When I Meet You(Part.3)

Sinar matahari menembus masuk melalui celah-celah korden di ruangan itu, Menyebabkan gadis yang sedang tertidur pulas di ruangan itu terusik.

“Ehm… Sudah pagi…” Kedua matanya yang masih nampak menyipit seakan enggan untuk membuka, Ia menggeliatkan tubuhnya dan membalikkan posisi tidurnya. Tapi…

“Aish!!” Gadis yang tak lain Miyoung, tersadar dari tidurnya. Kedua matanya membuka lebar saat menyadari ada seseorang di sampingnya dan bahkan suaranya terdengar seperti seorang pria.

Miyoung memberanikan diri membalik dan melihat siapa yang tidur di sampingnya. “Kyaa!! Kau?!!” Miyoung segera menghantamkan bantal sekeras-kerasnya pada Donghae yang tidur di sampingnya secara bertubi-tubi.

“A… A… Ya!! Aish, Hentikan!!” Ringis Donghae masih terlihat mengantuk namun mencoba untuk menghindari pukulan Miyoung.

“Ya!! Ini untuk yang kedua kalinya kau ada di satu ranjang yang sama denganku!! Apa yang sebenarnya kau lakukan padaku, Bodoh?!!” Amuk Miyoung sembari merapatkan selimut ke seluruh tubuhnya.

“Hey, Bukankah tadi malam kau sendiri yang memintaku untuk menemanimu, Huh?!” Jelas Donghae masih dengan kedua mata yang sedikit menyipit.

“Mwo?!” Miyoung terdiam sejenak, Mencoba mengingat apa yang terjadi tapi setaunya ia sudah tertidur saat Donghae belum pulang. Jadi mana mungkin ia yang memintanya. “Kau bohong kan?! Jelas-jelas tadi malam aku tidur sebelum kau datang!! Dasar maniak kau!!” Miyoung kembali memukulinya dengan bantal yang ada di genggamannya.

“Ya!! Aku tidak berbohong padamu, Ya!!!”

“Dasar pembohong!!” Ia terus saja menyerang Donghae dengan pukulan bantalnya, Namun di luar dugaan Donghae malah menarik pergelangan tangannya menyebabkan tubuhnya terjatuh tepat di atas tubuh Donghae, Dan…

CUP!!

Tanpa di sengaja bibir mereka saling bertemu, Dan terjadilah ciuman tak di sengaja. Mereka berdua terdiam, Saling membulatkan kedua mata masing-masing seakan syok dengan hal ini.

Namun tak berapa lama, Miyoung bangkit dari atas tubuhnya. “KYAAAAAAAAAAAA… Dasar MANIAK!!!!” Teriak Miyoung dan langsung menonjok wajah Donghae dengan cukup kuat.

-When I Meet You-

“Ahk…” Donghae meringis kesakitan sembari menempelkan bongkahan es yang di bungkus dengan plastik pada pipi kanannya yang terlihat memar.

“Hahahahaha… Jadi, Wajahmu seperti ini karena Miyoung mengajarmu?!” Eunhyuk tak henti-hentinya terus menertawai Donghae sejak mendengar penjelasan Donghae tadi.

“Aish!! Berisik kau!! Aku malas membahas hal ini lagi!!” Kesal Donghae masih sedikit meringis kesakitan. “Kalau saja dia bukan perempuan, Aku pasti sudah menghajarnya balik!!” Tambahnya lagi.

“Hey… Tidak boleh pendendam seperti itu! Lagipula itu salahmu sendirikan mengapa kau malah menarik tangannya? Jadinya seperti itu kan?” Ujar Sungmin dan mendapatkan anggukan setuju dari Eunhyuk.

“Jadi kalian membelanya?” Donghae memandang sinis pada keduanya.

“Ehm, Dapat di bilang semacam itu…” Jawab Eunhyuk santai dan langsung mendapatkan pukulan cukup keras dari Donghae.

“Ya!!” Eunhyuk kembali menyerangnya dengan menepuk pipi Donghae.

“Ahk!! Ya!! Lee Hyukjae!!” Ringis Donghae kesakitan.

Sungmin hanya tertawa puas melihat Donghae yang meringis kesakitan, Lalu pandangannya tertuju pada Kyuhyun dan Haneul yang berjalan menghampiri mereka.

