Suddenly I’m Married (Chapter.1)

Title            : Suddenly I’m Married

Author        : NtaKyung

Casts          : Zhoumi, Shim Miyoung

Length        : Series

Genre         : Family, Humor, Romance.

Rating        : PG-15

Idea Story : Movie 13 Go 30 And K-Drama 18 vs 29

Suddenly I’m Married

BRAK!!

Seorang gadis menggebrak meja dengan tangannya, Raut wajahnya terlihat begitu geram. Tapi tidak dengan gadis yang terlihat lebih muda yang sedang duduk di hadapannya itu, Ia nampak begitu tenang dengan sebuah headset yang terpasang di telinganya.

“Ya!! Shim Miyoung!! Aku sedang berbicara denganmu, Bisakah kau menghargaiku sedikit saja, Huh?!!” Bentak gadis itu begitu geram.

Namun gadis yang bernama Shim Miyoung itu seakan tetap tenang dengan kedua headset yang tetap terpasang di kedua telinganya.

Karena kesal pun, Gadis yang usianya terpaut 4 tahun lebih tua darinya pun segera menarik headset tersebut agar terlepas dari telinga gadis itu.

“Mwoya?!!” Kesal Miyoung seraya menatap gadis di hadapannya itu tajam.

“Bisakah kau bersikap dewasa sedikit saja? Aku sedang berbicara denganmu… Setidaknya kau cukup mendengarkanku! Kau ini benar-benar tidak sopan!”

“Untuk apa aku mendengarkan ucapan seorang gadis sepertimu, Kim Haneul?!” Ketus Miyoung seraya beranjak dari duduknya.

“Karena aku adalah Kakakmu, Jadi kau harus mau mendengarkan semua ucapanku!!” Bentak gadis yang bernama Kim Haneul itu. “Kau selalu saja berbuat ulah di sekolahmu!! Kenapa kau ini tidak bisa berubah, Huh?!!”

“Mwo?? Memang apa urusanmu?” Sahut Miyoung santai.

“Jelas itu urusanku, Kau itu adalah adikku!” Tekan Haneul terlihat semakin kesal.

BRAK!!

Kini giliran Miyoung yang menggebrak meja, “Cukup berkata kau ini adalah Kakakku dan aku adalah Adikmu!!” Bentak Miyoung cukup keras. “Kau hanyalah anak dari Kim Ahjusshi, Dan aku tidak pernah berharap menjadi adikmu! Kau mengerti?!” Ia lantas beranjak dari tempat itu dan pergi begitu saja.

“Ya!! Miyoung-ah!! Kau mau kemana??” Teriak Haneul.

“Ke tempat di mana aku tidak pernah bertemu dengan gadis pengatur sepertimu!!” Balas Miyoung dingin.

“Mworago?? Ya!! Ya!!” Teriak Haneul lagi namun tak di gubrisnya oleh Miyoung. “Haish…” Umpat Haneul kesal dan lalu duduk dengan wajah yang begitu kusut.

“Kenapa anak itu selalu berfikir seperti itu… Aku ingin dia menganggapku sebagai Kakaknya.. Bukan orang lain yang hanya ingin mengatur kehidupannya…” Batin Haneul.

-Suddenly I’m Married-

Miyoung terus berjalan cepat tanpa mempedulikan dinginnya malam itu, Bahkan hanya dengan mengenakan jaket yang tak begitu tebal. Langkahnya terhenti pada sebuah taman yang terdapat sebuah kolam ikan yang tak terlalu besar.

“Haish… Menyebalkan!” Umpatnya kesal seraya duduk di bangku panjang yang ada di taman itu.

Pandangannya langsung tertuju pada kolam ikan yang ada di hadapannya itu, Tapi tak berapa lama ponselnya berdering cukup keras. Dengan malas, Ia merogoh saku jaketnya dan mengangkat telepon itu.

“Youngi-ah…” Terdengar suara nyaring di seberang sana membuat Miyoung memutar kedua matanya karena merasa malas dan kesal.

“Aish… Wae, Hyun-ah??” Tanya Miyoung malas.

