Trap In Your World [Chapter.2]

Tittle                       : Trap In Your World

Author                    : NtaKyung

Art Poster              : NtaKyung

Main Casts             : Cho Kyuhyun, Kim Haneul and Other Casts [Find By Yourself]

Length                     : Series [On Writing]

Genre                      : Alternate Universe (AU), Drama, Romance, Thriller, Unrated

Rating                     : NC-17 [Untuk scene kekerasan, dll]

Disclaimer              : Seluruh cast dalam ff ini adalah milik Tuhan, orang tua dan mereka sendiri! Tapi isi dalam cerita ini semuanya milik saya! So, Don’t BASH!!

DON’T LIKE? DON’T READ! NO BASHING, PLAGIAT? GO AWAY! AND BE GOOD READERS.

“Ketika Cinta berubah menjadi sebuah Obsesi”

‖Trap In Your World‖

Dua minggu sebelum kematian Park Cheondung

11 July 2015 – @Seoul, Korea Selatan

Siang itu, Kyuhyun dan Cheondung terlihat sedang sibuk membicarakan penyakit seorang pasien yang kebetulan di tangani oleh Cheondung. Namun, tiba-tiba seorang suster dari bagian respsionis datang dan menginterupsi pembicaraan mereka berdua.

“Maaf, Dr.Cho, tapi… ada seseorang yang menunggu Dr.Park di lantai Lobi.”

“Aku?” Cheondung terlihat mengerutkan keningnya, “Siapa?”

“Saya tidak tahu, Dokter. Tapi.. wanita itu mengatakan, jika namanya adalah Yoon Sunhee.”

Ketika nama Yoon Sunhee di sebutkan, kedua mata Cheondung langsung membelalak dan raut wajahnya pun berubah tegang.

Pria itu lantas menoleh pada Kyuhyun, berusaha menyembunyikan ketegangannya dengan memperlihatkan senyumnya. “Dr.Cho, sepertinya aku harus segera menemui wanita itu.” ujarnya berpamitan dan segera beranjak dari tempat duduknya.

Kyuhyun hanya sekedar mengangguk dan membalas senyumannya, mempersilahkan pria itu untuk pergi menemui seorang wanita yang di sebut namanya sebagai Yoon Sunhee itu. Namun, tepat ketika Cheondung telah melangkah keluar dari ruangannya, senyum di wajah Kyuhyun seketika memudar dan pandangan matanya berubah dingin.

Di raihnya sebuah telepon di sudut mejanya yang langsung tersambung dengan telepon di bagian Lobi bawah serta bagian Staff Room.

“Junjin-ssi, aku membutuhkan bantuanmu. Bisakah kau ke ruanganku sekarang?” ujarnya to the point dan tak berapa lama, setelah ia memutuskan sambungan teleponnya, seorang pria dari bagian Staff Romm yang bekerja untuk mengawasi ruang CCTV, datang ke dalam ruangannya.

“Ada yang dapat saya bantu, Dokter?” pria bername-tag Ryu Junjin itu bertanya. Wajahnya masih terlihat sangat muda, mungkin usianya baru berkisar 22 sampai 23 tahun.

“Ya,” Kyuhyun menjeda sejenak lalu beranjak dari tempat duduknya. “Aku ingin kamera CCTV yang terpasang di seluruh rumah sakit ini, tersambung dengan Komputerku. Apakah kau bisa melakukannya?”

“Oh ya, tentu.” sahut Junjin seraya mengangguk dan tersenyum yakin. “Hanya sekitar satu atau dua jam, aku bisa menyelesaikannya.” lanjut pria dengan lesung pipit di wajahnya itu.

“Baiklah, lakukan selagi aku mengecek pasien-pasienku.” ujar Kyuhyun seraya meraih jas putih miliknya, “Jangan kecewakan aku, eoh?” lanjutnya seraya berlalu pergi.

