The Vampire And The Blood!!(Part.14)

“Haneul… Aish! Kemana sih itu anak? Pergi ko’ g bilang-bilang…” Gerutu Haejin kesal. Ia segera meraih ponselnya untuk menghubungi Haneul tapi hasilnya ia malah menemukan ponsel Haneul tergeletak di meja depan tv. “Aish!! Anak itu seenaknya saja meninggalkan aku sendiri.. Haufht!!” Haejin terduduk di kursi depan tv.

“Oy!!” Haejin menengok pada asal suara. Ia membulatkan kedua matanya saat melihat Donghae sudah berada di depan pintu rumah. “Kau senang sekali melamun? Apa itu sudah menjadi hobymu?” Sindir Donghae dengan santai seraya melirik-lirik isi Apartement ini.

“Ya!! Apa yang kau lakukan di sini? Tidak sopan sekali kau masuk ke dalam Apartement ini dengan seenaknya dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu!!” Ujar Haejin sedikit membentak.

“Mengetuk pintu?? Dalam dunia Vampire tidak di sarankan untuk mengetuk pintu terlebih dahulu untuk masuk ke dalam rumah…” Jawab Donghae dengan santai.

“Itu di duniamu!!” Ujar Haejin kesal. Donghae yang mendengar itu hanya tersenyum kecil saat mendengarnya. Haejin yang merasa jika tatapan Donghae terlihat mencurigakan mulai sedikit menjauh dari jaraknya sekarang. “Jangan tatap aku seperti itu!! Kau seperti menatap seorang mangsa!! Dan ingat, Aku ini tidak akan membiarkanmu menghisap darahku!!” Ujar Haejin dingin.

Donghae langsung tertawa kecil saat mendengarnya. “Kau ini… Aku hanya senang saja melihat wajahmu yang marah seperti itu, Terlihat semakin manis!” Ujar Donghae sedikit memuji tapi tidak berpengaruh sedikitpun pada Haejin. “Lagipula… Aku kan sudah bilang kalau aku takkan pernah menghisap darahmu karena dalam tubuhmu mengalir darah seorang Hunter Vampire.. Dan aku tidak suka itu, Tapi… Kau tetap harus berada di sampingku karena kau adalah milikku!” Bisik Donghae pelan dan sukses membuat Haejin bergidik ngeri mendengarnya. Donghae hanya menyungingkan senyuman khasnya saat melihat Haejin yang seperti itu.

##########

“Ayo turun!” Ajak Miyoung tapi Yoora tetap diam tak berkutik. “Hey, Apa kau ingin di dalam mobil terus?” Tanya Miyoung seraya keluar dari dalam mobil.

“Ah.. De…” Jawab Yoora sedikit gugup.

“Kau ini kenapa sih? Kenapa tiba-tiba jadi terlihat gugup dan seperti ketakutan? Aneh…” Miyoung menggeleng-gelengkan kepalanya dan Yoora hanya terdiam sembari mengikuti langkah Miyoung di belakangnya.

Merekapun masuk ke dalam Galery, Nampak Galery ini yang telah di penuhi pengunjung dan para pekerja pun nampak sibuk melayani pengunjung yang hanya sekedar ingin bertanya-tanya. “Yoora, Tunggu sebentar yah… Aku harus menemui pelangganku…” Ujar Miyoung dan tanpa mendengar jawaban Yoora terlebih dulu.

“Tapi, Miyoung… Tunggu!!” Yoora semakin memelankan suaranya, Karena yakin Miyoung tidak mendengarnya dan lagi jarak mereka sudah terlalu jauh.

Akhirnya Yoora pun memutuskan untuk mencoba mengelilingi Galery ini. TEP!! Tiba-tiba seseorang memegang pundaknya, Yoora tersontak kaget saat merasakan ada sesuatu di pundaknya. Tanpa sadar Yoora menarik lengan orang itu dan membanting orang itu dengan keras ke lantai.

“Awww!!” Ringis orang itu dan seketika semua orang memperhatikan mereka berdua begitupun Miyoung yang berlari menghampiri mereka.

“Yoora, Henry…” Ujar Miyoung terkejut.

