh tubuhnya terasa nyeri karena ia terus berusaha melakukan perlawanan, sementara kedua pergelangan tangannya nampak memerah, bekas cengkraman kuat dari para pria ‘hidung belang’ itu.

“Hey! Apa yang sedang kalian lakukan pada gadis itu?!” Sebuah suara lantang dari arah belakang terdengar dan Haneul nyaris menjerit karena merasa lega, bahagia karena pada akhirnya ada seseorang yang datang ke tempat ini.

Kelima pria itu lantas segera berbalik, sedikit terkejut dengan kehadiran sosok Kyuhyun. Padahal mereka jelas-jelas sudah memastikan jika jalanan ini begitu sepi dan jarang sekali ada orang yang lewat ke jalanan ini.

“Itu bukan urusanmu! Pergilah, dasar anak ingusan!” Seseorang memasang wajah garang, berniat untuk menciutkan nyali Kyuhyun.

“Ck, wajahmu benar-benar mengerikan! Hantu bahkan masih bisa lebih tampan darimu!” Ejek Kyuhyun, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

“Apa?!” Mereka semua melotot marah pada Kyuhyun, tersinggung dengan kata-katanya.

Mereka tahu jika Kyuhyun pastilah lebih muda dari mereka, jadi bukan masalah yang sulit jika harus ‘melenyapkan’ pria sepertinya. Apalagi, pria setampan dia, pastilah tidak terlalu pandai bela diri. Dia pastilah hanya anak rumahan yang lemah! Itu pikir mereka.

“Hey, anak ingusan! Sebelum kami menghancurkan wajahmu yang manis itu! Alangkah baiknya, jika kau segera pergi dari tempat ini dan berhentilah bersikap sok pahlawan!” Salah satu dari mereka kembali mengancam Kyuhyun.

Kyuhyun menggedikkan kedua bahunya dengan acuh, “Well… aku, tentu saja tak keberatan jika harus pergi dari tempat ini. Lagipula ini bukan urusanku…”

Kelima pria ‘hidung belang’ itu lantas menyeringai puas, saling menukar senyuman licik mereka. Mereka berpikir jika ancaman mereka terhadap Kyuhyun memang membuat nyali Kyuhyun men-ciut.

“Ck, benar-benar anak ingusan!” Ejek salah satunya. “Ya, pergilah! Jangan ganggu urusan kami!” Lanjutnya dengan nada angkuh.

Berbeda halnya dengan mereka, Haneul justru terlihat melongo, antara terkejut dan heran karena pria di hadapannya -yang ia pikir akan menjadi penyelamatnya-, justru akan pergi meninggalkannya begitu saja tanpa melakukan sesuatu pada kelima pria brengsek ini!

“Tunggu, tid-ehmpp!!” Ucapan Haneul terhenti kala salah satu dari kelima pria itu segera membungkam mulutnya.

Haneul kembali memberontak dengan kedua matanya yang membulat, tatapannya bertemu pandang dengan sepasang mata berwarna hitam kelam yang indah. Gadis ini tertegun sesaat dan tatapan Haneul pun berubah meredup, memberi isyarat pada Kyuhyun agar tidak meninggalkannya dan bersedia untuk menolongnya.

Kyuhyun masih tak bereaksi. Tatapan pria ini begitu datar dan tenang, tak ada tanda-tanda jika dia akan melakukan sesuatu yang di harapkan oleh Haneul.

‘Kumohon… jangan pergi… Tolong aku.’

Kata hati Haneul langsung terdengar olehnya, dan Kyuhyun masih tetap tak bergeming. Sadar jika mungkin, setelah ia melakukan semua ini, ia akan menyesali perbuatannya ini karena telah ikut campur dalam masalah seseorang yang tak di kenalnya!

“Untuk apa kau masih di sini?! Pergilah! Pulang ke rumahmu!” Sentak sang pria yang saat ini tengah membungkam mulut Haneul.

