The Vampire And The Blood!! Seasoon 2 (Part.1)

Berjalan perlahan, Menghampiri sang pria yang sedang tertidur santai di bawah pohon rindang. “Aku bisa tahu kau datang, Youngi…” Desisnya saat gadis itu hendak menjailinya.

“Bagaimana bisa kau tau ini aku?” Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal dan menatap pria yang masih tetap menutup kedua matanya.

Pria itu menarik lengan gadis itu. “Bagaimana bisa aku tidak mengetahui aroma yang di miliki, Gadisku ini. Shim Miyoung…” Ujarnya sembari tersenyum kecil.

“Jangan menggodaku, Zhoumi!!” Gadis yang tak lain adalah Shim Miyoung itu tersipu malu dalam pelukan pria yang tak lain adalah Zhoumi.

“Aku sungguh-sungguh…” Zhoumi mengibaskan rambut berikal panjang miliknya seraya mulai mengecupi setiap inchi pada leher jenjang gadis itu.  “Aroma tubuhmu benar-benar sangat menggodaku…” Bisiknya seraya mendaratkan sebuah ciuman lembut pada bibir berwarna merah muda cerah milik gadis itu.

“Ehmp… Sudah cukup! Aku harus kembali, Haneul pasti sedang menungguku saat ini…” Potong Miyoung seraya bangkit dari duduknya dan meninggalkan Zhoumi yang masih terdiam.

“Manis Sekali…” Senyumnya dan hanya dalam hitungan detik ia berada disamping gadis itu.

The Vampire And The Blood!!

Begins…

CKLEK!!

“Sudah pulang?” Tanya Haneul sedikit berteriak dan masih tetap sibuk menyiapkan makan malam untuk saat ini. “Ya! Youngi… Kenapa kau tidak…” Ucapan Haneul terhenti karena ia tidak menemukan siapapun di ruang tengah. “Aneh…” Batinnya.

GREB!!

Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang membuatnya sedikit terkejut. “Omo!!” Ia menoleh dan menghela nafas saat mengehatui siapa orang yang telah memeluknya. “Ya!! Kyuhyun, Cepat lepaskan pelukanmu ini!!” Ujarnya malas dan sedikit kesal.

Orang yang tak lain adalah Cho Kyuhyun, Hanya menggeleng singkat dan justru malah meletakkan dagunya di atas bahu gadis itu. “Bukankah kau sudah sangat menunggu kehadiranku?” Ujarnya pelan.

“Apa? Enak saja… Kupikir tadi itu Miyoung… Ternyata Vampire mesum sepertimu!! Sudah lepaskan aku, Aku harus menyiapkan makan malam untuknya… Lagipula tumben sekali kau menggunakan pintu untuk masuk dalam rumah?!” Keluh Haneul panjang lebar.

“Ah… Kau terlalu banyak bicara, Biar aku hentikan ucapanmu itu!!” Kyuhyun membalikkan tubuh Haneul dan mencoba untuk mencium Haneul, Tapi ia menghentikan hal itu, “Kenapa kalian datang di saat yang tidak tepat, Huh?!!!” Keluhnya membuat Haneul bingung.

Haneul menoleh, Kedua matanya membulat saat melihat Miyoung dan Zhoumi yang sudah berada di ambang pintu. “Kalian!!” Dengan segera Haneul mendorong tubuh Kyuhyun tapi Kyuhyun tetap tak bergeming. “Ya!!! Lepaskan aku!!” Kesal Haneul.

“Aku malas melepaskannya!” Jawabnya asal.

“Ya!! Cho Kyuhyun!!” Bentak gadis itu.

“Sudah… Sudah… Aku sudah terlalu lapar untuk melihat perdebatan kalian itu. Lebih baik kalian lanjutkan saja jika memang menginginkannya, Aku takkan mengganggu…” Miyoung berlalu begitu saja ke arah dapur di ikuti dengan Zhoumi di belakangnya.