“Henry…” Ujar Yoora terkejut.

##########

“Mianhe…” Yoora terus saja meminta maaf pada Henry sedangkan Miyoung tertawa kecil melihatnya.

“Hahaha.. Kau ini bagaimana bisa sampai seperti itu!” Ujar Miyoung sembari menyenggol Yoora pelan dan Yoora hanya menunduk malu. “Ehm.. Henry! Bukannya kau ini adalah seorang Vampire? Tapi kenapa kau bisa kalah hanya dengan satu serangan Yoora saja? Hahaha.. Apa kau tau jika Yoora sedikitnya bisa bela diri?” Ujar Miyoung seakan menyindir Henry.

“Walaupun aku Vampire, Bagaimana mungkin aku melawan? Yang ada aku akan mencelakai Yoora…” Jawab Henry seakan peduli terhadap Yoora.

“Mianhe…” Ujar Yoora lagi. “Lagian salahmu sendiri kenapa mengejutkanku!!” Ujar Yoora dan Henry hanya mengkerutkan keningnya.

“Ya sudah! Kalian selesaikan saja masalah kalian sendiri.. Aku akan pergi!” Ujar Miyoung dan bergegas pergi meninggalkan mereka.

“Eh.. Miyoung, Tunggu!” Yoora hendak mengejar Miyoung tapi dengan cepat Henry menarik lengannya. “Waeyo?” Tanya Yoora sedikit takut dan bingung.

“Yoora.. Ada yang ingin aku jelaskan padamu…” Ujar Henry dengan serius dan mengajak Yoora ke luar Galery. Yoora hanya terdiam mengikuti Henry, Ia tidak berani menolaknya sedikitpun.

##########

“Hah.. Dasar mereka itu ada-ada saja!” Miyoung terus saja melangkah pelan ke ruang kerjanya yang berada di lantai atas Galery ini. Langkahnya terhenti saat melihat seseorang berdiri di depan ruang kerjanya. “Hankyung…” Ujar Miyoung pelan.

Hankyung mengangguk singkat. “Miyoung.. Kau sepertinya sudah lebih baikkan! Bisakah kita membicarakan masalah waktu itu sekarang?” Tanya Hankyung sopan.

“Tentu…” Jawab Miyoung sedikit ragu.

Di Ruang Kerja Miyoung…

“Jadi, Apa yang akan kau bicarakan lagi padaku?” Tanya Miyoung penasaran.

“Ini bersangkutan dengan masalah waktu itu. Miyoung.. Sekarang kau sudah tau kan jika aku adalah seorang Vampire? Dan kau juga tau kalau aku juga bagian dari seorang Hunter?” Jelas Hankyung sedikit menggantung.

“Lalu?” Tanya Miyoung masih bingung.

“Aku mohon padamu, Jauhi para Vampire itu! Jangan pernah temui mereka lagi! Ini semua demi kebaikanmu…” Tambah Hankyung lagi.

“Hankyung, Boleh aku katakan sesuatu? Dan aku harap kau tidak tersinggung dengan hal ini” Ujar Miyoung berhati-hati dan Hankyung hanya mengangguk untuk menjawabnya.

“Kau bilang.. Aku harus menjauhi mereka, Vampire! Tapi apakah kau berfikir jika aku harus seperti itu, Bukankah aku harus menjauhimu juga? Kau juga seorang Vampire sama seperti mereka kan? Aku tau.. Pada dasarnya kau ini bukanlah seorang Vampire berdarah murni dan kau juga adalah seorang Hunter Vampire.. Dan setahuku, Vampire akan terus mengincar mangsanya meskipun mangsa itu pergi kemanapun, Kan? Jadi, Untuk apa aku menghindar jika akhirnya aku akan tetap sama menjadi mangsa mereka?” Ujar Miyoung panjang lebar.

“Bukan begitu Miyoung! Hanya saja kau tidak mengerti mereka! Mereka berbeda sepertiku, Mereka bisa membuatmu mati atau bahkan kau akan menjadi sama seperti mereka! Menjadi seorang Vampire. Bagaikan mayat hidup yang takkan pernah mati sampai akhir zaman tiba!” Jelas Hankyung.