“Ya, Donghae-ah jika kau ingin mengadu ini saat yang tepat! Lihatlah… Kakaknya sebentar lagi akan datang kemari…” Tunjuk Sungmin pada Haneul.

Donghae berbalik dan melihat Haneul, Tapi ia seakan mengurungkan niat itu. “Lebih baik aku tidak mengatakannya, Daripada harus berhadapan dengan wanita yang lebih galak ketimbang yang ada di Apartementku saat ini, Aku tidak mau ambil resiko…” Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya sembari melanjutkan menempelkan bongkahan es itu lagi.

Mendengar perkataan itu Eunhyuk dan Sungmin kembali tertawa. Karena benar saja, Sebenarnya kalau di perhatikan Miyoung dan Haneul itu tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama memiliki sifat yang cukup keras.

“Hey… Sepertinya ada yang menarik di tempat ini!!” Tanya Kyuhyun seraya duduk tepat di samping Sungmin.

“Hem… Kalian terlihat bahagia sekali, Memangnya ada apa?” Tambah Haneul sembari meletakkan buku-bukunya di atas meja, Karena kelasnya baru saja selesai.

“Bukan apa-apa…” Jawab Donghae seakan tak ingin Haneul mengetahui hal ini.

“Ah, Jinjayo?! Hm… Tapi sepertinya ada sesuatu…” Celetuk Haneul santai.

“Donghae-ah, Ada apa dengan wajahmu?” Tanya Kyuhyun penasaran, Karena ia perhatikan sejak tadi Donghae terus saja menutupi wajahnya.

“Ah? A-Anniyo… Aku tidak apa-apa… Memangnya kenapa?! Tidak mungkin ada orang yang dapat melukai wajahku?!” Dengan senyuman terpaksanya Donghae mencoba menutupi hal itu.

“Kau pikir Miyoung bukan orang?” Desis Eunhyuk santai.

“Eh? Miyoung? Memangnya ada apa dengannya?!” Bingung Haneul yang dapat mendengar dengan jelas jika Sungmin menyebut nama adiknya tadi.

Donghae langsung melirik Sungmin dan menginjak kakinya dari bawah. “Aww!!” Ringis Sungmin seraya menatap kesal pada Donghae.

“Waeyo? Kalian terlihat aneh hari ini…” Tanya Kyuhyun lagi masih bingung dengan semua ini.

“Anniyo…” Jawab Donghae sembari tersenyum kecil.

“Aish!! Bocah ini berani sekali menginjak kakiku!!” Gerutu Sungmin dalam batinnya.

“Sudahlah, Hae-ah jangan berbohong lagi!! Buka tanganmu!!” Haneul segera menarik telapak tangan Donghae dan ia dapat dengan jelas melihat memar itu. “Nah… Ini? Apa ini?” Tanyanya kemudian.

“I-Itu…”

“Kau bisa tanyakan sendiri pada adikmu, Haneul-ah…” Celetuk Eunhyuk dan Sungmin nyaris bersamaan.

“Eh?”

“Kalian!!” Donghae langsung mendelik kembali pada mereka berdua, Tapi mereka bedua justru tak mau menatap Donghae sedikitpun.

“Jadi yang menghantam wajahmu ini, Miyoung?” Tanya Kyuhyun masih tak percaya.

Sungmin dan Eunhyuk hanya mengangguk santai. “Ahahahahahaha… Tidak aku sangka kau yang sangat menjaga wajahmu ini, Bisa terkena pukulannya…” Terdengar tawa Haneul dan Kyuhyun yang lepas saat melihat anggukan Sungmin dan Eunhyuk.

“Aish!! Jangan tertawa!!” Gerutu Donghae.

“Hahahahahaha… Mianhe…” Ujar mereka berdua kembali kompak.

“Aish… Awas saja kau, Choi Miyoung!!!” Batin Donghae.

-When I Meet You-

Malam Hari, 19.00…

Kini Miyoung sudah merapihkan semua Apartement Donghae. Ia menghela nafas panjang karena hari-hari ini ia benar-benar sangat lelah.