“Neo oddiega?? Hari ini aku ingin main ke rumahmu…” Sahut orang itu.

“Aku tidak ada di rumah… Jadi, Jangan datang!”

“Memangnya kau di mana??” Tanyanya lagi.

“Molla…” Miyoung terdiam untuk sesaat, “Yang jelas… Aku ada di sebuah taman yang ada kolam ikan kecil…” Jelas Miyoung kemudian.

“Mwo?? Kau ada di Taman Ajaib?!” Teriaknya dengan cukup keras, Membuat Miyoung terpaksa menjauhkan ponselnya dari daun telinganya.

“Ya! Jangan berteriak sekeras itu… Kau membuat telingaku sakit!! Lagipula apa yang kau maksud dengan taman ajaib, Huh?” Keluh Miyoung.

“Kau tidak tahu?”

“Tentang??”

“Tentu saja tentang kejaiban taman itu! Yang aku dengar… Jika seseorang mengucapkan permohonannya di depan kolam ikan itu dengan bersungguh-sungguh, Maka permohonannya akan terkabul…” Jelasnya dari seberang sana.

“Omong kosong!” Bantah Miyoung.

“Hey, Kau harus percaya itu… Karena aku juga pernah merasakan keajaibannya…”

“Ah, Sudahlah! Aku tidak percaya dengan hal tahayul seperti itu! Annyeong…”

FLIP!

Miyoung memutuskan sambungan teleponnya begitu saja tanpa mempedulikan celotehan temannya yang ntah apa itu. “Cih! Mana ada hal seperti itu di dunia ini…” Gerutunya.

Untuk beberapa saat, Miyoung menatap kolam ikan itu. Ucapan tentang temannya tadi begitu terngiang di benaknya, Tapi dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. “Hah!! Mana mungkin bisa…”

Akhirnya Miyoung pun beranjak dari duduknya dan berdiri tepat di hadapan kolam tersebut. “Baiklah! Jika benar kau bisa mengabulkan permohonanku, Maka aku berharap aku dapat berusia 25 tahun! Di mana seorang Kim Haneul tidak dapat mengatur hidupku lagi!!” Ujarnya dengan mantap.

Ia menoleh ke sekeliling taman itu dan tak ada apapun yang terjadi, Benar-benar begitu tenang dan hening. “Haish… Sudah kukira akan seperti ini!! Babo!!” Rutuknya kesal.

Akan tetapi, Di saat Miyoung akan berbalik tiba-tiba saja sebuah cahaya putih yang menyilaukan muncul dari dalam kolam ikan itu, Membuat kedua mata Miyoung menyipit.

“Ige mwoya??” Batinnya bingung.

Perlahan-lahan, Ia mulai merasakan pusing yang tak tertahankan karena cahaya yang cukup menyilaukan matanya itu. Dan dapat ia rasakan tubuhnya seakan tertarik sesuatu, Lalu kesadarannya pun perlahan menghilang dan tubuh gadis itu pun terjatuh keatas tanah.

-Suddenly I’m Married-

Cahaya matahari mulai menelisik masuk melalui celah-celah gorden kamar, Merasa sedikit terganggu karena hal itu Miyoung pun mengerjap-ngerjapkan kedua matanya.

“Ngh…” Ia menggeliat pelan dan merenggangkan kedua tangannya. “Ah… Jam berapa ini? Aku harus segera berangkat sekolah, Atau gadis bernama Kim Haneul itu akan terus berceloteh pagi ini…” Ujarnya seraya beranjak dari tidurnya.

Ia menguap kecil, Dan mulai berjalan dengan malas tapi langkahnya terhenti saat tersadar akan bayangannya dalam cermin besar. Miyoung memundurkan langkahnya dan kembali bercermin. “Aneh… Kenapa rasanya ada sesuatu yang berubah??” Pikirnya.

Dan tak berapa lama Miyoung tersadar dengan keanehan yang terjadi pada dirinya, Kini ia tengah mengenakan gaun tidur malam yang terbuat dari kain sutra, Rambutnya yang awalnya hanya sepanjang bahu kini telah panjang sampai punggungnya, Bahkan pada kuku-kuku jarinya mengenakan kutek berwarna ungu muda.