“Aku tau.. Tapi sejujurnya aku merasa nyaman bersamanya! Yah.. Walaupun ada sedikit rasa takut yang menyelimutiku setiap kali aku bersamanya, Tapi di saat yang bersamaan aku juga merasakan ketenangan bersamanya…” Jawab Miyoung tetap memegang teguh keputusannya.

“Miyoung, Sekali ini saja bisakah kau dengarkan aku?! Aku tau kau pasti masih sangat marah padaku! Tapi dengarkanlah aku, Ini semua demi kebaikanmu!!” Ujar Hankyung terlihat mulai sedikit emosi.

Miyoung terdiam ia memandang Hankyung yang berusaha keras untuk membuatnya menjauhi para Vampire yang kini berada di sekelilingnya. “Kalau begitu aku akan menjauhimu juga! Karena kau juga seorang Vampire kan?” Ujar Miyoung yang spontan membuat Hankyung terdiam.

Miyoung menghela nafas panjang, “Bagimu mungkin kau berbeda dari mereka semua. Tapi Vampire tetaplah Vampire Hankyung..” Miyoung berdiri dari duduknya dan membuka pintu ruang kerjanya. “Jika tak ada hal yang akan kau bicarakan lagi denganku kau bisa keluar sekarang juga!” Ujar Miyoung dingin.

“Baiklah.. Aku harap kau mau memikirkan semua ini!” Ujar Hankyung sebelum akhirnya ia keluar dari ruangan itu.

Miyoung terduduk di meja kerjanya sembari memegangi kepalanya yang terasa pusing. “Aku tidak tau kenapa aku tidak bisa mengikuti saran Hankyung.. Ada apa denganku ini? Kenapa aku bersikeras tak ingin mengikuti sarannya yang jelas-jelas bisa saja membawaku dalam keselamatan dan kehidupan yang kembali normal?” Gumam Miyoung dalam batinnya.

“Aku senang dengan jawabanmu…” Miyoung langsung menoleh pada sumber suara, Dan sudah nampak Zhoumi yang berdiri di dekat jendela ruang kerjanya.

“Zhoumi.. Sejak kapan kau ada di  sini?” Tanya Miyoung terkejut.

“Hmmm.. Mungkin sejak awal…” Jawab Zhoumi dengan santai. “Miyoung…” Panggil Zhoumi seraya mendekati Miyoung.

“Wae?” Tanya Miyoung bingung.

“Aku ingin mengetahui alasanmu, Kenapa kau tadi menjawab jika kau tidak bisa berpisah denganku? Dan apa maksudmu dengan kau selalu merasa nyaman saat di dekatku? Apakah itu artinya kau sudah dapat menerimaku dalam kehidupanmu?” Tanya Zhoumi penasaran.

Miyoung memegang tengkuknya, “Ehm.. Itu, Itu.. Aku tidak bisa menjawabnya…” Jawab Miyoung gugup.

“Waeyo?” Tanya Zhoumi semakin mendekatinya.

Miyoung memundurkan langkahnya, “Karena.. Karena, Aish! Sudahlah kau tidak perlu tau hal itu!!” Jawab Miyoung dan segera menghindari tatapan Zhoumi, Tapi Zhoumi malah terlihat senang dengan respon Miyoung yang seperti itu.

##########

Kyuhyun dan Haneul menyusuri taman kota, Tanpa berpegangan tangan dan terlihat sungkan satu sama lain apalagi Haneul yang selalu menghindari tatapan Kyuhyun saat melihatnya.

“Kau mau makan Ice Cream?” Tanya Kyuhyun sedikit mengejutkan Haneul.

“Eh? Ice Cream? Dingin-dingin seperti ini?” Jawab Haneul ragu dan melihat langit yang mulai menurunkan salju-salju kecil.

“Waeyo? Kan tidak apa-apa..” Ujar Kyuhyun dan langsung menarik lengan Haneul tanpa mendengar persetujuannya terlebih dahulu.

Toko Ice Cream…

Akhirnya Kyuhyun membelikan Haneul Ice Cream Strawberry. “Ini…” Ujar Kyuhyun memberikan Haneul secup Ice Cream yang cukup menggiurkan.