Sejenak, Kyuhyun nampak memiringkan kepalanya ke samping. Ia menatap satu per-satu kelima pria itu, dan tiba-tiba saja tatapannya yang datar berubah tajam dan dingin.

“Tidak.” Ujarnya kemudian, mulai melonggarkan dasi seragam sekolahnya. “Setelah aku pikir-pikir lagi… aku harus menolong gadis itu jika ingin tidurku nyenyak.”

Serempak kelima pria itu saling bertukar pandang bingung, tetapi sedetik kemudian mereka semua terlihat marah dan merasa di permainkan oleh Kyuhyun.

“Sial! Kau benar-benar cari mati dengan kami! Sekarang, bersiaplah untuk menangis, bocah ingusan!” Umpat salah satu dari mereka.

Orang pertama langsung berlari menyerangnya dan dengan gerakan cepat, Kyuhyun segera melepaskan tas gendongnya lalu memukul pria itu dengan tasnya. Lalu, Kyuhyun pun melemparkan tas itu ke pria lainnya.

Melihat tas yang melayang ke arahnya, reflex pria itu meraihnya, tapi siapa yang akan menyangka jika Kyuhyun langsung meninju perutnya saat itu juga dan memberikan pukulan dengan siku tangannya tepat di pipi kiri pria tersebut.

Kakinya yang panjang, bergerak menendang ke arah depan, mengenai wajah pria lainnya dan langsung membuatnya tersungkur ke atas tanah. Untuk orang yang ke-empat, dia langsung mendapatkan pukulan telak di wajahnya dan tendangan keras di bagian tulang rusuknya.

Hanya dalam beberapa menit saja, para pria itu telah tersungkur lemah tak berdaya di atas tanah. Darah segar bercucuran di mana-mana dan yang tersisa, hanyalah seorang pria yang masih membekap mulut Haneul sampai saat ini.

“J-jangan mendekat! Menjauh! Atau a-aku akan-”

“Lepaskan gadis itu!” Kata-kata Kyuhyun begitu dingin dan penuh penekanan, aura pekat yang terasa mengerikan, seolah mengelilingi sosok Kyuhyun dan hal ini tentu saja membuat pria itu merasa mulai terancam dan ketakutan setengah mati.

“A-aku bilang menjauh!” Teriak pria itu, ia mengalihkan lengannya di sekitar leher Haneul dan langsung mencekik kuat gadis itu. “Aku akan membunuhnya! Berhenti aku bilang!”

Tatapan Kyuhyun masih terlihat tajam, “Aku bilang lepaskan dia!”

“Tidak! Kau yang berhenti!” Ujar pria itu, bersikeras.

Merasa jengah dengan sikap pria itu, Kyuhyun mencoba mencari titik kelemahan pria itu. Mendapat celah di bagian kaki pria itu, Kyuhyun lantas dengan  cepat bergerak dan memutar salah satu kakinya lalu menendang tepat di bagian lutut pria tersebut.

“Arghh!” Pria itu meringis kesakitan, merasakan tulang lututnya seperti bergeser dan ia pun langsung terjatuh ke atas lantai sambil terus mengaduh kesakitan, persis seperti anak kecil yang terjatuh dari sepeda-nya.

Haneul pun nyaris ikut terjatuh bersama pria itu, tetapi Kyuhyun telah terlebih dulu meraih tangannya dan reflex tubuh Haneul pun terjatuh ke dalam pelukan Kyuhyun.

Untuk kedua kalinya, tatapan mereka saling bertemu pandang dan keduanya sama-sama terdiam. Bumi seolah berhenti berputar pada porosnya dan waktu seakan berhenti, bintang di langit mulai terlihat bersinar terang dan angin yang pada awalnya terasa berhembus dingin kini mulai tak terasa lagi.