‖Trap In Your World‖

“Cheondung-ah… kau menyakitiku!” seorang gadis mengaduh kesakitan karena sikap kasar Cheondung yang menariknya secara paksa dan membawanya memasuki tangga darurat, agar tidak menjadi pusat perhatian penghuni lain di rumah sakit ini.

“Apa yang kau lakukan di sini, Yoon Sunhee?! Bukankah sudah kukatakan padamu untuk tidak menemuiku di tempat kerjaku!” kedua mata Cheondung melebar dengan nyalang, ia mencengkram kuat lengan atas gadis itu, tak peduli jika gadis itu meringis kesakitan.

“Tapi aku—”

“Apa?! Kau apa?! Kau ingin menunjukkan pada semua orang jika Park Cheondung adalah pria brengsek, begitu?!” nada suara Cheondung meninggi. “Kau jelas-jelas tahu, jika seluruh orang di rumah sakit ini mengetahui, bahwa aku sudah bertunangan dengan Kim Haneul! Tapi.. tapi kenapa… Argh!” ia melepaskan cengkramannya dengan kasar, lalu mengacak rambutnya dengan frustrasi.

Sunhee mulai menangis, ia lantas menatap pria itu dengan tatapan nanar. “Aku sama sekali tidak berniat melakukan semua itu, Cheondung-ah.. kau harus percaya padaku.” ujarnya dengan suara lirih, “Kedatanganku kemari… aku hanya ingin memberitahumu sesuatu…” ia menjeda sejenak dan Cheondung terlihat menyerah lalu menoleh pada gadis itu.

“Apa yang ingin kau katakan padaku?” tanya Cheondung akhirnya, sedikit menurunkan nada suaranya.

“Aku…” Sunhee terdiam, tampak ragu untuk mengatakannya. “Aku hamil, Cheondung-ah.”

Sekali lagi, kedua mata Cheondung kembali membelalak terkejut. “K-kau… a-apa?”

“Aku hamil.” ia segera mengeluarkan secarik kertas dari dalam tasnya, lalu memberikannya pada Cheondung. “Ini sudah genap 3 bulan. Aku hamil, Cheondung-ah… calon anak kita.”

Cheondung membaca setiap kalimat yang tertuli di secarik kertas itu dan kedua tangannya seketika bergetar kecil. Seharusnya ini menjadi kabar baik untuk mereka, jika seandainya mereka berdua adalah sepasang kekasih yang sesungguhnya.

Tetapi, itu tidak berlaku untuk mereka. Pada kenyataannya, Park Cheondung sebenarnya telah memiliki seorang tunangan bernama Kim Haneul. Sementara Yoon Sunhee, dia hanya seorang gadis biasa yang bekerja di salah satu butik milik tunangan pria bermarga Park itu. Namun, seiring berjalannya waktu, baik Cheondung ataupun Sunhee sama-sama memiliki perasaan khusus dan secara diam-diam, akhirnya mereka memutuskan untuk berhubungan.

Dengan kata lain, Yoon Sunhee hanyalah seorang gadis ‘simpanan’ dan parahnya, gadis itu tak keberatan sama sekali. Dia telah di butakan oleh sesuatu yang di namakan cinta.

“Sekarang apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar bingung, Cheondung-ah.” Sunhee mulai terisak dalam tangisnya dan hati Cheondung tersentuh, ia dapat merasakan perasaan gadis itu dan sesungguhnya, andai saja ia di pertemukan lebih dulu dengan Yoon Sunhee, mungkin dia akan lebih memilih menjalin hubungan dengan gadis itu.

Namun, takdir berkata lain. Kedua orang tuanya menjodohkan Cheondung dengan Haneul dan sesuatu yang tidak mungkin jika ia membatalkan perjodohan itu, karena sebentar lagi, Cheondung akan segera menikahi Haneul.

Sejenak Cheondung terdiam, ia mendesah panjang dan perlahan menarik tubuh Sunhee ke dalam pelukannya. “Aku akan bertanggung jawab, Sunhee-ya. Aku berjanji.” dan pria itu telah memutuskan pilihannya. Dia akan bertanggung jawab, menikahi gadis itu, tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya.