“Gomawo..” Jawab Haneul yang akhirnya cukup tergiur dengan Ice Cream itu. “Kau tidak beli?” Tanya Haneul heran saat melihat Kyuhyun dengan tangan kosong dan hanya memperhatikannya yang hampir saja menyantap Ice Cream itu.

“Aniyo.. Aku tidak makan makanan manusia.. Yang aku butuhkan hanyalah…” Kyuhyun mendekati telinga Haneul dan berbisik pelan. “Darah…” Ujarnya dan kembali duduk dengan santai di samping Haneul yang terlihat sedikit takut saat mendengarnya.

Haneul hanya terdiam dan mengangguk mengerti, Ia mulai menyantap Ice Creamnya dengan perlahan. Kyuhyun terus saja memperhatikannya, Meskipun Haneul menyadari akan hal itu ia mencoba untuk berpura-pura tak menyadarinya dan tetap memandang ke arah lain.

“Hey…” Kyuhyun membuyarkan kediaman Haneul dan membuatnya menengok padanya seakan bertanya ‘ada apa?’. “Ada Ice Cream di wajahmu…” Ujar Kyuhyun pelan dan mendekatinya.

“Eh?? Mana??” Haneul mengambil tisu dari tas kecil yang di bawanya dan membersihkan sisa Ice Cream yang ada di wajahnya itu. “Apa sudah bersih?” Tanya Haneul mengecek.

Kyuhyun memperhatikan wajah Haneul, “Ehm.. Belum masih ada di sini…” Kyuhyun mengusap sudut bibir Haneul dengan lembut dan Haneul dapat merasakan dingin tangan Kyuhyun yang menyentuh sudut bibirnya dengan lembut. “Sudah bersih…” Jawab Kyuhyun dan tersenyum kecil.

“Gomawo…” Jawab Haneul pelan dan sedikit malu.

“Ne.. Lagipula aku tidak mungkin membiarkan penampilan gadisku berantakan!” Ujar Kyuhyun dengan santai.

“Mwo? Gadismu? Siapa yang kau bilang dengan gadismu adalah aku?!” Ujar Haneul sinis.

“Tentu saja… Kau kan memang milikku.. Kau hanyalah gadisku seorang!” Jawab Kyuhyun sedikit berbisik, Ia mencium bau harum dalam tubuh Haneul dan seketika itu juga bola mata Kyuhyun berubah warna lagi.

“Ya!! Apa yang mau kau lakukan?” Tanya Haneul sedikit bergetar karena takut. Kyuhyun tak menjawabnya ia malah menyibak rambut Haneul dan menempelkan hidungnya pada leher Haneul, Merasakan harumnya bau darah dalam tubuh Haneul. “Yakk!!” Haneul mendorong tubuh Kyuhyun dan bola mata Kyuhyunpun kembali menjadi hitam.

“Maaf.. Bau darahmu terlalu menggodaku! Aku jadi tidak bisa menahannya…” Jawab Kyuhyun dengan santai.

Haneul hanya mengangguk pelan menjawab jika dia mengerti dengan posisi Kyuhyun yang seorang Vampire dan sangat haus akan darah manusia.

##########

“Jadi.. Bukan berarti kau menggigitku dan menghisap darahku. Aku akan menjadi Vampire? Apa begitu maksudmu? Jadi.. Aku tidak menjadi Vampire?” Tanya Yoora dengan semangat.

“Ehm..” Henry mengangguk singkat. “Saat itu aku benar-benar tidak dapat mengontrol nafsuku akan darah, Tapi aku tidak benar-benar berniat membunuhmu ataupun menjadikan mu sama seperti kita! Aku hanya tak mampu melawan hukum alam yang telah berlaku karena itu aku menghisap darahmu…” Jelas Henry panjang lebar.

“Gomawo…” Ujar Yoora singkat.

Henry kembali mengkerutkan keningnya. “Untuk?” Tanyanya singkat.

“Karena kau tidak menjadikanku sama sepertimu atau kau pun tak berniat membunuhku karena itu aku ucapkan terima kasih…” Ujar Yoora sembari tersenyum kecil.