Namun, Kyuhyun merasa ada sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya. Ia merasa seperti tersedot oleh mesin waktu untuk beberapa saat, melihat gambaran sekilas secara acak yang entah apa itu. Seolah-olah, gambaran itu merupakan penglihatannya, tapi tak terlalu jelas.

Sret!

“Semuanya sudah beres, kau aman sekarang.” Kyuhyun buru-buru melepaskan genggaman tangannya, berjalan mundur menjauhi Haneul dan meraih tasnya yang ikut terjatuh di atas tanah.

Haneul masih tertegun di tempatnya, sejenak ia merasa terpesona dengan tatapan mata pria itu. Seolah ada sesuatu yang tersirat di sana, membuatnya tak berkutik dan terjatuh dalam pesonanya yang mematikan.

Gadis ini segera menepis perasaannya, ia lantas mengangguk cepat. “T-terima kasih.”

“Nona muda!” Teriakan yang tak asing lagi baginya langsung terdengar, Haneul menoleh dan mendapati Park Ahjusshi berlari panik ke arahnya. “Ya tuhan! Nona muda, anda telah membuat saya khawatir! Saya hampir menelepon polisi karena tidak dapat menghubungi anda!” Serunya dengan nafas yang masih terengah-engah.

Haneul meringis pelan, merutuki kebodohannya karena tadi ia bukannya memilih untuk menunggu Park Ahjusshi menjemputnya, malah nekat untuk pulang sendiri menaiki bis.

“Maaf, Ahjusshi. Aku baru sadar jika ponselku mati…” Jawabnya, berusaha untuk tetap tersenyum, walaupun sisa-sisa rasa takut karena kejadian tadi masih tersimpan jelas di dalam benaknya.

Park Ahjusshi menghela nafas lega, tetapi tatapannya beralih pada pakaian Haneul yang ‘berantakan’ serta beberapa pria yang terdampar tak berdaya di atas tanah dengan darah yang terus mengucur dari hidung dan mulut mereka.

“Nona muda, sesuatu terjadi padamu?!” Pekiknya, kembali berubah panik.

“Ah? Tidak… tidak… lupakan saja! Aku tidak apa-apa, seseorang menyelamatkanku di saat yang tepat.” Sahut Haneul kemudian, berusaha menenangkan supir pribadinya yang sudah nampak tua itu.

“Benarkah? Apakah orang yang menyelamatkan anda itu adalah orang yang mengobrol dengan anda tadi?” Tanyanya, mengarah pada sosok Kyuhyun yang di lihatnya.

“Ya…” Haneul mengangguk cepat, ia menoleh ke arah Kyuhyun, tetapi sayangnya pria itu entah sejak kapan telah berjalan menjauh. Meninggalkannya tanpa ada sepatah katapun.

Haneul merenggut kesal, “Aku belum mengucapkan terima kasih kepadanya…” Bisiknya pelan.

“Nona muda, kalau begitu… bagaimana jika kita pulang sekarang saja? Tuan dan Nyonya pastilah sudah sangat mengkhawatirkan anda karena pulang terlambat…” Usul Park Ahjusshi, segera meraih tas serta jas seragam Haneul.

“Ya, baiklah.” Haneul merapihkan sejenak pakaiannya, sebelum akhirnya berjalan dan di ikuti Park Ahjusshi di sampingnya.

Sementara Haneul telah pergi bersama Park Ahjusshi menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari tempat tadi.

Kyuhyun justru terlihat memasang earphone-nya sambil terus melanjutkan langkahnya. Ia sesekali mendengus sebal, merasa jika apa yang di lakukannya tadi jelas telah menyita waktu istirahatnya dan sekarang ia pastilah telah di ikuti oleh berbagai makhluk halus dari tempat kejadian tadi.

Pasalnya, sejak ia datang ke tempat tadi, Kyuhyun merasakan aura yang berbeda dari sana dan Kyuhyun kembali mengumpat dalam hatinya. Kesal karena yakin jika malam ini pun ia tak akan bisa tidur nyenyak seperti hari-hari sebelumnya.