Keduanya terlalu larut dalam suasana, sama sekali tidak menyadari jika setiap gerak-gerik yang mereka lakukan, rupanya di awasi oleh sebuah benda berbentuk lingkaran kecil yang terpasang di sudut atas dinding.

Tanpa mereka ketahui, semua percakapan dan adegan mesra itu terekam seutuhnya dalam sebuah kamera tersembunyi. Lebih parahnya lagi, ada seorang pria yang mengamati semua itu dengan kemarahan yang menjalar ke sekujur tubuhnya. Kedua tangannya mengepal kuat dan tatapan matanya pun di penuhi api kemarahan.

‘Park Cheondung, aku sudah terlalu baik dengan membiarkan hidupmu tenang selama ini! Tapi jika kau berani menyakiti apa yang menjadi milikku, kau akan tahu akibatnya!’

Kata-kata yang sarat akan kebencian itu, terucap dalam hati seorang Cho Kyuhyun. Seperti sebuah ancaman yang berasal dari Sang Dewa Kematian.

‖Trap In Your World‖

30 August 2015 – @Seoul, Korea Selatan

Derap langkah kakinya yang cepat terdengar menggema ke seluruh penjuru lorong, sesekali ia menoleh ke belakang, memastikan tidak ada siapapun yang mengikutinya, tetapi hal itu justru membuat rasa takutnya semakin bertambah. Keringat dingin membasahi telapak tangan serta wajahnya dan perasaan takut yang bercampur cemas, semakin lama semakin menggerayangi pikirannya, membuat jantungnya semakin berdebar-debar tak karuan.

Brugh!

Tubuhnya tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang yang entah sejak kapan telah berdiri di hadapannya. Tubuhnya terhuyung ke belakang, nyaris saja terjatuh, namun dengan cepat sosok itu merengkuh kedua lengan atasnya, menjaga keseimbangan tubuhnya agar dia tidak terjatuh.

Dengan takut, gadis ini mengangkat wajahnya untuk melihat sosok orang yang bertabrakan dengannya itu, dan ketika tatapan mereka bertemu pandang, sosok itu menarik salah satu sudut bibirnya ke atas. Namun, bukan senyuman yang dia tunjukkan kepada gadis itu, melainkan seulas seringaian licik yang tampak di sana.

Sekujur tubuhnya mendadak bergetar hebat karena ketakutan, kedua matanya membelalak terkejut dan lidahnya pun terasa kelu.

“Kita bertemu lagi, Kim Haneul.” sosok itu berucap pelan, namun masih cukup terdengar oleh gadis di hadapannya ini.

“AAAAA!!”

Deg!

“Kim Haneul-ssi…” panggil seseorang, membangunkan gadis ini dari tidurnya.

Dalam sekejap, Haneul segera membuka kedua matanya dan langsung bernafas lega saat menyadari jika yang di alaminya tadi, hanya sekedar mimpi buruk.

“Oh, maafkan aku.” sesal Haneul, ia menatap sosok gadis di hadapannya, lalu tersenyum kecil dan menggulung rambutnya dengan asal. “Bagaimana dengan design yang kuberikan kemarin? Apakah mereka puas?” tanyanya seraya menyeruput pelan kopi miliknya yang sudah terasa dingin itu.

Gadis itu balas tersenyum, ia memaklumi kinerja Haneul yang belum benar-benar maksimal ini. Pasalnya, Haneul mungkin masih dalam keadaan berduka atas kematian tunangannya satu bulan yang lalu.

“Mereka menyukainya.” sahut gadis itu kemudian, “Dan mereka juga menginginkan design lainnya. Sepertinya, design milikmu benar-benar sesuai dengan selera mereka.”

“Benarkah? Oh, syukurlah…” Haneul bernafas lega sembari menyandarkan tubuhnya. Lalu pandangannya beralih pada pakaian yang di gunakan oleh gadis di hadapannya ini. “Akhir-akhir ini kau selalu menggunakan pakaian lebih longgar daripada biasanya. Apakah? Berat badanmu bertambah, Sunhee-ya?” ujarnya bercanda.