“Hah… Aku ingin semua ini cepat berakhir!!” Keluh gadis itu. “Untung saja aku baru akan memulai kuliahku bulan depan, Jadi aku tidak akan lelah memikirkan tugas yang menumpuk dan juga pekerjaan yang melelahkan ini!!” Tambahnya lagi.

“Hm… Lebih baik aku mandi sekarang!!” Miyoung segera masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil baju ganti karena kebetulan di kamar mandi yang ada di kamarnya saluran airnya sedang bermasalah.

Lalu gadis itu pun mandi di kamar mandi yang ada di samping dapur. Dan tak berapa lama Donghae pulang tanpa Miyoung sadari.

“Aku pulang…” Seru Donghae pelan dan sedikit malas.

Ia terdiam, “Tidak ada jawaban. Di mana gadis sialan itu?!” Batin Donghae, Ia segera menuju dapur ia berpikir jika mungkin Miyoung tertidur lagi di dapur tapi tak berapa lama ia mendengar jelas Miyoung yang sedang mandi.

“Ah… Dia sedang mandi…” Donghae hendak melangkah pergi, Sebelum akhirnya ide gila muncul di benaknya. “Hm, Sepertinya ini sudah saatnya aku balas dendam padanya!!” Pikir Donghae sembari tersenyum kecil.

Di sisi Lain…

Setelah mandi, Miyoung mengenakkan pakaian yang sempat di bawanya tadi dari kamar. Tapi tiba-tiba saja lampu seketika itu juga padam dan membuatnya terkejut.

“Ah!! Kenapa harus mati lampu? Aku benci hal ini!!” Miyoung terdiam, Ia benar-benar tak dapat melihat apapun.

Knock… Knock… Knock…

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar mandi itu dari luar dan semakin membuatnya meras takut. “D-Donghae-ah… Apa itu kau?” Tanya Miyoung memberanikan diri namun tak ada jawaban.

“Y-Ya… Donghae-ah! Ja-Jangan bercanda denganku!!” Miyoung semakin panik karena lagi-lagi tak ada jawaba dari luar sana.

Setelah merasa tak ada siapun di balik pintu itu, Miyoung memberanikan diri untuk membuka pintu kamar itu, Tapi…

“WAA!!” Donghae menakut-nakuti Miyoung dengan topeng yang di kenakannya.

“AAA!!!!” Miyoung langsung berjongkok dan menundukkan kepalany di antara kedua lengannya. “Jangan ganggu aku!!” Teriak Miyoung ketakutan.

“Whuahahahahaha…” Tiba-tiba saja Donghae langsung tertawa puas karena melihat reaksi Miyoung yang begitu ketakutan dan panik.

Merasa kenal dengan suara ini, Miyoung mendongakkan kepalanya dan Donghae pun menyalakan kembali lampunya seraya terus tertawa puas.

“Kau?!”

“De, Waeyo?!” Donghae menatap penuh kemenangan pada Miyoung. “Hahahaha… Tidak aku sangka gadis sepertimu ternyata takut dengan hal seperti ini, Huh?!” Ujar Donghae puas.

Tak ada jawaban dari Miyoung. Gadis itu hanya terus memandang tajam pada Donghae, Ia nampak terlihat marah karena hal ini.

“Kau pikir hal ini lucu, Huh?!” Bentak Miyoung yang kemudian membuat Donghae mengenti kan tawanya.

“Tentu saja… Ini sangat lucu untukku!!” Senang Donghae dan kembali melanjutkan tawanya yang begitu puas.

“Menyebalkan!!” Teriak Miyoung dan kembali membuat Donghae terdiam. “Kau sangat-sangat menyebalkan!!!” Miyoung langsung memukuli dada Donghae sekuat-kuatnya.

Tapi Donghae tidak menghindarinya sedikitpun, Karena dia… Dia melihat Miyoung menangis saat ini. “K-Kau menangis?” Tanya Donghae seraya menahan kedua tangannya.

“Bercandaanmu sungguh tidak LUCU!!” Bentak Miyoung seraya menghempaskan tangan Donghae dan tak berapa lama kedua pipinya kini sudah basah karena air matanya.

“Mi-Mianhe, Miyoung-ssi… Aku tadi…”

“Kau menyebalkan!! Hiks.. Hiks…” Tangis Miyoung semakin menjadi dan hal itu semakin membuat Donghae merasa bersalah. “Aku ini takut gelap, Bodoh!!”