“Ck! Seharusnya aku langsung saja pergi tadi! Argh… keberuntungaku memang sangat payah! Sial!” Gerutunya sambil berlalu pergi, di ikuti oleh berbagai makhluk kasat mata yang entah sejak kapan telah berada di sekelilingnya.

Dan di hari itulah, awal pertemuan di antara Cho Kyuhyun dan Kim Haneul. Keduanya memiliki kesan yang berbeda dan mungkin saja salah satu di antara mereka akan selalu mengingat jelas kejadian malam ini.

Tanpa mereka sadari, sebuah kisah cerita telah menunggu mereka. Ini semua hanya soal menunggu waktu, sampai akhirnya nanti, mereka akan kembali bertemu lagi.

®Dangerously in Love®

12 January 2014 -13.00 KST-

Suara kebisingan di salah satu kelas terdengar sampai keluar koridor. Tak ada yang benasr-benar peduli dengan hal itu, semua mahasiswa dan mahasiswi di kelas terlihat acuh dan malah menambah kebisingan itu dengan saling berteriak satu sama lain. Seakan-akan, hanya merekalah penghuni di kampus itu.

Seorang gadis bersyal merah, terlihat berjalan ke depan kelas, meletakkan buku tugasnya seperti yang di perintahkan oleh salah satu dosen yang baru saja keluar beberapa menit lalu dari kelas tersebut.

“Oh, Haneul-ssi! Kau akan mengumpulkan tugas pada Profesor Jung?!” Seru salah satu pria dari ujung kelas.

Gadis berpenampilan sederhana itu lantas menoleh kepadanya dan mengangguk singkat. “Kau.. akan mengumpulkannya?” Tanyanya pelan, terdengar tak terlalu jelas tapi pria itu tak menghiraukannya dan malah berjalan ke arah gadis itu dengan buku tugasnya.

“Kau tidak keberatan kan jika aku menitip buku tugasku juga?” Senyum pria itu, seakan dia yakin jika senyumannya itu mampu membuat para gadis di sekelilingnya terpesona.

“H-huh?” Sejenak gadis bernama lengkap Kim Haneul itu, nampak terdiam. Tetapi buru-buru ia pun mengangguk lagi, membiarkan sebagian dari wajahnya tertutupi syal merah miliknya.

“Aku juga!”

“Kau tidak keberatan kan jika aku ikut menitipnya juga?”

“Aku!”

Secara bergantian dan beruntun, orang-orang di kelas itu mulai meletakkan buku tugas mereka di atas meja depan, tak peduli dengan jawaban Haneul dan hanya berpikir yang terpenting adalah tugas mereka sampai ke tangan Profesor Jung. Toh, gadis bermarga Kim itu memang terkenal cukup pintar dan dekat dengan para dosen serta profesor di kampus.

Hanya dalam beberapa detik saja, buku tugas itu sudah menumpuk di hadapannya seperti sebuah bukit kecil yang menghalangi pemandangannya. Sesaat, Haneul mendesah panjang, merasa jika dia takkan bisa berbuat apa-apa selain membawa buku-buku tugas ini ke ruangan Profesor Jung.

Namun, sebelum gadis ini meraih tumpukan buku-buku tugas itu. Tatapan matanya beralih pada sosok pria yang tengah duduk di sudut kelas. Wajah pria itu menunduk di antara kedua tangannya yang terlipat di atas meja dan jangan tanyakan apa yang di lakukan pria itu, tentu saja dia sedang tertidur lelap di tengah-tengah jam kelas tadi, seperti biasanya.

Untuk beberapa saat, gadis ini nampak ragu untuk melangkahkan kedua kakinya. Lalu ia menoleh pada beberapa teman sekelasnya yang mulai berhamburan keluar dari kelas dan Haneul pun kembali menatap sosok pria yang masih nampak pulas tertidur itu.