Henry pun membalas senyuman Yoora. Kalau begitu, Bisakah aku merasakan lagi manisnya darahmu itu?” Ujar Henry iseng.

“Mwo??” Yoora langsung melotot pada Henry dan Henry kembali tersenyum kecil.

“Aku hanya bercanda!” Jawab Henry seraya membelai lembut rambut Yoora dan hal itu membuat jantung Yoora berdetak lebih cepat.

“Ternyata dia bukanlah seorang Vampire yang jahat…” Gumam Yoora dalam batinnya.

##########

Tanpa terasa hari sudah terlihat mulai gelap. Zhoumi mengantarkan Miyoung sampai Apartementnya. “Lagi-lagi kau mengantarkanku…” Ujar Miyoung pelan.

“Tidak apa-apa.. Aku hanya ingin terus berada di sampingmu seperti ini…” Jawab Zhoumi santai tapi sukses membuat kedua wajah Miyoung memerah karena perkataannya itu.

Langkah mereka terhenti saat melihat seseorang berdiri di hadapan mereka berdua. “Han…” Ujar Miyoung cukup terkejut dengan kehadirannya.

“Untuk apa kau muncul di hadapan kami?” Tanya Zhoumi dengan dingin dan menarik tubuh Miyoung tepat di belakangnya.

“Aku hanya ingin, Kau melepaskan Miyoung! Jangan pernah ganggu kehidupannya lagi!!” Ujar Hankyung dengan sinis.

“Han, Kita sudah membahas tentang ini kan?” Ujar Miyoung tapi Hankyung malah menatapnya tajam.

“Aku tidak peduli dengan perjanjian itu lagi! Hari ini aku akan memusnahkanmu, Baru aku akan memusnahkan yang lain juga!!” Ujar Hankyung dengan dingin dan dengan cepat ia berada di hadapan Zhoumi seraya mencekik lehernya.

Mengerti dengan apa yang akan terjadi, Zhoumi segera mendorong tubuh Miyoung hingga tubuhnya mundur beberap langkah dari jarak mereka sekarang. Zhoumi memegang kedua tangan Hankyung dengan kuat dan ia memutar tubuhnya hingga cekikan itu terlepas darinya dan ia pun segera mendorong tubuh Hankyung dengan kuat hingga terpental cukup jauh.

Dengan cepat Hankyung bangkit dan mengeluarkan sebuah senapan panjang dari balik jas panjang yang di gunakannya. “Han, Jangan!! Hentikan!!” Teriak Miyoung dengan spontan.

“Kenapa aku harus menghentikannya? Bukankah tadi aku bilang jika aku ingin memusnahkannya?! Miyoung, Jangan pernah kau membela makhluk sepertinya!!” Ujar Hankyung dengan sinis.

Lalu, Hankyung pun menarik pelatuknya dan menembakkan beberap peluru pada Zhoumi tapi Zhoumi menghindarinya dan ia pun meloncat pada satu mobil yang ada di tempat itu dan menendang wajah Hankyung dengan kuat.

Hankyung mendekati Zhoumi dan ia kembali menyerangnya, Ia menarik lengan Zhoumi dan membanting tubuhnya ke mobil itu dan membuat Zhoumi terluka. “Hentikan!!” Teriak Miyoung di tengah tangisnya yang tak mampu melihat pertengkaran ini lagi.

Hankyung mengarahkan senapan yang di pegangnya itu ke hadapan Zhoumi tapi Miyoung berlari sekuatnya dan berdiri di hadapannya. “Hentikan!! Aku bilang hentikan!!” Teriak Miyoung dan membuat Hankyung terkejut.

“Miyoung.. Kau mempertaruhkan nyawamu hanya demi Vampire ini? Sudahlah Miyoung minggir!!” Ujar Hankyung sedikit membentak.

“Miyoung…” Zhoumi kini telah berdiri di hadapannya. “Lebih baik kau masuk ke dalam Apartementmu.. Kau tak perlu ada di sini dan mencoba menghentikkannya! Kau tenang saja aku tidak akan apa-apa…” Tambahnya lagi.