SRET!!

Donghae segera menariknya dalam pelukannya dan membuat Miyoung cukup terkejut dengan hal ini. Namun ia seakan tak mampu menolaknya, “Mianhe… Cheongmal mianheyo.. Aku tidak tahu hal itu…” Desis Donghae sembari mengusap-ngusap lembut pundak gadis itu.

Miyoung tak mengatakan hal itu, Ia hanya kembali menangis karena sejujurnya ia masih sedikit syok dengan kejadian tadi. Memang Miyoung memiliki sedikit trauma dengan ruangan gelap jadi ia akan ketakutan setiap kali ada di ruangan gelap.

-When I Meet You-

“Ini minumlah…” Donghae menyodorkan segelas susu cokelat hangat pada Miyoung, Kini mereka berdua tengah duduk di bagian balkon kamar Donghae.

“Terima Kasih…” Miyoung memegang erat gelas berisikan susu cokelat hangat itu dengan kedua telapak tangannya dan menyeruputnya perlahan.

“Soal tadi… Aku benar-benar minta maaf…” Ujar Donghae memulai pembicaraan.

“Tidak apa-apa…” Jawab Miyoung singkat.

Donghae menoleh padanya, Dapat ia lihat sorot mata gadis itu yang menampakkan sedikit kekecewaan dan kemarahan. “Kau masih marah padaku?” Tanya Donghae merasa tidak enak.

“Anniyo… Mungkin itu pantas untukku! Akhir-akhir ini aku memang sering berbuat salah padamu, Jadi wajar saja jika kau marah dan ingin mencoba membalasku…” Jawab Miyoung dengan santai namun pandangan matanya tetap memandang lurus, Melihat pemandangan malam Seoul.

Donghae terdiam, Ia merasa jika ia sudah terlalu keterlalu padanya. Padahal gadis ini begitu ketakutan tadi tapi dia masih sempat-sempatnya tertawa seperti itu.

“Miyoung-ssi…” Panggil Donghae membuat gadis itu menoleh padanya.

DEG!!

Tiba-tiba saja ia merasa jantungnya kembali berdegup dengan kencang, Ia benar-benar tidak sadar jika gadis di hadapannya ini ternyata memiliki daya tarik yang mampu membuat perasaannya tidak menentu tapi ia bahkan baru menyadari hal ini sekarang.

“Waeyo?” Bingung Miyoung karena sejak tadi Donghae hanya terdiam.

“Ah…” Donghae tersadar dari lamunannya, “Itu… Sebenarnya boleh aku tau kenapa kau sangat ketakutan saat aku mengerjaimu tadi?” Tanya Donghae kemudian.

Tak ada jawaban dari gadis itu, “Tapi jika kau tidak bisa menjawabnya, Tidak apa-apa… Ini tidak perlu kau jawab…” Sela Donghae merasa tidak enak.

“Tidak apa-apa… Aku tidak keberetan untuk memberitahukannya…” Jawabnya santai.

Kemudian, Miyoung menghela nafas berat dan pandangannya terarah pada susu cokelatnya itu. “Mungkin… Ini karena Appa sering mengurungku…” Jelas Miyoung menggantung. “Sejak Appa dan Umma bercerai, Appa melarangku untuk menghubungi Umma dan Haneul bahkan bertemu sebentar saja tidak boleh. Karena itu aku sering kali mencoba untuk melarikan dari Appa… Tapi hasilnya aku malah tertangkap olehnya dan di kurung di kamar yang gelap agar aku jera dan tak berani melakukannya…” Tambahnya lagi panjang lebar.

“Mianhe, Aku jadi membuatmu mengingat hal itu lagi… Mungkin tidak seharusnya aku menanyakan hal ini…” Sesal Donghae.

Gadis itu menoleh padanya dan tersenyum kecil padanya. “Tidak apa-apa… Toh, Akhirnya aku bisa terlepas dari Appa kan? Aku sudah tidak mengingat hal itu lagi… Tapi mungkin aku masih merasakan trauma karena hal itu… Jadinya…”

“Kau takut pada ruangan yang gelap?” Potong Donghae.

“De…”

“Dan aku melakukan hal itu padamu, Hanya karena ingin membalasmu…” Tambah Donghae masih terlihat menyesal.