“Haneul… Aku sarankan untukmu…” Ujar Zhoumi menggantung. “Jangan terlalu dekat dengan pria ini, Dia sangat kehausan akan darahmu…” Godanya sembari mengerling nakal pada Haneul dan membuat Haneul kembali terkejut untuk kedua kalinya.

“Apa?!” Gadis itu nampak terkejut.

“Itu sangat benar…” Jawab Kyuhyun dengan santai sembari tersenyum kecil.

“Apa?! Awas saja jika kau berani macam-macam padaku, Huh?!!” Ancam Haneul sembari tetap mencoba melepaskan pelukannya. “Ya!! LEPASKAN AKU!!!” Bentaknya.

Miyoung yang sudah terbiasa dengan hal seperti itu, Tetap asyik melahap makan malam nya tanpa mempedulikan Zhoumi yang menatapnya heran. “Kau seperti orang kelaparan saja…” Hardik Zhoumi.

Gadis itu mengangguk singkat. “Aku memang sangat lapar…” Jawabnya dengan santai dan kembali menyuapkan sesendok penuh pada mulutnya tapi hal itu justru membuat Zhoumi tersenyum kecil dan mendekati wajahnya.

“Ada sedikit sisa makanan…” Ujarnya. “Di sini…” Ia membersihkan sisa makanan itu dengan jari telunjuknya. Begitu lembut dan masih tetap dengan senyumannya yang membuat jantung Miyoung kembali berdegup, Meski mereka sudah menjalin hubungan selama 6 bulan lamanya.

@Korea, Seoul…

Ririn nampak sibuk merapihkan beberapa pakaian yang di desain khusus olehnya. Lalu ia pun menghampiri bawahannya yang tak jauh darinya. “Nona… Ini desain yang anda pinta kemarin…” Ujarnya ramah.

“De, Gomawoyo… Sekarang kau bisa pulang. Ini sudah terlalu malam…” Ujarnya sembari melemparkan senyuman khasnya yang begitu ramah.

“De…” Ia pun mengangguk dan pergi menjauhi Ririn.

Tanpa peduli dengan sepasang mata yang sedang mengamatinya. Ririn tetap serius melihat beberapa gambar desain pakaian yang di buat khusus oleh clientnya. “Hmm… Sepertinya akan sedikit banyak sulit dan…” Ucapan Ririn terhenti saat gadis itu tidak menemukan gelas kopinya yang sejak tadi ada di sampingnya. “Eh?”

“Mencari ini?” Tanya seseorang membuatnya menoleh menatap orang yang tak asing lagi bagi gadis itu. Ia tersenyum kecil sehingga kedua lesung pipinya nampak indah menghias wajahnya.

“Kau? Untuk apa ada di sini?” Tanya Ririn heran. “Bukankah seharusnya kau ada di Paris saat ini? Kembali ke duniamu…” Tambahnya lagi terdengar sedikit menyindir.

“Hey… Apa kau sangat marah karena aku tidak ada di sampingmu. Aku tidak benar-benar ke Paris… Aku akan tetap bersamamu…” Godanya kembali memperlihatkan senyumnya.

“Hentikan bersikap seakan-akan aku ini selalu ingin kau berada di sampingmu!” Keluh Ririn kesal dengan sikap Siwon ini.

“Baiklah… Kalau begitu…” Siwon menghela nafas seraya menatap ke luar, Kedua matanya membulat dan segera kembali melirik Ririn. “Gawat! Sudah hampir bulan purnama…” Batin Siwon dan dengan segera ia pun menarik Ririn dari tempat itu secepat mungkin.

“Ya!! Apa yang kau lakukan?! Aku ini sedang bekerja!!!” Bentak Ririn.

“Jangan banyak tanya lagi! Sebentar lagi kau akan merasakannya…” Jawab Siwon seraya menyalakan mobil yang mereka kendarai dan melajukannya dengan kencang.