“Kau dengar, Lebih baik…”

“Aku bilang hentikan!!” Bentak Miyoung memotong ucapan Hankyung. “Aku sudah bilang hentikan!! Itu artinya aku tidak ingin melihat perkelahian lagi, Areo?!” Ujar Miyoung dengan dingin, Ia terlihat lebih menyeramkan daripada Hankyung dan Zhoumi yang sedang bertengkar tadi.

“Baiklah!! Aku akan menghentikan semua ini!!” Jawab Hankyung dan menatap Zhoumi dingin.

“Benarkah?” Tanya Miyoung penuh harap.

“Tentu saja tidak!!” Jawab Hankyung dan langsung menarik Zhoumi dan menghempaskannya pada sebuah kedai kosong hingga kedai itu rusak.

“Hankyung!!” Bentak Miyoung dan Hankyung tak menggubris hal itu. Ia terus mendekati Zhoumi dan menarik kerah bajunya dengan sangat kuat. “Apa kau mulai melemah? Ahh.. Pastinya karena itu kan kau semakin tak berdaya melawanku? Tentu saja karena kau…” Hankyung mendekati telinga Zhoumi dan berbisik. “Belum meminum darah lagikan? Kau pasti sangat ingin mencicipi darah saat ini di tambah lagi kau sangat lemah saat ini?” Ujarnya.

“Cih!! Kau tak perlu bersikap seolah kau peduli padaku!” Jawab Zhoumi dengan sinis dan mencoba melepaskan cengkraman Hankyung. Sebenarnya Zhoumi memang melemah dan tak mampu melawan Hankyung karena ia tidak meminum darah manusia yang jelas-jelas akan menambah kekuatannya.

Dengan cepat Miyoung menarik tubuh Hankyung dengan sangat kuat, Meskipun Hankyung tidak berkutik karena kekuatan dan emosinya yang saat ini  sangat kuat. “Han!! Aku mohon hentikan!! Jika kau menyakitinya kau juga menyakitiku!!” Ujar Miyoung dan seketika emosi Hankyung pun lenyap begitu saja saat mendengar hal itu. Ia menengok pada Miyoung yang terus saja mencoba menariknya dan memukul punggungnya itu. “Aku bilang, Hentikan! Jangan lakukan itu padanya!!” Ujarnya lagi.

Hankyung melepaskan cengkraman itu, “Miyoung… Apa yang kau katakan tadi?” Tanyanya mencoba memperjelas semuanya.

“Jika kau menyakitinya, Maka itupun akan menyakitiku! Jadi aku mohon untuk hentikan semuanya…” Jawab Miyoung memohon.

Hankyung terdiam, Tampak ia mengeluarkan sebuah pisau keci dan tiba-tiba ia melemparkannya pada lengan Zhoumi dan sasarannya pun tepat karena Zhoumi kini benar-benar sudah sangat lemah.

“Ahk!!” Ringis Zhoumi sembari memegang tangannya.

“Apa yang kau lakukan?!” Miyoung segera menghampiri Zhoumi.

“Aku akan pergi dari tempat ini! Aku akan melepaskanmu, Zhoumi! Tapi, Jika nanti kita bertemu lagi jangan harap aku akan melepaskanmu dan membiarkan Miyoung bersamamu!” Ujar Hankyung sinis dan kemudian ia melirik Miyoung. “Miyoung!! Aku sekarang yakin hatimu kini hanya untuk Vampire ini! Dan aku akan melepaskannya sekarang, Tapi jika kau ingin menyelamatinya, Maka berikanlah darahmu padanya…” Ujar Hankyung dan dengan cepat ia pergi dari tempat itu.

Zhoumi dan Miyoung hanya terdiam, Lalu Miyoung pun membantu Zhoumi untuk berdiri. “Kau tidak apa-apa?” Tanya Miyoung sembari membantunya berdiri.

“Yah, Kurasa..” Jawabnya sembari memegang tangannya yang terasa perih. Ia melepaskan pisau kecil itu dengan paksa. “Ahk!!” Zhoumi meringis kesakitan.