“Oh?” gadis yang di panggil Sunhee itu lantas segera menunduk, mengamati pakaiannya dan ada raut cemas yang tergambar di wajahnya. “Err… ini.. sebenarnya…” ia mendadak berubah gugup dan Haneul terlihat mengerutkan keningnya.

“Ada apa?” tanya Haneul kemudian, bingung dengan perubahan sikap Sunhee yang tiba-tiba ini. Terlebih, raut wajah Sunhee yang semakin bertambah tegang.

“A-aku…” Sunhee tergagap, ia menatap sosok Haneul dengan takut, lalu tanpa sadar salah satu tangannya bergerak memegang perutnya. “Aku… sebenarnya—”

“Ah, sudahlah.. lupakan saja! Tadi itu aku hanya bercanda…” Haneul segera menyela kata-kata Sunhee tadi, gadis ini berpikir, jika mungkin Sunhee memiliki sebuah masalah yang tidak bisa di bicarakan dengannya dan Haneul tidak mau ambil pusing soal itu.

Sunhee sudah berniat menjelaskan semua yang selama ini di rahasiakannya dari gadis itu, tetapi rasa takut dalam hatinya seolah mengalahkan segalanya dan gadis bermarga Yoon ini memilih untuk diam, mengurungkan niatnya untuk menjelaskan semuanya.

‖Trap In Your World‖

“Kiriman paket.” seorang pria jangkung berkulit putih pucat itu, berjalan memasuki butik dengan sebuah topi yang menutupi wajahnya.

“Oh, ya…” Sunhee segera menghampiri pria tersebut dan menerima sebuah paket berbentuk kotak yang dan di atasnya tertulis nama Kim Haneul.

Haneul yang saat itu baru saja keluar dari ruang kerjanya, segera menghampiri Sunhee dan entah di sadarinya atau tidak, tetapi si pengantar paket itu, diam-diam mengawasinya dari balik topi yang menutupi sebagian wajahnnya.

“Untuk siapa?” ia bertanya ketika berdiri di samping Sunhee.

Setelah menerima bukti tandatangan Sunhee, pria pengantar paket itu mengangguk singkat dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun. Namun, sekilas tatapan matanya bertemu pandang dengan sepasang manik mata Haneul.

Gadis itu tersenyum padanya, tetapi pria itu segera memalingkan wajahnya. Seolah-olah, ia tak ingin bertatapan secara langsung dengan gadis bermarga Kim itu.

“Untukmu, tapi tidak ada nama pengirimnya.” ujar Sunhee sembari memberikan kotak itu pada Haneul.

“Huh? Aneh sekali…” kening Haneul mengkerut dalam dan dengan penasaran, tangannya bergerak membuka lapisan pertama yang membungkus paket tersebut.

“Oh… selamat datang.” Sunhee menyapa seorang pelanggan yang baru saja datang, “Biar aku yang melayani mereka.” ujarnya seraya berjalan mendekati seorang pelanggan wanita yang usianya mungkin tak jauh berbeda dari mereka.

Sementara Sunhee sibuk melayani pelanggan tersebut, Haneul justru lebih merasa tertarik dengan paket yang di terimanya. Awalnya, seulas senyuman kecil masih tampak di sudut bibirnya, namun senyuman itu perlahan memudar ketika ia melihat satu per-satu isi dalam kotak tersebut.

Seluruh syaraf dalam tubuhnya langsung menegang, kedua tangannya bergetar kecil dan tatapan matanya tak bisa terlepas dari beberapa lembar foto yang ada di tangannya.

“I-ini…” ia bergumam lirih, antara percaya dan tidak dengan apa yang di lihatnya saat ini.

Gerakan tangannya semakin cepat, mengamati setiap foto-foto itu, kedua matanya seketika memanas dan hatinya begitu sakit. Perasaan marah dan kecewa langsung terlihat di raut wajahnya.