“Apa?” Ririn menatap ke luar jendela mobil dan seakan terhipnotis. Ia tetap terdiam memandang bulan yang terang namun di selubungi awan hitam yang gelap. Kedua bola mata hitamnya seakan membesar, tangannya memegang kuat pintu mobil dan nafasnya terasa berat.

“Jangan menatap itu lagi, Rin-ah… Kita akan segera sampai!!” Siwon menggenggam kuat tangan Ririn sedangkan Ririn terlihat begitu tersiksa, Karena kini ia merasakannya. Merasa akan haus darah.

**********

“Apa masih lama?” Tanya seorang pria sembari menatap seorang gadis yang sedang sibuk memeriksa tulisan kecil yang sepertinya itu tulisan di jaman masa Mesir Kuno.

“Sebentar lagi…” Jawab gadis itu, Ia Kwon Yoora. Sang peneliti yang selalu saja sibuk dengan barang-barang penemuannya.

“Apa kau tidak bosan dengan penelitianmu itu? Kau tidak mengantuk?” Tanya pria itu, Dia adalah Henry Lau. “Harusnya kau menelitiku saja… Aku akan senang hati menerimanya…” Candanya.

“Jika kau terus melanjutkan perkataanmu, Aku akan…”

“Kau akan apa?!” Henry mendekati Yoora seraya merangkul gadis itu dengan erat. Tapi di saat ia akan mendekati wajah Yoora, Kegiatannya terhenti saat ia dapat mencium bau asing di tempat itu. “SIAPA KALIAN?!!” Bentaknya membuat Yoora terkejut saat merasakan angin yang terasa begitu dingin dan berhembus dengan kencang.

“Kau masih saja cekatan, Henry…” Ujar orang itu yang dengan tiba-tiba kini ada di hadapan mereka berdua.

Henry menarik tubuh Yoora ke belakangnya, Mencoba menjaga gadis yang sangat di cintai nya itu. “Mau apa kau, Ryeowook?!” Tanyanya kasar.

Pria itu tersenyum licik sembari menatapnya sinis. “Jangan terlalu galak pada, Kakakmu ini. Aku hanya tidak sengaja mengunjungimu, Henry…” Ujarnya dengan santai. “Dan aku juga tidak sengaja mencium bau darah yang segar di tempat ini…” Tambahnya.

“Menjauh dari tempat ini!!! Kau tidak bisa mendekatinya!!” Dengan cepat Henry kini ada di hadapan pria itu dan mencekiknya dengan cukup kuat.

“Seolah-olah kau bisa mengalahkanku, Henry?!!” Hanya dalam sekejap mata, Pria itu dapat membalikkan tubuh Henry dan membantingnya keras membuat Yoora tersontak kaget karena hal itu. Ia mencoba mendekati mereka tapi Henry melarangnya. “Bukankah selama ini ada gadis cantik di sebelahmu? Tapi kenapa kau tidak meminum darahnya saja?! Apa kau takut untuk melukainya, Huh?!!!” Pria itu menekan kuat tubuh Henry pada tembok yang sudah terlihat retak karena benturan yang terjadi.

“Hentikan!!!” Teriak Yoora.

Pria itu menatapnya dan tersenyum kecil. “Ckckckck…” Ia melepaskan cengkramannya dan membiarkan tubuh Henry tersungkur. “Seorang manusia yang berani mencoba untuk menyelamatkan seorang Vampire? Sungguh membuatku tersanjung!!” Pujinya sembari mendekati Yoora dan mencoba menyentuhnya tapi Yoora mengelak.

“JANGAN MENYENTUHNYA!!” Teriak Henry seraya menarik lengannya seraya melempar kan tubuhnya ke arah berlawanan.

Tapi pria itu hilang ntah kemana. “Aku akan kembali, Henry!! Dan ingat… Aku rasa aku menyukai aroma gadis itu…” Terdengar suara samar-samar yang semakin menjauh tapi mereka tidak dapat menemukannya.