“Hah.. Darahnya banyak sekali…” Miyoung melepaskan syal yang sedang di pakainya. Dan segera mengikatkannya pada tangan Zhoumi mencoba menghentikkan darah Zhoumi yang terus mengalir. “Lebih baik aku antar kau pulang sekarang!” Ujar Miyoung dan dengan cepat ia mengehentikkan taxi lalu mengantarkannya ke Kastil itu yang merupakan tempat tinggalnya.

Miyoung terus memapah tubuh Zhoumi yang semakin melemah ke sebuah ruangan yang ia yakini jika ini adalah ruangan Zhoumi. “Apa masih sakit?” Tanya Miyoung berjongkok di hadapan Zhoumi dan memeriksa luka yang ada di tangannya.

“Ini bukan apa-apa.. Kau tenang saja! Besok juga luka ini sudah akan sembuh.. Apa kau lupa jika aku ini adalah seorang Vampire yang dapat memulihkan keadaanku seperti semula dengan sangat cepat!” Ujar Zhoumi sembari mencoba untuk tersenyum.

“Kau yakin? Tapi bukankah Hankyung mengatakan jika kondisi tubuhmu…” Miyoung terdiam saat melihat Zhoumi yang terus saja memandangnya. “Waeyo?” Tanyanya heran.

“Miyoung.. Sebenarnya apa yang kau katakan tadi pada Hankyung.. Apakah itu benar? Apakah itu perasaanmu yang kau rasakan jika aku tersakiti maka kau akan merasa sakit, Benarkah seperti itu?” Tanya Zhoumi penasaran.

BLUSH!! Wajah Miyoung langsung memerah dalam seketika. “Kenapa kau harus menanyakan hal ini.. Aku tidak akan menjawabnya…” Ujar Miyoung malu dan menghindari tatapan matanya.

“Benarkah kau tak ingin menjawabnya?” Tanya Zhoumi dan mendekati Miyoung bermaksud menggoda Miyoung.

“Aku serius, Yang aku katakan tadi…” Miyoung menghentikan jawabannya, Karena kini Zhoumi berada di samping wajahnya seakan mencium bau darah dalam tubuhnya. Dapat ia rasakan hembusan nafas Zhoumi yang menghembus pelan di telinganya dan cukup membuatnya begidik ngeri. “Zho.. Zhoumi…” Ujar Miyoung sedikit terbata-bata.

Zhoumi tetap saja tak menjawab, Ia malah langsung memeluk pinggang Miyoung erat dan menyibakkan rambut Miyoung hingga ia dapat dengan mudah mencium bau darah Miyoung dengan hidung yang menempel pada leher Miyoung ia seakan kehilangan kontrol, Matanya seakan berubah warna dan taringnya dengan mulai menyembul keluar. “Tidak!!” Zhoumi berhenti dari aktivitasnya dan memundurkan dirinya menjauh dari tubuh Miyoung.

Miyoung terlihat begitu sangat tegang, Tapi ia kemudian kembali teringat dengan perkataan Hankyung tadi. ‘Jika kau ingin dia selamat maka berikanlah darahmu padanya’, Miyoung memandang Zhoumi yang terlihat begitu lemah dan hampir saja kehilangan kontrolnya tadi. “Kau tidak apa-apa?” Tanya Miyoung cemas.

“Miyoung.. Lebih baik kau pergi dari tempat ini, Sebelum aku kehilangan kontrol lagi!! Kumohon pergilah…” Ujar Zhoumi mencoba menghindari Miyoung. Namun Miyoung terus saja mendekatinya, “Miyoung, Kau tak ingin aku menghisap darahmu kan?” Ujar Zhoumi tapi Miyoung tersenyum kecil saat mendengarnya.

“Jika kau memang membutuhkannya, Maka hisaplah darahku! Jangan tanyakan aku, Kenapa aku mau melakukan semua ini? Karena aku pun bingung, Yang ada dalam pikiranku sekarang hanyalah ingin membantumu, Menghilangkan rasa sakit dan nafsu yang sedang menderamu saat ini. Zhoumi, Aku tau kau sedang lemah saat ini dan kau sangat membutuhkan darah manusia, Jadi tidak ada salahnya jika kau menghisap darahku…” Ujar Miyoung dengan lembut.