“Omo!! Apa yang terjadi padaku?!” Kaget gadis itu.

Dengan segera Miyoung menelusuri ruangan tersebut dan di sadarinya jika ruangan itu bukanlah ruangan kamarnya. “Aku di mana?!” Paniknya dan langsung bergegas keluar dari kamar tersebut.

Dan lagi-lagi Miyoung di kagetkan karena kini ia benar-benar merasa asing dengan tempat itu, Tempat yang bahkan belum pernah ia ketahui ataupun kunjungi sebelumnya.

“Ah… Kau sudah bangun, Chagi??” Sapa seseorang dari arah belakang, Membuat Miyoung menoleh dengan cepat padanya. “Kau ingin kopi?” Tawarnya seraya mengangkat segelas kopi hangat.

“Nu-Nuguseyo?!” Panik Miyoung.

“Ya… Jangan bercanda denganku!” Lelaki itu lantas tertawa kecil.

“Aku tidak bercanda!”

“Hey… Kau ini kenapa??” Bingung lelaki itu, Ia segera berjalan mendekati Miyoung membuat Miyoung memundurkan langkahnya mencoba menjauh dari lelaki itu. “Ya, Chagiya… Wae geurae??”

“Ya!! Jangan mendekat!! Atau aku akan berteriak…” Ancam Miyoung ketakutan.

Lelaki itu lantas mengerutkan keningnya dan langsung saja menarik tangan gadis itu membuat jeritan kecil terlontar dari mulut gadis itu.

“Kyaaa!! Lepaskan aku!! Aaaaaaaaaa!! Hmph!!”

Teriakan Miyoung terhenti karena lelaki itu membekap mulutnya dengan tangannya, “Aku akan melepaskanmu, Jika kau tak berteriak lagi… Arraseo??” Ujarnya.

Dengan kedua mata yang membulat, Miyoung hanya dapat mengangguk singkat untuk menjawab ucapan lelaki itu. Dan dengan segera lelaki itu pun langsung saja melepaskan bekapannya.

“Mianhe, Chagiya… Nan…”

PLAK!!

“Ouch…” Ringis lelaki itu sembari memegang pipinya yang terkena tamparan yang cukup keras itu.

 “Dasar lelaki hidung belang!! Pedofilia!! Pencuri!!!” Bentak Miyoung dengan cukup keras.

“Mworago??” Kaget lelaki itu. “Ya, Miyoung-ah…”

“Omo… Omo!! Darimana kau tahu namaku?!! Hah… Jangan-jangan selama ini kau selalu membuntutiku!!” Ujar Miyoung curiga seraya menunjuk wajah lelaki itu.

“Jangan bercanda lagi, Shim Miyoung!” Kesal lelaki itu. “Tentu saja aku mengetahui namamu karena aku ini adalah suamimu! Apa kau lupa itu, Huh?? Kau ini aneh sekali…” Ujar lelaki itu kemudian.

“M-Mwo-Mwoya?!!” Kaget Miyoung dengan terbata-bata.

“Aku ini suamimu! Su-a-mi-mu! Apa kau sudah ingat sekarang?” Kesal lelaki bernama Zhoumi itu, Namun Miyoung tetap diam seakan begitu terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya itu.

-Suddenly I’m Married-

Zhoumi memberikan segelas kopi hangat pada Miyoung yang masih tetap terdiam sejak tadi. “Minumlah ini dulu…” Suruhnya.

Tapi Miyoung tetap diam seakan sibuk dengan pikirannya sendiri, “Sebenarnya apa yang terjadi padaku… Kenapa aku bisa ada di sini?? Dan…” Miyoung menoleh pada Zhoumi. “Kenapa lelaki ini mengaku suamiku??” Pikirnya.

Merasa ada yang aneh dengan kelakuan Miyoung, Zhoumi meletakkan tangannya tepat di atas kening Miyoung tapi dengan segera Miyoung menepis tangannya.

“Jangan sentuh aku, Orang asing!!” Ketus Miyoung.