“Kau baik-baik saja?” Tanya Yoora cemas segera mendekati Henry yang tiba-tiba saja tubuhnya ambruk dalam seketika.

“Ehm… Aku baik-baik saja…” Jawabnya lemah.

“Kau yakin?” Yoora membantunya duduk di sebuah sofa panjang yang ada di tempat itu. “Tapi tubuhmu lemas sekali, Apa hari ini kau tidak meminum darah lagi?” Tanya Yoora lagi.

“Tenang saja… Aku tidak apa-apa, Aku tidak akan terluka hanya kejadian tadi… Aku hanya terlalu lemah untuk melawannya…” Jawab Henry mencoba menenangkan Yoora. “Lebih baik kau siapkan pasportmu, Besok kita akan kembali ke Perancis… Aku harus bertemu Zhoumi Hyung… Ini ada kaitannya dengan keluarga Vampireku…” Suruhnya.

“Baiklah…” Yoora mengangguk pasti tapi tetap cemas menatap Henry.

“Kau tenang saja… Aku tidak apa-apa! Hah… Andai saja aku bisa menghisap darahmu lagi aku mungkin tidak akan selemah ini saat ini…” Candanya berpura-pura terlihat murung.

Yoora terdiam, Masih menatap Henry. “Bodoh!! Lalu kenapa kau tidak lakukan saja?! Bukankah saat itu saja kau hanya meminum darahku?! Kau tidak mengubahku kan?!” Kesal Yoora mulai menangis pelan.

“Ya…” Henry segera beranjak dan memeluk Yoora. “Aku hanya bercanda saja… Aku tidak mungkin melakukan hal itu lagi, Jangan menangis yah…” Bujuknya sembari mengusap lembut punggung gadis itu.

Memang benar apa yang di katakan Yoora tadi, Ia tidak berubah menjadi Vampire. Karena saat Henry menghisap darahnya saat itu, Ia tidak menyebarkan HVV atau Human Vampiric Virus yang dapat menyebabkan Yoora menjadi Vampire. Saat itu Henry hanya sekedar mencicipi sedikit darahnya saja.

**********

Haejin menatap Donghae yang sedang duduk santai di sofa ruang tengahnya. Ia menghela nafas berat, “Apa yang kau lakukan di tempatku, Lee Donghae?! Bukankah aku sudah menyuruhmu pulang sejak tadi?!” Gerutu gadis itu.

“Tidak ada… Hanya tetap duduk sambil sesekali menunggumu keluar dari kamar mandi. Dan saat itu tiba aku akan menghisap darahmu!” Jawabnya santai.

“Apa?! Ya!!”

“Aku hanya bercanda…” Donghae tersenyum kecil dan beranjak dari tempatnya, Menghampiri Haejin yang masih tetap berdiri tak jauh darinya. “Lagipula untuk apa kau terkejut… Aku kan tidak mungkin menghisap darah seorang gadis keturunan Hunter Vampire sepertimu… Karena asal kau tau? Jika aku menghisap darahmu, Justru aku hanya membuatmu mati sia-sia…” Jelasnya.

Haejin mengerutkan keningnya heran. “Apa hubungannya? Aku kan tetap manusia biasa meskipun aku keturunan seorang keluarga Hunter Vampire?” Tanyanya tak mengerti.

Donghae menarik Haejin dalam pelukannya dan mengibaskan rambut gadis itu sehingga ia dapat melihat mulusnya leher gadis itu. “Karena kau juga merupakan salah satu bagian dari mereka… Dan kau tau? Darah dalam tubuh Hunter Vampire tidak mampu menerima HVV yang Vampire sebarkan dalam tubuh kalian, Sehingga jika terjadi penolakan itu kalian akan mati sia-sia… Kau mengerti sekarang?” Jelasnya lagi.

Gadis itu terdiam, Tapi tak lama dari itu dapat ia rasakan hembusan nafas yang menerpa lehernya sehingga membuatnya bergidik ngeri. “Ya!! Kau tidak akan melakukan hal itu kan?!” Tanyanya ngeri.