“Miyoung, Apa yang kau katakan?! Jangan bercanda!!” Ujar Zhoumi tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Miyoung semakin mendekati Zhoumi, “Kau tau jika saat ini aku sedang tidak bercandakan Zhoumi?” Ujarnya singkat.

“Tapi.. Aku tak yakin jika aku dapat menahan semuanya, Aku takut akan membunuhmu karena terlalu terlena dengan darahmu…” Ujar Zhoumi meyakinkan Miyoung jika dia takkan mampu melakukannya.

“Aku yakin kau bisa…” Ujar Miyoung. Zhoumi segera memeluk Miyoung dan meletakkan kepalanya di atas pundak Miyoung. “Ntah apa yang aku lakukan benar atau salah.. Tapi aku tak mampu membuatnya tersiksa!” Gumam Miyoung dalam batinnya dan Jleb!! Dapat ia rasakan Zhoumi mulai menancapkan taringnya di leher mulusnya itu.

Ia meringis kesakitan dan mencengkram kuat baju yang di gunakan Zhoumi. Sedangkan Zhoumi ia terlihat begitu asyik menikmati setiap tetesan darah yang merembes keluar dari leher Miyoung.

Miyoung merasa jika semakin lama ia semakin merasa pusing. Kesadarannya pun semakin membuyar dan di saat Zhoumi tersadar dengan perlakuannya ia menghentikan hisapan darah itu dan Miyoung pun tak sadarkan diri dalam pelukannya. “Mianhe…” Ujar Zhoumi pelan seraya mengecup kening Miyoung lembut lalu ia pun membaringkan tubuh Miyoung di atas ranjangnya.

To Be Continued…

32 pemikiran pada “The Vampire And The Blood!!(Part.14)

  1. hayoo hayoo kyu mulai nafsu nii sma haneul *plakk*
    yg belum jelas critanya donghae doang .. padahal aku penasaran.. hahaha
    wahhh miyoung rela menyerahkan diri.. aigooo,, pasti udah jatuh cinta sama mimi oppa yahh..

  2. Wah wah.. Mian sy bru comment di part ini..
    Wkkwk habsnya ffnya keren sih jdi penasaran banget.. Wkwk #alesan
    Ternyata yg dibilang hae itu bener dong?
    Minyoung yg mw jdi vampire.. Keren abiezz 😀

  3. donghae ga nyerah bwt deketin heijin
    hubungan yoora sm henry dah lebih baik 🙂
    triagle love hankyung-miyoung-zhoumi.. kapan selesainya???
    yah, mimi gigit miyoung???
    miyoung jg vampir nich…

  4. Wkwk .. Di dunia vampire ga ada istilah ketuk pintu … Yg ada .. Dobrak pintu … .. Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡»:Dђέђέђέ. Ciye hae .. Gà mau hisap darah haejin tp blg haejin adalah miliknya … Co cweet …

    KYA .. Zhou min di serang habis2an hankyung …
    Hankyung curang .. Dia memanfaat kan lemahnya zhou min krn Ga minum darah .. ​‎​(˘̶ِ̀ ˘̶́ ‘)нuн °(︶ε︶). Jahat …zhou min hwaiting …
    Hehe mi young suka ni ya sama zhou min .. Tuh bukti nya .. Nyodorin leher nya supaya zhoumin menghisap darah nya .. ( hiks ga tega liat zhoumin yg sakit ). Fuih ….akhirnya zhoumin menggigit youngi ..
    – berarti ramalan hae bnr ya .. Youngi akan menyodorkan dirinya – Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡»:Dђέђέђέ.
    Berarti jd vampire deh youngi …

    Ciye ciye ada yg kencan nih .. Dingin dingin makan ice cream wkwkw .. Akur nih kyu – haneul … Suit2

    Yoora jg lunak nih sama henry .. Dah bs terima henry nih jd kekasih nya

  5. Kata” dongek benar, miyoung akan menyerahkan dirinya sendiri.

    Si miyoung sampai bisa kyk gitu, berarti dia dh benar” cinta sama mimi.

Tinggalkan Balasan ke Fifi Batalkan balasan