“Apakah aku harus bertanya padanya?” Haneul bertanya pada dirinya sendiri.

Tetapi, bukannya mendapat jawaban dari pertanyaannya itu. Pikiran Haneul malah kembali melayang pada masa-masa dulu, saat dimana ia pertama kali bertemu dengan sosok pria yang saat ini tengah tertidur itu.

Masih teringat jelas dalam benaknya, bagaimana saat itu, pria tersebut menolongnya dan menggenggam erat tangannya. Belum lagi, tatapan pria itu yang begitu mempesona, Haneul akui jika pria itu memang memiliki paras yang tampan dan bentuk tubuhnya yang bisa di katakan cukup atletis, meskipun saat itu usianya mungkin baru 18 tahun.

Haneul tersenyum tipis, merasakan debaran jantungnya yang cepat serta kehangatan yang perlahan-lahan merambat di sekitar pipinya.

Well, Haneul tak mengelaknya. Sejak awal ia bertemu dengan pria itu, Haneul memang tak pernah berhenti memikirkannya. Dan setelah mengetahui jika mereka masuk ke universitas yang sama, Haneul tak dapat memungkiri perasaannya terhadap pria tersebut.

Ya, Haneul telah jatuh cinta pada sosok Cho Kyuhyun yang telah menolongnya malam itu.

Kembali tertarik ke dunia nyata, Haneul lantas menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ini bukan waktunya mengingat kembali masa lalunya!

Haneul kemudian mulai berjalan mendekati meja tersebut dan kini ia pun berdiri tepat di samping pria yang masih terlelap tidur. Well, siapa lagi pria itu jika bukan Cho Kyuhyun?

“Ehm… Kyuhyun-ssi, maaf mengganggumu. Tapi… apakah kau tidak akan mengumpulkan tugas Profesor Jung?” Haneul bertanya dengan suara sepelan mungkin, tanpa bermaksud untuk mengusik waktu tidur Kyuhyun -yang sebenarnya bisa di katakan tidak tepat itu-.

Hening, Kyuhyun masih tetap terjaga dalam tidurnya. Tak sedikitpun bergeming ataupun bergerak. Seolah-olah ia tengah bermimpi indah dan terlalu malas untuk sekedar bangun ataupun membuka kedua matanya barang sedikit saja.

Haneul mengerutkan keningnya, dia tahu betul jika selama ini Kyuhyun memang seringkali tertidur di dalam kelas. Tapi Haneul tak pernah tahu jika membangunkan seorang pria seperti Cho Kyuhyun akan se-susah ini!

Apalagi, Haneul harus menerima kenyataan pahit bahwa Kyuhyun tak pernah sekalipun menoleh padanya! Jangankan melihat ke arahnya! Pria itu bahkan seolah tak mengingatnya, bersikap seakan-akan mereka memang tak pernah bertemu sebelumnya.

Mungkin, pria itu memang tak mengingatnya. Mungkin, Haneul harus menerima jika cinta pertamanya ini, mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Tragis!

“Err… Kyuhyun-ssi!” Haneul mulai berani mengguncangkan tubuh Kyuhyun walau sedikit saja, masih terlalu enggan untuk membangunkan pria tersebut.

Masih tetap sama, Kyuhyun tetap tak terbangun juga.

Haneul menghela nafas panjang, dalam hati ia bersumpah. Jika untuk yang ketiga kalinya pria ini masih tidak bangun juga, ia tidak akan peduli lagi dan membiarkan Kyuhyun mengantarkan tugasnya sendiri ke profesor Jung!

“Cho Kyuhyun-ssi!!” Nada suara gadis ini sedikit meninggi dan ia kembali mengguncang tubuh Kyuhyun.

“Argh, diamlah!”

Sret!