“Hey… Aku sudah bilang tidak apa-apa kan? Sudahlah… Tenang saja!” Jawab Miyoung santai dan hal itu membuat Donghae tersenyum kecil mendengarnya.

“Aku pikir mulai saat ini, Kita bisa melupakan kesalahpahaman yang terjadi di antara kita, Bagaimana jika mulai saat ini kita berteman saja?” Donghae menyodorkan telapak tangannya membuat Miyoung menatapnya.

“Ah… Jadi kau takut bermusuhan denganku, Tuan Lee Donghae?” Tanya Miyoung dengan nada meremehkan.

“Ya! Aku serius, Nona Choi Miyoung…” Donghae sedikit memiringkan kepalanya.

Miyoung tersenyum kecil, “Arraseo… Kalau begitu aku anggap kau menyerah…” Jawab Miyoung seraya membalas jabatan tangan Donghae, Tapi Donghae justru menarik tangannya.

“Omo!!” Miyoung tersentak kaget karena hal itu.

Dengan segera Donghae mengacak rambut Miyoung dengan tangan satunya lagi. “Aigoo!! Kau ini 2 tahun lebih muda dariku, Tapi beraninya mengatakan hal itu padaku, Huh?!” Canda Donghae.

DEG!!

Kini giliran Miyoung yang merasa jika jantungnya berdegup kencang, Ia segera menghindari tangan Donghae dan bangkit dari duduknya.

“A-Aku… Aku mengantuk!! Aku pergi tidur saja!!” Ia pun beranjak dari tempat itu tapi Donghae menghentikkan langkahnya dengan memanggilnya.

“Miyoung-ssi?”

“Wae?!”

Donghae menoleh padanya, “Ehm… Aku rasa, Kau lebih cocok dengan warna rambut hitam yang lurus daripada rambutmu yang sekarang. Mungkin itu akan lebih memperlihatkanmu jika kau benar-benar seorang gadis Korea… Dan lagi, Aku dapat membayangkan betapa manisnya dirimu dengan penampilan seperti itu…” Ujarnya kemudian.

BLUSH!!

Kedua pipi Miyoung seketika berwarna merah menyala, Tapi kedua telapak tangannya segera menutupinya. “Jika ini adalah salah satu rayuanmu, Aku tidak akan termakan perkataanmu itu!! Weeek!!” Miyoung menjulurkan lidahnya dan segera masuk ke dalam.

Donghae terkekeh kecil seraya menggelengkan kepalanya singkat. “Hm… Padahal aku benar-benar mengatakan yang sesungguhnya…” Desisnya pelan.

-When I Meet You-

“Pagi…” Sapa Miyoung saat Donghae duduk di meja makan, Bersiap akan menyantap sarapan yang Miyoung sediakan walaupun itu hanya roti isi dan segelas susu.

“Pagi…” Balas Donghae sembari menyantap roti isinya. “Miyoung-ssi, Boleh aku tanya sesuatu padamu?” Tanya Donghae di sela sarapannya.

“Apa?”

“Sebenarnya… Kau ini malas memasak, Atau hanya roti isi saja yang dapat kau buat?!” Celetuk Donghae.

“Ya!! Sudah bagus aku mau membuatkan sarapan untukmu!! Salah sendiri kenapa kau menyuruhku untuk menjadi pembantumu…” Kesal Miyoung merasa tersinggung.

“Hahaha… Arraseo, Tapi setidaknya kau sudah terbiasa. Dan pekerjaanmu yang lain cukup memuaskan…” Puji Donghae.

“Tentu saja!!” Bangga Miyoung. “Ah, Iyah… Donghae-ssi, Bukankah tadi malam kita sudah berjanji untuk melupakan semuanya. Lalu kenapa kau tidak membiarkanku bebas saja, Bagaimana?” Tanya Miyoung mencoba membujuk Donghae.

Donghae memiringkan kepalanya menatap arah lain, “Ah? Kapan? Aku tidak pernah merasa pernah berjanji seperti itu…”

“Y-Ya!! Jelas-jelas tadi malam kau yang mengajakku berdamai, Sekarang kau malah melupakan hal itu, Huh?!”