Ia kemudian menoleh pada Sunhee yang tengah melayani pelanggannya dengan senyuman tipis yang mengembang di wajah cantiknya. Seketika, kemarahan dalam hatinya meletup-letup, meneriakkan dirinya untuk segera bertidak, tak peduli jika saat ini ada begitu banyak orang di butiknya.

Kakinya melangkah cepat menghampiri Sunhee dan ketika gadis itu menoleh padanya, ia melemparkan semua foto-foto itu tepat ke wajah Sunhee. “Jelaskan maksud semua ini, Yoon Sunhee!” teriaknya dengan murka.

Orang-orang berteriak terkejut, ada beberapa dari mereka yang memilih mundur dan hanya menjadi penonton saja, tak berniat sedikitpun untuk menenangkan sosok Haneul yang saat ini tengah di bakar api kemarahan.

Sunhee bahkan jauh lebih terkejut, ia berniat untuk mengatakan sesuatu, tetapi pandangan matanya beralih pada foto-foto yang kini berserakan di kakinya. Namun, ketika menyadari jika foto-foto itu adalah fotonya saat bersama Cheondung dulu, sekujur tubuhnya langsung membeku. Kedua matanya membulat dan hanya pada detik berikutnya, ia menatap Haneul dengan takut.

“Ha-Haneul-ah.. i-ini tidak seperti yang kau kira… ini…”

“Tutup mulutmu!” sentak Haneul, kedua matanya sudah tampak memerah dan berkaca-kaca. “Berani-beraninya… selama ini… kalian mengkhianatiku?!” jeritnya frustrasi. “Kalian berdua memang brengsek! Bodohnya aku, kenapa tidak menyadarinya selama ini!”

“Haneul-ah… dengarkan dulu penjelasanku…” Sunhee berusaha menenangkannya, tetapi gadis itu justru segera menepis tangan Sunhee yang hendak menyentuhnya.

“Jangan sentuh aku! Kau menjijikan!” Haneul kemudian melempar selembar kertas tepat ke wajah Sunhee. “Kau bahkan telah mengandung anaknya, iya kan?!”

“Haneul-ah, aku…”

“CUKUP!” Haneul berteriak marah, “Cukup kalian mempermainkanku selama ini! Hanya dengan kata maaf tidak akan pernah mengobati luka hatiku! Kau tahu? Aku bahkan merasa bodoh sekarang! Berhari-hari aku menangis kematian seorang pria yang jelas-jelas sudah mengkhianatiku! Terlebih, gadis itu adalah dirimu! Sahabatku sendiri!”

“Haneul-ah…” ia berjalan mendekati Haneul, tetapi gadis itu malah mendorong tubuhnya.

“Aku membencimu, Yoon Sunhee! Aku tidak ingin melihat wajahmu di hadapanku lagi!” teriak Haneul dengan emosinya yang meledak-ledak.

Gadis ini lantas berbalik pergi meninggalkan Sunhee, ia lantas meraih kunci mobilnya serta tas selendang miliknya, lalu tanpa mengatakan apapun lagi, ia bergegas keluar dari tempat butiknya.

“Haneul-ah, dengarkan penjelasanku dulu!” Sunhee segera berlari keluar untuk mengejar Haneul, tetapi gadis itu berpura-pura tak mempedulikannya dan hanya masuk ke dalam mobilnya. “Haneul-ah! Haneul-ah!” ia mengetuk kaca mobil Haneul berulang kali, namun gadis itu justru menyalakan mesin mobilnya dan tak berapa lama, ia melajukan mobilnya meninggalkan kawasan tersebut.

“Keterlaluan! Bodoh! Bodoh!” Haneul terus memukul setir mobilnya tanpa henti, air mata mengalir membasahi wajahnya, mengaburkan pandangannya dari jalanan kota Seoul yang ramai.

“Bodoh, Kim Haneul, kau bodoh!” ia terisak dalam tangisnya, rasa frustrasi, kecewa, marah dan terkhianati, bercampur menjadi satu. Mengoyak perasaannya dan menjadikan hatinya seperti kepingan-kepingan kecil tak berarti.