“Mwo?!” Zhoumi kembali mengerutkan keningnya. “Orang asing?! Ya… Miyoung-ah, Apa kau sedang marah padaku, Huh?! Kenapa kau mengatakan suamimu ini sendiri sebagai orang asing, Huh?!” Kesalnya.

“Aku ini benar-benar tidak mengenalmu, Ahjusshi!!” Sahut Miyoung seraya menatapnya tajam.

“Mwo?! Ahjusshi, Ya!! Kau pikir usiamu 18 tahun, Huh? Hingga kau menyebutku dengan panggilan itu!!” Zhoumi seakan makin geram dengan sikap Miyoung yang menurutnya aneh itu.

“Usiaku ini memang masih 18 tahun…” Jawab Miyoung santai.

Mendengar itu Zhoumi langsung menoyor kepala Miyoung membuat gadis itu tersentak kaget. “Ya!!” Bentak Miyoung kesal.

“Jangan bercanda lagi, Shim Miyoung!! Usiamu itu sudah 27 tahun sekarang!!”

“M-Mwo?? 27??” Ulang Miyoung tak percaya.

“De!!” Jawab Zhoumi ketus. “Ah… Jangan-jangan kau pun lupa sekarang tahun berapa! Apa perlu aku tunjukkan kalender padamu?!”

Miyoung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, “Tidak! Ini tidak mungkin… Bagaimana bisa ini terjadi??” Gumamnya pelan. “Tidak mungkin!!” Bantahnya dan lalu bergegas masuk kedalam kamarnya lalu menutupnya dengan rapat.

“Ya!! Miyoung-ah… Wae geurae??” Tanya Zhoumi yang mengikuti langkahnya namun terhenti karena pintu kamar itu tertutup rapat. “Miyoung-ah…” Panggilnya namun tak ada jawaban dari gadis itu. “Sebenarnya apa yang terjadi padanya??” Bingung Zhoumi.

-Suddenly I’m Married-

Sudah satu jam lebih Miyoung terus mengurung dirinya dalam kamar, Ia terus menatap bayangan dirinya dalam cermin. Pikirannya terus berputar tentang apa yang tengah terjadi pada dirinya sekarang, Baginya ini benar-benar di luar masuk akal.

“Ah!! Mungkin aku harus menanyakan ini semua pada seseorang…” Ia mencoba mencari ponselnya, Dan saat ia menemukan sebuah ponsel yang jelas-jelas itu bukan miliknya tapi ia kembali di kagetkan saat melihat layar ponselnya.

“Ige mwoya?? Kenapa aku bisa berfoto mesra dengannya?!” Pikirnya. “Anni… Anni!! Mungkin saja lelaki ini yang mengeditnya, Aku tidak mungkin menikah dengan lelaki itu!! Dan lagi kenapa juga dia harus mengatakan usiaku sudah menginjak 27 tahun, Aku ini kan…”

Ucapan Miyoung terhenti saat ia ingat dengan kejadian malam itu, Kejadian di mana ia membuat sebuah permohonan di taman yang terdapat kolam ikan itu dan di saat itu juga ada sebuah cahaya yang tiba-tiba muncul saat itu.

“Omo… Apakah permohonanku saat itu benar-benar terwujud??” Gumamnya. “Jadi… Aku maju ke 9 tahun mendatang di mana usiaku 27 tahun? Tapi… Bagaimana bisa semua ini terjadi begitu saja??”

Knock… Knock… Knock…

Miyoung menoleh kearah pintu kamarnya, “Miyoung-ah!! Keluarlah… Aku sudah pesan pizza kesukaanmu. Kau lapar bukan??” Ujar Zhoumi dari luar.

“Aku tidak lapar!” Sahut Miyoung setengah berteriak.

“Hey… Tapi ini sudah waktunya makan siang…” Ujar Zhoumi lagi.

Untuk sesaat Miyoung terdiam, Dapat ia rasakan sebenarnya ia memang lapar terlebih lagi tadi Zhoumi mengatakan jika dia memesan pizza yang jelas-jelas makanan kesukaannya. Akhirnya, Ia pun beranjak dari tempatnya dan membuka pintu itu dengan hanya sedikit menampakkan wajahnya.