Donghae kembali tersenyum dan melepaskan pelukannya itu. “Tidak… Aku tidak akan membiarkan milikku terbuang sia-sia… Aku masih membutuhkanmu di sampingku…” Jawabnya dan kemudian ia pun berlalu meninggalkan Haejin begitu saja.

“Dia selalu saja membuatku takut!” Batin Haejin sembari menghela nafas berat.

**********

Knock… Knock… Knock…

Miyoung yang hendak berbaring kembali bangkit dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya, Tapi ia tidak menemukan siapapun. Ia mengerutkan keningnya, “Aneh…” Batinnya.

“Apanya yang aneh?” Tanya seseorang dari belakangnya dan saat ia berbalik sebuah teriakan kecil begitu terdengar jelas namun ia segera membungkam mulut Miyoung dengan tangan besarnya. “Jangan berisik! Haneul bisa marah jika tau aku ada di sini…” Desisinya.

Gadis itu mengangguk dan menyuruhnya untuk melepaskan bungkamannya. “Bodoh!! Apa yang kau lakukan malam-malam seperti ini di kamarku?!! Kau hampir saja membuatku mati karena sifatmu yang selalu tiba-tiba ada itu!!” Kesal Miyoung sembari melipatkan kedua tangannya di depan dadanya.

“Aku tidak bisa berpisah denganmu sebentar saja…” Jawab orang itu yang tak lain Zhoumi. Ia memeluk Miyoung, Menyebabkan tubuh gadis itu terhimpit di antara tubuhnya dan juga lapisan dinding kamarnya. “Aromamu tubuhmu benar-benar sangat nikmat…” Bisik Zhoumi.

“Ya… Zhoumi!” Dapat Miyoung rasakan deruan nafas Zhoumi yang terasa berat di tambah lagi pelukannya yang terbilang erat dan berbeda dari biasanya. “Kau baik-baik saja?” Tanya gadis itu cemas.

“Youngi-ah… Kenapa malam ini kau menggunakan pakaian ini?” Terdengar suaranya yang berat. Dan wajahnya kini telah berada di hadapan leher gadis itu, mendekatkan hidungnya sembari menyibakkan rambut gadis itu perlahan.

“Apa kau haus?” Tanya Miyoung sedikit takut dengan sikap Zhoumi saat ini. Karena sudah hampir 6 bulan lamanya Zhoumi tidak pernah melakukan hal ini lagi padanya, Ia melihat bulan yang nampak jelas dari tempatnya. “Ini… Bulan Purnama…” Batinnya. “Zhoumi… Kau benar-benar sangat menginginkannya?” Tanya Miyoung mencoba membuat Zhoumi tetap mempertahankan kesadarannya namun usahanya seakan sia-sia saat ia merasakan lidah nafas Zhoumi yang semakin menderu.

Dengan keberanian yang mulai terkumpul, Miyoung menarik tubuh Zhoumi dan membuat wajah Zhoumi kini berada di hadapannya. Kedua mata mereka bertemu dan nampak bola mata hitam Zhoumi berubah menjadi warna orange kemerah-merahan. “Aku yakin kau bisa menahannya… Kau sudah berjanji padaku, Kan?” Ujar Miyoung lembut.

Perlahan-lahan, warna bola matanya berubah kembali hitam seperti awalnya dan tubuhnya pun terasa sangat lemas. “Maafkan aku, Miyoung… Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku di saat seperti ini…” Ujarnya seraya sedikit menjauhi tubuh Miyoung.

“Tidak apa-apa… Aku bisa mengerti…” Gadis itu tersenyum lembut padanya. “Aku tidak keberatan kau melakukannya, Tapi aku hanya ingin kau melakukannya atas kemauanmu sendiri, Bukan karena nafsu yang menyelimutimu, Zhoumi…” Ujarnya lagi.