Mobil yang di kendarai Haneul semakin melaju kencang, emosi yang di rasakannya seolah membuatnya kehilangan akal sehat. Pandangannya semakin mengabur karena air mata yang tak berhenti mengalir.

Tiin.. Tiin.. Tiin…

Suara klakson dari mobil lainnya terdengar bersahutan, tetapi Haneul tak peduli. Ia seperti orang gila yang bersiap mati kapan saja dan ketika sebuah bus yang berasal dari jalur yang berbeda datang, Haneul dengan kasar membanting setir mobilnya ke kiri.

Brak!

Mobil yang di kendarainya seketika menabrak sisi trotoar dan tubuh Haneul pun terlempar dari jendela depan mobilnya, lalu tubuh itu terhempas ke udara dan tergeletak tak berdaya di jalanan dengan darah segar yang mengalir dari luka-luka di tubuhnya.

Orang-orang segera mengerumuni sosok Haneul yang telah tak sadarkan diri. Beberapa dari mereka berteriak panik dan ada juga yang segera melakukan panggilan darurat, berharap sebuah pertolongan akan segera datang dan menyelamatkan nyawa gadis tersebut.

‖Trap In Your World‖

18 September 2015 – @Seoul Medical Center, Korea Selatan

Piip… Piip… Piip…

Bunyi dari layar pendeteksi jantung itu, terdengar memenuhi ruangan serba putih itu. Di dalam ruangan itu, hanya terdapat sesosok gadis yang terbaring lemah di atas ranjangnya tanpa sedikitpun membuka kelopak matanya. Berat badannya terlihat menurun, pipinya menjadi sedikit lebih tirus dan warna kulitnya pun terlihat bertambah putih pucat.

Dua minggu telah berlalu sejak kecelakaan yang di alami olehnya, dan sejak itu pulalah, ia tak sadarkan diri. Kim Haneul mengalami koma selama lebih dari 2 minggu dan sampai saat ini, keadaannya tak menunjukkan sedikitpun kemajuan.

Anehnya, selama itu pula, tak ada satupun orang yang datang menjenguknya. Keluarganya, kerabat dekatnya dan juga teman-temannya. Tak ada satupun dari mereka yang datang.

Sret!

Pintu ruangan ini terbuka perlahan, menampakkan sesosok Dokter ber-kacamata lengkap dengan jas putih panjang yang di kenakannya. Senyum tipisnya tampak menghiasi sudut bibirnya dan kedua tangannya di letakkan di belakang punggungnya.

“Bagaimana keadaanmu, sayang? Apakah sudah lebih baik?” ia bertanya dengan intonasi suaranya yang begitu lembut, seolah-olah, gadis yang terbaring lemah di atas ranjang itu adalah kekasihnya.

Ia kemudian bergerak ke sisi ruangan yang lain untuk mengambil sebuah suntikan beserta sebuah botol kecil berisi cairan serum yang entah untuk apa kegunaannya.

“Ini akan membuat detak jantungmu melemah… tapi ini tidak akan menyakitimu.” bisiknya di sisi ranjang gadis itu, tangannya bergerak mendekatkan ujung suntikan itu ke lengan Haneul dan hanya dalam hitungan detik, ia mendorong masuk cairan serum itu ke dalam tubuh Haneul melalui suntikan yang di gunakannya.

Setelah suntikan itu di cabut dari lengannya, suara detak jantung Haneul yang terdeteksi melalui layar di samping ranjangnya itu, tiba-tiba terdengar melemah, persis seperti apa yang di katakan oleh sosok Dokter itu.

Sosok itu kembali tersenyum, tidak—lebih tepatnya, ia sedang menyeringai sekarang. Salah satu tangannya bergerak menyentuh lembut telapak tangan Haneul, lalu di genggamnya tangan itu dengan erat.