Zhoumi tersenyum tipis padanya, “Keluarlah… Aku sudah menyiapkan pizzanya untukmu..” Ajak Zhoumi dengan tenang.

“Aku akan keluar jika kau tidak mendekatiku!!” Jawab Miyoung ketus.

“Hah…” Zhoumi menghela nafas panjang dan lalu ia pun sedikit memundurkan langkahnya. “Baiklah… Segini sudah cukup bukan?? Sekarang keluarlah…”

“Tiga langkah lagi!!” Pinta Miyoung.

“Ya!!”

“Ppalli…” Bujuk Miyoung masih tetap bertahan dengan posisinya.

“Arraseo!!” Sahut Zhoumi malas dan lalu dia pun mundur tiga langkah sesuai keinginan Miyoung tadi. “Sekarang cepatlah keluar…”

Dengan perlahan, Miyoung pun berjalan keluar dari kamar itu dan saat melihat pizza yang ada di meja panjang depan tv, Dengan segera Miyoung duduk dan memakan pizza itu membuat Zhoumi menggelengkan kepalanya.

“Hmmm… Masshita!” Ujar Miyoung tanpa sadar.

Zhoumi duduk di sofa lain, Ia meneguk cola yang ada di hadapannya. “Sesudah makan nanti, Kau bersiap-siaplah…” Ujarnya kemudian.

“Untuk apa?” Tanya Miyoung heran.

“Ke rumah sakit…” Jawab Zhoumi singkat.

“Untuk??”

“Kau akan tahu nanti…” Jawab Zhoumi mengambang membuat Miyoung terdiam untuk sesaat dan menatapnya dengan kening yang mengerut.

“Orang aneh!! Kenapa aku bisa menikah dengan orang sepertimu…” Ejek Miyoung masih tetap asyik menyantap pizzanya.

Dan lagi-lagi, Zhoumi menoyor kepala gadis itu membuat gadis itu menoleh padanya dengan tatapan kesal. “Kau pikir siapa orang yang aneh saat ini, Huh?!! Jelas-jelas itu adalah dirimu sendiri!! Bagaimana bisa kau melupakan suamimu sendiri??” Kesal Zhoumi.

“Haish!! Berhenti mengatakan jika kau itu suamiku!! Aku sudah pusing mendengarnya…” Gerutu Miyoung sembari menyambar cola yang ada di tangan Zhoumi dan meneguknya hingga habis, Lalu dia kembali melahap pizzanya.

“Woah…” Zhoumi menatap tak percaya pada Miyoung. “Walaupun kau bersikap aneh, Tapi selera makanmu itu tidak bisa hilang ternyata…” Ejek Zhoumi.

“Berisik!!” Sahut Miyoung ketus.

Zhoumi pun hanya dapat menggelengkan kepalanya karena bingung dengan tingkah laku Miyoung, tunangannya sendiri.

-Suddenly I’m Married-

“Haish… Bagaimana bisa aku hanya memiliki pakaian seperti ini??” Gerutu Miyoung saat baru saja selesai mandi dan kini sedang melihat seluruh pakaian yang di milikinya. “Apakah sekarang aku jadi begitu modis?!” Bingungnya.

CKLEK!!

“Miyoung-ah… Kau…” Ucapan Zhoumi terhenti saat melihat Miyoung yang menoleh padanya dan terlebih lagi gadis itu hanya mengenakan handuk baju.

“Kyaaaaaaaaaa!!!” Teriak Miyoung histeris bersamaan dengan setiap pakaian yang ia lemparkan pada Zhoumi.

“Ya.. Ya… Geumanhe, Miyoung-ah!!” Pinta Zhoumi sembari mencoba menghindar. Melihat ada sapu di ruangan itu, Dengan segera Miyoung menyambar sapu itu dan menggunakannya untuk memukul Zhoumi dengan keras. “Ahk!! Ya… Geumanhe!!” Ringis Zhoumi kesakitan.

“Keluar!! Keluar!! Dasar lelaki hidung belang!!” Bentak Miyoung sambil terus memukuli Zhoumi.