Kyuhyun tiba-tiba saja bergerak dan kedua tangannya dengan cepat segera menangkap pergelangan tangan Haneul, mencengkramnya dengan begitu kuat hingga membuat Haneul tak bisa melepaskannya.

“Hey, apa yang kau la-kyaa!!”

Brugh!

Tubuh keduanya sama-sama terjatuh ke atas lantai, menyebabkan suara debaman yang cukup keras serta kursi yang di gunakan Kyuhyun tadi pun langsung terjungkir ke belakang. Beruntung tak mengenai Kyuhyun ataupun Haneul.

Hanya saja, saat ini keduanya sama-sama terbaring di atas lantai dengan posisi yang tak terlalu wajar. Kini, Kyuhyun berbaring tepat di atas tubuh Haneul, keduanya sama-sama meringis kesakitan, masih belum menyadari posisi mereka.

“Haish.. sudah kukatakan padamu! Berhenti mengganggu waktu tidurku!” Sentak Kyuhyun dengan keras, merasa marah karena waktu tidurnya terganggu.

Kyuhyun meluruskan tangannya di kedua sisi kepala Haneul, lalu ia mengangkat tubuhnya sedikit dan menjadikan kedua tangannya sebagai tumpuannya.

Sepasang matanya yang masih nampak menyipit mulai terbuka secara perlahan-lahan dan akhirnya, tatapan merekapun saling bertemu pandang.

Haneul nampak membulatkan kedua matanya, seluruh tubuhnya nampak menegang dan jantungnya berdebar sangat kencang. Sampai-sampai rasanya ia seperti akan meledak saat itu juga!

Berbeda halnya seperti Haneul, Kyuhyun justru nampak mengerjap-ngerjapkan matanya berulang kali, sebelum akhirnya ia terlihat mengerutkan keningnya dan memasang wajah datar seperti biasanya, lengkap dengan sebelah alisnya yang terangkat ke atas.

“Apa yang kau lakukan? Siapa kau?!” Tanyanya dengan nada ketus, belum menyadari sepenuhnya tentang posisi mereka berdua.

“A-aku…” Dan Haneul benar-benar kehilangan kata-katanya, kerongkongannya terasa kering dan bibirnya pun terasa kelu dan sulit untuk di gerakkan.

To Be Continued…

Note : Alohaaaa My Lovely Readers~~~ ^o^ #lambai2. Nah, setelah kemarin Author labil nan gaje ini, update ff Egoistic Man… Hari ini, author balik lagi dengan membawa satu fanfic yang mudah-mudah-an sama menghiburnya seperti ff lainnya… Hehehehe Seperti perjanjian sebelumnya, fanfic ini adalah fanfic pengganti ff The Dark Side, karena ff itu aku pending dulu untuk sementara waktu… maaf yaah… >___<

Dan untuk part satu dari Dangerously in Love ini, aku memang sengaja buat isinya tentang bagaimana pertemuan pertama Kyuhyun dan Haneul dulu… Hehehehe

Semoga hasilnya tidak garing, gaje ataupun malah aneh yaah… semoga tetep menghibur dan untuk para penggemarnya ‘Kyu-Han’ #eaaaaa #berasacoupleartis. LoL XDD!! Semoga kalian terhibur dengan fanfic series KyuHan yang terbaru ini yaah.. Mudah2an ini fanfic bisa lancar dan sukses seperti ff Series KyuHan lainnya, contohnya : Oh! My Boss!! Hihihihi

Oke deh… segitu aja curcolnya… akhir kata… author gak akan pernah lupa untuk tetap mengucapkan kata-kata SAKRAL ini >>> READ >> COMMENT >> LIKE!

NO BASHING! NO COPY-PASTE AND I HATE SIDERS! So… jadilah seorang Readers yang baik… Readers baik di sayang author sama biasnya… LoL #PLAAAK!! XDD LOVE YOU ALL, MY LOVELY READERS… #XOXO