Wajahnya bergerak mendekati telinga Haneul dan pelan-pelan ia berbisik di sana, “Sudah saatnya kau bangun… kau terlalu tidur terlalu lama. Aku mencintaimu… Kim Haneul.” lalu satu kecupan lembut mendarat di atas keningnya.

Perlahan ia menjauh dari gadis itu, membiarkannya kembali masuk ke dalam alam bawah sadarnya. Tepat ketika ia berbalik untuk pergi, salah satu jari Haneul bergerak pelan dan singkat, seolah menandakan jika gadis itu merespon apa yang di ucapkan oleh sosok itu.

Sosok Dokter yang tak lain adalah Cho Kyuhyun.

‖Trap In Your World‖

30 September 2015 – @Seoul Medical Center, Korea Selatan

Beberapa suster terlihat berlalu lalang di sekitar ruang rawat bernomor 939. Pasalnya, sosok gadis yang telah terbaring koma selama kurang lebih satu bulan itu, akhirnya tersadar dan bangun dari tidurnya yang cukup panjang.

Namun, yang membuat suster-suster itu kebingungan, karena tidak adanya kartu identitas yang menunjukkan siapa gadis itu. Dan sekarang, dia tersadar seperti seorang bayi yang baru saja terlahir. Dia kehilangan seluruh ingatannya, tak ada satupun memori ingatannya yang tertinggal dalam pikirannya saat ini. Dia terlihat bingung dan ketakutan, bercampur peraaan gelisah karena ada beberapa suster serta Dokter yang mengelilinginya.

“Apakah kita harus melaporkannya ke kantor polisi?” seorang suster mengusulkan.

“Hey… apa kau tidak tahu? Bahkan… sejak dia di bawa kemari, Dr.Cho melarang kita semua untuk menghubungi polisi! Dia mengatakan jika dia mengenal gadis itu!”

“Omo! Benarkah? Apakah mungkin… gadis ini adalah kekasihnya? Kudengar dari beberapa suster yang lain, dia tidak pernah absen untuk mengunjunginya…”

“Ckk, bisakah kalian berhenti bergosip?! Kita sedang mengurus pasien sekarang!” seorang Dokter yang datang bersama mereka segera menegur keteledoran mereka yang bergosip di ruang rawat pasien.

“M-maaf.” buru-buru kedua suster itu membungkuk dan segera mengerjakan tugas mereka. Sementara itu, sosok Kim Haneul justru terlihat kebingungan, dia melihat di sekitarnya dengan tatapan waspada.

Dokter itu bergerak mendekatinya, berniat untuk memperiksa keadaannya, tetapi Haneul menoleh takut padanya dan beringsut mundur untuk menjauhinya.

“J-jangan dekati aku! Menjauh! Menjauh!” teriaknya dengan panik.

“Tenanglah nona, aku tidak akan menyakitimu… aku hanya ingin memeriksa keadaanmu.” ujar Dokter tersebut, masih dengan senyumannya yang ramah.

“Tidak! Tidak! Jangan mendekat!” ia berteriak ketakutan, seluruh tubuhnya menggigil dan kedua matanya menatap waspada ke sekelilingnya.

“Tenanglah.. aku hanya—”

“Biarkan aku yang memeriksanya, Dr.Kwon.” sebuah suara menyela ucapannya dan sang pemilik suara itu muncul dari ambang pintu yang awalnya tertutup rapat.

Dokter itu menoleh padanya dan langsung tersenyum canggung, malu karena Direktur dari Rumah Sakit ini harus turun tangan untuk menghadapi seorang pasien yang jelas-jelas menjadi tanggung jawabnnya.

“Dr.Cho.” ia berjalan mundur beberapa langkah, mendekati sosok Cho Kyuhyun yang kini berdiri tak jauh dari ranjang itu. “Dia kehilangan seluruh ingatannya dan—”

“Kau tidak perlu khawatir soal itu, Dr.Kwon.” sekali lagi Kyuhyun menyela ucapan sang Dokter yang hendak menjelaskan kondisi gadis itu. “Aku mengenal gadis ini dengan baik… namanya Kim Haneul.”