“Ahk!! Ahk!! Arreo… Arreo… Aku akan keluar!!” Zhoumi segera berlari keluar kamar meninggalkan Miyoung yang sudah dalam keadaaan acak-acakan dengan nafas yang tersenggal-senggal.

“Berani-beraninya dia masuk kemari!! Dasar lelaki hidung belang!!” Gerutu Miyoung kesal dan lalu memunguti satu-persatu pakaiannya yang sempat ia lempar tadi.

20 Menit Kemudian…

Dengan telah berpakaian lengkap, Miyoung akhirnya keluar menghampiri Zhoumi yang sedang duduk di ruang tv.

“Ayo kita berangkat!” Ajak Miyoung.

“Hm… Tunggu sebentar!” Jawab Zhoumi tak begitu jelas.

“Wae?!” Tanya Miyoung saat melihat Zhoumi yang hanya tetap diam, Ia lalu memberanikan dirinya untuk mendekati Zhoumi. “Omona!! Apa yang terjadi pada wajahmu?!” Kaget Miyoung saat melihat pipinya yang terdapat memar dan hidungnya yang sedikit mengeluarkan darah.

“Kau pikir aku seperti ini karena siapa?!” Kesal Zhoumi.

Miyoung terdiam dengan kedua mata yang membulat, “Apa karena pukulan tadi??” Tanyanya dengan cemas.

“Sudah tahu, Bertanya!” Ketus Zhoumi.

“Ji-Ji-Jinjayo??” Tanya Miyoung terbata-bata. “Mi-Mianhe…” Sesal Miyoung.

“Ah… Sudahlah! Ayo kita pergi saja…” Ujar Zhoumi mencoba menghiraukan Miyoung.

Akan tetapi dengan cepat Miyoung menarik tangan Zhoumi, Membuat lelaki itu kembali duduk di sofa tersebut. “Tunggu sebentar! Aku akan mengobatimu, Kau pasti punya kotak P3K kan??” Ujar Miyoung yang lalu berlalu begitu saja.

Zhoumi yang melihat hal itu hanya dapat terdiam sambil menatap Miyoung tak percaya. “Dia benar-benar aneh…” Batinnya.

Tak berapa lama Miyoung kembali dengan membawa kotak P3K, “Coba aku lihat wajahmu!” Ujar Miyoung seraya menarik dagu Zhoumi perlahan. “Aish… Kenapa bisa sampai seperti ini…” Celoteh Miyoung.

“Ini karena pukulanmu yang begitu keras! Aneh sekali… Kenapa kau harus histeris seperti kau tidak memakai pakaian saja!” Ujar Zhoumi menyalahkan sifat Miyoung yang menurutnya terlalu berlebihan.

“Yah… Yah… Maafkan aku…” Sahut Miyoung seadanya.

Kemudian, Ia pun mulai memoleskan cairan betadine pada kapas kecil dan lalu mulai mengobati luka pada wajah Zhoumi.

“Ahk!! Pelan-pelan…” Ringis Zhoumi. “Kau ini jadi wanita harus lemah lembut!” Ujarnya membuat Miyoung yang mendengarnya kesal dan sedikit menekan kapas kecil itu membuat Zhoumi kembali meringis kesakitan. “AHK!! YA!!”

“Ah, Kau ini berisik sekali! Kau ini kan pria… Bagaimana bisa berteriak seperti wanita!” Ejek Miyoung dan dengan sengaja kembali menekan kapas itu.

“YA!!” Kesal Zhoumi dan lalu memegang tangan Miyoung dengan erat.

Di saat itu juga kedua mata mereka saling bertemu, Keduanya pun terdiam dan tak mengatakan sepatah katapun. Perlahan-lahan wajah Zhoumi pun mulai mendekati wajah Miyoung namun di saat itu juga Miyoung langsung memukul kepala Zhoumi dengan kepalanya. “ARGH!!” Teriak Zhoumi kesakitan seraya memegangi keningnya.

“Dasar lelaki hidung belang!!” Hardik Miyoung dan lalu beranjak dari duduknya

To Be Continued…