Zhoumi tetap terdiam, Menundukkan kepalanya dalam tanpa mau menatap gadis itu. Lalu tak lama dari itupun ia membalas senyuman gadis itu sembari memeluknya, Membiarkan gadis itu kini terlelap dalam pelukannya setelah begitu lama mereka mengobrol.

Pagi Harinya…

Haneul membuka kedua matanya perlahan, Tanpa ia sadari Kyuhyun yang sedari tadi di samping ranjangnya, Terus memperhatikannya. “Pagi…” Sapa Kyuhyun santai.

“Kau lagi…” Haneul mendengus kesal. “Sudah berapa kali ku bilang jangan masuk kamarku seenak mu saja, CHO KYUHYUN!!!” Ujarnya seraya berteriak memanggil nama pria itu seraya melemparkan bantal pada pria itu.

“Aish!! Jangan galak seperti ini…” Keluh Kyuhyun.

Di sisi Lain…

“Aku yakin adikmu pasti sedang ada di kamar Haneul lagi…” Ujar Miyoung santai sembari meneguk susu coklat hangat yang baru saja di buatnya.

“Ehm… Anak itu sepertinya memang tidak bisa dari Haneul…” Jawab Zhoumi tak kalah santai.

Drt… Drt… Drt…

Miyoung merogoh sakunya dan meraih ponselnya yang bergetar keras. “Yoboseyo…” Jawabnya.

“Youngi-ah, Hari ini aku akan ke Paris… Bisakah kau menjemput?” Tanya orang di seberang sana.

“Ah, Jinja? De… Aku pasti akan menjemputmu…”

“De… Gomawo, Youngi-ah…” Sambungan telepon di antara merekapun putus.

“Siapa?” Tanya Zhoumi saat Miyoung telah meletakkan ponselnya.

“Yoora… Katanya dia akan kemari… Ah, Senangnya bisa bertemu lagi…” Senang Miyoung.

Zhoumi terdiam, “Yoora? Bukankah berarti Henry bersamanya? Apakah sesuatu telah terjadi?” Pikir nya penasaran.

**********

Ririn sedikit menggeliatkan badannya. Ia merasa badannya sedikit pegal karena kejadian tadi malam. Ia yakin tadi malam ia pasti kembali memberontak dari Siwon yang mencoba menenangkan dirinya untuk menahan rasa hausnya akan darah.

“Sudah bangun?” Tanya Siwon sembari menghampirinya yang sudah terduduk di atas ranjang.

“Ehm…” Ririn mengangguk singkat. “Apakah tadi malam aku kembali menyusahkanmu? Mianhe…” Desisnya sembari menunduk lemas.

Siwon tersenyum kecil. “Gwenchana… Lagipula kau seperti itu karenaku. Seharusnya aku yang minta maaf padamu, Karena akulah kau berubah menjadi makhluk immortal sepertiku…”

Masih tetap terdiam, Siwon pun segera memeluk gadis di hadapannya itu dan dapat ia rasakan isak tangis gadis itu. “Maafkan aku… Aku yang membuatmu seperti ini, Mianhe Rin-ah…” Bisiknya dan sebuah kecupan lembut ia daratkan tepat di kening gadis itu. “Tapi aku berjanji aku akan tetap bersamamu, Karena aku sangat mencintaimu…” Tambahnya lagi seraya menghapus air mata yang mengalir dari kedua ujung mata gadis itu.

“Ehm…” Ririn tersenyum kecil dan begitupun dengan Siwon yang membalasnya.

“Oh yah, Aku hampir saja melupakan sesuatu. Hari ini aku akan mengajakmu ke Paris… Ada hal penting yang harus aku bicarakan dengan semuanya… Dan aku rasa kau akan lebih aman bersama dengan teman-temanmu selama hal ini akan terjadi…” Jelas Siwon kemudian.

“Memangnya apa yang terjadi?” Tanya Ririn penasaran.