“A-anda mengenalnya?” Dr.Kwon terkejut, dia tak percaya jika apa yang di ucapkan para susternya tadi, ternyata memang benar. “Apakah anda…”

Kyuhyun tersenyum kepadanya, lalu tatapannya beralih pada sosok Haneul yang saat ini pun tengah menatapnya dengan tatapan cemas sekaligus takut.

“Ya.. aku mengenalnya. Sebenarnya… dia adalah Tunanganku.” lanjutnya tanpa sedikitpun mengalihkan tatapannya dari sepasang mata indah milik gadis bermarga Kim itu.

Senyuman di wajahnya semakin merekah dan perlahan-lahan, dia berjalan mendekati sisi ranjang Haneul lalu tangannya terjulur ke hadapan gadis itu.

“Kemarilah… aku tidak akan menyakitimu, Haneul-ah.” ucapnya kemudian dan perlahan, Haneul memberanikan dirinya untuk mendongakkan kepalanya, menatap langsung pada sosok pria yang tak di kenalnya ini.

Namun, ketika tatapan mereka saling bertemu pandang, Haneul seperti merasakan sebuah adegan deja vu. Ingatannya seolah di hempaskan ke masa lalu, adegannya terasa sama persis dan nyata.

Kyuhyun melingkarkan jaket miliknya di sekitar pundak Haneul dan gadis itu merasa bingung. Di satu sisi ia takut, tetapi di sisi lain, ia dapat merasakan betapa tulusnya kebaikan hati Kyuhyun saat memberikan jaket miliknya.

“Ayo kita pulang, Haneul-ssi…” tangan Kyuhyun terulur di hadapan wajahnya dan gadis ini pun memberanikan dirinya untuk mendongakkan wajahnya.

Sejenak, ia ragu, tetapi, perlahan-lahan ia menggerakkan tangannya dan menggapai tangan Kyuhyun yang terulur di hadapannya, sebelum akhirnya Kyuhyun membawanya pergi dari tempat mengerikan tersebut.

Seakan mengulang kejadian yang sama seperti apa yang ada di ingatannya saat ini, lambat-lambat, tangan Haneul bergerak untuk menggapai tangan Kyuhyun. Perlahan namun pasti, Haneul meletakkan jemarinya di sekitar tangan Kyuhyun yang terasa hangat itu.

Di antara perasaan bingungnya itu, entah kenapa justru kedatangan Kyuhyun membuatnya merasa jauh lebih tenang daripada sebelumnya. Kata-kata Kyuhyun membuat dirinya percaya begitu saja dan ada dorongan dalam hatinya yang mengatakan, jika hanya pria itu yang mampu membuatnya merasa aman.

Kyuhun tersenyum padanya, “Benar… seperti itu. Jangan takut kepadaku, Haneul-ah…” ia kemudian menggenggam lembut jemari Haneul, menyalurkan rasa aman kepada gadis itu. “Karena mulai saat ini, kau hanya memilikku di hidupmu.” lanjutnya, seolah banyak makna yang tersirat dalam perkataannya itu.

To Be Continued…

Note : Alohaaaaaa~~~ Author labil datang lagi sambil bawa lanjutan Trap in Your World yang author yakin, pasti bakalan langsung di protes sama para My Lovely Readers karena ceritanya kependekan… #sigh! LOL

Oke, part ini emang lebih pendek daripada sebelumnya dan aku memang sengaja tidak membuat part-nya terlalu panjang, karena akan ada kejutan-kejutan lain di setiap next partnya nanti… muehehehehehe #ketawasetan

Pokoknya, semoga kalian semua suka dengan lanjutannya yaah… dan gak bosen untuk nungguin lanjutannya… Hohoho Akhir kata, komentar dan sarannya di tunggu… Untuk silent readers? Hm… enaknya di apain yaah?? Aaah… paling ntar giliran di password juga pada bermunculan… #melengospergi Okee deh… kecup basah untuk para readers yang selalu setia meninggalkan komentarnya #XOXO ^o^