“Miyoung-ssi, Aku pikir tadi malam kau hanya bermimpi…” Jawab Donghae santai. “Aku harus berangkat kuliah sekarang!” Donghae beranjak dari duduknya dan meraih kunci mobilnya.

“Aish!! Kau menyebalkan sekali, Lee Donghae!!” Umpat Miyoung seraya mendengus kesal.

Pria itu menghentikkan langkahnya di ambang pintu. “Ah, Iyah… Hari ini aku biarkan kau berlibur sehari saja. Dan mungkin kau… Bisa mengubah penampilanmu itu…” Ia mengerling kan sebelah matanya dan tersenyum manis pada Miyoung.

Miyoung terdiam, Dan ingatan akan ucapan Donghae tadi malam tiba-tiba saja terlintas di benaknya. Ia beranjak masuk ke dalam kamarnya, Ia menatap dirinya dalam cermin. Memandangi dirinya sendiri dari atas sampai bawah.

“Hufht… Memangnya aku tidak seperti orang korea jika dengan rambut seperti ini?” Ia memegangi rambutnya. “Berwarna hitam dan lurus?” Pikirnya.

Tak berapa lama, Ia pun meraih ponselnya. “Yoboseyo, Haneul-ah…” Ujarnya saat orang di seberang sana menjawab teleponnya.

“…”

“Err.. Bisakah kau temani aku sekarang?”

“…”

“Ayolah… Hari ini si bodoh Donghae itu mengizinkanku libur satu hari. Jadi aku bisa pergi ke sana… Aku juga ingin bertemu, Umma…”

“…”

“Arraseo… Tapi kau benar akan menemaniku kan?”

“…”

“De… Gomawoyo…” Miyoung memutuskan sambungan teleponnya dan senyuman kecil terlukis di wajahnya.

“Hm… Sepertinya memang tidak ada salahnya aku sedikit merubah penampilanku…” Gumamnya seraya bergegas untuk merapihkan bekas sarapan tadi dan bersiap untuk pergi.

-When I Meet You-

“Siapa?” Tanya Kyuhyun penasaran saat Haneul baru saja selesai berteleponan dengan orang di seberang sana.

“Jong Ki Oppa…” Jawabnya santai.

“Mwoya?!!” Kyuhyun langsung terlihat kesal saat mendengar hal itu.

“Bodoh!! Aku hanya bercanda…” Haneul tersenyum jail padanya. “Dari Miyoung… Dia memintaku untuk mengantarnya ke Salon…” Jelas Haneul kemudian.

“Aku pikir benar-benar pria itu!! Apa mau aku antar?”

“Anni, Aku bisa berangkat sendiri. Lagipula hari ini bukankah kau, Donghae, Sungmin dan Eunhyuk akan memprentasikan hasil percobaan kalian minggu lalu?” Ujar Haneul santai.

“Ah… Kau benar juga…”

“Kalau begitu aku pergi sekarang, Yah…”

“Eits…” Kyuhyun menahan tangannya. “Apa tidak ada ciuman berpamitan untukku?” Goda Kyuhyun dan dengan cepat Miyoung mengecup singkat pipinya.

“Bye, Kyu…” Haneul berlari kecil meninggalkannya sedangkan Kyuhyun hanya tersenyum kecil dan tersipu malu.

“Dasar tukang pamer keromantisan!!” Hardik Donghae yang ntah sejak kapan ada di belakangnya.

“Omo!! Sejak kapan kau ada di sini?”

“Mungkin sejak awal percakapan kalian aku sudah ada di sini…” Jawab Donghae santai. “Hey, Haneul mau kemana? Sepertinya dia buru-buru sekali?” Tanya Donghae kemudian seraya duduk di sampingnya.

“Oh… Tadi Miyoung menelepon, Katanya dia meminta Haneul untuk mengantarkannya ke Salon…”

“Salon?” Ulang Donghae dan Kyuhyun hanya mengangguk kecil.

Donghae terdiam, “Apa mungkin… Dia benar-benar akan melakukan apa yang aku sarankan tadi malam? Jika itu benar…” Donghae membayangkan Miyoung yang seketika berubah menjadi apa yang di sarankannya dan seketika itu juga jantungnya kembali berdegup sangat kencang. “Omo!! Kenapa jantungku kembali berdegup kencang?”

To Be Continued…