“Kau akan mengetahui hal itu nanti… Yang jelas kita harus secepatnya sekarang…”

**********

Knock… Knock… Knock…

“Tunggu sebentar…” Teriak Haejin sedikit berlari ke arah pintu depan Apartementnya. “Ya…” Ia membuka pintu itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat siapa yang ada di hadapan gadis itu. “Hankyung Oppa…” Desisnya.

“Annyeong, Haejin…” Sapanya sembari tersenyum kecil.

“Apa yang Oppa lakukan di sini? Bukankah seharusnya…”

“Tidak ada yang bisa aku jelaskan sekarang… Bisakah kau ikut denganku sekarang? Aku harus membawamu bertemu dengan Sungmin dan juga Kibum… Kau pasti tak melupakan kedua saudara mu itu kan?”

“Sungmin? Kibum? Memangnya apa hubungannya dengan mereka?” Tanya Haejin semakin tak mengerti dengan semua ini.

“Aku aku jelaskan, Tapi tidak untuk saat ini. Lebih baik kau kemasi semua barangmu… Kita akan pergi satu jam lagi…” Suruhnya.

“Eh? Kemana?”

“Mulai saat ini kau harus tinggal bersamaku dulu, Haejin… Untuk sementara, Di Paris… Saat tiba nanti aku baru akan menjelaskan semuanya…”

“Tapi…”

“Aku mohon turuti keinginanku, Haejin…” Pinta Hankyung dengan mimik yang sangat serius.

“Baiklah, Oppa…” Jawabnya kemudian. Lalu ia pun segera bergegas ke kamarnya untuk mengepak pakaiannya.

“KELUARLAH!” Bentak Hankyung sedikit menjauh dari tempat Apartement Haejin yang sudah ia tutup pintunya terlebih dahulu. “Aku tau kau ada di sekitarnya, LEE DONGHAE!!” Ujarnya sedikit menekankan setiap perkataannya.

“Hah… Hebat sekali kau bisa mengetahui keberadaanku…” Dengan santai Donghae berjalan mendekatinya sembari tersenyum padanya. “Apa sekarang kau sedang mencoba menjauhiku dari adikmu itu?” Tanyanya seakan to the point.

“Kau pikir aku tidak tau rencana burukmu terhadap adikku?!” Tanya Hankyung sedikit membentak.

“Jangan terlalu emosi, Tuan Han… Anda mungkin saja bisa menjaga adikmu itu, Tapi bagaiamana dengan gadis yang telah berjodoh dengan salah satu dari kami ini? Kau tidak bisa mengingkari hal itu bukan? Bahkan kau harus ingat… Salah satu gadis milik kami pun adalah rengkarnasi dari gadis yang pernah mengalahkan bangsa kalian…” Ujarnya menggantung. “Mengalahkan Hunter Vampire sepertimu… Yang merupakan Hunter Vampire berdarah campuran…” Tambahnya lagi.

Hankyung terdiam mendengar hal itu, Sedangkan Donghae hanya melemparkan senyuman khasnya yang menunjukkan sifat iblisnya yang selama ini selalu ia tutupi. Dan tanpa sadar Haejin melihat bahkan mendengarkan obrolan di antara mereka berdua.

“Apakah mungkin gadis itu…” Haejin terdiam sesaat tapi dapat ia rasakan jika Donghae sebenarnya sedang menatapnya. Seakan mengawasi setiap gerak-geriknya.

To Be Continued…

 Annyeong, Reader…^^ *Lambai-Lambai* Hehehehehehe

Neh, Author balik lagi dengan ff baru… Hohoho, Cerita ini masih ada hubungannya dengan Season 1 yang ceritanya mungkin *emang iyah!!* rada gantung endingnya… Hehehehehe

Dan di sini, Semuanya bakalan terbongkar satu-satu. Mulai dari yang kalian pertanyain tentang kehidupan semuanya bakal jadi gimana ama hal2 lain yang mungkin bakalan ada kejutan buat kalian semua… Hahahaha So, Di tunggu comentnya yah….^^